abdullahhaidir | Unsorted

Telegram-канал abdullahhaidir - Abdullah Haidir

4727

Belajar tiada henti, beribadah hingga mati

Subscribe to a channel

Abdullah Haidir

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=271749212433892&id=1676504957&mibextid=Nif5oz

Читать полностью…

Abdullah Haidir

Salah satu sifat malaikat, khususnya malaikat Rahmat, tidak akan mendekat kecuali disana ada kebaikan, sedikit saja ada keburukan tidak mau mendekat. Jangankan kemaksiatan dan kemungkaran, bau jengkol pun malaikat tidak akan mendekat makanya ada satu Hadis yang mengajarkan kepada kita.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda :_*“Barangsiapa makan bawang putih atau bawang merah, maka janganlah ia mendekati masjid kami dan hendaklah ia shalat di rumahnya”*_ (HR Bukhari Muslim)

Dan telah diriwayatkan pula dari beliau Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bahwasanya beliau bersabda :

_*“Sesungguhnya para malaikat itu juga terganggu dengan apa-apa yang mengganggu manusia”*_ (HR. Bukhari Muslim)

Jika kalian habis memakan bawang jangan ke masjid. Kenapa ? karena Malaikat akan terganggu sebagaimana terganggunya manusia.

Itu hanya makanan yang menimbulkan aroma bau apalagi dengan keburukan yang lain.

Jadi ketika kita berada di majelis ilmu, membaca ayat-ayat Allah, mempelajarinya, malaikat mengelilingi kita, itu tandanya malaikat senang, ridho dan kalau malaikat senang, ridho mereka akan selalu mendoakan. Bukan hanya sekedar dikelilingi malaikat tapi juga akan didoakan. Bahkan ada riwayat yang menyebutkan semua penduduk langit, semua penduduk bumi termasuk hewan, ikan di lautan akan memberikan shalawat, memberikan doa kepada orang-orang yang menuntut ilmu.

📚 *Keempat : Allah akan sebut-sebut dia dihadapan para malaikat.*

Allah akan sebut-sebut dia, bangga-banggakan dia di hadapan makhluk yang ada di sisiNya, di hadapan para malaikat. Itu yang diistilahkan dengan tidak terkenal di bumi tapi terkenal di langit.

Boleh jadi foto diri kita tidak muncul di media, itu tidak apa-apa, tidak penting. Kita suka cari-cari gimana ya supaya terkenal, supaya viral. Banyak orang sekarang modelnya kayak gitu. Kita nggak usah. Jangankan kita yang biasa, orang terkenal seperti apapun, sekali dia meninggal dunia, sehari dua hari, sebulan dua bulan akan hilang semua. Malah justru yang kita butuhkan popularitas di tengah para malaikat, tentu saja itu akan mendatangkan berbagai kebaikan.

📝 Itulah 4 perkara yang akan didapatkan oleh orang-orang yg berkumpul di dalam majelis ilmu. Oleh karena itu pentingnya kita selalu berada di dalam majelis taklim, majelis ilmu. Kita jaga majelis ini yang telah menjadi warisan kebaikan dan kita pun akan mewariskan pengajian ini kepada generasi seterusnya. Agar kita mewariskan kebaikan maka kita jaga majelis ini semampu kita. Kita ajak saudara, teman-teman, tetangga untuk hadir di majelis ilmu, di mana Ini adalah cara kita untuk merawat ketakwaan kita kepada Allah Subhanallah Wa Ta'ala.

*MT AL-MUHAJIRIN*

Читать полностью…

Abdullah Haidir

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

*RESUME KAJIAN TAFSIR*
*Narasumber : Ust. Abdullah Haidir, Lc*

*MEMELIHARA KETAKWAAN KITA*

🍃 Keinginan kita untuk mengadakan pengajian kembali, sebelumnya bingung mau tempatnya dimana, kemudian Allah beri jalan keluarnya, ada yg menawarkan masjid di dekat rumahnya untuk dijadikan sebagai tempat pengajian, pengurus masjid pun memberikan dukungan untuk diadakan pengajian, Alhamdulillah ada jalan keluarnya. Jadi, keinginan-keinginan baik itu ternyata akan selalu dicarikan jalan keluarnya. Itulah gambaran dari yg Allah janjikan dalam Al-Quran surat Ath-Thalaaq : 2

......وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًا ﴿٢﴾

_*wamayataqillah yaj'alullahu makhrojaa*_

*.........Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar."*(Q.S.65:2)

🍃 Jadi, orang yang bertakwa kepada Allah, orang yang mencari kebaikan, apapun, kapanpun, dimanapun, asal kita sungguh-sungguh menginginkan kebaikan walau kadang-kadang ada kendala, ada halangan tapi kalau sungguh-sungguh yang kita cari adalah kebaikan maka Allah akan carikan jalan keluar yang kadang-kadang sebelumnya tidak kita bayangkan, tidak kita perkirakan, Allah kasih jalan. Betapa banyak jalan keluar dalam kehidupan kita yg kadang-kadang sebelumnya tidak kita pikirkan.

🍃 Kaidah ini harus terus kita pakai _*Siapa yang ingin mendapatkan kebaikan akan Allah kasihkan jalan keluar.*_

Diayat berikutnya lagi di Surat Ath-Thalaaq : 3

وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُۥٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَٰلِغُ أَمْرِهِۦ ۚ قَدْ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَىْءٍ قَدْرًا ﴿٣﴾

_*"Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu."*_ (Q.S.65:3)

🍃 Siapa yang ingin bertakwa akan dijadikan urusannya mudah. Ini juga termasuk dalam urusan rumah tangga sebab ayat-ayat yang terdapat di surat Ath-Thalaaq salah satu pembicaraan utamanya yaitu soal rumah tangga. Tidak hanya soal urusan rumah tapi dalam segala urusan kehidupan kita, landasan dasarnya adalah takwa.

🍃 Nah, masalahnya untuk menjadi orang yang bertakwa tidak hanya sekedar pengen, tapi harus ada cara, ada langkah bagaimana kita menuju kebaikan dan kalau kita sudah dapat tidak cukup sampai di situ tapi juga bagaimana kita merawat kebaikan itu. Nah salah satu sarana untuk merawat ketakwaan adalah hadir dalam majelis-majelis seperti ini dan ini tentu saja sebagai yang kita kenal sebagai majelis taklim.

Majelis taklim Itu bukan cuma program kita tetapi itu sudah ada sejak dahulu bahkan sejak masa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Rasulullah memberikan pelajaran, memberikan peringatan kepada para sahabat. Dan bahwa teknis dan caranya beda-beda disesuaikan dengan situasi dan kondisi, sesuai zamannya. Tapi yang jelas sejak awal itu sudah ada, bagaimana kita duduk bersama, mendengarkan nasehat, saling menguatkan keimanan.

Alhamdulillah, Allah berikan banyak kemudahan. Di negeri kita pun secara umum perkara ini mudah, majelis taklim ini bisa kita temukan dengan mudah, asal ada kemauan, asal ada kesungguhan, Insya Allah dapat kita lakukan.

🍃 Ketika kita bicara soal takwa, ngaji, baca Quran dan ibadah lainnya, jangan hanya dilihat ini urusan pahala, ini urusan surga. Seandainya dengan ngaji kita mendapatkan pahala, mendapatkan surga, itu tidak terhingga nikmatnya. Tetapi ternyata bukan cuma itu yang kita dapatkan, bukan cuma urusan pahala dan akhirat tapi ngaji, duduk bersama, penting bagi kita untuk urusan dunia. Walaupun kadang-kadang orang kalau bicara dunia itu artinya hanya uang, hanya materi. Padahal urusan dunia tidak hanya itu. Urusan dunia itu juga urusan ngaji kita, urusan rohani kita, urusan emosi kita, urusan sosial kita. Itu juga kan penting.

Читать полностью…

Abdullah Haidir

PANCASILA

Saya pernah mengalami fase keyakinan bahwa Pancasila adalah thogut dan sumber syirik bangsa ini, sampai saya menyadari bahwa itu adalah sikap ghuluw (ekstrim) yang tidak benar dan tidak boleh hadir dalam kehidupan berbangsa.

Karena ternyata Pancasila tak lain merupakan 'mitsaq' (kesepakatan berama) yang telah digariskan founding fathers bangsa ini agar menjadi patokan seluruh anak bangsa untuk hidup bersama dalam naungan negara yang bernama NKRI. Isinya sudah kita tahu semua, memuat nilai2 religius, kemanusiaan, persatuan dan persaudaraan, musyawarah dan keadilan. Bagus sekali, bukan?

Sementara itu di sisi lain, ada pihak yang tidak kalah ekstrimnya. Yaitu mereka yang menggiring makna Pancasila sebagai nilai yang berhadap-hadapan dengan nilai agama, khususnya dalam perspektif politik, lebih khusus lagi 'politik Islam'. Maka ada satu kondisi di mana kaum sekuler begitu fasih menyuarakan Pancasila berhadapan dengan kaum agamawan yang kerap dituduh sebagai ancaman terhadap Pancasila. Sampai dalam taraf ungkapan dari salah seorang tokoh bahwa agama adalah ancaman bagi Pancasila.

Bagaimana bisa ada pandangan demikian padahal di antara yang merumuskan Pancasila adalah para ulama dan mayoritas muslim. Dan sila pertama sekaligus ruh bagi seluruh sila-sila lainnya adalah Ketuhanan Yang Maha Esa yang tak lain merupakan simbol keagamaan yang paling kuat? Inipun sikap ekstrim yang tidak boleh hadir di negeri ini.

Belum lagi mereka yang gemar berkoar2 'Saya Pancasila' seakan dialah orang yang paling Pancasilais, namun sikap dan perilakunya zalim, korup, rasis, dll.

Dimana2, sikap ekstrim memang tidak baik. Tapi kalau eskrim, bolehlah.... 🙂

Abdullah Haidir
(GuruNgaji)

Читать полностью…

Abdullah Haidir

Mengapa I'tikaf?

Alhamdulillah, semakin kesini, sunah I'tikaf di masjid pada sepuluh hari terakhir Ramadan semakin dikenal masyarakat. Fenomena bagus yg harus dipertahankan dan disuburkan di tengah masyarakat. Karena memang sunahnya jelas, diajarkan dan dicontohkan langsung oleh Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bahkan juga oleh isteri2nya sepeninggal beliau.

I'tikaf boleh dibilang merupakan penyempurna puasa. Kenapa? Karena hakekat puasa adalah Al imsak (menahan diri). Jika saat puasa pada umumnya kita tahan diri kita secara mental, maka dengan I'tikaf kita tahan diri kita secara fisik dengan membatasi ruang gerak kita sebatas bangunan masjid tempat kita I'tikaf. Agar ibadah kita lebih fokus dan lebih terhindar dari potensi lalai atau apalagi maksiat.

I'tikaf adalah jawaban jelas, 'mazhab' apa yg kita ambil dari dua mazhab besar di tengah masyarakat di akhir Ramadan; 'Mazhab pasar' atau 'Mazhab masjid'?

Selamat I'tikaf.

Читать полностью…

Abdullah Haidir

JANGAN GAMPANG MENUDUH ZINA


Tak diragukan lagi besarnya kemunkaran zina. Maka ketika ada penolakan yang besar di tengah masyarakat terhadap prilaku zina, itu patut disyukuri. Tandanya fitrahnya masih sesuai syariat. Namun yg harus juga dipahami, bahwa syariat kita yang mengecam keras perzinahan juga syariat yang mengajarkan kita untuk tidak mudah menuduh atau menjatuhkan vonis perzinahan.

Tuduhan zina hanya dibenarkan dengan dua perkara, pengakuan bebas tanpa paksa atau dengan pernyataan 4 orang saksi yang menyaksikan langsung perbuatan tersebut. Jika tertuduh mengingkari dan tidak ada 4 orang saksi sedangkan wanitanya selama ini dikenal baik-baik (bukan wanita pezina atau ahli maksiat) maka hukuman justeru akan berbalik ke si penuduh. Dalam Al Qur'an dinyatakan dapat dicambuk 80 kali (QS. An Nur: 4).

Rasulullah saw memasukkannya perkara ini (tuduhan zina terhadap wanita baik-baik tanpa bukti) sebagai satu di antara tujuh 'muubiqoot' yaitu dosa2 besar yang membinasakan dan harus dijauhi (HR. Bukhari Muslim)

Perkara seseorang didapati berduaan sekamar dengan lawan jenis yang tidak halal baginya, atau tanpa busana, jelas itu merupakan kemunkaran dan pelanggaran yang harus diatasi secara proporsional. Tapi hal itu belum cukup jadi alasan untuk menjatuhkan tuduhan zina. Terlebih bagi siapapun yang hanya membacanya lewat berita dan sangat berpotensi beritanya sudah dipengaruhi oleh perspektif masing-masing, kadang media pun pandai memberikan judul-judul bombastis yang tidak selalu sesuai dengan isinya.

Rasulullah Saw katakan, 'Tinggalkan menjatuhkan hukuman hudud (hukuman yg sudah baku berdasarkan wahyu) kalau masih ada syubhat." (HR. Tirmizi)

Di masa Rasulullah Saw ada wanita yang mengaku berzina, Rasulullah tidak langsung vonis dia berzina, tapi beliau klarifikasi dulu, "Barangkali maksudnya kamu cuma ciuman atau pandang2an?" (HR. Bukhari Muslim)

Rasulullah Saw memberikan kaidah2 yang jelas dan sederhana dalam masalah ini;

- Bukti harus dihadirkan oleh penuduh, sedangkan tertuduh cukup bersumpah jika mengingkari tuduhan (Muttafaq alaih)

- Keliru dalam memberikan maaf, lebih baik daripada keliru dalam menjatuhkan tuduhan/hukum. (HR. Tirmizi)

Semoga pengingkaran kita terhadap zina dibarengi kehati2an kita dari tuduhan2 tanpa bukti yang dilarang syariat....

Читать полностью…

Abdullah Haidir

*Komitmen Beragama Dan Menghadirkan Akhlak Mulia*

Dalam khutbah kemarin saya menyampaikan tadabbur surat Luqman; 14-15.

وَوَصَّيۡنَا الۡاِنۡسٰنَ بِوَالِدَيۡهِ حَمَلَتۡهُ اُمُّهٗ وَهۡنًا عَلٰى وَهۡنٍ وَّفِصٰلُهٗ فِىۡ عَامَيۡنِ اَنِ اشۡكُرۡ لِىۡ وَلِـوَالِدَيۡكَؕ اِلَىَّ الۡمَصِيۡرُ‏ (14) وَاِنۡ جَاهَدٰكَ عَلٰٓى اَنۡ تُشۡرِكَ بِىۡ مَا لَيۡسَ لَكَ بِهٖ عِلۡمٌ فَلَا تُطِعۡهُمَا وَصَاحِبۡهُمَا فِى الدُّنۡيَا مَعۡرُوۡفًا (15)

14. Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.

15. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau menaati keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik.

Ayat 14 berbicara tentang perintah birrul walidain. Ayat ke 15 berbicara tentang sikap yang harus dihadirkan saat orang tua memaksa sang anak berbuat kemusyrikan, maka Allah tegas perintahkan anak tersebut untuk tidak mentaatinya. Namun di ayat yang sama, Allah ajarkan agar sang anak yang tegas menolak ajakan orang tuanya tersebut, tetap memperlakukan keduanya dalam urusan dunia dengan sebaik-baiknya.

Maka dapat disimpulkan, inilah sejatinya sikap seorang muslim; Kuat memegang prinsip agama namun tetap santun dan berakhlak mulia.

Dari segi prinsip agama, sedemikian besar perintah dan anjuran untuk taat kepada orang tua, namun jika orang tua memaksnya pada hal yang dapat merusak prinsip-prinsip agama, Allah dengan tegas memerintahkan setiap anak untuk tidak mentaatinya. Jika demikian halnya, maka jika yang mengajak, memerintah, merayu atau bahkan mengancam bukanlah orang tua kita, semestinya lebih tegas penolakannya. Sebab tidak ada perintah khusus bagi kita untuk berbakti kepada mereka seperti kepada orang tua kita.

Dari sisi akhlak, jika kepada orang tua yang memaksa berbuat kemusyrikan, kita tetap diperintahkan untuk memperlihatkan sikap terhormat, berakhlak mulia dan menghadirkan attitude yang baik, apalagi kepada siapapun yang tidak menyakiti dan memusuhi kita. Walau berbeda keyakinan dan agama.

Kedua sisi ini mestinya beriringan, tidak untuk dibenturkan. Komitmen pada prinsip agama, jangan membuat seseorang kehilangan akhlak mulia. Menjaga akhlak dan sopan santun pun harusnya jangan sampai merusak prinsip-prinsip beragama. Di situlah karakter muslim akan ditentukan. Wallahu a’lam,

*Abdullah Haidir*
GuruNgaji

Читать полностью…

Abdullah Haidir

Qatar Sang Juara…

Piala Dunia 2022 berakhir dan terselenggara dengan sukses. Selain Argentina yang berhasil menjuarai piala dunia dengan dramatis, Qatar yang kini dipimpin oleh seorang pemimpin muda nan cerdas; Emir Qatar Tamim bin Hamad bin Khalifa Al Tsani, juga layak disebut sebagai juara karena sukses sebagai penyelenggara Piala Dunia.

Bayangkan, piala dunia yang sangat bergengsi dan menyedot perhatian warga dunia, dapat diselenggarakan dengan sangat baik oleh negara yang luasnya hanya 11.571 Km2 dan penduduknya hanya 2,931 juta (menurut sensus 2021). Bandingkan dengan Jakarta yang luasnya 661,5 km2 dengan penduduk lebih dari 10 juta. Bahkan ada yang mengatakan bahwa ini merupakan penyelenggaraan piala dunia terbaik yang pernah ada. Meskipun saya belum pahami secara detail apa saja parameternya.

Mungkin banyak yang mengira bahwa itu semua dapat terwujud semata-mata karena Qatar banyak uangnya. Tak diragukan bahwa Qatar banyak duitnya. Namun itu saja tak cukup. Dikatakan bahwa perjuangan untuk menjadi tuan rumah piala dunia sudah dilakukan sejak dua puluh tahun lalu dengan segala dinamikanya. Tidak jarang tengah perjalanan muncul ancaman agar posisi Qatar sebagai tuan rumah di batalkan. Bahkan saya pernah lihat, jurnalis kenamaan Mesir, saat hubungan politik antara kedua negara sedang buruk-buruknya, bersumpah bahwa piala dunia Qatar tidak akan terlaksana.

Berarti ini memang bukan semata soal uang, tapi ada peran besar lainnya yang lebih utama; Kepemimpinan, kerja keras, kebersamaan, perencanaan matang, kemampuan diplomasi dan profesionalisme tingkat tinggi. Itu semua dapat diperlihatkan oleh pemerintah Qatar dengan sebaik-baiknya, sehingga memupus berbagai keraguan bahkan memutarbalikkan fakta dari berbagai tuduhan miring yang selama ini sering disematkan terhadap negeri-negeri Islam umumnya dan negeri-negeri arab khususnya; Terbelakang, tidak aman, tidak professional hingga tuduhan radikalisme dan terorisme.

Selamat buat Argentina!!
Selamat buat Qatar!!

Sampai jumpa di piala dunia berikutnya...

Читать полностью…

Abdullah Haidir

*BENCANA ALAM = AZAB??*

Setiap kali terjadi bencana alam, ramai dibicarakan apakah peristiwa yang terjadi merupakan azab atau bukan???

Sebagian orang menyakini bahwa hal tersebut merupakan azab akibat berbagai kemaksiatan dan kemunkaran yang terjadi di daerah tersebut. Biasanya hal ini akan diiringi dengan semacam invesitigas; kemunkaran apa yang terjadi di daerah tersebut sehingga mengundang bencana?

Pandangan ini tidak sepenuhnya salah, karena memang beberapa dalil baik dalam Al-Quran maupun sunah memberikan isyarat bahwa akibat dari banyaknya kemaksiatan dan kemunkaran adalah turunnya ‘bala’ dan ‘hukuman’ dari Allah.

Beberapa hadits menunjukkan bahwa jika kemaksiatan sudah merajalela di tengah masyarakat, Allah akan turunkan ‘azab’Nya. Di antaranya hadits berikut;

ما ظهرَ في قومٍ الزِّنا والرِّبا ؛ إلَّا أحلُّوا بأنفسِهِم عذابَ اللهِ

“Manakala zina dan riba merebak di suatu negeri, itu artinya mereka sedang mengundang azab Allah.” (HR. Ahmad, no. 3809, Ibnu Hibban, no. 4410)

Bahkan dalam Al-Quran, Allah menyatakan bahwa berbagai kerusakan (bencana) di daratan dan di lautan (di desa maupun di kota), tujuannya adalah;

لِيُذِيقَهُم بَعْضَ ٱلَّذِى عَمِلُوا۟

“….Supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka… “ (QS. Ar Rum: 42)

Para ulama tafsir mengatakan, kata ‘sebagian’ pada ayat tersebut menggambarkan bahwa berbagai bencana yang menimpa umat manusia adalah baru 'sebagian kecil' dari azab yang Allah perlihatkan di dunia. Sebagian besar sisanya, jika tidak bertaubat, akan jauh lebih dahsyat nanti Allah timpakan di hari kiamat.

Namun demikian, memvonis bahwa pada setiap bencana sebagai azab, juga tidak sepenuhnya dapat dibenarkan, apalagi jika wilayah tersebut banyak orang beriman dan ahli ketaatan: Pertama karena azab yang sifatnya massif di suatu negeri itu sudah Allah ‘hapuskan’. Bahkan para ulama menyatakan bahwa hal tersebut sudah ‘dihapus’ sejak diturunkannya kitab Taurat pada masa Nabi Musa alaihissalam, setelah ditenggelamkannya Fir’aun.. sebagaimana diisyaratkan dalam Surat As-Syuara;

وَلَقَدْ ءَاتَيْنَا مُوسَى ٱلْكِتَٰبَ مِنۢ بَعْدِ مَآ أَهْلَكْنَا ٱلْقُرُونَ ٱلْأُولَىٰ بَصَآئِرَ لِلنَّاسِ وَهُدًى وَرَحْمَةً لَّعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ

“ sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa Al-Kitab (Taurat) sesudah Kami binasakan generasi-generasi yang terdahulu, untuk menjadi pelita bagi manusia dan petunjuk dan rahmat, agar mereka ingat.” (QS. Al-Qashash: 43)

Dalam hadits riwayat Al Hakim, Rasulullah saw mengutip ayat ini untuk menjelaskan bahwa sejak diturunkannya Taurat, Allah meniadakan azab yang membinasakan suatu negeri (HR. Hakim, no. 3534)

Kedua, banyak riwayat hadits yang menyatakan bahwa berbagai musibah yang menimpa muslim, justeru akan meninggikan derajatnya di sisi Allah, bahkan hingga derajat syahid.

Sebab bedasarkan hadits riwayat Muslim, orang yang wafat karena; Penyakit tho’un (wabah), orang yang mengalami sakit pada perutnya, orang yang tertimpa reruntuhan (longsor) dan orang yang mati tenggelam dan yang terbunuh dalam perang di Sabilillah, maka dia tergolong mati syahid.

Bahkan, boleh jadi musibah atau bencana yang menimpa seseorang justeru alamat cinta dari allah. Karena Rasulullah saw menyatakan bahwa jika Allah mencintai seseorang maka Dia akan menguji mereka, semakin tinggi bala'nya semakin besar pahalanya..

إنَّ عِظَمَ الجزاءِ مع عِظَمِ البلاءِ ؛ و إنَّ اللهَ تعالى إذا أحبَّ قومًا ابتلاهم

“Sesungguhnya besarnya balasan tergantung besarnya ujian. Sesugguhnya Allah Taal jika mencintai suatu kaum, maka Dia akan mengujnya.” (HR. Tirmizi, no. 2396)

Jadi bagaimana kesimpulannya? Apakah bencana yang terjadi dapat dibilang azab atau bukan?

Mungkin dapat kita rangkum semuanya dengan menyatakan bahwa bencana yang terjadi di berbagai tempat adalah azab Allah bagi ahli maksiat, penhapus dosa dan peninggi derajat bagi orang saleh, dan lambang cinta Allah bagi para kekasih dan wali Allah yang sangat tinggi kedudukannya karena ketakwaannya kepadaNya. Wallahu a’lam.

*AbdullahHaidir*
GuruNgaji

Читать полностью…

Abdullah Haidir

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman,

أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَاءَكُمُ النَّذِيرُ فَذُوقُوا

_Bukankah Aku telah memanjangkan usia kalian dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu an-Nadzir (pemberi peringatan)? maka rasakanlah._ [QS. Fathir: 37]

💢 *PESANTREN HUSNUL KHATIMAH GOLDEN AGE #7*
_*HIDUP MULIA, PENUH MANFAAT, AKHIR HIDUP HUSNUL KHATIMAH, BERSAMA MENUJU SURGA....*_💢

*_MAJELIS HUSNUL KHATIMAH GOLDEN AGE_* kembali menyelenggarakan Pesantren Kilat Khusus Lanjut Usia atau *_PESANTREN HUSNUL KHATIMAH GOLDEN AGE, #BATCH 7_* yang insyaa Allah akan diselenggarakan pada :
🗓️ *Rabu- Jum'at*
📆 *23 Nov - 25 Nov 2022*
🏢 *_VILLA BUKIT PINUS, CIKERETEG, BOGOR_*

👥 *Laki-laki & Wanita, usia min 40-80 th, sehat jasmani*
⭕ *Quota 50 orang*

🔴 *Infaq Kegiatan :*

☘ *Biaya Pendafataran :*
Rp.250.000,-/orang

🌿 *Biaya Kegiatan :* Rp.1.250.000,-/orang

💥Total *~Rp.1.750.000,-~* jadi *Rp.1.500.000,-*💢

🔷️ *Kegiatan :*
• Kajian Islam Ilmiyyah : *_Tauhid, Aqidah, Fiqh Ibadah, Agar dipantaskan Husnul Khatimah & Mengakhiri perjalanan hidup dengan Husnul Khatimah._*
• Shalat fardhu, tahajud berjamaah dan Muhasabah
• *_Tahsin Ta'awud, Basmallah dan Surat Al Fatihah._
• *_Batasan2 dalam Hidup, Kajian Ilmu Waris, Bertransaksi dengan Allah, Keluarga ber Visi Surga_*
• Makan, minum dan kudapan/coffee break, Senam Lansia Ceria

🟥 *Pemateri :*

1. *Ustadz H. Syahroni Madani, Lc, MA* _(Lulusan Unv Al Azhar Mesir, Dai mengisi Ta'lim/Khatib di Perkantoran, IKADi Jakarta)._

2. *Ustadz H.Abdullah Haidir. Lc* _(Mukim sebagai Penerjemah di Arab Saudi, IKADI Depok)._

3. *Ustadz H.Dedi Martoni, M.Si* _( Ketua Komisi Pendidikan Kota Depok, Direktur Al Azhar School Lebak Bulus)_

4. *KH.Asep Usman Zahiry, S.Ag & Ustadzah Hj.Anna E.Sukmawati* _(Juara Kontes Da'i Global TV, Trainer n Motivator, Pembina Majelis Baitullah Cianjur)._

5. *Ustadzah Tim Tahsin Qonitat.*

*Link Grup Calon Peserta :*

https://chat.whatsapp.com/LppMGL6nUlY9hEP2akIKVB

🔶️Link Kegiatan & Profile *_PESANTREN HUSNUL KHATIMAH GOLDEN AGE_* :

pesantrengoldenage.com

🔺️ *Informasi dan Pendaftaran :*

• Bang Fai : wa.me/+628119785033

. Bunda Nunie : wa.me/+62816978580

Transfer ke :

*✅BSI No. Rek 709-21-222-76 a.n Fajar Martiono.*

🟥Penyelenggara :
*MAJELIS HUSNUL KHATIMAH GOLDEN AGE, supported by BATUTA ORGANIZER, DEPOK, JABAR*

*Silahkan di share semoga menjadi AMAL KEBAIKAN.🙏🙏

Читать полностью…

Abdullah Haidir

Uswatun Hasanah....


*لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ*

*Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu.*


Tahukah anda, bahwa surat Al Ahzab ayat 21 yg sangat populer dan di bulan Rabiul awal sering dikutip di dalam acara maulid Nabi diturunkan dalam kontek perang Ahzab?

Perang Ahzab lebih dikenal sbg perang khandaq (parit) terjadi pada tahun 5 H. Koalisi pasukan musuh yg dimotori oleh musyrikin Mekah bersama suku2 Arab lainnya berkumpul dlm jumlah sangat besar hendak menyerbu Madinah, karenanya mereka dinamakan pasukan Ahzab (pasukan sekutu).

Sebagai pertahanan, Rasulullah Saw dan para sahabat menggali parit besar yg dapat menghalangi laju pasukan musuh. Rasa gentar menyelimuti kaum muslimin, namun Rasulullah saw kuatkan hati mrk, dan bahkan beliau ikut serta bersama para sahabat menggali parit dalam letih dan lapar. Selain beliau menyemangati para sahabat agar teguh di jalan Allah.

Di saat itulah Allah turunkan ayat ini utk menjelaskan bahwa beliau adalah teladan keteguhan dlm membela agama Allah.

Rasulullah Saw bukan hanya meninggalkan teladan soal akhlak, tapi selain akhlak, beliau juga meninggalkan teladan dalam aspek lainnya; Kuat menjaga akidah, komitmen syariat, dakwah dan perjuangan, dll.

Meneladani Rasulullah Saw hendaknya dalam semua aspeknya, tidak sebagian2...

Karenanya kata 'uswatun hasanah' dalam ayat tersebut dinyatakan dalam bentuk nakiroh, istilah untuk kata dlm bahasa Arab yang mengandung makna yg bersifat umum atau mutlak. Wallahu A'lam

*AbdullahHaidir*
GuruNgaji

Читать полностью…

Abdullah Haidir

https://youtu.be/u_J3BnAl864

Читать полностью…

Abdullah Haidir

Kalau Mereka Loyal, Harusnya Kita Lebih Loyal

Setelah sekian lama hanya dikenal sebagai pangeran, Charles akhirnya dinobatkan sebagai raja Inggris setelah wafatnya sang Ibu; Ratu Elizabeth. Kini resmi disebut sebagai Raja Charles III.

Ada yang menarik saat Raja Charles III diambil sumpah penobatannya sebagai raja. Di antara isinya dia bersumpah akan membela dan melindungi agama dan keyakinan Kristen Protestan sebagaimana termaktub dalam UU mereka.

Sebuah pernyataan yang sangat lugas dan terang, di hadapan khalayak, di forum resmi dan ditonton jutaan pemirsa di seluruh dunia. Pelajaran apa yang dapat kita ambil?

Ternyata Inggris (juga umumnya negara barat) yang selama ini lebih kita kenal sebagai negara sekuler tetap menjaga dan membela akidah kristen mereka. Sementara dari baratlah prinsip-prinsip sekularisme ditawarkan (atau kadang didikte) ke negeri-negeri Islam. Padahal Islam sejak awal telah menyatakan bahwa nilai dan ajaran Islam harus dihadirkan dalam semua sendi kehidupan, tak terkecuali dalam bernegara.

Hasilnya? Terjadi dibanyak negeri Islam, sedikit demi sedikit nilai dan ajaran Islam dilucuti dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, cukuplah dia dianggap sebagai ajaran yang hanya berlaku untuk konsumsi pribadi masing-masing. Bahkan kadang-kadang, baik tersurat atau tersirat, hasilnya sampai dalam taraf menjadikan Islam sebagai sasaran kecurigaan dan ancaman bagi eksistensi negara. Lengkap dengan berbagai tuduhan dan stigma; radikal, intoleran, ekstrim, benih terorisme, dll. Dari sinilah lahirnya Islamopobia.

Dari penobatan Raja Charles, setidaknya kita dapat ambil pelajaran, jangan minder dan malu untuk menyatakan diri sebagai pembela dan pelindung ajaran dan keyakinan Islam. Kalau mereka loyal, harusnya kita lebih loyal.

Apalagi jika Allah berikan wewenang dan jabatan. Jadikan hal tersebut sebagai sarana untuk membela dan melindungi Islam, bukan justeru memojokkannya dan melemahkannya demi kekuasaan yang ingin digenggam. Tak harus dengan bahasa verbal seperti raja Charles III, cukup dengan kinerja dan kebijakan-kebijakan yang dapat membuktikan adanya pembelaan dan perlindungan terhadap Islam.

Ingat selalu perkataan Umar bin Khatab;

نَحْنُ قَوْمٌ أَعَزَّنَا اللهُ بِالإِسْلاَمِ فَمَهْمَا ابْتَغَينَا العِزَّةَ فِي غَيْرِهِ أَذَلَّنَا اللهُ

"Kita adalah kaum yang dimuliakan Allah dengan Islam, jika kita mencari kemuliaan dari selainnya, Allah akan hinakan kita."

Читать полностью…

Abdullah Haidir

Maka ketika sahabat Abu Bakar ashidiq sangat khawatir jika persembunyian mereka di gua Tsur diketahui oleh kaum kafir Quraisy, Rasulullah saw menangkannya seraya berucap;

*لاَ تَحْزَنْ إِنَّ اللهَ مَعَنَا*

“Jangan bersedih, Allah bersama kita.”

Beliau ucapkan hal ini bukan tanpa ikhtiar, tapi justeru dia ucapkan setelah serangkaian ikhtiar maksimal yang telah beliau lakukan. Karenanya, jangan sampai keimanan kita menghalangi ikhtiar, jangan sampai ikhtiar kita membuat kita mengabaikan masalah keimanan dan ketaatan. Keduanya harus berjalan seiring.

Perkara ini berlaku untuk urusan apa saja. Berkeluarga, bermasyarakat, berusaha, menempuh karir, studi, berdagang, dsb.

Dan di masa pandemi ini kita sedang benar-benar diuji, agar tetap berada dalam keimanan dan ketakwaan kepada Allah dan terus berikhtiar untuk mendapatkan keselamatan agar terhindar dari wabah sesuai arahan-arahan pihak yang berkompeten dengan melakukan prokes yang sudah diajarkan.

Insya Allah dengan dua prinsip ini, kita dapat melalui ujian ini dengan sebaik-baiknya dan Allah berikan jalan keluar terbaik atas ujian yang sedang sama-sama kita hadapi. Aamin yaa rabbal aalamin.

بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم ونفعني وإياكم يما فيه من الآيات والذكر الحكيم أقول ما تسمعون وأستغفر الله لي ولكم إنه هو الغفور الرحيم

*Abdullah haidir*

Читать полностью…

Abdullah Haidir

https://youtu.be/g32r7NtKmwQ

Читать полностью…

Abdullah Haidir

*Tiga ikatan setan saat seseorang tidur malam....*

Rasulullah saw bersabda,


يَعْقِدُ الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ أَحَدِكُمْ إِذَا هُوَ نَامَ ثَلاَثَ عُقَدٍ، يَضْرِبُ كُلَّ عُقْدَةٍ عَلَيْكَ لَيْلٌ طَوِيلٌ فَارْقُدْ. فَإِنْ اسْتَيْقَظَ فَذَكَرَ اللَّهَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ، فَإِنْ تَوَضَّأَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ، فَإِنْ صَلَّى انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ، فَأَصْبَحَ نَشِيطًا طَيِّبَ النَّفْسِ وَإِلاَّ أَصْبَحَ خَبِيثَ النَّفْسِ كَسْلاَنَ. رواه البخاري

“Setan mengikat tiga tali ikatan di atas tengkuk kepala seseorang dari kalian saat dia tidur, setan mengencangkan ikatan tersebut (sambil berkata): Malam masih panjang maka tidurlah. Jika dia bangun dan mengingat Allah maka lepaslah satu tali ikatan. Jika kemudian dia berwudhu maka lepaslah tali yang kedua, dan jika ia mendirikan shalat lepaslah satu tali ikatan, dan pada pagi harinya ia akan merasakan semangat dan jiwa yang tentram. Namun bila dia tidak melakukan itu, maka pagi itu jiwanya tidak tentram dan ia merasa malas.” (HR. Bukhari, no. 3029)

Читать полностью…

Abdullah Haidir

🍃 Ketika kita ngaji, sekedar ketemu temen aja, itu senangnya luar biasa. Itu akan menyehatkan rohani kita, menyehatkan jiwa kita. Ketika jiwa dan rohani sehat, Insya Allah badan juga sehat karena faktor terbesar yg mempengaruhi kesehatan fisik adalah kesehatan rohani, kesehatan jiwa.

Dengan kita hadir di majelis ilmu, kita juga akan memiliki jejak-jejak kehidupan yang baik karena tabiat manusia adalah baik dan yang namanya majelis ilmu pasti akan dipandang sebagai sebuah kebaikan, kecuali bagi orang yang sudah sakit hatinya akan memandang majelis ilmu sebagai keburukan. Artinya secara fitrah apa yang kita lakukan sekarang ini adalah yang sudah sejalan dengan fitrah kita, tinggal kita rawat, kita subur kan.

🍃 Fitrah kita menyukai kebaikan, cuma kadang-kadang fitrah kita terhalang oleh berbagai urusan dunia. Kita suka terlena, suka melupakan fitrah kita.

🕌 Jadi memang pengajian ini, salah satu fungsinya mengembalikan kita kepada fitrah yang memang Allah ciptakan secara fitrah kita tunduk dan patuh kepada Allah Subhanallahu Wa Ta'ala yang ke semua itu sangat kita butuhkan untuk mendapatkan kehidupan yang baik.

🕌 Posisi kita dalam majelis taklim ini, persis sekali seperti yang Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam katakan. Hadis ini bisa menjadi landasan.

_*Dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah bersabda, ”Dan tidaklah sekelompok orang berkumpul di dalam satu rumah di antara rumah-rumah Allah; mereka membaca Kitab Allah dan saling belajar di antara mereka, kecuali ketenangan turun kepada mereka, rahmat meliputi mereka, malaikat mengelilingi mereka, dan Allah menyebut-nyebut mereka di kalangan (para malaikat) di hadapanNya.”*_ (HR Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Dalam hadis tersebut Rasulullah sebutkan ada 4 perkara yang akan didapatkan oleh orang-orang yang berkumpul dalam majelis ilmu.

📚 *Pertama : Allah akan turunkan kepada mereka Sakinah (ketenangan).*

Majelis ilmu akan memberikan ketenangan, kenyamanan. Kadang orang tidak mengerti, mereka ingin ketenangan cari sana-sini, kadang bermaksiat, kadang melakukan kemungkaran akhirnya ketika pulang bukan memperoleh ketenangan malah resah, gundah dan seterusnya.

Kalaulah ketenangan itu diperoleh dari maksiat ke sana kemari, pastilah orang-orang ahli maksiat, ahli kemungkaran, orang yang banyak duitnya, pastilah mereka orang yang paling tenang. Tapi apakah faktanya demikian ? tidak, malah banyak yang kehidupannya gersang, resah. Maka hadir di majelis taklim, Allah akan berikan ketenangan.

❤️ Dan ketenangan itu menurut para ulama dasar dari kebahagiaan.

Jadi kalau mau bahagia, cari dulu ketenangan. Kalau sekedar mencari bahagia tapi tidak memperoleh ketenangan itu namanya kebahagiaan semu. Orang ingin bahagia cari kesana kemari, dia bahagia tapi tidak mendapatkan ketenangan. Orang bahagia belum tentu tenang tetapi orang-orang tenang Insya Allah dia bahagia.

📚 *Kedua : Mereka akan dicurahkan rahmat Allah.*

Rahmat Allah, kasih sayang Allah akan dicurahkan kepada mereka. Sehingga hidup kita diantara kasih sayang Allah. Insya Allah itu pun akan melahirkan kasih sayang diantara kita. Saling menyayangi, saling akrab, saling bersaudara di antara sesama kaum muslimin dan begitulah majelis taklim, Insya Allah akan merekatkan persaudaraan kita ketika saling bertemu.

Rasanya akan berbeda ketika kita bertemu langsung dengan sekedar berkabar-kabar dari jauh. Dengan ketemu langsung bisa terlihat dari raut mukanya kalau dari jauh kan menggunakan komunikasi jarak jauh bisa jadi salah memahaminya. Artinya ketemu langsung itu sangatlah berbeda, meskipun grup-grup wa yang ada, selama diisi dengan hal-hal yang positif itu juga baik tetap lebih asik dengan pertemuan-pertemuan langsung karena Allah janjikan rahmatNya kepada mereka yang berkumpul di majelisNya.

📚 *Ketiga : Mereka akan dikelilingi oleh para malaikat.*

Читать полностью…

Abdullah Haidir

Besok Senen ada pengajian perdana utk ummahat di Masjid Al Muhajirin, jalan Nusantra, Depok Jaya. Lokasi di sebelah SMA 1 Depok.

Yuk dihadiri, raih berkah, raih ilmu dan raih sahabat2 yg saleh insyaAllah...

Читать полностью…

Abdullah Haidir

👆Khutbah Jumat; Tanggungjawab orang tua terhadap pembinaan iman anak2nya

Читать полностью…

Abdullah Haidir

https://www.youtube.com/watch?v=u_J3BnAl864

1- Mengenal Kitab Riyadhus-Shalihin yang fenomenal

Читать полностью…

Abdullah Haidir

👆barangkali ada yg pergi haji atau kerabat atau sahabat yg mau pergi haji, boleh dibaca buku ini buat tambahan bacaan.

Читать полностью…

Abdullah Haidir

*Carilah Dunia, Tapi Jangan Abaikan Agama*

Bela-belain kejar dunia dgn abaikan agama, akhirnya dunia yg didapat tidak seberapa, Krisia beragama semakin nyata...

Berharap dapat penghasilan berlebih, walau mengabaikan ajaran agama. Nyatanya penghasilannya gitu-gitu saja, sementara pelanggaran agama sudah tak terkira...

Berharap mendapatkan nikmat dunia walau beresiko kehilangan nikmat akhirat. Nyatanya, nikmat yang didapat di dunia itu semu, sedangkan kenikmatan akhirat semakin tak menentu..

Kebaikan-kebaikan dunia, bagi seorang muslim, akan bermakna jika dia dahulukan agama atas selainnya. Sebaliknya, tidak ada kebaikan apapun, jika dalam hal agama terlena..

Musibah dunia sebesar apapun adalah ringan jika agama tetap dalam dekapan.

Namun, jika musibah terjadi pada agama, sebanyak apapun dunia yang dimiliki, tidaklah berarti..

Karena itu, doa yang Nabi ajarkan utk kita baca adalah "wa laa taj'al mushiibatanaa fii diininaa"

وَلَا تَجْعَلْ مُصِيبَتَنَا فِي دِينِنَا ،

Jangan jadikan musibah kami menimpa agama kami.

Doa tersebut layak kita hafal dan sering kita panjatkan. Selengkapnya, sebagaimana diriwayatkan oleh At-Tirmizi adalah sebagai berikut;

اللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَا يَحُولُ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعَاصِيكَ ،
"Ya Allah, karuniakan kami rasa takut kepadaMu yang menjadi penghalang antara kami dan maksiat kepadaMu.

وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَا بِهِ جَنَّتَكَ ،
Karuniakan kami ketaatan kepadaMu yang mengantarkan kami kepada surgaMu.

وَمِنْ الْيَقِينِ مَا تُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مُصِيبَاتِ الدُّنْيَا ،
Karuniakan kami keyakinan yang meringankan kami menanggung berbagai musibah dunia.

وَمَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا ،
Beri kami kebaikan dalam pendengaran kami, penglihatan kami, kekuatan kami, selama Engkau hidupkan kami hingga akhir hayat kami.

وَاجْعَلْ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ ظَلَمَنَا ،
Jadikan balasan atas kezaliman kepada kami hanya menimpa orang-orang yang menzalimi kami

وَانْصُرْنَا عَلَى مَنْ عَادَانَا ،
Tolong kami atas orang-orang yang memusuhi kami,

وَلَا تَجْعَلْ مُصِيبَتَنَا فِي دِينِنَا ،
Jangan jadikan musibah kami terjadi pada agama kami,

وَلَا تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلَا مَبْلَغَ عِلْمِنَا ،
Jangan jadikan dunia sebagai perhatian terbesar kami dan ilmu kami yang tertinggi,

وَلَا تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لَا يَرْحَمُنَا
Jangan berikan kekuasaan kepada penguasa yang tidak menyayangi kami… (HR. Tirmizi)
._,_._
Abdullah Haidir

Читать полностью…

Abdullah Haidir

*Politik = Ladang Amal*

Partai-partai peserta pemilu plus nomornya sudah resmi dirilis KPU. Suhu perpolitikan nasional semakin hangat. Bagaimanakah kita melihat hal ini?

Perjuangan politik, selama dilakukan dgn baik dan tujuan yg baik, sejatinya merupakan ladang amal saleh dan ibadah yg besar. Karena politik erat dgn kepemimpinan dan kepemimpinan sangat vital dlm kehidupan

Dalam Islam, politik bukan perkara yg dicela, yg dicela adalah jika sikap tercela dlm berpolitik. Justeru Rasulullah Saw sejak awal mengajarkan prinsip-prinsip kepemimpinan kpd para sahabatnya. Beliau selalu menetapkan pemimpin apabila mengirim pasukan, baik kecil atau besar.

Bahkan, dalam safar, jika ada minimal tiga orang, beliau perintahkan utk menetapkan salah seorangnya sebagai pemimpin. Pun jika Rasulullah Saw meninggalkan kota Madinah, maka beliau tetapkan salah seorang sahabat menggantinya sebaga Plt pemimpin Madinah.

Rasulullah Saw sendiri, sebagaimana umnya para nabi, posisinya bukan semata sebagai 'ulama', tapi pemimpin umat, alias pemimpin pemerintahan. Beliau adalah Panglima besar, mengangkat panglima perang, tentukan perang, bikin perjanjian damai, tetapkan UU, jatuhkan vonis hukum, dll.

Hasil didikan Rasulullah Saw, para sahabat menyadari betul pentingnya kepemimpinan. Maka ketika Nabi saw wafat, sebelum dikubur, mrk berkumpul di Tsaqifah Bani Saidah (kini jadi taman di samping masjid Nabawi) utk segera tetapkan pemimpin yang melanjutkan kepemimpinan Rasulullah Saw, hingga terpilihlah Abu Bakar As Shiddiq radhiallahu anhu.

Maka dengan latar belakang ini, berpolitik sebenarnya adalah jalan kenabian, jalan sunah. Yang abai dengan perjuangan politik, bukanlah pengikut sunah. Tinggal yg penting diwaspadai adalah bagaimana berpolitik dgn baik, tidak merusak agama dan tidak berprilaku zalim serta berbagai sikap keburukan lainnya...

Abdullah Haidir, Lc

Читать полностью…

Abdullah Haidir

Sebelum menuntut pemimpin......

Sebelum menuntut pemimpin yang konsisten, jadilah pemilih yang konsisten. Tidak gampang pindah pindah pilihan hanya karena iming-iming dan mengejar kedudukan....

Sebelum kau menuntut pemimpin yang adil, maka jadilah pemilih yang adil. Lihat dengan obyektif dan dari berbagai sudut pandang. Jangan lupakan pandangan orang-orang yang engkau nilai adil.

Sebelum menuntut pemimpin yang amanah, jadilah pemilih yang amanah. Jangan sekali-kali memilih karena telah menerima atau dijanjikan sesuatu tanpa mempertimbangkan kelayakannya. Apalagi jika kau telah menyadari keburukannya namun tetap kau pilih karena keuntungan yang kau dapatkan. Itulah sejatinya khianat.

Sebelum menuntut pemimpin yang jujur, jadilah pemilih yang jujur. Pelajari dengan baik rekam jejaknya, sepak terjangnya dan orang-orang dekatnya serta pendukungnya. Lalu biarkan nuranimu menentukannya.

Kalau memilih pemimpin tidak konsisten, jangan heran jk pemimpin pun tak konsisten dlm mengurus rakyatnya...

Kalau memilih pemimpin tidak adil, jangan heran bangsa ini akan selalu kerdil

Kalau memilih pemimpin dgn berkhianat, jangan heran kalau banyak pejabat berprilaku penjahat

Kalau memilih pemimpin tidak jujur, jangan harap bangsa ini bernasib mujur.

Kalau kebohongan pertama dan kedua masih ditolerir, jangan heran jika kebohongan2 selanjutnya terus mengalir...

Читать полностью…

Abdullah Haidir

Hari Santri dan Jihad.

Selain ulama dan santri, ada satu kosakata yang tidak mungkin diabaikan dalam peringatan hari santri nasional yang ditetapkan pemerintah RI pada setiap tanggal 22 Oktober. Dia adalah kosakata 'jihad'.

Karena hari santri ditetapkan berdasarkan satu peristiwa penting dalam sejarah perjuangan bangsa ini, yaitu peristiwa dikeluarkannya resolusi jihad pada tgl 22 Oktober 1945, oleh Hadhratusyaikh KH Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdhatul Ulama sekaligus pahlawan nasional, untuk menggelorakan semangat jihad umat Islam dan bangsa Indonesia melawan penjajah.

Menghidupkan hari santri, harus berbanding lurus dengan menghidupkan semangat jihad di tengah kaum muslimin. Karena walaupun penjajah telah pergi, perjuangan umat Islam tak boleh berhenti. Sebab perseteruan antar Haq dan bathil tak akan pernah henti hingga hari akhir. Baik dalam konteks membela agama, ataupun dalam kontek melindungi dan membela negara. Keduanya tak dapat dipisahkan.

Jihad harus menjadi kosakata yang akrab bagi umat Islam. Sebab kata ini asli bersumber dari wahyu dan memiliki makna yang dalam. Jangan ada keterasingan umat Islam dari kalimat ini, apalagi ketakutan dan kekhawatiran. Karena sejatinya jihad adalah ekspresi cinta, perjuangan dan pengorbanan. Adakah yang lebih indah dari itu?

*Setelah sekian lama kota Mekah dikuasai kaum musyrikin Quraisy, akhirnya pada tahun 8 H Rasulullah Saw berhasil menundukkan kota Mekah yang kemudian dikenal dengan istilah Fathu Makkah. Ketika itu beliau umumkan bahwa perintah hijrah tak berlaku lagi setelah Fathu Mekah, namun yang tersisa adalah 'Jihad dan niat' (Muttafaq alaih)

Selamat Hari Santri Nasional

Читать полностью…

Abdullah Haidir

Surga untuk Hati yang Lembut Penuh Kasih Sayang...



يدخلُ الجنَّةَ أقوامٌ أفئِدَتُهُم مثْلَ أفئِدَةِ الطيرِ

"Akan masuk surga, orang-orang yang hatinya seperti hati burung." (HR. Muslim)

Di antara penjelasan ulama tentang 'hati burung' yang dimaksud dalam hadis di atas adalah hati yang sangat halus dan lembut serta penuh kasih sayang, jauh dari sifat keras dan zalim. Hati, adalah keistimewaan yang kita miliki sebagai manusia. Hati pula yang sangat menentukan baik buruknya nilai diri kita, sebagaimana telah dinyatakan dalam sebuah hadis Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.

Di antara perkara yang sangat penting untuk kita pelihara dari hati adalah kelembutan dan kepekaannya terhadap perkara yang terjadi di sekeliling kita. Di sini kita tidak berbicara tentang kaedah hukum, hak dan kewajiban, dalil dan argumentasi, atau apalah namanya. Kita berbicara tentang perasaan yang secara fitrah dimiliki semua orang. Namun dalam batasan tertentu, dapat bereaksi lebih cepat dan efektif, ketimbang faktor lainnya.

Kelembutan hati dan rasa kasih sayang seorang ibu membuatnya tidak akan dapat tidur nyenyak meski kantuk berat menggelayuti matanya, manakala dia mendengar rengekan bayinya di malam buta, maka dia bangun dan memeriksa kebutuhan sang bayi. Boleh jadi ketika itu dia tidak berpikir tentang keutamaan atau janji pahala orang tua yang mengasihi anaknya.
Umar bin Khattab yang dikenal berkepribadian tegas, ternyata hatinya begitu lembut ketika melihat seorang nenek memasak batu hanya untuk menenangkan rengekan tangis cucunya yang lapar sementara tidak ada lagi makanan yang dapat dimasaknya, maka tanpa mengindahkan posisinya sebagai kepala Negara, dia mendatangi baitul mal kaum muslimin dan memanggul sendiri bahan makanan yang akan diberikannya kepada sang nenek.

Boleh jadi ketersentuhan hati Umar kala itu mendahului kesadaran akan besarnya tanggungjawab seorang pemimpin di hadapan Allah Ta'ala. Demikianlah besarnya potensi kelembutan hati menggerakkan seseorang. Kelembutan hati semakin dibutuhkan bagi mereka yang Allah berikan posisi lebih tinggi di dunia ini. Seperti suami kepada istri dan anaknya, pemimpin atau pejabat kepada rakyatnya atau orang kaya terhadap orang miskin. Sebab, betapa indahnya jika kelembutan hati berpadu dengan kewenangan dan kemampuan yang dimiliki.


Karena memiliki kewenangan dan kemampuan, suami berhati lembut misalnya- akan sangat mudah mengekspresikannya kepada istri dan anaknya, bukan hanya terkait dengan kebutuhan materi, tetapi juga bagaimana agar suasana kejiwaan mereka tenang dan bahagia, tidak tersakiti, apalagi terhinakan. Begitu pula halnya bagi pemimpin, pejabat atau orang kaya. Akan tetapi, jika kelembutan itu telah sirna berganti dengan hati yang beku, sungguh yang terjadi adalah pemandangan yang sangat miris dan sulit diterima akal.


Bagaimana dapat seorang suami menelantarkan atau menyakiti istri dan anaknya padahal mereka adalah belahan dan buah hatinya, bagaimana pula ada pemimpin atau pejabat yang berlomba-lomba mereguk kesenangan dan kemewahan dunia di atas penderitaan rakyatnya, padahal mereka dipilih rakyatnya, lalu bagaimana si kaya bisa tega mempertontonkan kekayaannya di hadapan si miskin yang papa tanpa sedikitpun keinginan berbagi, padahal tidak akan ada orang kaya kalau tidak ada orang miskin.

Sungguh mengerikan! Di zaman ketika materi dan tampilan lahiriah semakin dipuja-puja, sungguh kita semakin banyak membutuhkan manusia berhati burung!

Читать полностью…

Abdullah Haidir

Tayang Ulang.....

Episode sejarah yang sering berulang secara persis adalah episode kaum Munafiq. Di antara peristiwa paling anyar adalah sikap mereka yang kerap menghina para ulama dan da'i di jalan Allah. Namun ketika dirinya terpojok, mereka beralasan bahwa semua itu hanya canda saja.

Dahulu kaum Munafiq sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Katsirdalam tafsirnya, menghina para sahabat Nabi penghafal AlQuran. Ketika ditanya, mereka beralasan bahwa itu hanya bercanda. Maka Allah turunkan Surat Attaubah ayat 65.

وَلَىِٕن سَأَلۡتَهُمۡ لَیَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلۡعَبُۚ قُلۡ أَبِٱللَّهِ وَءَایَـٰتِهِۦ وَرَسُولِهِۦ كُنتُمۡ تَسۡتَهۡزِءُونَ

Dan jika kamu tanyakan kepada mereka, niscaya mereka akan menjawab, “Sesungguhnya kami hanya bersenda-gurau dan bermain-main saja.” Katakanlah, “Mengapa kepada Allah, dan ayat-ayat-Nya serta Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?” [Surah At-Tawbah: 65]

Ayat ini dan asbabunnuzulnya jelas menerangkan bahwa siapa yg menghina ulama dan para da'i karena dakwahnya yang haq, sama saja mereka menghina Allah dan RasulNya. Siapapun ulamanya, apapun organisasinya.

Читать полностью…

Abdullah Haidir

https://youtu.be/ddMkHMkEeiM

Читать полностью…

Abdullah Haidir

KhutbahJumat:

*INSPIRASI HIJRAH DI TAHUN BARU HIJRIAH*

..................................................
..................................................

Ma’asyirol muslimin rahimakumullah.

Tak terasa kini kita berada di penghujung tahun hijriah. Beberapa hari lagi kita akan meninggalkan bulan Zulhijah, bulan terakhir dalam tahun hijriah dan akan memasuki bulan Muharram sebagai awal tahun 1443 H.

Sejarah mencatat, ketika dimasa Khalifah Umar bin Khatab hendak menentukan penanggalan khusus bagi kaum muslimin, maka ditetapkanlah bulan Muharram sebagai bulan pertama dan tanggal satunya merupakan awal tahun. Kemudian ditetapkan peristiwa hijrahnya Rasulullah saw dan para sahabatnya dari Mekah ke Madinah sebagai tahun pertama, sehingga kemudian penanggalan ini dikenal sebagai tahun hijriah. Maka kalau nanti dikatakan tahun 1443 H, itu artinya sudah berlalu 1443 tahun dari peristiwa hijrahnya Rasulullah saw.

Mengapa peristiwa hijrah dijadikan sebagai patokan dalam menetapkan tahun Islam ini? Karena hijrah merupakann peristiwa yang sangat agung, sangat fenomel dan peristiwa yang sangat menentukan bagi perjuangan dan dakwah Islam. Rasulullah saw dan para sahabatnya ketika masih di Mekah berada dalam posisi lemah, tertindas, dan selalu dizalimi, namun setelah hijrah ke Madinah kondisinya dapat dibalik, memiliki kehormatan, kekuatan dan kemenangan sehingga akhirnya dapat menundukkan kota Mekah dalam pangkuan keimanan kepada Allah Taala.

Karena itu kaum muslimin yang dimuliakan Allah Taala. Pergantian tahun hijriah hendaknya mengingatkan kita pada spirit dan pelajaran besar dari peristiwa hijrahnya Rasulullah saw dan para sahabatnya. Karena walaupun hijrah secara praktis tidak kita lakukan, namun semangat dan spiritnya dapat kita ambil untuk meraih kehidupan yang lebih baik.

Setidaknya ada dua pelajaran yang dapat kita ambil dari peristiwa hijrah;

*Pertama, keselamatan agama adalah paling utama*

Rasulullah dan para sahabat demi menyelamatkan imannya, islamnya dan keyakinannya, mereka tinggalkan kampung halamannya, tanah kelahirannya dan harta bendanya, menempuh perjalanan panjang, melelahkan dan penuh resiko. Demi apa? Demi menyelamatkan agamanya. Ini harus menginspirasi kita, bahwa apapun yang terjadi dalam kehidupan kita, berbagai godaan, cobaan dan ujian jangan sampai membuat kita meninggalkan agama kita. Sebab jika itu terjadi, maka sungguh itu merupakan musibah paling besar dalam kehidupan.

Justeru seharusnya setiap apa yang terjadi pada diri kita, baik kenikmatan atau musibah, untung atau rugi, senang atau susah semestinya membuat kita semakin teguh di jalan Allah. Sebab ketakwaan akan mengundang ridha Allah, ridha Allah akan mendatangkan kebaikan dan keberkahan, mendatangkan solusi dan membuka pintu rizki dari Allah Taala.

*وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ*

“Siapa yang bertakwa kepada Allah akan diberikan jalan keluar baginya dan diberikan rizki dari jalan yang tidak diduga.” (QS. Ath-Thalaq:2-3)

*Pelajaran kedua: Mencapai sesuatu dengan ikhtiar maksimal.*

Rasulullah saw ketika hendak melaksanakan hijrah, jauh-jauh hari beliau sudah menyewa hewan kendaraannya beserta penunjuk jalannya, lalu beliau diam-diam keluar dari rumahnya bersama sahabatnya Abu Bakar Ash-Shiddiq menuju Gua Tsur dan bersembunyi di sana beberapa hari menghindari kejaran kaum kafir quraisy, lalu setelah itu beliau berangkat menuju Madinah melalui jalur yang tidak biasa ditempuh, juga untuk menghindari kejaran kaum kafir Quraisy.

Rasulullah saw yang keimanannya sempurna, tawakkalnya total, ibadahnya tak terkira, namun beliau tetap melakukan ikhtiar maksimal untuk mencapai tujuan yang diinginkan atau menghindari sesuau yang membahayakan. Ini sungguh merupakan pelajaran berharga bagi kita setiap muslim, bahwa selain keimanan yang kuat, ibadah yang benar, penyandaran yang tinggi kepada Allah, kitapun harus berikhtiar dan berusaha maksimal sesuatu hukum sebab akibat telah diketahui.

Читать полностью…

Abdullah Haidir

Karakter Orisinil Seorang Ulama

Dalam waktu yang berdekatan, kaum muslimin khususnya warga Jakarta, kehilangan dua sosok ulama betawi kharismatik; KH. Abdurrasyid Abdullah Syafi'i dan KH. DR. Luthfi Fathullah, MA rahimahumallah.

Pada keduanya saya dapatkan karakter ulama yang orisinil dan layak diteladani.

1. Memiliki nasab keilmuan yang jelas.

Keduanya bukan hanya sekedar keturunan ulama terkenal, tapi sejak kecil hingga dewasa mereka berguru dan melakukan rihlah ilmiah utk perdalam ilmu agama dengan berbagai guru yang dikenal agama dan ilmunya sehingga mencapai Maqom ulama yang diakui masyarakat. Mereka berdua tidak hanya mengandalkan nama besar orang tua atau kakeknya sementara dirinya dibiarkan kosong tanpa ilmu dan bekal2 keagamaan.

2. Tetap Akrab dengan majlis pengajian.

Keduanya memiliki berbagai kesibukan dan jabatan, namun mereka tak meninggalkan majelis pengajian. Ini tradisi keulamaan yang seharusnya melekat. Memang pengajian biasanya kelihatan sederhana, tenang, bersahaja, tidak gebyar dan tidak hingar bingar, namun justeru ini merupakan tradisi keilmuan yg orisinil warisan para ulama sejak dahulu... Dari sinilah dahulu para ulama mewarisi ilmu dari para gurunya dan dari sini pula mereka mewariskan ilmu kepada santri-santrinya.

3. Responsif terhadap berbagai dinamika keumatan.

Di tengah kesibukannya berdakwah, keduanya tetap memberikan perhatian dan respon terhadap masalah keumatan. Partisipasi keduanya dalam aksi 212, aksi Palestina, dll, adalah sedikit gambaran dan contoh bahwa ulama semestinya tidak abai dengan problem keumatan agar bisa mencerahkan dan berikan arahan kepada umat.

4. Membuka diri untuk berkomunikasi dan bekerjasama dengan berbagai elemen umat dan tegas terhadap penyimpangan prinsip

Walau keduanya memiliki akar Islam tradisional yang kuat, namun mereka sangat terbuka dengan berbagai elemen umat lainnya, meskipun dalam masalah furuiyah terdapat sejumlah perbedaan.

Mereka akrab dengan pejabat birokrat, ormas2 yang ada, aktifis Islam, dll . Kesatuan barisan umat tampak menjadi konsern mereka. Tidak kami dengar dari keduanya lontaran tuduhan kepada sesama elemen umat yang dapat membuat umat menjadi terbelah. Namun di sisi lain, mereka sigap dan tegas menentang ketika terjadi penyimpangan prinsip dlm masalah agama atau penistaan terhadap agama...

Itu setidaknya yang saya tangkap dari kedua ulama yang mulia ini, semoga kita dapat mengambil teladan dari keduanya. Semoga Allah rahmatidan ampuni kedunya dan juga para ulama lainnya yang telah wafat dan jadikan kita sebagai orang2 yang mencintainya, meneladaninya dan membelanya... Aamiin.

Читать полностью…
Subscribe to a channel