abdullahhaidir | Unsorted

Telegram-канал abdullahhaidir - Abdullah Haidir

3873

Belajar tiada henti, beribadah hingga mati

Subscribe to a channel

Abdullah Haidir

:::| Ngaji From Home |:::

Sahabat iDream yuk simak terus program "Ngaji From Home" di radio I-Dream, banyak tema-tema yang sangat menarik untuk kita bahas tentunya bersama narasumber yang kompeten di bidangnya, makanya jangan lewatkan ya...
Catat ya tanggal dan jamnya:

📆 Hari/tgl: Jum'at, 09 Juli 2021
🕙 Live Pukul : 16.00-17.00 WIB
============================
📚 Tema
"10 Hari Pertama Zulhijah Hari-Hari Mulia untuk Beramal"

🎤 Narasumber :
Ustadz Abdullah Haidir, Lc
(Wakil Ketua IKADI Depok)
============================
▶️ Youtube Channel : iDream TV
https://youtu.be/oxbt6E_V-xc

Yuk ikutan menjadi sahabat radio I-Dream
Isi Formnya disini: http://bit.ly/SurveyIdream

::: Link Streaming Radio I-Dream :::

🎧 Website Official : idreamradio.id

🎧 Online Radiobox:
https://onlineradiobox.com/id/idream1044/

🎧 Listen on Radio Garden: https://s.id/zMOCk
============================
::Follow Sosial media kami::
✅ FB : fb.me/idreamradio1044
✅ IG : instagram.com/idreamradio
✅ Web: idreamradio.id
✅ Telegram : s.id/zMNhX
✅ WA Group : s.id/zMMUO

Didukung oleh:
- Qazwa Fintec Syariah
- Patra Haji dan Umroh
============================
I-Dream Radio | Successful Moslem Family
🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴

#stayathome #ngajifromhome #ngajionline #dengerinradio #kajianonline #KajianTematik #NgajifromHome

Читать полностью…

Abdullah Haidir

Termasuk juga yang harus kita hindari adalah opini yang mengarahkan tuduhan kepada para tenaga medis sehingga menimbulkan padangan negatife terhadap mereka.

Kesemuanya ini ketika kita percaya begitu saja, dapat menimbulkan sikap acuh tak acuh terhadap upaya mengatasi wabah ini. Lebih parah lagi jika kita ikut-ikutan menyebarkan informasi dan opini tersebut. Jangan sampai musibah yang berat ini kita tambah lagi dengan musibah menebar berita bohong atau opini sesat yang bisa jadi efeknya membuat wabah semakin menjadi-jadi dan membahayakan banyak orang.

Kaum muslimin jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah.

Ketiga:

Hendaknya kita tingkatkan kepedulian sosial kita. Di saat-saat seperti ini, banyak sekali orang yang sangat membutuhkan. Buka hati kita, mata kita, pendengaran kita. Bahkan kalau perlu kita tanya kondisi orang-orang terdekat kita. Jika ada kedapatan kerabat yang terpapar sakit, jangan segan-segan untuk menolongnya, ajak pula lingkungan atau komunitas untuk sama-sama membantu. Walau sekedar berbagi informasi, berbagi doa dan motivasi, itu saja sudah merupakan kebaikan yang besar. Tentu lebih baik lagi berbagi materi jika Allah berikan kelebihan harta pada kita.

Saat-saat seperti ini, yang diuji bukan hanya yang sakit. Yang sehat pun diuji, sejauh mana kepeduliannya, perhatiannya, pertolongannya terhadap saudaranya. Toh ketika kita mendapatkan musibah, kitapun sangat butuh perhatian, dukungan moril dan bantuan saudara-saudara kita. Boleh jadi kita pun sedang butuh, tapi ada saudara kita yang lebih membutuhkan. Boleh jadi kita sedang banyak keperluan, tapi ada saudara kita yang mendesar butuh pertolongan. Bagi saudara-saudara kita yang sedang mendapatkan musibah, pertolongan saudaranya tidak hanya dilihat dari aspek materinya, tapi kepedulian dan kasih sayangnya, itu sudah merupakan support yang sangat besar.

Insya Allah, kepedulian seperti ini akan bangkitkan rasa persaudaraan dan persatuan di tengah lingkungan kita. Dan di sisi lain, sikap suka membantu orang yang kesusahan dapat menjadi sebab turunnya pertolongan Allah saw kepada kita, baik di dunia maupun di akhirat.

Semoga Allah berikan kita kesadaran untuk selalu memperbarui taubat kita, ketaatan dan ketundukan kita kepada Allah. Semoga yang sakit segera disembuhkan, yang sempit, diberikan keluasan dan yang sehat Allah jauhkan dari segala penyakit dan bahaya.

بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم وتقبل مني ومنكم تلاوته إنه هو العزيز الكريم

Читать полностью…

Abdullah Haidir

Kopi Pagi......

Sederhana itu bagus, tapi jujur lebih bagus...
Bermewah2an itu tercela, tapi dusta lebih nista...

Yang palsu lahirkan kecewa.
Yang asli lahirkan bangga...

Barang palsu, semakin dipuji2, semakin tampak keburukannya..
Barang bermutu, smakin dicari2 kesalahannya, smakin tampak keistimewaannya...

Yang asli biasanya mahal, tapi tahan lama dan memuaskan.
Yang palsu biasanya murah, tapi cepat rusak dan mudah karatan..

Yg asli, awalnya meragukan, ujungnya memuaskan...
Yg palsu, awalnya meyakinkan, ujungnya mengecewakan...

Jadilah manusia asli, walau tak banyak yg peduli
Jangan jadi manusia palsu, walau banyak puja puji...

Читать полностью…

Abdullah Haidir

👆khutbah Jum'at hari ini; Tanggung jawab orangtua terhadap pendidikan anak2nya...

Читать полностью…

Abdullah Haidir

Khutbah Jumat:

*TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN ANAK-ANAK*

.........

Kaum muslimin jamaah Jumat yang dimuliakan Allah.

Seiring dengan berakhirnya tahun ajaran lama dan memasuki tahun ajaran baru dalam dunia pendidikan, banyak pelajar dan orang tua yang sibuk mencari tempat kelanjutan studi mereka atau untuk putera puterinya.

Semua ini tak lain menunjukkan adanya kesadaran betapa pentingnya arti pendidikan buat kita khususnya terhadap anak-anak kita generasi muda. Sebab sebagaimana kita ketahui, salah satu perkara yang amat menentukan masa depan sang anak adalah terkait pendidikannya, bahkan inipun terkait dengan masa depan sebuah bangsa. Kita bisa saksikan bersama, tingkat kemajuan sebuah negara, berbanding lurus dengan tingkat kemajuan pendidikannya.

Ajaran Islam sendiri sangat berikan perhatian yang besar terhadap pendidikan. Cukuplah ayat pertama “Iqra!” bacalah, berikan isyarat yang sangat jelas bagaimana Islam memberikan perhatian besar terhadap pendidikan. Sebab membaca merupakan gerbang ilmu pengetahuan.

Di lain ayat Allah berfirman;

*قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ*

“Katakanlah (wahai Muhamad), apakah sama orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui..” (QS. Az-Zumar: 9)

Masih banyak lagi ayat-ayat atau hadits-hadits yang memberikan perhatian dan motivasi menuntut ilmu. Maka dengan demikian, kepedulian dan perhatian kita terhadap pendidikan anak-anak kita bukan semata urusan dunia, tapi lebih dari itu dia juga merupakan tuntutan agama.

Sejarah Islam menunjukkan bahwa kaum muslimin tidak hanya ada yang mendalami ilmu syariat saja, tapi banyak juga yang mendalami ilmu-ilmu sosial dan sains sehingga banyak di antara mereka menjadi ilmuan yang diakui dunia sejak dahulu hingga sekarang.

Kaum muslimin jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah.

Perkara ini tentu memberikan pesan yang dalam bagi para orang tua untuk memberikan perhatian yang besar terkait pendidikan anak-anaknya. Memang tidak dipungkiri, memfasilitasi pendidikan buat anak-anak kita adalah sesuatu yang tidak ringan, penuh tantangan dan ujian, apalagi di masa-masa sulit sekarang ini. Namun semua itu tidak boleh menyurutkan para orang tua untuk sedapat mungkin mengusahakan kelangsungan pendidikan anaknya. Kesungguhan, ketulusan dan kesabaran orang tua seraya terus memohon pertolongan Allah, insya Allah akan menjadikan sebab jalan keluar yang akan Allah berikan.

Banyak sekali kisah sukses belajar hingga jenjang pendidikan tertinggi justeru diraih oleh siswa dengan keterbatasan orang tuanya dalam berbagai hal, namun dengan kesungguhan orang tua dan anaknya, berbagai keterbatasan itu dapat diatasi.

Perkara lain yang juga harus disikapi terkait pendidikan anak-anak adalah, orang tua jangan hanya berorientasi pada kecerdasan intelektual atau prestasi formal dan akademis semata. Tapi selain kecerdasan, orang tua harus berusaha bagaimana agar anak-anaknya memiliki karaktrer positif serta selalu berusaha menempuh jalan kebenaran yang telah diajarkan agamanya. Karena problem dan masalah yang sering terjadi di masyarakat, bukan semata soal kebodohan, tapi juga problem sering muncul dari orang-orang yang berpendidikan namun rendah moralnya dan mereka yang menanggalkan prinsip-prinsip kebenaran.

Orang tua jangan merasa sudah tunaikan kewajibannya semata karena dia sudah dapat menyekolahkan anaknya di sebuah lembaga pendidikan lalu dia lepas tangan terkait pembangunan karakter sang anak. Justeru dialah yang lebih bertanggungjawab dalam masalah ini ketimbang lembaga pendidikan atau para gurunya. Setidaknya bersinergi, saling menguatkan dan melengkapi antara orang tua dan lembaga pendidikan. Jangan sampai sang anak di sekoleh dibina intelektual dan karakternya, di rumah dia tidak mendapatkan pembinaan tersebut.

Kita tidak hanya berharap agar anak-anak kita sukses studinya, tapi yang juga kita inginkan selain itu; Iman mereka kuat, ibadahnya bagus dan akhlaknya mempesona.

Читать полностью…

Abdullah Haidir

*:::| Ngaji From Home |:::*

Sahabat iDream yuk simak terus program "Ngaji From Home" di radio I-Dream, banyak tema-tema yang sangat menarik untuk kita bahas tentunya bersama narasumber yang kompeten di bidangnya, makanya jangan lewatkan ya...
Catat ya tanggal dan jamnya:

📆 Hari/tgl: Jum'at, 11 Juni 2021
🕙 Live Pukul : 16.00-17.15 WIB
============================
📚 Tema:
"Berkah dalam Usaha dan Kerja"

🎤 Narasumber :
Ustadz Abdullah Haidir, Lc
(Wakil Ketua IKADI Depok)
============================
▶️ Youtube Channel : iDream TV
https://www.youtube.com/watch?v=gKfqWsXDflI

Yuk ikutan menjadi sahabat radio I-Dream
Isi Formnya disini: http://bit.ly/SurveyIdream

*::: Link Streaming Radio I-Dream :::*

🎧 Website Official : idreamradio.id

🎧 Online Radiobox:
https://onlineradiobox.com/id/idream1044/

🎧 Listen on Radio Garden: https://s.id/zMOCk
============================
*::Follow Sosial media kami::*
✅ FB : fb.me/idreamradio1044
✅ IG : instagram.com/idreamradio
✅ Web: idreamradio.id
✅ Telegram : s.id/zMNhX
✅ WA Group : s.id/zMMUO

Didukung oleh:
- Qazwa Fintec Syariah
- Patra Haji dan Umroh
============================
I-Dream Radio | Successful Moslem Family
🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴

#stayathome #ngajifromhome #ngajionline #dengerinradio #kajianonline #kajianTematik #NgajifromHome

Читать полностью…

Abdullah Haidir

Ngaji politik.

SEKULARISME DIAM-DIAM, DIAM-DIAM SEKULER

Sekularisme adalah pandangan dan sikap yang ingin menjauhkan nilai-nilai agama dalam ruang publik, lebih spesifik lagi dalam masalah politik kenegaraan.

Pandangan ini sejak awal sudah ditentang para ulama. Termasuk MUI dalam salah satu fatwanya mengharamkan sekularisme bersama paham liberalisme dan pluralisme.

Namun ada satu bentuk lain sekularisme yang kerap tak disadari. Bolehlah kita katakan sebagai sekularisme diam-diam, atau diam-diam sekuler. Yaitu sekularisme dalam bentuk meninggalkan dunia dari kehidupan beragama, terlebih lagi masalah politik.

Berbeda dengan sekularisme yang umum dikenal dan merupakan saudara kembar liberalisme yang bersumber pada penolakan terhadap agama, baik sebagian atau seluruhnya, sekularisme diam- diam ini, justeru menjadikan ketaatan agama sebagai sumbernya, namun dengan pemahaman dan pengamalan keliru.

Sekularisme model begini biasanya sangat menolak masalah politik diikutsertakan dari agenda dakwah. Ulama tidak boleh kritik terbuka kebijakan pemerintah. Tidak boleh bicarakan kezaliman penguasa terhadap rakyat atas nama dakwah, apalagi aktifitas berbau partai. Tak ada ampun, berbagai tuduhan akan disematkan; khawarij, radikal, hizbi, bukan ahlussunah... dll.

Bagi mereka, menjadikan politik sebagai sarana dakwah, adalah bentuk 'islam politik' yang justeru harus diperangi dalam dakwah. Muslim yang baik adalah muslim yang tidak 'cawe cawe' urusan politik.

Walau dua aliran sekuler ini terkesan berasal dari dua kutub yang berbeda, namun substansinya sama; Menanggalkan syumuliyatul Islam (keutuhan Islam).

Karenanya sering juga didapati mereka berada dalam 'kolam' yang sama ketika menghadapi apa yang mereka sebut sebagai "islam politik" yang hakekatnya adalah politik Islam. Seakan mereka seperti sudah memiliki program dan strategi bersama yang telah disepakati. Meskipun saya yakin itu tidak mungkin.

Maka, jangan heran jika pidato seorang ustaz yang berapi-api mengharamkan demonstrasi bahkan menghalalkan darah para demonstran, dishare dengan penuh tulus ikhlas oleh seorang tokoh liberal.

Jangan heran pula jika sejumlah tokoh Islam yang sudah dikenal ilmu dan kiprah dakwahnya di dunia Islam dan berupaya menghidupkan peran politik umat Islam, mendapatkan serangan dan didowngrade secara bersamaan oleh kedua kutub sekuler ini...

Abdullah Haidir
GuruNgaji

Читать полностью…

Abdullah Haidir

*Khutbah Jumat: Jadilah Orang yang Mencintai Ulama Bukan Memusuhinya*

......
......

*Kaum muslimin, jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah...*

Rasulullah saw sudah lama meninggalkan kita. Namun beliau meninggalkan para pewarisnya yang akan meneruskan perjuangannya dalam menyampaikan misi dan ajarannya. Mereka adalah para ulama.

Beliau bersabda dalam sebuah haditsnya:

*العلماءُ وَرَثةُ الأنْبِياءِ، إنَّ الأَنْبِياءَ لم يُوَرِّثوا دِينارًا ولاَ دِرْهَمًا إنما ورَّثوا العلمَ* (رواه أبو داود الترمذي)

“Para ulama adalah pewaris para nabi. Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, yang mereka wariskan hanyalah ilmu.” (HR. Abu Daud dan Tirmizi)

Para ulama yang dimaksud di sini adalah para ulama yang memiliki ilmu-ilmu syariat dan takut kepada Allah dengan mengamalkan syariatnya dalam kehidupan serta menyampaikan dan mengajarkannya dengan penuh keikhlasan, mengajak kepada yang ma'ruf dan mencegah berbagai kemunkaran.

Firman Allah Taala:

*إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ ۗ* (سوة فاطر: 28)

“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di kalangan para hambaNya hanyalah para ulama.” (QS. Fathir: 28)

Meskipun Rasulullah saw sudah berabad-abad meninggalkan kita, namun Alhamdulillah hingga kini kita masih dapat merasakan nikmat ajaran yang beliau sampaikan. Sehingga kita masih dapat merasakan nikmat terbesar dalam kehidupan kita, yaitu iman dan Islam. Siapakah yang berjasa menyampaikan ajaran Rasulullah saw hingga sampai kepada kita? Tak lain mereka adalah para ulama, dari mulai para sahabat, tabiin, tabiittabi’in para salafushaleh dan terus secara estafet hingga para ulama di masa sekarang.

Jasa para ulama sangatlah besar, karena itu sebagai seorang muslim, di antara sifat yang harus kita hadirkan adalah mencintai para ulama, menghormatinya dan memuliakannya.

Mencintai para ulama, pada hakekatnya adalah mencintai Rasulullah saw, bahkan juga bagian dari mencintai Allah. Sebab Allah dan Rasulnya sangat memuliakan ulama.

Allah taala berfirman,

*يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ* (سورة المجادلة: 11)

"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al Mujadilah: 11)

Inilah adab yang telah diwariskan para salafussaleh sejak masa sahabat hingga kita. Sebuah sifat dan adab yang agung.

Diriwayatkan bahwa suatu hari Zaid bin Tsabit hendak mengendarai hewan tunggangannya, lalu Ibnu Abbas yang Ahlul bait dan seorang ulama mulia, tergopoh-gopoh berusaha memegangi hewannya agar mudah bagi Zaid bin Tsabit mengendarainya. Zaid bin Tsabit yang merasa sungkan mendapatkan perlakuan tersebut berkata kepada Ibnu Abas, ‘Biarkan dia wahai sepupu Rasulullah saw.’ Maka Ibnu Abas berkara,

*هَكَذَا يُفْعَلُ بِالْعُلَمَاء وَالْكُبَرَاء*

“Beginilah seharusnya perlakuan terhadap ulama dan orang-orang mulia.”

*Kaum muslimin yang dimuliakan Allah....*

Para ulama adalah orang yang menyampaikan ajaran Allah, mengajak kepada yang ma’ruf dan mencegah dari berbagai kemunkaran. Merekalah orang yang membawa misi ajaran syariat, menjaga dan melindunginya. Maka mencintai mereka artinya kita turut menjaga dan melindungi syariat Allah dalam kehidupan.

Bagaimana kita mencintai ulama? Kita cintai para ulama dengan memuliakan dan menghormatinya, menggali ilmu darinya, menerima nasehat-nasehatnya, memohon doa dan arahannya serta membela kehormatannya dari pihak-pihak yang ingin memojokkan atau menjatuhkannya.

Dan jangan sekali-kali kita orang beriman, baik sadar atau tidak sadar, langsung atau tidak langsung, tergiring pada sikap membenci dan memusuhi ulama, baik dengan ucapan, tulisan maupun perbuatan. Ini bukan sikap seseorang yang mengaku pengikut Rasulullah saw. Beliau bersabda,

*لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يُجِلَّ كَبِيرَنَا، وَيَرْحَمْ صَغِيرَنَا، وَيَعْرِفْ لِعَالِمِنَا حَقَّهُ* ( رواه أحمد والترمذي)

Читать полностью…

Abdullah Haidir

https://youtu.be/kfP-_NW4bYM

Читать полностью…

Abdullah Haidir

يَا أُمَّةَ مُحَمَّدٍ وَاللَّهِ لَوْ تَعْلَمُونَ مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيلًا وَلبَكَيْتُمْ كَثِيرًا (متفق عليه)
“Wahai umat Muhammad, demi Allah, jika kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.” (Muttafaq alaih)

3. Menyeru dengan panggilan “Asshalaatu Jaami’ah” . Maksunya adalah panggilan untuk melakukan shalat secara berjamaah. Aisyah meriwayatkan bahwa saat terjadi gerhana, Rasulullah saw memerintahkan untuk menyerukan “Ashshalaatu Jaami’ah” (HR. Abu Daud dan Nasa’i)

Tidak ada azan dan iqamah bagi shalat gerhana. Karena azan dan iqamah hanya berlaku pada shalat fardhu yang lima.

4. Disunahkan mengeraskan bacaan surat, baik shalatnya dilakukan pada siang atau malam hari. Hal tersebut dilakukan Rasulullah saw dalam shalat gerhana (Muttafaq alaih).

5. Shalat gerhana sunah dilakukan di masjid secara berjamaah. Rasulullah saw selalu melaksanakannya di masjid sebagaimana disebutkan dalam beberapa riwayat. Akan tetapi boleh juga dilakukan seorang diri. (Lihat: Al-Mughni, Ibnu Qudamah, 3/323)

6. Wanita boleh ikut shalat berjamaah di belakang barisan laki-laki. Diriwayatkan bahwa Aisyah dan Asma ikut shalat gerhana bersama Rasulullah saw. (HR. Bukhari).

7. Disunahkan memanjangkan bacaan surat. Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw dalam shalat gerhana memanjangkan bacaannya. (Muttafaq alaih). Namun hendaknya tetap mempertimbangkan kemampuan dan kondisi jamaah.

8. Disunahkan menyampaikan khutbah setelah selesai shalat, berdasarkan perbuatan Nabi saw bahwa beliau setelah selesai shalat naik ke mimbar dan menyampaikan khutbah (HR. Nasa’i). Sejumlah ulama menguatkan bahwa khutbah yang disampaikan hanya sekali saja, tidak dua kali seperti shalat Jumat. Sebagian ulama menganggap tidak ada sunah khutbah selesai shalat. Akan tetapi petunjuk hadits lebih menguatkan disunahkannya khutbah setelah shalat gerhana. Wallahua’lam.

9. Dianjurkan memperbanyak istighfar, berzikir dan berdoa, bertakbir, memedekakan budak, shalat serta berlindung kepada Allah dari azab neraka dan azab kubur.

Tata Cara Shalat Gerhana

Pelaksanaan shalat gerhana agak berbeda dari shalat pada umumnya. Banyak yang tidak mengetahuinya karena jarang dilaksanakan dan tidak memiliki waktu yang tetap.

Shalat diawali seperti biasa dengan bertakbiratul ihram, lalu membaca doa istiftah, kemudian membaca ta’awwuz (a’uzubillahiminsyaitanirrajim), lalu membaca basmalah, kemudian membaca surat Al-Fatihah. Setelah itu, membaca surat yang panjang dengan mengeraskan suara.

Selesai membaca surat, melakukan ruku dengan panjang dan mengulang-ulang bacaan ruku. Selesai ruku bangkit dengan membaca Sami’allahu liman hamidah, kemudian membaca ‘Rabbanaa walakal hamdu.

Setelah itu tidak sujud seperti shalat lainnya, melainkan membaca surat Al-Fatihah lagi, lalu membaca surat lagi yang berbeda dari sebelumnya. Kemudian ruku kembali dengan lama. Selesai ruku, bangkit kembali dengan membaca Sami’allahu liman hamidah, rabbanaa walakal hamdu. Selesai I’tidal, bertakbir untuk sujud. Lalu sujud dengan lama selama rukunya. Lalu dia bertakbir bangun dari sujud dan duduk di antara dua sujud dengan lama selama dia melakukan sujud, kemudian bertakbir lagi untuk sujud dengan lama.

Setelah itu bertakbir untuk bangkit dari sujud dan berdiri untuk rakaat kedua dan melakukan hal yang sama seperti pada rakaat pertama (dua kali membaca Al-Fatihah dan surat, dua kali ruku serta dua kali sujud).

Setelah itu melakukan tasyahhud dan bersalawat kepada Nabi saw. Kemudian menyudahi shalat dengan salam.

Kesimpulannya, shalat gerhana dalam satu rakaat, ada dua kali berdiri, dua kali membaca Al-Fatihah dan surat, dua kali ruku dan dua kali sujud.

Cara ini dijelaskan dalam hadits Aisyah radhiallahu anha ketika menjelaskan cara shalat gerhana yang dilakukan Rasulullah saw dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim (Muttafaq alaih). Dan cara inilah yang paling kuat dari perbedaan pendapat para ulama tentang hal tersebut. Wallahua’lam.

Waktu Shalat Gerhana

Читать полностью…

Abdullah Haidir

Kita bantu mereka dengan doa-doa kita, kita bantu mereka dengan opini kita, kita bantu mereka dengan harta kita, atau dengan apa saja yang dapat kita lakukan. Kita juga menuntut pemerintah untuk terus membantu perjuangan Palestina agar segera merdeka dan berdaulat seutuhnya.

Perkara bahwa saudara-saudara kita di Palestina jauh dari kita, dan bahwa kita sendiri sedang mengalami banyak kesulitan mestinya tidak menjadi halangan bagi kita untuk tetap memabantu perjuangan saudara-saudara kita dI sana. Karena persaudaraan Islam tidak mengenal batas negara dan jarak, ras dan wana kulit atau batas-batas lainnya. Apalagi di sana ada Masjidil Aqsha yang bukan hanya kewajiban bangsa Palestina dan bangsa Arab saja untuk menjaganya, tapi juga mewajiban seluruh kaum muslimin dimana saja berada.

Orang yang peduli dengan nasib saudaranya yang jauh, insyaAllah dia lebih peduli dengan nasib saudaranya yang dekat. Sudah terbukti, kaum muslimin yang peduli dengan sauadara-saudaranya di tempat yang jauh, mereka pulalah yang terdepan ketika saudara-saudaranya di tanah air terkena musibah dan bencana. Karunia Allah sangat banyak dan luas tak pernah berkurang.

Dan insyaAllah, ketika kita bantu kesulitan saudara kita, itu dapat menjadi sebab turunnya bantuan Allah kepada kita. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw dalam hadits riwayat Muslim:

واللَّهُ في عونِ العبدِ ما كانَ العبدُ في عونِ أخيهِ

"Allah akan selalu menolong seorang hamba apabila hamba tersebut selalu menolong saudaranya."

Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah, boleh jadi di tengah umat Islam boleh banyak perbedaan, namun ketika ada saudara kita tertindas dan terjajah, kita harus bersatu untuk membelanya. Dan jangan sekali-kali ada sikap dan ucapan, baik langsung ataupun tidak langsung, yang berikan pembenaran penjajahan kaum zionis terhadap bangsa Palestina. ..

بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم أقول ما تسمعون وأستغفر الله لي ولكم إنه هو العصفور الرحيم.

*Khutbah kedua*

الحمد لله الذي هدانا لهذا وما كنا لنهتدي لولا أن هدانا الله.
أشهدأن لا إله إلا الله وأشهد أن محمدا رسول الله.
اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد. أما بعد.

إن الله وملائكته يصلون على النبي يا أيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلمواوتسليما.
اللهم صل على سيدنا محمد عبدك ورسولك النبي الأمي وعلى آله وصحبه وسلم تسليما عدد ما أحاط به علمك وخط به قلمك وأحصله كتابك وارض اللهمعن الخلفاء الراشدين ساداتنا أبي بكروعمروعثمانوعلي وعن الصحابة والتابعين وتابعي التابعين ومن تبعهم بإحاسندان إلى يوم الدين وعنامعهم برحمتك يا أرحم الراحمين.

اللهم اغفر المسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات إنك سميع قريب مجيب الدعوات يا قاضي الحاجات

اللهم انصر المسلمين في كل مكان اللهم انصرهم على أعدائهم
اللهم انصر إخواننا المسلمين في فلسطين اللهم انصرهم على اليهودي الغاصبين اللهم عليك باليهودي الغاصبين اللهم عليك بهم فإنهم لا يعجزونك اللهم فرق شملهم وشتت جمعهم ومزقهم كل ممزق يا عزيز يا جبار. اللهم حرر المسجد الاقصى من أيدي اليهود
اللهم ارزقنا زيارته محررا من أيدي اليهود يا ذا الجلال والاكرام

Ya Allah ya Tuhan kami, tolonglah saudara kami di Palestina. Tolonglah mereka terhadap penjajah zionis Yahudi. Berikan mereka kemerdekaan dan kebebasan dari penjajahan zionis Yahudi.

Ya Allah, berikan sauadara-saudara kami di Palestina kesabaran, keteguhan,sembuhkan yang sakit, rahmati yang gugur dan bebaskan yang dipenjara.

Ya Allah binasakanlah kaum penjajah zionis Yahudi, cerai beraikan mereka dan hancurkan lah mereka sehancur-hancurnya. Ya Allah yang maha perkasa dan maha kuat.

Ya Allah merdekakanlah Masjidil Aqsha dari tangan kaum Yahudi.

Ya Allah berikan kami kesempatan berziarah ke sana dalam keadaan merdeka dari penjajah zionis. Ya Allah yang maha agung dan maha Mulia.

ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار
سبحان ربك رب العزة هما يصفون وسلام على المرسلين والحمد لله رب العالمين.

Читать полностью…

Abdullah Haidir

Maka, segera tetapkan posisi anda, nyatakan dengan jelas opini Anda. Jangan sok ingin bersikap netral, ini bukan tempatnya. Apalagi berpihak kepada kaum zionis, baik terang2an ataupun malu2...

Читать полностью…

Abdullah Haidir

الحمد لله الذي أنعمنا بعيد الفطر المبارك أشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمدا رسول الله ، أما بعد،
Ma’asyiral muslimin wal muslimat rahimakumullah...
Di hari mulia ini, mari kita tundukkan hati kita, merendah di hapadan Allah, berdoa memohon kepadanya segala kebaikan dan keberkahan, berlindung kepadaNya dari segala bencana dan bahanya, baik urusan dunia maupun akhirat.

استغفر الله العظيم استغفر الله العظيم استغفر الله العظيم
حمدا يوافي نعمه ويكافئ مزيدة يا ربنا وإلهنا لك الحمد ولك الشكر كما ينبغي لجلال وجهك وعظيم سلطانك.
اللهم صل علي سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد.
اللهم اغفر المسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات
ربنا تقبل منا صلاتنا وصيامنا وركوعنا وسجودنا إنك أنت السميع العليم
اللهم يا مقلب القلوب ثبت قلوبنا على دينك
اللهم إنا نسألك العافية في الدنيا والآخرة اللهم إنا نسألك العفو والعافية في ديننا ودنيانا وأهلنا ومالنا
اللهم إنا نعوذ بك من البرص والجنون والجذام ومن سيء الأسقام
اللهم فرج همومنا وهموم المسلمين ونفس كرباتنا وكربات المسملين
اللهم اشف مرضانا وارحم موتانا وتقبل شهداءنا
اللهم انصر المسلمين في كل مكان، اللهم انصر إخواننا المسلمين في فلسطين ، اللهم انصرهم على أعداءك أعداء الدين اللهم أفرغ عليهم صبرا وثبت أقدامهم اللهم اشف مرضاهم وارحم موتاهم وتقبل شهداءهم. اللهم حرر المسجد الأقصى من اليهود الغاصبين.
اللهم آمنا في بلادنا إندونيسيا ووفق ولاة أمرنا لما تحب وترضا وارزقه بطانة صالحة يا رب العالمين
اللهم ارزقنا إماما عادلا ولا تسلط علينا من لا يخافك فينا ولا يرحمنا يا رب العالمين .
ربنا هب لنا من أزواجنا وذرياتنا قرة أعين واجعلنا للمتقين إماما
ربنا اغفرنا ولوالدينا وارحمهما كما ربياني صغيرا
ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة جسنة وقنا عذاب النار
وصلى الله وسلم على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم والحمد لله رب العالمين.

Читать полностью…

Abdullah Haidir

🎗Khutbah Idul Fitri; Bentengi Iman, Rawat Persaudaraan🎗

Khutbah Pertama

الله أكبر الله أكبر الله أكبر لا إله إلا الله هو الله أكبر، الله أكبر ولله الحمد

الحمد لله ... الحمد لله وَحْدَه، صَدَقَ وَعْدَه وَنَصَرَ عَبْدَه وَأَعَزَّ جُنْدَه وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَه. أَشْهَدُ أن لا إله إلا الله وَحْدَه وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَه. اللهم صل وسلم على النبي المهداه سيدنا وحبيبنا وشفيعنا ومولانا محمد صلى الله عليه وسلم وعلى آله وصحبه ومن والاه ، أما بعد

Ma’asyirol muslimin wal muslimat rahimakumullah.

Ramadan dengan segala kemuliaan dan keagungannya baru saja berlalu dari kita, diriingi dengan gemuruh takbir di berbagai penjuru negeri dan belahan dunia, mengagungkan kebesaran dan kemuliaan Allah taala. Tidak ada harapan yang paling besar dari semua itu, kecuali kita mohon kepada Allah Taala, semoga semua amal ibadah kita di bulan Ramadan dikabulkan Allah Taala dan segala kekurangan dan kekhilafan diampuni Allah Taala dan semoga kita dipertemukan lagi dengan bulan Ramadan berikutnya. Aamiin yaa rabbal aalamiin.

Kaum muslimin dan muslimat rahimkumullah.

Ramadan boleh berlalu, tapi pelajaran dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya harus terpatri dalam sanubari menjadi bekal kehidupan sehari-hari.

Setidaknya ada dua pelajaran berharga dari bulan Ramadan yang dapat kita jadikan panduan kehidupan. Pertama adalah tentang bagaimana pentingnya kita merawat dan menjaga keimanan yang menjadi patokan keselamatan dunia dan akhirat, kedua adalah bagaimana pentingnya merawat dan menjaga kehangatan persaudaraan.

Keimanan yang ada pada diri kita, tidak cukup sekedar kita miliki. Iman bukan benda mati yang tidak bergerak, tidak bertambah atau berkurang. Tapi dia hidup, dinamis, bisa bertambah atau berkurang, sehat atau sakit, bahkan tumbuh atau gugur. Hal itu tergantung bagaimana kita merawatnya.

Ramadan mengajarkan kita bahwa iman tak cukup hanya dimiliki, tapi juga harus dirawat dan dipupuk. Dengan apa? Dengan ketakwaan. Karenanya dalam banyak ayatnya Allah perintahkan orang beriman untuk bertakwa kepadaNya.

Target ibadah puasa pun dengan jelas Allah tetapkan la’allakum tattaqun; Agar kalian bertakwa setelah sebelumnya Allah seru dengan panggilan keimanan.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (سورة البقرة: 183)

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (QS. Al-Baqarah: 183)

Takwa artinya taat kepada Allah. Menjalankan perintahnya meninggalkan larangannya. Ketaatan melahirkan takwa, takwa menguatkan keimanan.

Maka prestasi Ramadan yang sesungguhnya adalah manakala lahir ketakwaan yang utuh dalam pribadi setiap muslim. Ketakwaan yang tidak sebatas klaim dan jargon, tapi ketakwaan yang riil terwujud dalam kehidupan sehari-hari, mencakup berbagai aspek kehidupan, baik perkara ibadah maupun muamalah, ekonomi maupun sosial, individu ataupun keluarga, sosial kemasyarakatan atau bahkan dalam mejalankan roda pemerintahan.

Ketakwaan yang utuh juga artinya kita meninggalkan segala sesuatu yang tidak Allah ridhai; Kemaksiatan, kemunkaran, kezaliman, apapun yang menyebabkan kerusakan bagi diri dan orang lain ataupun lingkungan.

Ketika hal ini terwujud, maka dia akan menjadi banteng keimanan yang sangat kokoh dan berikutnya akan mengantarkan pada keselamatan dan kebahagiaan hakiki di dunia dan akhirat.
Para ulama dahulu mengatakan;

الإِيمَانُ يَزِيدُ وَيَنْقُصُ، يَزِيدُ بِالطَّاعَةِ وَيَنْقُصُ بِالْمَعْصِيَةِ

Iman dapat bertambah dan berkurang, bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan.

Kaum muslimin dan muslimat rahimakumullah

Pelajaran kedua dari Ibadah Ramadan adalah bagaimana kita diajarkan menjaga dan merawat keberasamaan dan persaudaraan, khususnya sesama muslim. Kita awali Ramadan bersama-sama, kita akhiri bersama-sama, puasa bersama-sama, shalat bersama-sama. Betapa indahnya dan betapa nikmatnya.

Читать полностью…

Abdullah Haidir

Asyrul Awakhir Dan Lailatul Qadar

Tampaknya perlu ditempatkan pada tempatnya masing-masing antara kedudukan Asyrul Awakhir dan Lailatul Qadar. Sebab keduanya memiliki kedudukan tersendiri, meskipun memiliki kaitan yang erat.

Asyrul awakhir adalah sepuluh hari terakhir bulan Ramadan yang dituntut untuk kita maksimalkan beribadah di dalamnya. Terlepas ada tidaknya Lailatul Qadar. Jika pun Lailatul Qadar diturunkan di salah satu malamnya, maka itu bonus dan karunia Allah yang sangat besar.

Maka idealnya, kita tetap berusaha memaksimalkan Asyrul awakhir hingga malam terakhir, terlepas info sana sini, apakah lailatul qadar sudah turun atau belum.

Karena kemuliaan Asyrul awakhir memiliki kedudukan tersendiri. Di sisi lain dia merupakan ajaran bagaimana kita mengakhiri sebuah amalan dengan sebaik-baiknya, karena di antara barometer Amal ada pada akhir yang baik sebagaimana sabda Rasulullah Saw...

Kesimpulannya, orang yang maksimal dalam setiap malam Asyrul awakhir hingga malam terakhir dengan iman dan harap pahala, dipastikan akan mendapatkan Lailatul Qadar, baik dia sadar atau tidak sadar, tahu atau tidak tahu, bahwa salah satu malam yang dia lalui adalah Lailatul qadar.

Namun orang yang pilih-pilih hari dan malam utk beribadah demi meraih Lailatul Qadar, dipastikan dia tidak masuk dalam sunah Nabi yang mengajarkan untuk memaksimalkan sepuluh hari terakhir Ramadan...

Dengan kata lain, kemuliaan Lailatul Qadar yang sangat besar namun tidak dipastikan persis kapan turunnya, di antara hikmah yang dapat diambil adalah agar kita memaksimalkan asyrul awakhir sebaik-baiknya hingga malam terakhir....

Wallahu a'lam.

Читать полностью…

Abdullah Haidir

Pandemi Meningkat, Kuatkan Niat

Selepas perang Tabuk yang perjalanannya amat jauh dan tentu saja sangat melelahkan, dalam perjalanan pulang Rasulullah saw berkata kepada para sahabatnya,

"Sekarang ini di Madinah ada orang-orang yang tidak menempuh perjalanan dan mengarungi lembah seperti kalian. Namun mereka sama seperti kalian dalam hal mendapatkan pahala. Karena mereka terhalang uzur."

Hadits riwayat Bukhari Muslim di atas oleh Imam An-Nawawi dalam kitab Masterpiece-nya; Riyadhus-Shalihin, dimasukkan dalam bab "ikhlas dan menghadirkan niat dalam seluruh amal saleh". Maknanya adalah, jika niat seseorang tulus, maka walaupun dia terhalang meraih apa yang semestinya dia lakukan, pahala yang dia dapatkan sama dengan orang lain yang dapat melakukan perbuatan tersebut.

Senada dengan riwayat di atas, ada beberapa hadits Rasulullah lainnya. Seperti:

مَنْ سَأَلَ اللَّهَ الشَّهَادَةَ بِصِدْقٍ بَلَّغَهُ اللَّهُ مَنَازِلَ الشُّهَدَاءِ وَإِنْ مَاتَ عَلَى فِرَاشِهِ

Siapa yang mohon kepada Allah mati syahid dengan jujur, maka Allah akan berikan kedudukan para syuhada, walaupun dia mati di atas ranjangnya (HR. Muslim)

إذا مرِض العبدُ أو سافَر كُتِبَ له مِثلُ ما كان يَعمَلُ مُقيمًا صَحيحًا

Jika seorang hamba sakit atau safar, maka amalnya akan dicatat sama halnya seperti saat dia melakukannya saat sehat dan menetap. (HR. Bukhari)

Saat pandemi kembali melonjak dan berbagai aktifitas kita dibatasi kembali, termasuk dalam hal ibadah, menuntut ilmu atau amal saleh lainnya, khususnya ibadah di masjid, jangan membuat kita terlalu berkecil hati dan was was.

Terlepas perdebatan dan pro kontra soal penutupan masjid, namun jika hal itu sudah menjadi keputusan pihak yang memiliki kompetensi dan otoritas serta untuk kemaslahatan bersama, sebaiknya kita fokuskan pada bagaimana kita tetap menjaga kualitas ibadah dan ragam amal saleh lainnya di rumah masing-masing serta menghidupkannya di tengah keluarga.

Hadirkan selalu dalam diri kita, kalau bukan karena pandemi dan ditutupnya masjid, niscaya saya akan terus meramaikan masjid dengan ragam ibadah dan amal saleh. Kemudian setelah itu, lakukan apa yang dapat kita lakukan berbagai bentuk ibadah dan amal saleh di rumah-rumah kita.

InsyaAllah dengan niat dan langkah seperti ini, tidak ada yang berkurang sedikitpun pahala beribadah di masjid yang kita dapatkan walaupun kita melakukannya di rumah-rumah kita. Wallahu a'lam.

Читать полностью…

Abdullah Haidir

Khutbah Jumat: Sikap Sejati Saat Pandemi

Kaum muslimin jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah...

Wabah virus corona atau yang dikenal covid 19 kembali meningkat. Setiap saat berita-berita menyedihkan kita dengar dari orang-orang terdekat di sekitar kita, ada yang sakit bahkan ada yang wafat. Rumah sakit penuh, bahkan banyak yang kesulitan mendapatkan kamar perawatan. Ini memang musibah berat yang harus kita alami bersama.

Yang paling penting bagi kita sekarang adalah apa sikap yang harus kita ambil? Sebab tidak cukup bagi kita hanya menyaksikan dan mendengar, menggerutu atau hanya sekedar berkomentar. Tapi harus ada sikap positif yang kita lakukan, agar kita lulus dari ujian ini dan agar kita mendapatkan kebaikan di balik musibah ini.

Pertama:

Hendaknya musibah ini mendorong kita untuk semakin kuat kembali kepada Allah, memperbarui taubat kita kepadaNya, memperbaiki sikap hidup kita sesuai dengan ajaran dan syariatnya.

Karena berbagai kerusakan dan bencana di muka bumi, pada dasarnya merupakan teguran Allah agar kita kembali kepada-Nya.

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ (سورة الروم: 41)

“Telah tampak kerusakan di daratan dan lautan (di desa atau di kota) agar mereka rasakan akibat dari apa yang mereka perbuat dan agar mereka kembali.” (QS. Ar-Ruum: 41)

Dalam ayat ini Allah dengan jelas menyatakan bahwa berbagai bencana, musibah dan kesengsaraan yang terjadi pada umat manusia, disadari atau tidak, langsung atau tidak langsung, adalah tak lain karena ulah manusia. Maka Allah perlihatkan sedikit saja akibat dari ulah mereka. Untuk apa? Allah katakan: La’allahum yarjiun. Agar mereka kembali.

Hadirin jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah, setelah kita perbarui taubat kita, berikutnya mari kita tingkatkan ketaatan kita kepada Allah. Yang wajib jangan sampai ditinggalkan, yang sunah sebisanya dilakukan, yang haram jangan sampai dikerjakan...

Ketika ketakwaan kita hadirkan, baik dalam skala individu, keluarga atau masyarakat, insyaAllah itu merupakan langkah pertama untuk mendapatkan pertolongan dan jalan keluar dari Allah Taala.

وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا

Siapa yang bertakwa kepada Allah Allah akan berikan jalan keluarnya (QS. At-Thalaq: 2)

Kedua:

Hendaknya kita tetap berikhiar maksimal untuk menghadapi musibah ini. Mencari jalan terbaik dalam mencari jalan keselamatan. Jangan sampai keimanan dan ketakwaan, kita jadikan alasan untuk menghalangi kita mencari ikhtiar terbaik. Justeru keimanan kitalah yang menuntut kita untuk berikhtiar. Sebab Allah yang perinthkan kita untuk beriman, bertakwa dan tawakkal kepadaNya, Dia juga yang perintahkan kita untuk berikhtiar dan berusaha mencari solusi terbaik. Para ulama menyatakan bahwa bagian dari tawakal kepada Allah adalah mencari sebab-sebab yang dapat diupayakan selain bersandar pasrah kepadaNya.

Bagaimana ikhtiar kita? Ikuti sumber-sumber informasi yang terpercaya dari lembaga yang dipercaya. Mari kita ikuti aturan 5 M yang sudah dicanangkan pihak berwenang; Memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas. Kini ditambah lagi melakukan vaksin anti virus corona jika tidak ada sebab-sebab yang menghalanginya.
Jika masing-masing kita disiplin soal ini, insyaAllah akan berikan pengaruh besar untuk menghadapi wabah ini. Tapi sebaliknya, jika ikhtiar maksimal kita abaikan, masa bodoh dengan segala petunjuk dan arahan, maka sunatullah akan berlaku, virus semakin menyebar dan akan memakan korban lebih banyak. Kita berlidung kepada Allah dari semua ini.

Di sisi lain, hendaknya kita hindari dan jauhi berbagai informasi dan opini sesat yang menggiring seseorang untuk tidak percaya adanya wabah ini, atau menuduhnya sekedar konspirasi, atau juga opini yang menggiring agar masyarakat abai terhadap anjuran 5 M plus vaksin yang diserukan pihak berwenang.

Читать полностью…

Abdullah Haidir

https://youtu.be/-PkQBMwlJLA

Читать полностью…

Abdullah Haidir

Tugas orang tua memang berat terkait pendidikan anak-anaknya, tidak cukup hanya menyediakan biaya, tapi juga terus memberikan perhatian, kasih sayang dan bimbingan kepada anak-anaknya. Ini merupakan bagian dari jihad besar orang tua yang tentu saja, sepanjang ikhlas karena Allah, akan dicatat sebagai amal saleh yang sangat besar di sisi Allah

Ma’asyirol Muslimin rahimakumullah.

Terakhir, buat adik-adik dan anak-anak kami para pelajar, baik tingkat dasar, menengah hingga perguruan tinggi. Gunakan kesempatan sekolah atau kuliah dengan sebaik-baiknya, jangan sia-siakan kesempatan berharga yang sedang kalian lalui.

Orang tua kalian sudah bersusah payah mengusahakan pendidikan kalian, akankah kalian tega membut mereka sedih dan kecewa karena kalian sia-siakan kesempatan ini?

Balaslah pengorbanan orang tua kalian dengan kesungguhan belajar, raihlah prestasi sebaik-baiknya seraya mengharap ridha Allah. Hidupkan keimanan, ketakwaan dan nilai-nilai kebenaran dalam diri kalian. Itulah yang akan membahagiakan dan membuat orang tua ridha.

Ketahuilah, ketika orang tua suka cita dan ridha kepada kalian, ketika itu Allah akan mencintai dan ridha kepada kalian dan insyaAllah kehidupan kalian akan penuh kebaikan. Tapi ketika orang tua marah dan kecewa, Allah pun akan murka dan marah. Itu artinya masa depan yang suram mengancam di hadapan.

Rasulullah saw bersabda,

رِضَا اللهِ فِي رِضَا الوَالِدَينِ وَسُخْطُ اللهِ فِي سخطِ الوَالِدَينِ

“Ridha Allah tergantung ridha orang tua, murka Allah tergantung pada murka orang tua.” (HR. Tirmizi)

Semoga Allah berikan kekuatan buat kita semua untuk menunaikan tanggung jawab sebagai orang tua terhadap pendidikan anak-anak kita, dan jadikan anak-anak kita sebagai anak-anak yang saleh dan cerdas memiliki ilmu yang bermanfaat.

بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم

Читать полностью…

Abdullah Haidir

Kita tidak hanya berharap agar anak-anak kita sukses studinya, tapi yang juga kita inginkan selain itu; Iman mereka kuat, ibadahnya bagus dan akhlaknya mempesona.

Tugas orang tua memang berat terkait pendidikan anak-anaknya, tidak cukup hanya menyediakan biaya, tapi juga terus memberikan perhatian, kasih sayang dan bimbingan kepada anak-anaknya. Ini merupakan bagian dari jihad besar orang tua yang tentu saja, sepanjang ikhlas karena Allah, akan dicatat sebagai amal saleh yang sangat besar di sisi Allah

Ma’asyirol Muslimin rahimakumullah.

Terakhir, buat adik-adik dan anak-anak kami para pelajar, baik tingkat dasar, menengah hingga perguruan tinggi. Gunakan kesempatan sekolah atau kuliah dengan sebaik-baiknya, jangan sia-siakan kesempatan berharga yang sedang kalian lalui.

Orang tua kalian sudah bersusah payah mengusahakan pendidikan kalian, akankah kalian tega membut mereka sedih dan kecewa karena kalian sia-siakan kesempatan ini?

Balaslah pengorbanan orang tua kalian dengan kesungguhan belajar, raihlah prestasi sebaik-baiknya seraya mengharap ridha Allah. Hidupkan keimanan, ketakwaan dan nilai-nilai kebenaran dalam diri kalian. Itulah yang akan membahagiakan dan membuat orang tua ridha.

Ketahuilah, ketika orang tua suka cita dan ridha kepada kalian, ketika itu Allah akan mencintai dan ridha kepada kalian dan insyaAllah kehidupan kalian akan penuh kebaikan. Tapi ketika orang tua marah dan kecewa, Allah pun akan murka dan marah. Itu artinya masa depan yang suram mengancam di hadapan.

Rasulullah saw bersabda,

رِضَا اللهِ فِي رِضَا الوَالِدَينِ وَسُخْطُ اللهِ فِي سخطِ الوَالِدَينِ

“Ridha Allah tergantung ridha orang tua, murka Allah tergantung pada murka orang tua.” (HR. Tirmizi)

Semoga Allah berikan kekuatan buat kita semua untuk menunaikan tanggung jawab sebagai orang tua terhadap pendidikan anak-anak kita, dan jadikan anak-anak kita sebagai anak-anak yang saleh dan cerdas memiliki ilmu yang bermanfaat.

بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم

Читать полностью…

Abdullah Haidir

Photo from Abdullah Haidir

Читать полностью…

Abdullah Haidir

“Bukanlah termasuk golongan kami, orang yang tidak menghormati orang tua, tidak menyayangi anak kecil dan tidak mengenal hak ulamanya.” (HR. Ahmad dan Tirmizi)

Bahkan lebih dari itu, siapa yang memusuhi ulama, itu sama saja menantang perang kepada Allah. Dalam sebuah hadits qudsi riwayat Bukhari, Allah taala berfirman:

*مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ.*

"Siapa yang memusuhi waliku, maka aku umumkan perang terhadapnya." (HR. Bukhari)

Imam Syafii rahimahullah berkata;

*إِنْ لَمْ يَكُن الْعُلَمَاء أَوْلِيَاءَ الله، فَلَيْسَ لِلَّه وَلِيٌّ*

“Jika para ulama bukan wali Allah, maka Allah tidak memiliki wali.”

Semoga Allah jadikan kita hamba-hambaNya yang mencintai RasulNya dan mencintai para pewarisnya yaitu para ulama, serta dijauhkan dari sikap membenci dan memusuhi mereka.

بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم

Читать полностью…

Abdullah Haidir

Masing2-masing Ada Bagiannya Dan Ada Saatnya...

- Pesan Rasulullah Saw kepada Hanzolah yang ingin setiap saat perasaan jiwanya selalu seperti saat beliau mengaji di hadapan Rasulullah saw seakan gambaran surga dan neraka terpampang di wajahnya;

ولَكِن يا حنظلةُ ساعةً وساعةً ساعةً وساعةً

Akan tetapi wahai Hanzolah, masing2 ada waktunya... (HR. Tirmizi)

Maksudnya, seseorang tak harus selalu sibuk dalam ibadah, namun ada ada saatnya dia bersama keluarga dan sibuk dengan berbagai urusan lainnya.

- Nasehat Salman Al Farisi kepada Abu Darda yang hanya sibuk ibadah tapi kurang penuhi hak keluarganya

يا أبا الدَّرداءِ إنَّ لربِّكَ عليك حقًّا ولأهلِك عليك حقًّا ولجسدِك عليك حقًّا أعطِ كلَّ ذي حقٍّ حقَّه 

Wahai Abu Darda, tuhanmu punya hak, keluargamu punya hak, tubuhmu punya hak. Berikan haknya pada segala sesuatu yang punya hak.

Ketika Abu Darda laporkan ttg perkataan Salman kepada Rasulullah Saw, maka beliau bersabda: Salman benar. (HR. Bukhari)

- Pesan Rasulullah Saw kepada Abu Bakar asshidiq di hari lebaran saat dia marah kepada puterinya Aisyah setelah melihat dua anak perempuan yang berdendang di hadapan puterinya sementara Rasulullah Saw menemani di sampingnya...

دَعْهُما يا أبا بَكْرٍ، إنَّ لِكُلِّ قَوْمٍ عِيدًا، وإنَّ عِيدَنا هذا اليَوْمُ.

Biarkan dua anak perempuan itu wahai Abu Bakar. Karena setiap kaum ada hari rayanya. Dan hari raya kita adalah hari ini (HR. Bukhari)

- Rasulullah Saw bersabda:

روِّحوا القلوبَ ساعةً وساعةً

Senangkan hati sekali sekali (HR. Abu Daud)

Читать полностью…

Abdullah Haidir

Waktu shalat gerhana berlaku ketika proses gerhana mulai terjadi hingga gerhana selesai. Jika ketika shalat gerhananya selesai, maka lanjutkan shalat dengan mempercepat shalatnya. Jika selesai shalat gerhana, proses gerhana masih berlangsung, tidak perlu melanjutkan shalat lagi, cukup membaca doa dan istigfhar yang banyak. Jika tidak sempat shalat saat terjadi gerhana, maka tidak disunahkan melakukan qodho atasnya.

Wallahu ta’ala A’lam bishshawab…

www.manhajuna..com

Читать полностью…

Abdullah Haidir

Gerhana Matahari Dan Bulan Dalam Tinjauan Syariat Serta Hukum Dan Cara Shalat Gerhana

Istilah

Secara istilah, gerhana matahari dan bulan disebut dengan istilah kusuf (كسوف) atau khusuf (خسوف). Kedua kata tersebut merupakan sinonim yang berarti perubahan pada keduanya dan berkurangnya cahaya padanya. Secara sederhana kita mengartikannya dengan istilah: Gerhana.

Ada pula yang mengatakan bahwa istilah kusuf untuk matahari sehingga disebut ‘kusuf asy-syams’ (gerhana matahari) sedangkan khusuf untuk bulan, sehingga dikatakan ‘khusuf al-qamar’ (gerhana bulan).

Hikmah Dibalik Peristiwa Gerhana

Banyak cerita khurafat dan tahayyul beredar di masyarakat seputar terjadinya gerhana. Namun syariat telah menyatakan dengan tegas nilai-nilai yang terkandung dibalik terjadinya peristiwa tersebut. Di antaranya adalah:

1- Menunjukkan salah satu keagungan dan kekuasaan Allah Ta’ala yang Maha mengatur alam ini.

2- Untuk menimbulkan rasa gentar di hati setiap hamba atas kebesaran Allah Ta’ala dan azab-Nya bagi siapa yang tidak taat kepada-Nya.

Rasulullah saw bersabda,

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لاَ يَخْسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ وَلَكِنَّهُمَا آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ فَإِذَا رَأَيْتُمُوهَا فَصَلُّوا (رواه البخاري)
“Sesungguhnya matahari dan bulan tidak gerhana karena kematian seseorang atau karena kehidupannya. Akan tetapi keduanya merupakan tanda-tanda kebesaran Allah. Jika kalian menyaksikannya, maka hendaklah kalian shalat.” (HR. Bukhari)

Dalam redaksi yang lain, Bukhari juga meriwayatkan,

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ وَلَكِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يُخَوِّفُ بِهَا عِبَادَهُ
“Sesungguhnya matahari dan bulan keduanya merupakan tanda-tanda kebesaran Allah, keduanya tidak gerhana karena kematian seseorang atau karena kehidupannya.. Akan tetapi Allah hendak membuat gentar para hamba-Nya.” (HR. Bukhari)

Disamping hal ini juga mengingatkan seseorang dengan kejadian hari kiamat yang salah satu bentuknya adalah terjadinya gerhana dan menyatunya matahari dengan bulan, seperti Allah nyatakan dalam surat Al-Qiyamah: 8-9.

وَخَسَفَ الْقَمَرُ . وَجُمِعَ الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ (سورة القيامة)
“Dan apabila bulan telah hilang cahayanya. Dan Matahari dan bulan dikumpulkan.” (QS. Al-Qiyamah: 8-9)

Shalat Gerhana

Islam mengajarkan umatnya untuk melakukan shalat apabila mereka menyaksikan peristiwa gerhana, baik matahari maupun bulan, sebagaimana diisyaratkan dalam hadits di atas, juga sebagaimana riwayat adanya perbuatan Rasulullah saw tentang hal tersebut.

Para ulama menyimpulkan bahwa hukum shalat gerhana adalah sunnah. Imam Nawawi rahimahullah menyatakan bahwa sunahnya shalat gerhana merupakan ijma ulama (Lihat: Syarah Muslim, 6/451). Ibnu Qudamah dan Ibnu Hajar menyatakan bahwa shalat gerhana merupakan sunnah mu’akkadah/sunnah yang sangat ditekankan (Al-Mughni, 3/330, Fathul Bari, 2/527). Sebagian ulama bahkan menyatakan kewajiban shalat gerhana, karena Rasulullah saw melaksanakannya dan memerintahkannya. Ibnu Qayim menyatakan bahwa pendapat ini (wajibnya shalat gerhana) merupakan pendapat yang kuat. (Kitab Ash-Shalah, Ibnu Qayim, hal. 15).

Di sisi lain, karena jarang kaum muslimin yang mengenal dan melaksanakan shalat gerhana, maka dengan melakukannya maka dia akan mendapatkan keutamaan orang yang menghidupan sunnah.

Adab Shalat Gerhana

1. Menghadirkan rasa takut kepada Allah saat terjadinya gerhana bulan dan matahari. Baik karena peristiwa tersebut mengingatkan kita akan tanda-tanda kejadian hari kiamat, atau karena takut azab Allah diturunkan akibat dosa-dosa yang dilakukan.

2. Mengingat apa yang pernah disaksikan Nabi saw dalam shalat Kusuf. Diriwayatkan bahwa dalam shalat kusuf, Rasulullah saw diperlihatkan oleh Allah surga dan neraka. Bahkan beliau ingin mengambil setangkai dahan dari surga untuk diperlihatkan kepada mereka. Beliau juga diperlihatkan berbagai bentuk azab yang ditimpakan kepada ahli neraka. Karena itu, dalam salah satu khutbahnya selesai shalat gerhana, beliau bersabda,

Читать полностью…

Abdullah Haidir

*Khutbah Jum'at: Tidak Ada Pilihan Lain Selain Berpihak dan Membantu Palestina*

*Khutbah Pertama:*

الحمد لله ، الحمد لله الذي ألف بين قلوبنا فأصبحنا بنعمته إخوانا
أشهدأن لا إله إلا الله واحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله لا نبي بعده.
اللهم صل وسلم على سيدنا وحبيبنا محمد المهداه وعلى آلهوصحبه ومن والاه أما بعد.

أيها المسلمون، أوصي نفسي وإياكم بتقوى الله فقد فاز المتقون:

Kaum muslimin jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah. Marilah kita nasehati diri kita untuk selalu menghadirkan, merawat dan menjaga, menumbuhkan dan menyuburkan, keimanan ketakwaan kepada Allah Taala hingga akhir hayat kita.

Allah taala berfirman:

یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسۡلِمُونَ

Maasyirol muslimin, jamaah shalat Jumat yg dimulaikan Allah.

Media masa di seluruh dunia hari-hari ini dipenuhi oleh berita perang yang terjadi di Palestina. Tayangan dan berita pilu tak dapat kita hindari untuk kita lihat atau kita baca. Bangunan yang roboh dan korban-korba yang berjatuhan kita saksikan dengan penuh keprihatinan dan kepedihan.

Banyak yang bertanya-tanya, Apakah yang sebenarnya terjadi? Mengapa sering terdengar berita terjadinya peperangan di bumi Palestina?

Di luar berbagai analisa rumit, yang sebenarnya terjadi sekaligus akar permasalahannya adalah, penjajahan satu bangsa atas bangsa lainnya. Dalam hal ini kaum zionis yang dibantu kekuatan-kekuatan global menjajah bangsa Palestina yang tak berdaya.

Bayangkan, di abad yang katanya moderen ini ada bangsa yang terjajah. Dan itu terjadi Palestina.Tanah mereka dirampas, mereka diusir dari rumahnya sendiri. Dan yang lebih penting lagi, Masjidil Aqsha, kiblat pertama kaum muslimin, negeri para Nabi, tempat Isra Mirajnya Rasulullah Saw, juga dikuasai kaum zionis dan tidak jarang mendapatkan perlakuan jahat mereka.

Ini semua sudah terjadi berpuluh-puluh tahun, penindasan, pengusiran, penahanan hingga pembunuhan adalah perkara yang selalu dialami bangsa Palestina dari kaum zionis. Semua itu tak lain merupakan wujud nyata dari adanya penjajahan zionis Yahudi terhadap mereka.

Maasyirol muslimin rahimakumullah.

Karenanya kita dapati pemerintahan negeri kita bersikap tegas dan jelas terhadap perang di Palestina seperti sebelum-sebelumnya, yaitu mengutuk kejahatan dan agresi zionis atas bangsa Palestina dan menuntut diambil tindakan tegas terhadap mereka.

Ini tentu bukan hal yang berlebihan, bahkan memang sudah seharusnya. Karena ini amanat UUD negara kita yang dalam pembukaannya, bahkan di alinea pertama, menyatakan dengan tegas bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan bahwa penjajahan di muka bumi harus dihapuskan karena bertentangan dengan pri keadilan dan pri kemanusiaan.

Karenanya, semestinya atas nama wawasan kebangsaan, juga atas nama kemanusiaan tidak ada pilihan lagi bagi siapapun kecuali dia membela rakyat Palestina yang sedang menuntut kemerdekaannya, sebagaimana dahulu bangsa kita memperjuangkannya walau harus jatuh sekian banyak korban rakyat Indonesia. Dan jangan lupa, bangsa Palestina kala itu termasuk negara yang support kemerdekaan negara kita setelah diproklamirkan.

Apalagi bagi orang beriman, membela saudaranya yang tertindas dan terjajah adalah bagian dari keimanan. Ini sudah jadi kaidah dasar iman kita. Allah taalah berfirman

إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ إِخۡوَةࣱ

"Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara." (Al Hujurat: 10)

Apalagi Rasulullah Saw dalam hadits muttafaq alaih mengingatkan kita bahwa orang-orang beriman dalam kasih sayang dan solidaritasnya bagaikan satu tubuh, jika ada satu anggota tubuh yang merasa kesakitan, maka anggota tubuh lainnya akan ikut merasa kesakitan pula.

مَثلُ المؤمنينَ في تَوادِّهم، وتَعاطُفِهم، وتَراحُمِهم، مَثلُ الجَسدِ، إذا اشتَكى منه عُضوٌ تَداعى سائرُ الجَسدِ بالسَّهرِ والحُمّى.

Читать полностью…

Abdullah Haidir

*Atas Alasan Apa Anda Tidak Berpihak Dan Membela Rakyat Palestina Menghadapi Zionis?*


*Itu cuma konflik antara Palestina dan Israel*

Narasi seperti ini adalah narasi orang yg malas mendalami masalah, atau memang sudah kadung tak peduli. Permasalahan ini adalah masalah antara penjajah dan yang terjajah. Penjajah terus dgn arogansi dan kejahatannya, yang terjajah tidak mau tunduk dengan penjajah.

*Jangan ikut2an terprovokasi Islam radikal..*

Hei you, pemerintah Indonesia sudah resmi kutuk kebiadaban zionis dan tuntut PBB utk ambil tindakan tegas, ketua2 ormas Islam sudah ikut kutuk pula, bahkan di negara2 Eropa dan AS, orang2 non muslim sekalipun ikut mengutuknya, lalu anda masih angkat isu radikal radikul saja.

Apa yang dilakukan pejuang Palestina tak lain mewakili kewajiban kita kaum muslimin dimana saja, untuk berjihad membela kehormatan Masjidil Aqsha, negeri yang diberkahi. Membela Al Aqsha bukan kepentingan orang Palestina saja, bukan juga masalah dunia Arab saja. Tapi tanggungjawab muslim di seluruh dunia.

*Ini cuma gara2 HAMAS yg bikin keributan*

Kebiadaban zionis terhadap bangsa Palestina sudah terjadi jauh sebelum Hamas ada. Jauh sebelumnya sudah terjadi beberapa kali peperangan dan kejahatan kaum zionis.

Perang terakhir ini pun pemicunya tak lain karena kejahatan kaum zionis yg terus merampas rumah2 warga Palestina dan menyerang kaum muslimin yg i'tikaf di masjidl Aqsha terus merembet hingga sekarang.

Yang dilakukan HAMAS hanya memberikan kesadaran, bahwa zionis tak cukup dihadapi dengan diplomasi, tapi juga dengan kekuatan senjata. Walau dengan itu dia diganjar label teroris oleh AS dan kacung2nya di beberapa negeri Islam. Tapi umat Islam umumnya tetap simpati kepada HAMAS , kecuali mereka yg dengki. Bahkan dlm peperangan kali ini, semua faksi dan warga Palestina sepakat bahwa perlawanan bersenjata merupakan pilihan tepat.

*Gara2 perang banyak warga Palestina yang terbunuh.*

Siapapun sedih lihat fenomena ini. Tapi inilah harga perjuangan. InsyaAllah mereka mendapat derajat para syuhada.

Sejarah perjuangan kemerdekaan negara kita yang merenggut jutaan nyawa rakyat Indonesia, seharusnya membuat kita mudah memotret dan menyikapi apa yang terjadi di Palestina. Tapi memang di setiap masa perjuangan selalu ada pengkhianat yang lebih memihak penjajah daripada yg terjajah.

*Negeri kita banyak permasalahan, Palestina jauh dari kita.*

Justeru kalau kita peduli dengan yang jauh, maka dengan yang dekat kita akan lebih peduli. Fakta menunjukkan bahwa mereka yang peduli dengan berbagai nasib orang2 tertindas walau jauh, adalah juga mereka yang terdepan saat saudara2nya setanah air menderita. Karunia dan Rahmat Allah amat luas. Adapun yang hanya mencibir mereka yang peduli sauadara2nya yang jauh, umumnya mereka tak tampak batang hidungnya menolong saudara2nya yg dekat.

Bukankah ketika kita sedang alami musibah, lalu ada saudara kita dari berbagai belahan negeri membantu dan mensupport kita, maka hal itu akan menguatkan kita? Apalagi mereka adalah saudara kita seiman.

*Penduduk Palestina manhajnya tidak benar, karenanya perjuangannya sia2 dan tak bakal menang.*

Ini menurut saya pandangan yg paling degil. Bukan saja dia tercela karena tak bersikap jelas, malah memvonis saudara2nya dlm kesesatan. Kalau tetanggamu sedang sedang tertimpa musibah akankah kau tanya dahulu apa manhajnya sebelum berikan pertolongan? Diskusi soal manhaj, pasti panjang lebar. Setidaknya, kalaupun menurut kalian manhajnya tidak benar, pakailah nurani kemanusiaan kalian. Saya khawatir, inipun tak kalian miliki.

Soal perjuangan, bukan soal kalah memang, tapi komimen dan Istiqomah. Kalah dan terbunuh dalam menjaga komitmen jauh lebih mulia daripada mendapat kedudukan tinggi dan kemewahan dunia tapi berkhianat tinggalkan medan perjuangan.

Para nabi pun ada yg terbunuh dalam perjuangannya. Solahuddin Al Ayyubi dan Muhammad Al Fatih, aqidahnya Asy'ari yg menurut kalian sesat, toh meraih kemenangan.

Читать полностью…

Abdullah Haidir

Islam sangat mengajarkan persudaraan bagi umatnya, bahkan itu menjadi lambang keimanannya pula.

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ (سورة الحجرات: 10)

Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara (QS. Al-Hujurat: 10)

Selagi saudara kita beriman, prinsip-prinsip dasar Islamnya sama sebagaimana yang disampaikan Rasulullah saw dan diajarkan para ulama hingga samapai ke kita, maka dia adalah saudara kita seiman, kita harus merawat dan menjaga kehangatan persaudaraan terhadapnya.

Perbedaan dalam masalah furu atau cabang, apalagi sekedar perbedaan organisasi dan afiliasi, jangan sampai membuat kita saling bermusuhan, cekcok dan mudah diadu domba. Jika toleransi terhadap non muslim dalam aspek sosial diajarkan dalam Islam, maka semestinya toleransi di antara sesama muslim harus lebih diutamakan dan diprioritaskan. Jangan sampai atas nama toleransi kepada non muslim, justeru malah memusuhi dan mudah menuding sesama muslim.

Jika umat Islam selalu menjaga kebersamaan dan persatuan, maka segala kekurangan yang ada di dalamnya akan dapat diatasi sehingga menjadi kekuatan yang sangat berarti. Tetapi jika umat Islam selalu bertikai dan saling memusuhi dan menjauhi, maka sehebat apapun kemampuan masing-masing, dia tidak akan pernah menjadi kekuatan berarti, bahkan akan menjadi pihak paling lemah dan mudah dikalahkan.

Maka siapapun orang beriman, apapun sukunya, warna kulitnya, kebangsaannya, latar belakang sosial ekonominya, dia adalah saudara kita yang harus kita jaga hubungan baiknya, saling tolong menolong dalam kebaikan dan saling memahami dalam perbedaan. Jika saudara kita merasakan kebahagiaan, kita ikut bahagia, jika saudara kita sedang menderita, kita ikut menderita dan berupya meringankan penderitaannya serta membela kepentingannya. Siapapun mereka, dimanapun mereka.

Sebab Rasulullah saw menggambarkan bahwa orang beriman ibarat satu tubuh.

مَثلُ المؤمنينَ في تَوادِّهم، وتَعاطُفِهم، وتَراحُمِهم، مَثلُ الجَسدِ، إذا اشتَكى منه عُضوٌ تَداعى سائرُ الجَسدِ بالسَّهرِ والحُمّى (متفق عليه)

Perumpamaan orang beriman dalam kasih sayang dan solidaritas mereka, bagaikan satu tubuh, jika salah satu anggota tubuh mengeluh, maka seluruh anggota tubuh lainnya akan (ikut merasakan sakit) bergadang dan demam (Muttafaq alaih)

Karenanya apa yang terjadi di Palestina, yang menimpa saudara-saudara kita, khususnya para murabihtin, mereka yang berjaga-jaga di Majidil Aqsha yang diserbu oleh tentara penjajah zionis Israel saat mereka i’tikaf di hari-hari terakhir bulan Ramadan, hendaknya hal ini tidak luput dari perhatian kita. Kita bantu mereka, minimal dalam doa-doa, bisa juga dalam opini atau apapun sumbangan yang dapat kita berikan untuk mensupport mereka. Inilah wujud persaudaraan kita. Jika terhadap yang jauh sebegitu kepedulian kita, maka mestinya apalagi yang dekat dengan kita, kerabat, tetangga, sahabat, kolega dan seterusnya.

Semakin kita jaga dan kita rawat kebersamaan dan persaudaraan, semakin kita mendapatkan luasnya medan-medan kebaikan di depan kita, semakin kokoh dan kuatlah kita. Sebaliknya, semakin kita jauh dari saudara-saudara kita, mudah bertikai dan berselisih, semakin lemahlah kita dan semakin banyak pintu-pintu keburukan ada di hadapan kita.

Betapa indahnya keimanan yang dibingkai oleh persaudaraan dan betapa kokohnya persaudaraan yang dilandasi keimanan dan ketakwaan. Sebaliknya, sangat tidak diharapkan keimanan yang kering dari persaudaraan dan persaudaraan yang jauh dari nilai-nilai keimanan.

Semoga Allah kuatkan iman kita, Allah rapatkan barisan kita serta dijauhkannya kita dari faktor-faktor yang dapat merusak iman dan persaudaraan serta persatuan.

بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم أقول ما تسمعون واستغفر الله لي ولكم إنه هو الغفور الرحيم

Khutbah kedua:

الله أكبر الله أكبر الله أكبر لا إله إلا الله هو الله أكبر، الله أكبر ولله الحمد

Читать полностью…

Abdullah Haidir

Zakat Fithr Kurang Dari 3,5 Liter beras

Setelah sebelumnya banyak beredar video tentang tidak sahnya zakat Fithr dengan uang (padahal ini memang masalah khilafiyah yang sudah dikenal sejak lalu dan banyak ulama masa kini yang sudah merokemendasikannya), kini banyak beredar video yang meragukan sahnya zakat Fithr dengan beras dalam jumlah yang kurang dari 3,5 liter.

Sebenarnya hal ini tidak perlu terlalu dipermasalahkan kalau masih dekat-dekat jumlahnya, agar masyarakat tidak diliputi keraguan. Lain halnya kalau jumlahnya cuma dua liter atau kurang.

Ukuran zakat dgn kilogram atau liter masa sekarang itu sudah merupakan konversi dari ukuran satu sha' yg disebut dlm hadits, jadi penetapannya sarat dgn ijtihad yg berpotensi berbeda-beda, bahkan para ulama dahulu pun berbeda dalam menetapkan satu sha' itu. Maka sifatnya memang bukan jumlah pasti, tapi mendekati (taqrib)

Satu sha adalah 4 mud, 1 mud adalah satu raupan penuh dua tangan orang dewasa yang berukuran sedang. Karena itu dlm beberapa kitab fikih moderen penetapannya dlm liter dan kg ada perbedaan pendapat yg berdekatan. Baznas memang menetapkan 3,5 liter beras, tapi itu saya kira sebagai penetapan kehati-hatian saja. Bukan keputusan baku berdasarkan nash.
Bebeberapa fatwa ulama sekarang ada yg menetapkan 2,5 liter beras. Artinya jumlah 3 liter beras itu sudah sangat memenuhi standar zakat Fithr.

Memang bagusnya dlm kemasan yang dicantumkan bukan tulisan beras zakat fitah, tapi berapa jumlah kg atau liternya. Dari segi hukum jual beli itu lebih benar karena jadi jelas ukurannya.

Читать полностью…

Abdullah Haidir

Shobaahul Khair...

‏يقول ابن القيم :

“ أتظن أن الصالحين بلا ذنوب؟!
إنهم فقط: استتروا ولم يُجاهروا، واستغفروا ولم يُصروا ، واعترفوا ولم يبرروا ، وأحسنوا بعدما أساءوا. ”

Ibnu Qayyim berkata: Memangnya kamu kira orang saleh itu tak berbuat dosa?

Mereka kadang berbuat dosa, tapi mereka sembunyikan tidak dipertontonkan, mereka mohon ampun tidak keterusan, mereka mengaku salah tidak cari-cari pembenaran, dan mereka lakukan perbaikan setelah tergelincir dlm kemaksiatan.

Читать полностью…
Subscribe to a channel