Belajar tiada henti, beribadah hingga mati
🏠📚 NGAJI FROM HOME 📚🏡
🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳
Kami mengajak kaum Muslimin dan Muslimah untuk mengikuti kajian Islam bersama I-Dream Media
📆 Hari/tgl: Jum'at, 12 Februari 2021
🕙 Live Pukul : 16:00 - 17:15 WIB
============================
📚 Tema: *"Meraih Kemuliaan BULAN RAJAB"*
🎤 Narasumber :
Ustadz Abdullah Haidir, Lc
(Wakil Ketua IKADI Depok)
============================
▶️ Youtube Channel : iDream TV
http://youtube.com/iDreamTVid
Yuk ikutan menjadi sahabat radio I-Dream
Isi Formnya disini: http://bit.ly/SurveyIdream
📡 Link Streaming Radio I-Dream
🌐 Website Official : idreamradio.id
💽 Online Radiobox:
https://onlineradiobox.com/id/idream1044/
🎧 Listen on Radio Garden: https://radio.garden/listen/i-dream-radio/k6glR0X2
✅ Follow Sosial media kami:
👥 FB : fb.me/idreamradio1044
📸 IG : instagram.com/idreamradio
🌐 Web: idreamradio.id
🏷 Telegram : t.me/idreamradio
💬 WA : wa.me/082298881044
============================
I-Dream Radio | Successful Moslem Family
🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴
#ngajifromhome #ngajionline #dengerinradio #kajianonline #aqidahdanakhlak #kajianrajab
Bismillahirrahmanirrahim.
Kesedihan, kedukaan, kesakitan, kepayahan dan berbagai macam musibah lainnya adalah sebuah keniscayaan dalam kehidupan dunia dan tidak mungkin ditiadakan.
Akan tetapi bagaimana caranya supaya semua musibah itu terasa manis, indah dan berbuah keberkahan di dunia dan akhirat, itulah prioritas utama kita.
*_Karena Dia yang mengujimu dengan setetes musibah adalah Dia Yang telah memberimu lautan kenikmatan._*
⚘💐⚘💐⚘💐⚘💐⚘💐⚘💐
*Buku yang mencerahkan dan mengubah persepsi kita terhadap musibah, sehingga bukan kesedihan yang terjadi tetapi kebahagian dan keberkahan dalam hidupnya.*
Semoga buku ini bermanfaat, ditengah segala kesulitan dunia yang kita hadapi hari ini di sini. Insya Allah
🌺🌹🌺🌹🌺🌹🌺🌹🌺🌹
Buku ini dapat menjadi hadiah terbaik bagi kerabat, sahabat, teman sejawat atau siapapun, terutama mereka yang sedang mendapatkan ujian dari Allah Ta'ala.
*Info dan Pemesanan:*
wa.me/6281388945214
Bantu share ya, mungkin saja ada yang memerlukannya.
Semoga jadi kebaikan. Amin
https://www.instagram.com/p/CLHDZYisfV6/?igshid=1h9g51xw83r9d we we
🏠📚 NGAJI FROM HOME 📚🏡
🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳
Kami mengajak kaum Muslimin dan Muslimah untuk mengikuti kajian Islam bersama I-Dream Media
*SERIAL KAJIAN AQIDAH*
📆 Hari/tgl: Jum'at, 09 Februari 2021
🕙 Live Pukul : 16:00 - 17:15 WIB
============================
📚 Tema: "Hakekat Akhlak dan Kaitannya dengan Aqidah"
🎤 Narasumber :
Ustadz Abdullah Haidir, Lc
(Wakil Ketua IKADI Dpok)
============================
▶️ Youtube Channel : iDream TV
http://youtube.com/iDreamTVid
Yuk ikutan menjadi sahabat radio I-Dream
Isi Formnya disini: http://bit.ly/SurveyIdream
📡 Link Streaming Radio I-Dream
🌐 Website Official : idreamradio.id
💽 Online Radiobox:
https://onlineradiobox.com/id/idream1044/
🎧 Listen on Radio Garden: https://radio.garden/listen/i-dream-radio/k6glR0X2
✅ Follow Sosial media kami:
👥 FB : fb.me/idreamradio1044
📸 IG : instagram.com/idreamradio
🌐 Web: idreamradio.id
🏷 Telegram : t.me/idreamradio
💬 WA : wa.me/082298881044
============================
I-Dream Radio | Successful Moslem Family
🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴
#ngajifromhome #ngajionline #dengerinradio #kajianonline #aqidahdanakhlak #kajianaqidah
Teladan Dalam Tawadhu Dan Memuliakan Ulama
____________
Imam Asy-Sya’bi berkata, “Suatu saat Zaid bin Tsabit radhiallahu anhu (sahabat senior, ulama dan penghafal Al-Quran) melakukan shalat jenazah. Setelah selesai, dibawakan kepadanya keledai untuk dia kendarai. Maka datanglah Ibnu Abas untuk memegang tempat pijakan kakinya.
Zaid berkata, “Biarkanlah wahai anak paman Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.”
Ibnu Abbas berkata,
هكذا نفعل بالعلماء
“Demikianlah (yang seharusnya) kami lakukan terhadap ulama.”
Maka Zaid bin Tsabit segera mencium tangan Ibnu Abas seraya berkata,
هكذا أمرنا أن نفعل بأهل بيت نبينا
“Demikianlah kami diperintahkan untuk bersikap terhadap ahlul bait (keluarga) nabi kami.”
(Tarikh Dimasyq, Ibnu Asakir, 19/326)
______________________
Muhamad bin Abi Bisyr mendatangi Imam Ahmad untuk bertanya suatu masalah. Maka beliau berkata,
“Datanglah kepada Abu Ubaid, yaitu Al-Qasim bin Sallam, karena dia memiliki penjelasan yang tidak dapat kamu dengarkan dari selain dia."
Maka dia mendatanginya dan ternyata mendapatkan jawaban yang jelas dari beliau. Lalu dia memberitahu bahwa Imam Ahmad yang menyuruhnya bertanya kepadanya seraya memujinya. Maka dia (Abu Ubaid) berkata,
“Beliau merupakan pembela Allah. Allah perlihatkan kebaikannya di tengah masyarakat, walapun dia menyembunyikannya, lalu Allah jadikan simpanan untuknya meraih kemuliaan. Tidakkah engkau lihat beliau menjadi orang yang dicintai masyarkat? Kedua mata saya belum pernah melihat seseorang di Irak yang berkumpul sifat-sifat yang ada padanya; Santun, berilmu dan paham.”
(Siyar A’lam Nubala, 11/201)
_________________________
Saat putera Imam Ahmad wafat, Ibrahim Al-Harbi, seorang ulama besar mendatangi bertakziah dan menemui Abdullah bin Ahmad bin Hambal, putera Imam Ahmad ini juga merupakan ulama besar. Saat melihat kedatangan Ibrahim Al-Harbi, Abdullah bin Ahmad segera berdiri menyambutnya.
Maka berkatalah Ibrahim Al-Harbi, “Kamu berdiri untukku?”
Abdullah bin Ahmad berkata,
والله لو رآك أبي لقام إليك
“Demi Allah, seandainya bapakku melihatmu, diapun akan bediri untuk menyambutmu.”
Lalu Ibrahim Al-Harbi berkata,
والله لو رأى ابن عيينة أباك لقام إليه
“Wallahi, seandainya Ibnu Uyaynah melihat bapakmu, niscaya diapun akan berdiri untuk menyambutnya.”
*Ibnu Uyaynah adalah ulama besar yang hidup sebelum masa Imam Ahmad.
(Manaqib Imam Ahmad, hal. 202)
______________________________
Imam Bukhari berkisah,
"Saat aku dia ke negeri Bashrah (irak), lalu dia menghadiri majelis seorang ulama di sana yang bernama Bundaar. Saat melihatnya, ulama tersebut bertanya (dia belum mengenali wajah Imam Bukhari), “Saudara dari mana?” Beliau menjawab, “Dari Bukhara.” (Bukhara adalah negeri tempat Imam Bukhari tinggal yang dari situlah namanya lebih dikenal). Maka sang ulama tadi berkata, “Mengapa engkau tidak datangi majelis Abu Abdillah (kunyah Imam Bukhari).”
Imam Bukhari diam saja. Lalu orang-orang di situ yang mengenali Imam Bukhari berkata, “Beliaulah Abu Abdillah.” Maka sang ulama tadi berkata, “Selamat datang wahai orang yang selama ini bertahun-tahun aku kagumi.” Sambil beliau mengambil tangannya lalu memeluknya.
(Tarikh Baghdad, 2/17)
Bantu Suamimu Agar Di Luar Tidak Tergoda Wanita Yang Tidak Halal Baginya....
Dalam kitab Riyadhushshalihin, Imam AnNawawi membuat bab berjudul
حق الزوج على المرأة
“Hak Suami Yang Menjadi Kewajiban Isteri”.
Di akhir bab ini, beliau mencantumkan hadits,
مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ
“Tidak ada fitnah (ujian) sesudahku yang paling berat bagi laki-laki selain wanita.” (Muttafaq alaih)
Hadits ini umumnya oleh para ulama dipahami sebagi peringatan bagi laki-laki, juga wanita, agar berhati-hati menjaga pergaulan lawan jenis, karena fitnahnya sangat besar.
Namun yang menarik perhatian saya, mengapa Imam Nawawi meletakkan hadits ini dalam bab “Hak suami yang menjadi kewajiban isteri?”
Saya cari beberapa syarah kitab Riyadhushshalihin, karena keterbatasan bacaan saya, tidak saya dapatkan penjelasan yang menjelaskan korelasinya.
Saya mencoba-coba menyimpulkan alasan mengapa Imam Nawawi meletakkan hadits ini dalam bab tersebut.
Kesimpulan saya adalah bahwa seorang isteri harus berusaha semaksimal mungkin melayani suaminya, baik dalam hal seksual, ketaatan, kebutuhan sehari-hari, dll agar suami ridha dan sangat terkesan serta terawat cintanya. Nah, jika demikian, maka hal tersebut dapat membantunya untuk menghindari tawaran kemaksiatan di luar yang bersumber dari fitnah wanita.
Ini artinya, ketaatan isteri terhadap suami dan perlakuannya yang menawan terhadap suami, bukan hanya bernilai ibadah yang utama, tapi juga membantu suami untuk terhindar dari godaan syahwat di luar. Wallahu a’lam…
=====
* Mohon dikoreksi kalau kesimpulan saya salah...
🏠📚 NGAJI FROM HOME 📚🏡
🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳
Kami mengajak kaum Muslimin dan Muslimah untuk mengikuti kajian Islam bersama I-Dream Media
📆 Hari/tgl: Selasa, 26 Januari 2021
🕙 *Live Pukul : 16:00 - 17:15 WIB*
============================
📚 Serial Kajian Aqidah
Tema: *" Maqashid As-Syariah (Tujuan Syariat) Dan Vaksinasi"*
🎤 Narasumber :
*Ustadz Abdullah Haidir, Lc*
(Wakil Ketua IKADI Dpok)
============================
▶️ Youtube Channel : iDream TV
http://youtube.com/iDreamTVid
Yuk ikutan menjadi sahabat radio I-Dream
Isi Formnya disini: http://bit.ly/SurveyIdream
📡 Link Streaming Radio I-Dream
🌐 Website Official : idreamradio.id
💽 Online Radiobox:
https://onlineradiobox.com/id/idream1044/
🎧 Listen on Radio Garden: https://radio.garden/listen/i-dream-radio/k6glR0X2
✅ Follow Sosial media kami:
👥 FB : fb.me/idreamradio1044
📸 IG : instagram.com/idreamradio
🌐 Web: idreamradio.id
🏷 Telegram : t.me/idreamradio
💬 WA : wa.me/082298881044
============================
I-Dream Radio | Successful Moslem Family
🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴
#ngajifromhome #ngajionline #dengerinradio #kajianonline #aqidahdanakhlak #kajianaqidah
Terkadang, omelan dan marah yang masih dalam bingkai cinta itu justeru menghangatkan dan 'ngangeni'.. Jika dari 'omelan' bisa berbuah kehangatan dalam rumah tangga, apalagi canda tawanya.....
Ya Rabb, kumpulkan kami di surgaMu sebagaimana kami Engkau kumpulkan di duniaMu.
Sebelum menuntut pemimpin......
Sebelum menuntut pemimpin yang konsisten, jadilah pemilih yang konsisten. Tidak gampang pindah pindah pilihan hanya karena iming-iming dan mengejar kedudukan....
Sebelum kau menuntut pemimpin yang adil, maka jadilah pemilih yang adil. Lihat dengan obyektif dan dari berbagai sudut pandang. Jangan lupakan pandangan orang-orang yang engkau nilai adil.
Sebelum menuntut pemimpin yang amanah, jadilah pemilih yang amanah. Jangan sekali-kali memilih karena telah menerima atau dijanjikan sesuatu tanpa mempertimbangkan kelayakannya. Apalagi jika kau telah menyadari keburukannya namun tetap kau pilih karena keuntungan yang kau dapatkan. Itulah sejatinya khianat.
Sebelum menuntut pemimpin yang jujur, jadilah pemilih yang jujur. Pelajari dengan baik rekam jejaknya, sepak terjangnya dan orang-orang dekatnya serta pendukungnya. Lalu biarkan nuranimu menentukannya.
Kalau memilih pemimpin tidak konsisten, jangan heran jk pemimpin pun tak konsisten dlm mengurus rakyatnya...
Kalau memilih pemimpin tidak adil, jangan heran bangsa ini akan selalu kerdil
Kalau memilih pemimpin dgn berkhianat, jangan heran kalau banyak pejabat berprilaku penjahat
Kalau memilih pemimpin tidak jujur, jangan harap bangsa ini bernasib mujur.
Kalau kebohongan pertama dan kedua masih ditolerir, jangan heran jika kebohongan2 selanjutnya terus mengalir...
Sahabat Yang Menyelamatkan
Apabila penghuni Surga telah masuk ke dalam Surga, lalu mereka tidak menemukan sahabat-sahabat mereka yang selalu bersama mereka dahulu sewaktu di dunia. Mereka pun bertanya tentang sahabat mereka kepada Allah:"Yaa Rabb.. Kami tidak melihat sahabat-sahabat kami yang sewaktu di dunia sholat bersama kami, puasa bersama kami dan berjuang bersama kami." Maka Allah berfirman: "Pergilah kamu ke Neraka, lalu keluarkanlah sahabat-sahabatmu yang di hatinya ada iman walaupun hanya sebesar zarah" (HR : Ibnul Mubarak dalam kitab "Az-Zuhd").
Al-Hasan Al-Basri berkata:
"Perbanyaklah sahabat-sahabat mukminmu, karena mereka memiliki Syafa'at pada hari Kiamat nanti".
Ibnul Jauzi pernah berpesan kepada sahabat-sahabatnya sambil menangis:
"Jika kalian tidak menemukanku nanti di Surga bersama kalian, maka tolonglah bertanya kepada Allah tentang aku: Wahai Rabb Kami.. Hamba-Mu si fulan, sewaktu di dunia selalu mengingatkan kami tentang ENGKAU.. Maka masukkanlah dia bersama kami di Surga-Mu"
Mengenang Al-Izz bin Abdussalam, Ulama Berani Lawan Kezaliman
Saat2 seperti ini, kita mendambakan figur ulama spt Al-Izz bin Abdusssalam, ulama yg menggabungkan ilmu dg keberanian sampaikan kebenaran.
Al-Izz adalah ulama Syam, lahir di Damaskus, tahun 577 H. Ilmunya dalam, karangan dan muridnya banyak, ulama besar dlm mazhab Syafii..
Julukannya yg terkenal adalah Sulthanul Ulama; pemimpin para ulama. Pada masanya banyak ulama, namun beliau sangat menonjol dibanding lainya
Salah satu sifatnya yg paling menonjol adalah keberaniannya nyatakan sikap di hadapan penguasa walaupun bertentangan dgn keinginan mrk!
Di antara kisah yang disebutkan ttg ketegasan Al-Izz bin Abdussalam thd penguasa adalah, saat Saifuddin Qutuz menjadi raja pada masanya..
Saat itu pasukan Tatar yg hendak menyerbu negeri2 Islam, sudah berada di perbatasan Mesir dan Syam. Maka Qutuz mengumpulkan para ulama..
Sang penguasa minta pendapat para ulama krn dia akan lakukan penggalangan dana dr masyarkat utk biayai pasukan berperang lawan Tatar...
Saat itu, tidak ada ulama yang berbicara karena wibawa raja. Namun Al-Izz dgn tegas dan berani menyatakan ketidaksetujuannya...
Dia tegaskan, raja tidak boleh mengambil dana dari masyarkat, sebelum raja dan para pangeran serta para panglima mengeluarkan harta2 mereka
Seblum mrk infakkan harta2 mrk yg ada di istana2 dan gudang2 harta mereka, sehingga keadaan mrk sama dengan rakyat pada umumnya...
Ketika kondisi mrk sudah sama dgn masyarkat umum, baik dlm hal pakaian, makanan dn minuman, mk ketika itu, mrk boleh ambil dana dr masyarkt
Di lain wkt, ktk Shaleh Ayyubi berkuasa di Damaskus, dia hendak berkoalisi dgn pasukan salib utk perangi saudaranya Najmudin Ayubi di Mesir
Koalisi Shaleh Ayyubi dg kaum salibis ini kompensasinya adalah kaum Salib mendapat dua kota di Damaskus dan berhak membeli senjata dr sana
Al-Izz langsung menentang keras rencana tsb, dia langsung sampaikan di atas mimbar dg mengatakan bhw kedua kota tsb bukan milik Shaleh...
Dia juga mengharamkan kaum salib membeli senjata dr kaum muslimin, apalagi diketahui bhw senjata itu utk menyerang kaum muslimin..
Maka Shaleh memecatnya dr jabatan qadhi, melarangnya khutbah di mimbar2 serta memenjarakannya....
Karena situasi yg tidak nyaman di Damaskus, akhirnya Al-Izz pindah ke negeri Mesir.
Begitulah figur Al-Izz bin Abdussalam, ulama Rabbani, tdk bersembunyii dibalik ilmu dan alasan kesantunan utk diam menghadapi kezaliman...
Alhamdulillah, sepanjang sejarah selalu ada ulama yg berani sampaikan kebenaran walau berbagai tuduhan dan ancaman....
Walaupun tetap ada juga yg lebih memilih diam, bahkan ada juga yg langsung atau tdk langsung justru menjadi stempel kezaliman.. Allahul mustaan....
DOA KETIKA GEMPA BUMI
اَللَّهُمّ إِنّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا، وَخَيْرَ مَا أَرْسَلْتَ بِهِ؛ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا، وَشَرِّمَافِيْهَا وَشَرِّمَا أَرْسَلْتَ بِهِ
ALLAHUMMA INNII AS’ALUKA KHOIROHAA, WA KHOIROMAA FIIHAA WA KHOIRO MAA ARSALTA BIH, WA A’UDZUBIKA MIN SYARRIHAA WASYARRI MAA FIIHAA WA SYARRI MAA ARSALTA BIH.

Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kehadirat-Mu kebaikan atas apa yang terjadi, dan kebaikan apa yang didalamnya, dan kebaikan atas apa yang Engkau kirimkan dengan kejadian ini. Dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari keburukan atas apa yang terjadi, dan keburukan atas apa yang terjadi didalamnya, dan aku juga memohon perlindungan kepada-Mu atas apa-apa yang Engkau kirimkan.
🙏🏼✨ Aamiin.
Bagaimana Mengetahui Kadar Cinta Saudara Kita?
سئل حكيم : كيف تعرف ود أخيك؟
فقال : يحمل همي ، ويسأل عني ، ويسد خللي ، ويغفر زللي ، ويذكرني بربي ، فقيل له : وكيف تكافئه؟
قال : أدعو له بظهر الغيب .
Seorang bijak ditanya, "Bagaimana kau mengetahui kadar cinta saudaramu?"
Dia menjawab, "Apabila dia mau berempati dengan problemku, mencari tahu tentang keadaanku, menutupi kekhilafanku, memaafkan kesalahanku dan menasehatiku untuk ingat kepada tuhanku.'
Kemudian dia ditanya lagi, "Lalu, bagaimana kamu membalasnya?"
Dia menjawab, "Aku doakan dia tanpa dia ketahui.."
As'adallahu shobaahakum....
CERMIN DIRI
💡قال بعض الحكماء:
"ينبغي للعبد أن ينظركل يوم في المرآة
فإن رأى صورته حسنة لم يشنها بقبيح فعله،
وإن رآها قبيحة لم يجمع بين قبح الصورة وقبح الفعل".!
Para Ahli hikmah berkata :
Sepatutnya seorang hamba melihat dirinya di cermin setiap hari , jika ia melihat wajahnya baik , maka ia tidak akan menodainya dengan prilaku yang buruk dan jika ia melihat rupanya buruk , maka ia tidak akan menggabungkan antara buruknya rupa dengan buruknya perbuatan .
Cermin dalam bahasa Arab di sebut dengan مرأة ( Mir'ah ) ia seakar dengan kata مرأة ( Mar'ah ) yang berarti wanita , itu semua karena perempuan suka berlama - lama di depan cermin
Ketika bercermin kita di anjurkan membaca doa " اللهم كما حسنت خلقى فحسن خلقى " Ya Allah sebagaimana engkau perbaiki rupaku maka perbaikilah akhlakku .
Keindahan rupa dan fisik tidak akan berarti apa apa jika tidak di iringi dengan kemulian akhlak dan rupa yang biasa saja bisa menjadi terhormat jika memilki akhlak yang mempesona
Dari Abu Hurairah berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْمُؤْمِنُ مِرَآةُ أَخِيْهِ، إِذَا رَأَى فِيْهِ عَيْباً أَصْلَحَهُ
“Seorang mukmin adalah cermin bagi saudaranya. Jika dia melihat suatu aib pada diri saudaranya, maka dia memperbaikinya.” (Hasan secara sanad)
Namun dalam kehidupan sehari hari kita lebih patuh nasihat yang diberikan cermin ketika ia mengabarkan bahwa rambut kita berantakan , tetapi tidak segera memperbaiki prilaku kita , ketika ada sahabat yang menasihati .
Cermin adalah teman terbaik ,karena ia tidak pernah tertawa saat kita menangis .
Cermin adalah sahabat yang jujur , karena ia selalu mengabarkan tentang diri kita apa adanya , jika baik ia sebut baik dan jika ada kesalahan ia tidak segan memberitahukannya apa adanya .
Karenanya sering seringlah bercermin diri dan tanyalah kepada hatimu yang masih suci , karena hati yang hidup tidak akan pernah berdusta tentang apa yang di lakukan oleh sipemilik hati .
Faisal Kunhi
🌴🌴🌴🌴🌴🌴
#Share berkahnya ilmu
#Join channel :
https://t.me/joinchat/AAAAAERt3deogV8PX4M0Qg untuk mendapatkan tulisan saya setiap hari .
قال ابن القيّم - رحمه الله:
واعْلَـم أنّ النّاس إذا أُعجبوا بِك فإنّما أُعجبوا بِجميـل سِتر الله عليك».
- مدارج السّالكين (٢٩٣/٢)].
Ibnu Qoyim rahimahullah;
Ketahuilah, jika orang2 mengagumimu, sesungguhnya mereka sedang mengagumi betapa baiknya Allah yang menutup aibmu...
(MadarijusSalikin, 2/293)
PesanPagi:
- Mestinya keyakinan membentuk opini, bukan opini membentuk keyakinan.
- Mestinya keyakinan melahirkan amal, bukan amal menanti keyakinan.
- Mestinya keyakinan menghalau keraguan, bukan keraguan merongrong keyakinan.
- Mestinya keyakinan kita menguatkan kelemahan kita, bukan kelemahan kita menggoyahkan keyakinan kita.
- Mestinya keyakinan terhadap Islam mendatangkan ketenangan dan harapan, bukan sasaran kebencian dan ketakutan......
shobaahul khair....
Petuah Hadhratusy-Syaikh KH Hasyim Asy'ari:
التَّوْحِيد يُوجِبُ الإِيمَان، فَمَن لاَ إِيمَانَ لَهُ لاَ تَوْحِيدَ لَه. وَالإِيمَانُ يُوجِبُ الشَّرِيعَة، فَمَنْ لاَ شَرِيعَةَ لَهُ لاَ إِيمَانَ لَهُ وَلاَ تَوْحِيدَ لَهُ. وَالشرِيعَة تُوجِب الأَدَب، فَمَن لاَ أَدَبَ لَهُ لاَ شَرِيعَةَ لَهُ وَلاَ إِيمَانَ لَهُ وَلاَ تَوْحِيدَ لَهُ .
Tauhid mengharuskan iman, siapa tidak beriman, maka tidak ada tauhid padanya. Iman mengharuskan syariat, siapa yang tidak ikut syariat, maka tidak ada iman dan tauhid padanya. Syariat mengharuskan adab. Siapa yang tidak ada adab padanya, maka tidak ada syariat, iman dan tauhid padanya.
إذا كنت ﻻ تستطيع أن تكون قلم رصاص لكتابة السعادة لإصدقائك حاول على الأقل أن تكون ممحاة لطيفة لإزالة الحزن عنهم
Jika dirimu tak mampu menjadi pensil untuk menuliskan kebahagian bagi teman²mu, setidaknya jadilah penghapus yg menghilangkan kesedihan mereka.
Para suami, ingatlah wasiat Rasulullah SAW tentang isterimu...
Melanjutkan tulisan sebelumnya yg menyinggung salah satu bab dalam kitab Riyadhushalihin, yaitu bab kewajiban isteri terhadap suaminya, rupanya Imam Nawawi, sang penyusun kitab, tidak membuat bab dgn redaksi yg berimbang, misalnya bab kewajiban suami terhadap isteri. Akan tetapi beliau membuat bab yang diletakkan persis sebelumnya yaitu bab 'al washiyyah bin nisaa' (bab no. 34). Maknanya, bab tentang wasiat kepada suami untuk berikan sikap terbaik kepada isterinya.
Dari penempatan bab ini yg didahulukan atas bab kewajiban isteri kepada suaminya, memberikan isyarat bahwa masalah ini lebih besar bobotnya dan tuntutannya. Atau dengan kata lain, para suami, sebelum menuntut ketaatan isteri kepadanya, perlakukan lah isteri sebaik2nya.
Mengapa gunakan kata wasiat? Ini memang berangkat dari hadits pertama riwayat Muslim yg dikutip Al mu'allif (pengarang) dalam bab ini, yaitu;
اِسْتَوْصُوا بِالنِّساءِ خيْراً
Ada beberapa makna tentang hadits ini, di antaranya sebagaimana dikuatkan oleh Ibnu Allaan, pengarang kitab Dalilul Falihin salah satu kitab penjelasan (Syarah) Riyadhushalihin rujukan, yaitu;
اِقْبَلوا وَصِيَّتِي فيهِن وَاعمَلوا بها وارْفُقُوا بِهِنّ وأَحٔسِنُوا عِشْرَتَهُن
'(Wahai para suami) terimalah wasiatku tentang mereka (para isteri) dan amalkanlah. Bersikaplah lemah lembut terhadap mereka dan pergauli mereka sebaik-baiknya'
Kata wasiat biasanya merupakan pesan yang sangat khusus dan penekanan yg sangat kuat. Apalagi yang menyampaikannya adalah Rasulullah Saw, orang yang sangat kita cintai dan hormati.
Maka, suami mutlak harus membahagiakan isterinya dan jangan Sekali2 menyia-nyiakannya. Ini wasiat Rasul kita...
As'adallahu shobaahakum.... ingin berbagi sebagai nasehat diri...
سُئِلَ أَبُو هُرَيْرَةَ عَنِ التَّقْوَى، فَقَالَ: هَلْ أَخَذْتَ طَرِيقًا ذَا شَوْكٍ؟ قَالَ: نَعَمْ، قَالَ: فَكَيْفَ صَنَعْتَ؟ قَالَ: إِذَا رَأَيْتُ الشَّوْكَ عَدَلْتُ عَنْهُ، أَوْ جَاوَزْتُهُ، أَوْ قَصَّرْتُ عَنْهُ، قَالَ: ذَاكَ التَّقْوَى. وَأَخَذَ هَذَا الْمَعْنَى ابْنُ الْمُعْتَزِّ فَقَالَ:
Abu Hurairah pernah ditanya tentang taqwa. Maka dia balik bertanya, ‘Pernahkan engkau melewati jalan berduri?’ Orang itu menjawab, ‘Ya’ Beliau bertanya, ‘Apa yang kamu lakukan?’ dia menjawab, ‘Jika aku lihat duri, aku akan
menyingkir, atau melangkahinya atau aku mundur.’ Beliau berkata, ‘Itulah takwa.”
Ibnu Mu’taz berkata,
خَلِّ الذُّنُوبَ صَغِيرَهَا ..وَكَبِيرَهَا فَهُوَ التُّقَى
وَاصْنَعْ كَمَاشٍ فَوْقَ أَرْ ..ضِ الشَّوْكِ يَحْذَرُ مَا يَرَى
لَا تَحْقِرَنَّ صَغِيرَةً ... إِنَّ الْجِبَالَ مِنَ الْحَصَى
Tinggalkan dosa, kecil maupu besar, itulah takwa
Bersikaplah seperti orang yang berjalan di atas tanah berduri, dia berhati-hati dengan apa yang dia lihat.
Jangan remehkan dosa kecil, sesungguhnya gunung dari kumpulan kerikil.
وَقَالَ الشَّافِعِيُّ: أَعَزُّ الْأَشْيَاءِ ثَلَاثَةٌ: الْجُودُ مِنْ قِلَّةٍ، وَالْوَرَعُ فِي خَلْوَةٍ، وَكَلِمَةُ الْحَقِّ عِنْدَ مَنْ يُرْجَى أَوْ يُخَافُ
Imam Syafii berkata, “Tiga perkara yang sangat mulia;
- Dermawan saat kekurangan,
- Wara (sangat berhati2 dr perbuatan dosa) saat sendirian
- Menyampaikan kebenaran, baik kepada orang yang ditakuti atau diharapkan..”
إِذَا مَا خَلَوْتَ الدَّهْرَ يَوْمًا فَلَا تَقُلْ ... خَلَوْتُ وَلَكِنْ قُلْ عَلَيَّ رَقِيبُ
وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ يَغْفُلُ سَاعَةً ... وَلَا أَنَّ مَا يَخْفَى عَلَيْهِ يَغِيبُ
Jika suatu saat engkau seorang diri, jangan katakan, aku seorang diri, tapi katakan, diriku selalu diamati.
Jangan dikira Allah lalai walau sesaat, juga jangan mengira bahwa apa yang tersembunyi, bagiNya tak terlihat
TIDAK ADA JENDERAL DI DEPAN ISTERI
"Bukankah engkau mengaku sebagai utusan Allah..?" Ketus Aisyah radhiallahu anha kepada Rasulullah saw penuh cemburu, suatu saat dalam sebuah perjalanan.
Pasalnya, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam meminta agar barang-barang yang sedikit di onta Aisyah ditukar dengan barang-barang yang banyak di onta Shafiah (Isteri Rasullah saw lainnya). Karena onta Aisyah gagah sedangkan onta Shafiah lambat.
Demikian Al-Haitsami meriwayatkannya dalam kitabnya, Majma Az-Zawaid.
Ada pelajaran berharga dari cuplikan 'pernak pernik' rumah tanggal Rasulullah saw di atas.Yaitu bahwa pasangan suami isteri memiliki pola komunikasi yang khas. Kekhasan yang apabila dikelola dengan bijak dapat menjadi kehangatan hidup berumah tangga.
Ucapan Aisyah radhiallahu anha di atas, jika dilihat dari sudut pandang aqidah, jelas sangat bermasalah, karena dapat dipahami meragukan kerasulan Nabi saw. Namun, tidak demikian halnya jika dilihat dari kekhasan pola komunikasi suami isteri. Yang tampak justeru emosi cinta yang terungkap secara verbal dan refleks melampaui batas-batas pemahaman normatif.
Karenanya, menyikapi hal tersebut, Rasulullah saw hanya tersenyum, bahkan ketika Abu Bakar hendak menegurnya, beliau memintanya untuk membiarkannya, sambil berkata, 'Sesungguhnya, sifat cemburunya membuat dia tidak dapat melihat dasar lembah dari ketinggian.'
Di antara bentuk komunikasi suami isteri yang sehat adalah manakala komunikasinya telah bersifat lepas, tidak 'anggah ungguh', serta tidak terbelenggu oleh simbol dan kedudukan yang ada pada masing-masing pasangan. Tentu saja, setelah hak dan kewajibannya telah dipahami masing-masing.
Pola komunikasi seperti ini, hanya dapat terwujud jika masing-masing pasangan memainkan perannya secara total dalam kehidupan rumah tangga. Namun hal tersebut bukan sesuatu yang dapat terwujud karena pandai berakting ala bintang film yang justeru banyak gagal dalam kehidupan rumah tangga sesungguhnya, tapi yang dibutuhkan adalah ketulusan cinta dan perasaan saling memiliki.
Maka, seorang isteri, walaupun misalnya dia memiliki jabatan terhormat, namun di rumah, jika komunikasi khas tersebut sudah terbentuk, sang suami bisa dengan santainya berkata, 'Ma, buatkan teh untuk papa dong…'. Atau, seorang jenderal yang diluar begitu ditakuti bawahannya, di rumah, boleh jadi sang isteri dengan enteng mengomelinya karena pulang kemalaman. Karena…. 'Tidak ada jenderal di depan isteri…..'
Bisa juga seorang ustaz yang diluar begitu dihormati jamaahnya, di rumah, isterinya dengan enteng memarahinya gegara dia meletakkan baju sembarangan.
Tapi saya ga berani bilang 'Tidak ada ustaz di depan isteri..' :)
Jika banyak bujangan atau gadis yang sedang 'mencari-cari' mengangankan calon pendampingnya dengan sederet status dan simbol kehidupan. Maka, ketika sudah berkeluarga, justeru itulah yang sering menjadi kendala dalam membangun komunikasi hangat antar suami isteri. Tidak jarang kehangatan komunikasi itu terganggu, karena status dan simbol-simbol tersebut masih mendominasi atmosfer komunikasi di antara mereka.
Bayangkan jika suami seorang jenderal, lalu komunikasinya persis seperti seorang prajurit.... "Ma, perintah! siapkan teh manis!" Lalu sang isteri menjawab, "Siap! Laksanakan!" dengan muka tegang dan kaku... :)
Justeru ketika sudah berkeluarga, yang paling diinginkan suami adalah seorang isteri yang bertindak sebagai 'isteri', bukan sebagai dokter, guru, lulusan universitas ternama, anak orang kaya, dll. Begitu pula yang diinginkan isteri dari suaminya.
Suatu saat, pada masa Khalifah Umar bin Khattab, ada seseorang yang ingin mengadukan kepada sang Khalifah tentang sikap isterinya yang suka mengomelinya. Namun setibanya di dekat rumah sang Khalifah, dia mengurungkan niatnya. Apa pasal? Rupanya dari dalam rumah Khalifah, dia mendengar sang isteri sedang memarahi Khalifah. 'Kalau khalifah saja dimarahi isterinya, apalagi saya…' pikirnya..
Bagaimana Mengetahui Kadar Cinta Saudara Kita?
سئل حكيم : كيف تعرف ود أخيك؟
فقال : يحمل همي ، ويسأل عني ، ويسد خللي ، ويغفر زللي ، ويذكرني بربي ، فقيل له : وكيف تكافئه؟
قال : أدعو له بظهر الغيب .
Seorang bijak ditanya, "Bagaimana kau mengetahui kadar cinta saudaramu?"
Dia menjawab, "Apabila dia mau berempati dengan problemku, mencari tahu tentang keadaanku, menutupi kekhilafanku, memaafkan kesalahanku dan menasehatiku untuk ingat kepada tuhanku.'
Kemudian dia ditanya lagi, "Lalu, bagaimana kamu membalasnya?"
Dia menjawab, "Aku doakan dia tanpa dia ketahui.."
As'adallahu shobaahakum....
Jangan heran....
Kalau tidak konsisten memilih pemimpin, jangan heran jk pemimpin pun tak konsisten dlm mengurus rakyatnya...
Kalau gampang tertipu oleh pencitraan, jangan heran jika akan sering berhadapan dengan kebohongan....
Kalau kebohongan pertama dan kedua masih ditolerir, jangan heran jika kebohongan2 selanjutnya terus mengalir...
Jika politik citra didahulukan dari politik kerja, jangan heran jika slalu mendapati perasaan marah dan kecewa....
Pesan Pagi.....
As'adallahu shobaahakum....
سُئِلَ أَبُو هُرَيْرَةَ عَنِ التَّقْوَى، فَقَالَ: هَلْ أَخَذْتَ طَرِيقًا ذَا شَوْكٍ؟ قَالَ: نَعَمْ، قَالَ: فَكَيْفَ صَنَعْتَ؟ قَالَ: إِذَا رَأَيْتُ الشَّوْكَ عَدَلْتُ عَنْهُ، أَوْ جَاوَزْتُهُ، أَوْ قَصَّرْتُ عَنْهُ، قَالَ: ذَاكَ التَّقْوَى. وَأَخَذَ هَذَا الْمَعْنَى ابْنُ الْمُعْتَزِّ فَقَالَ:
Abu Hurairah pernah ditanya tentang taqwa. Maka dia balik bertanya, ‘Pernahkan engkau melewati jalan berduri?’ Orang itu menjawab, ‘Ya’ Beliau bertanya, ‘Apa yang kamu lakukan?’ dia menjawab, ‘Jika aku lihat duri, aku akan
menyingkir, atau melangkahinya atau aku mundur.’ Beliau berkata, ‘Itulah takwa.”
Ibnu Mu’taz berkata,
خَلِّ الذُّنُوبَ صَغِيرَهَا ..وَكَبِيرَهَا فَهُوَ التُّقَى
وَاصْنَعْ كَمَاشٍ فَوْقَ أَرْ ..ضِ الشَّوْكِ يَحْذَرُ مَا يَرَى
لَا تَحْقِرَنَّ صَغِيرَةً ... إِنَّ الْجِبَالَ مِنَ الْحَصَى
Tinggalkan dosa, kecil maupu besar, itulah takwa
Bersikaplah seperti orang yang berjalan di atas tanah berduri, dia berhati-hati dengan apa yang dia lihat.
Jangan remehkan dosa kecil, sesungguhnya gunung dari kumpulan kerikil.
وَقَالَ الشَّافِعِيُّ: أَعَزُّ الْأَشْيَاءِ ثَلَاثَةٌ: الْجُودُ مِنْ قِلَّةٍ، وَالْوَرَعُ فِي خَلْوَةٍ، وَكَلِمَةُ الْحَقِّ عِنْدَ مَنْ يُرْجَى أَوْ يُخَافُ
Imam Syafii berkata, “Tiga perkara yang sangat mulia;
- Dermawan saat kekurangan,
- Wara (sangat berhati2 dr perbuatan dosa) saat sendirian
- Menyampaikan kebenaran, baik kepada orang yang ditakuti atau diharapkan..”
إِذَا مَا خَلَوْتَ الدَّهْرَ يَوْمًا فَلَا تَقُلْ ... خَلَوْتُ وَلَكِنْ قُلْ عَلَيَّ رَقِيبُ
وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ يَغْفُلُ سَاعَةً ... وَلَا أَنَّ مَا يَخْفَى عَلَيْهِ يَغِيبُ
Jika suatu saat engkau seorang diri, jangan katakan, aku seorang diri, tapi katakan, diriku selalu diamati.
Jangan dikira Allah lalai walau sesaat, juga jangan mengira bahwa apa yang tersembunyi, bagiNya tak terlihat
🍓🍍🍈🥥🍒🥝🍒🥥🍒🍌🍋🍌🍎🍎🍋🍌🍉🍎🍇🍎🍇🍇🍈🍌
Channel Telegram: /channel/AbdullahHaidir
Facebok: https://www.facebook.com/abdullahhaidir.haidir
Instagram: https://www.instagram.com/abdullahhaidir1/
Twitter: https://twitter.com/abdullahhaidir1
http://manhajuna.com/
DOA KETIKA GEMPA BUMI
اَللَّهُمّ إِنّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا، وَخَيْرَ مَا أَرْسَلْتَ بِهِ؛ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا، وَشَرِّمَافِيْهَا وَشَرِّمَا أَرْسَلْتَ بِهِ
ALLAHUMMA INNII AS’ALUKA KHOIROHAA, WA KHOIROMAA FIIHAA WA KHOIRO MAA ARSALTA BIH, WA A’UDZUBIKA MIN SYARRIHAA WASYARRI MAA FIIHAA WA SYARRI MAA ARSALTA BIH.

Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kehadirat-Mu kebaikan atas apa yang terjadi, dan kebaikan apa yang didalamnya, dan kebaikan atas apa yang Engkau kirimkan dengan kejadian ini. Dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari keburukan atas apa yang terjadi, dan keburukan atas apa yang terjadi didalamnya, dan aku juga memohon perlindungan kepada-Mu atas apa-apa yang Engkau kirimkan.
🙏🏼✨ Aamiin.
Tentang Kebodohan
الْجَاهِلُ يُعْرَفُ بِسِتِّ خِصَالٍ: الْغَضَبُ مِنْ غَيْرِ شَيْءٍ ، وَالْكَلاَمُ مِنْ غَيْرِ نَفْعٍ ، وَالْعَطِيَّةُ فِي غَيْرِ مَوْضِعِهَا ، وَأَنْ لاَ يَعْرِفَ صَدِيقَهُ مِنْ عَدُوِّهِ ، وَإِفْشَاءُ السِّرِّ ، وَالثِّقَةُ بِكُلِّ أَحَدٍ
• Orang bodoh dikenal melalui enam perkara; Marah tanpa sebab, berbicara tanpa guna, memberi tidak pada tempatnya, tidak dapat mengenali mana teman dan musuhnya, menyebarkan rahasia dan percaya kepada siapa saja.
اثْنَانِ لاَ يُغَيِّرَانِ رَأْيَهُمَا أَبَداً؛ الْجَاهِلُ وَالْمَيِّتُ
• "Dua golongan yang tidak pernah merubah pendapatnya; Orang bodoh dan orang mati."
الْجَاهِلُ يُؤَكِّدُ ، وَالْعَالِمُ يَشُكُّ ، وَالْعَاقِلُ يَتَرَوَّي
• "Orang bodoh memastikan, orang berilmu meragukan, orang berakal berhati-hati."
يُصِيْبُ وَمَا يَدْرِي وَيُخْطِئَ وَمَا دَرَى وَهَلاَّ يَكُونُ الْجَهْلُ إِلاَ كَذَلِكَ
• "Benar tapi dia tidak tahu, salah pun juga dia tidak tahu. Begitulah halnya kondisi orang bodoh."
إِذَا كُنْتَ لاَ تَدْرِي وَلَمْ تَكُ بِالَّذِي يُسَائِلُ مَنْ يَدْرِي فَكَيْفَ إِذَنْ تَدْرِي
• "Jika anda bukan termasuk orang yang tahu dan bukan pula termasuk orang yang bertanya kepada yang tahu, lalu, bagaimana anda dapat mengetahui."
وَفِي الْجَهْلِ قَبْلَ الْمَوْتِ مَوْتٌ لأَهْلِهِ وَأَجْسَادُهُمْ قَبْلَ الْقُبُورِ قُبُورُ
• "Kebodohan sebelum kematian, merupakan kematian bagi pemiliknya. Tubuh mereka sebelum dikubur telah menjadi kuburan."
الْجَاهِلُ عَدُوُّ نَفْسِهِ ، فَكَيْفَ يَكُونُ صَدِيقًا لِغَيْرِهِ
• "Orang bodoh adalah musuh bagi dirinya, lalu bagaimana dia menjadi teman bagi orang lain."
Sumber: Mut'atul Hadits, Syekh Abdullah bin Muhammad AdDaawuud
Syaikh DR. Ahmad 'Isa al Ma'sharawiy -Ketua Para Qurro di Mesir- berkata dalam akun twitternya :
"Terkadang kita cemburu kalau ada orang yang mendahului kita dalam masalah harta dunia, jabatan atau popularitas.
Tetapi -anehnya- kita tidak cemburu kalau ada yang mendahului kita dalam shof pertama sholat jamaah, kita tidak cemburu kepada orang yang telah berhasil menghafal Al Quran.
Dan sebabnya sudah jelas :
Rindu amat mendalam sampai akhirnya tergila-gila pada dunia dan lupa akan akhirat. Itu saja.
===================================
Alih Bahasa : Bapa'e Ibrahim & Maryam
Pesan pagi:
Seandainya Allah tolong Nabi Yusuf sejak kali pertama cobaannya, niscaya dia tidak menjadi bendahara Mesir.
Boleh jadi ujian berlangsung sekian lama, agar karunia semakin besar.
Percayalah kpd Allah, jgn tergesa2...