anakmudadansalaf | Unsorted

Telegram-канал anakmudadansalaf - Anak Muda Dan Salaf

-

Catatan-catatan ringkas yang dishare di grup WA siswa-siswa Pusdiklatmu Lendah Kulonprogo Yogyakarta. _Abu Nasim Mukhtar bin Rifai La Firlaz_ Masukan,saran,usulan dan pertanyaan,bisa disampaikan via email : akhisalafy1433@gmail.com

Subscribe to a channel

Anak Muda Dan Salaf

┏📚📬📨●●●━━━━━━━━┓
*OPEN PRE ORDER*
*ANAK MUDA & SALAF*
_*MEMBENTANG BENTENG CINTA*_
┗━━━━━━━━●●●📦🏷️🛍️┛


Alhamdulillah, PRE ORDER Buku Anak Muda & Salaf Ke-4 dengan judul _*Membentang Benteng Cinta*_ Karya Al Ustad Abu Nasim Mukhtar Ibn Rifa'i Hafidzahulllah .

Dengan Spesifikasi Buku :
- Ukuran14x21 cm
- Soft Cover + Embos
- Laminasi Plastik
- Shrink

Dengan Open Harga Pemesanan :

Rp, 55.000,-


📞 Untuk Informasi dan Pemesanan Segera Hubungi :

https://wa.me/6281240012667

Atau

https://wa.me/62895414460753

Pesan banyak dapat Harga Khusus

Barokallahufiikum...

Читать полностью…

Anak Muda Dan Salaf

(236)

Tiga Kampung Yahudi di Kota Madinah

Ibnul Qayyim (Zaadul Ma'ad, 3/114-117) menerangkan; di dalam kota Madinah ada 3 perkampungan Yahudi; Bani Qainuqa', Bani Nadhir, dan Bani Quraizhah.

Rasulullah ﷺ  membuat kesepakatan dengan 3 kelompok tersebut untuk bisa hidup berdampingan dan tidak saling mengganggu satu sama lain.

Hanya, sifat Yahudi yang dengki dan khianat, menjadi sebab mereka melanggar kesepakatan hidup berdampingan. Yahudi pun dihukum!

1. Bani Qainuqa'.

Prajurit mereka 700 personil. Rata-rata berprofesi sebagai pedagang dan pengrajin logam.

Mereka diperangi setelah perang Badar. Sebabnya? Bani Qainuqa sering berulah dengan memancing pertengkaran.

Puncaknya, seorang wanita muslimah yang berbelanja di pasar dilecehkan. Seorang sahabat yang mengetahui hal itu membela bahkan membunuh Yahudi yang melecehkan. Sahabat tersebut dikeroyok kaum Yahudi sampai terbunuh.

Nabi Muhammad ﷺ  mengepung perkampungan Bani Qainuqa. Mereka menyerah dan diusir sejauh-jauhnya dari Madinah.

2. Bani Nadhir

Prajurit mereka ratusan personil. Ketika diusir, mereka pergi dengan membawa perempuan dan anak kecil menggunakan 600 ekor unta.

Mereka diperangi setelah perang Uhud.

Kenapa mereka diusir? Sebab, Bani Nadhir melanggar kesepakatan damai. Nabi Muhammad ﷺ yang berkunjung ke perkampungan mereka, malah akan dibunuh.

Nabi Muhammad ﷺ memerintahkan para sahabat untuk mengepung perkampungan Bani Nadhir.

Mereka menyerah dan diusir pergi dengan hanya boleh membawa barang yang dinaikkan di atas unta, kecuali senjata yang harus ditinggalkan.

3. Bani Quraizhah

Prajurit mereka 400 lebih personil. Ada yang berpendapat lebih dari itu, sampai 900 personil.

Mereka diperangi setelah perang Ahzab.

Mereka berkhianat dan membatalkan kesepakatan damai secara sepihak. Padahal posisi kaum muslimin sedang menghadapi serbuan dari pasukan gabungan; Quraisy dan sekutunya.

Mereka dihukum; prajuritnya dieksekusi mati, perempuan dan anak-anak dijadikan budak.

Di luar Madinah, ada juga perkampungan Yahudi, seperti : Fadak, Tayma', Waadil Quraa, dan lainnya.

Dari semua perkampungan Yahudi, Khaibar menjadi yang paling padat. Prajurit mereka mencapai ribuan personil.

Di Khaibar lah, sebagian Yahudi yang terusir berkumpul. Mula-mula Yahudi Khaibar menunjukkan sikap damai, namun berubah menjadi memusuhi dan mengganggu kaum muslimin. Apalagi diprovokasi oleh yahudi yang terusir dari kota Madinah.

Maka, Nabi Muhammad ﷺ memerangi sampai mereka menyerah.

Di masa pemerintahan Umar bin Khattab, semua Yahudi di Jazirah Arab diusir pergi. Beliau lakukan itu untuk melaksanakan pesan Nabi Muhammad ﷺ :

لَا يَجْتَمِعَنَّ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ دِينَانِ

" Jangan sampai ada 2 agama berkumpul di Jazirah Arab "

Kaum Yahudi di Jazirah Arab statusnya pendatang, bukan pribumi. Mereka bermigrasi dari negeri Syam dan sekitarnya karena 2 alasan utama :

1. Ditindas dan diperangi kerajaan Romawi.

2. Membaca di dalam kitab suci mereka tentang akan bangkitnya Nabi akhir zaman. Ciri-ciri lokasi Nabi tersebut berada, mereka simpulkan di Madinah.

Kaum Yahudi berharap Nabi akhir zaman akan muncul dari generasi mereka, Bani Israil, dan bukan dari bangsa Arab. Bahkan, hal itu sudah mereka gembar-gemborkan kemana-mana.

Maka, ketika Nabi Muhammad ﷺ justru dari bangsa Arab, kaum Yahudi gengsi dan tinggi hati untuk mengakui. Mereka tolak dan mereka ingkari kenyataan itu.

Mereka dengki dan iri, kenapa Nabi Agung itu bukan dari golongan mereka? Padahal, mereka tahu persis dan sangat mengerti bahwa sudah Nabi Muhammad ﷺ lah yang mereka tunggu-tunggu.

Yahudi akan terus memerangi umat Islam, karena Yahudi mendendam dikarenakan diusir dari perkampungan mereka.

Namun, kita mengetahui bahwa hal itu ada alasannya, yaitu mereka lah yang melanggar dan mengkhianati kesepakatan damai untuk hidup berdampingan.

Perang akan terus berlangsung walau dibuat perjanjian damai sebanyak apapun. Sebab, setiap perjanjian damai dibuat, setiap kali itu pula Yahudi melanggar. Dan sejarah telah mencatat itu semua!

Quba Gate, 20 Nov 2023

t.me/anakmudadansalaf

Читать полностью…

Anak Muda Dan Salaf

Karya Syaikh Abdullah Al Bukhari tentang Pendidikan Anak

Читать полностью…

Anak Muda Dan Salaf

Bismillahirrahmanirrahim..

🌱 Cinta adalah anugrah. Atas nama cinta-lah, semua keteraturan terjadi. Makhluk hidup saling mengasihi. Antar mereka ada peduli. Induk hewan terganas sekalipun, menjadi hangat untuk anaknya sendiri.

🌺 Cinta itu indah. Jika segala sesuatu berasas cinta, terbentang banyak hal yang baik. Dakwah disambut di setiap sudut dan titik. Lelah menjadi enerjik. Kalimat ‘laa ilaaha illallah’ diterima oleh Sang Khalik.

🕌 Cinta itu juga ibadah. Intinya ibadah bahkan. Jika ibadah diibaratkan seekor burung, cintalah kepalanya. Dialah yang menentukan hendak hinggap dimana, memakan apa. Dialah yang mengatur terbang tinggi rendahnya, kanan kirinya. Kepala-lah benteng terakhir kehidupannya. Jika kepala terpenggal, matilah ia. Jika cinta telah tiada, ibadah tak lagi bermakna.

🛣️ Mari “Membentang Benteng Cinta”. Nantikan, di Pusdiklatmu Media!!

Join Us
/channel/PusdiklatmuMedia

Читать полностью…

Anak Muda Dan Salaf

Suasana Masjid Ibnu Ubaid. Tempat Syaikh Ahmad Az Zahrani mengajar

Читать полностью…

Anak Muda Dan Salaf

(234)

The Light of The Eyes (2)

.....

Читать полностью…

Anak Muda Dan Salaf

(232)

Berjuang di Rumah Bujang

(Buat Pemuda Petanahan dan Sekitarnya)

Perkampungan Quba punya sejarah panjang. Jaraknya dari Masjid Nabawi 3,7 km. Di sanalah masjid Quba berada; masjid pertama yang dibangun Nabi Muhammad ﷺ.

Di dekat masjid Quba, ada sebuah rumah yang dikenal dalam sejarah sebagai Baitul 'Uzzab (rumah kaum bujang). Sebab, di rumah itu sempat tinggal beberapa sahabat muhajirin yang masih bujang di awal-awal Islam di kota Madinah.

Pemilik rumah itu bernama Sa'ad bin Khaitsamah. Seorang bujang juga.

Rumah itu dipilih oleh Nabi Muhammad ﷺ untuk menerima dan menyambut tamu-tamu yang datang tak berhenti guna menemui Nabi Muhammad ﷺ yang baru saja tiba di Madinah.

Sementara untuk istirahat, beliau memilih rumah Kultsum bin Al Hidmi yang lokasinya berdekatan.

Iya! Setibanya Nabi Muhammad ﷺ di kota Madinah, beliau sempat tinggal di perkampungan Quba sebagai bagian dari wilayah suku Aus selama beberapa belas hari.

Sebelum akhirnya beliau melanjutkan perjalanan hingga memilih perkampungan Bani Najjar, di wilayah suku Khazraj, untuk selanjutnya membangun rumah dan mendirikan masjid Nabawi.

Kaum muda yang masih bujang memang satu elemen kekuatan tersendiri. Karena belum berkeluarga, maka potensi waktu, tenaga, dan pikiran mereka, tentu dapat dimaksimalkan.

Keberadaan homebase sebagai lokasi berkumpul, berkoordinasi, berdiskusi, dan konsolidasi, sangatlah penting dalam mensukseskan suatu program.

Baitul 'Uzzab atau Baitul A'zaab (rumah kaum bujang) disebutkan oleh para ulama sejarah, seperti Ibnu Hisyam dalam Sirah Nabawiyah, untuk rumah Sa'ad bin Khaitsamah yang dimanfaatkan untuk berkumpulnya anak-anak muda bujang yang datang berhijrah ke Madinah.

Sa'ad bin Khaitsamah, walau masih bujang, sangatlah dihormati oleh kaumnya. Sa'ad termasuk anggota suku Aus yang mula-mula masuk Islam.

Dalam peristiwa Baiat Aqabah ke - II, Sa'ad terpilih sebagai satu dari tiga perwakilan suku Aus, melengkapi 9 perwakilan dari suku Khazraj.

Komitmen Sa'ad untuk memperjuangkan Islam yang tergambarkan pada sumpah setia pada Baiat Aqabah II, dijaga betul dan dipertahankan hingga nafas terakhir.

Adz Dzahabi dalam Siyar A'lam Nubala, menyebutkan semangat Sa'ad untuk berjuang.

Waktu itu, Nabi Muhammad ﷺ mengajak kaum muslimin yang sudah siap, untuk segera berangkat menghadang kafilah dagang Quraisy, yang kemudian berakhir dengan terjadinya perang Badar.

Ayahnya, Khaitsamah, meminta Sa'ad untuk tetap tinggal di rumah mengurusi keluarga. Sementara ayahnya yang akan berangkat berperang.

Kata Sa'ad, " Andaikan urusannya bukan surga, pasti aku akan mengalah dengan ayah ".

Mereka berdua, ayah dan anak, akhirnya melakukan undian, siapa yang akan berangkat dan siapa yang tetap tinggal? Nama Sa'ad lah yang keluar.

Sa'ad bin Khaitsamah kemudian gugur di perang Badar. Ayahnya gugur satu tahun berikutnya dalam perang Uhud.

Sahabat Sa'ad bin Khaitsamah adalah salah satu contoh pemuda teladan. Pemuda yang selalu memikirkan, apa yang bisa dilakukan untuk perjuangan Islam?

Bukan sekadar berpikir, Sa'ad telah membuktikan dengan aksi nyata. Beliau aktif dan selalu berada di baris terdepan. Tak mau ketinggalan dan tak ingin di belakang.

Sa'ad menjadi perwakilan generasi muda dalam mempelopori masyarakatnya untuk ber-Islam dengan berbaiat Aqabah. Sa'ad pun menunjukkan komitmen tinggi dengan tak mau mengalah walau dengan ayahnya sendiri.

Anak muda, kalau urusannya sudah tentang surga, jangan lagi cari-cari dan banyak alasan!

Rumah bujang milik Sa'ad bin Khaitsamah telah tercatat di dalam sejarah Islam. Pondok-pondok pesantren adalah rumah-rumah bujang; Baitul 'Uzzab.

Yang tidak di Pondok pun semestinya memiliki Baitul 'Uzzab. Tempat anak-anak muda berkegiatan aktif demi agama. Semoga para pemuda bisa menggali potensi terbaiknya untuk perjuangan Islam. Aamiiiin

Gate 38, 03 November 2023

t.me/anakmudadansalaf

Читать полностью…

Anak Muda Dan Salaf

(230)

Berlian Berharga Ataukah Hanya Batu Biasa?

Di perut bumi terdapat aneka mineral. Tiap lapisannya mengandung berbagai material. Masing-masing memiliki sifat tersendiri dan mempunyai karakter yang berbeda. Sampai pada nilainya yang tak sama.

Ada yang keras, ada yang lunak. Ada yang basah, ada pula kering. Ada yang mudah ditambang, ada juga yang rumit. 

Warna? Macam-macam. Gelap dan terang. Buram atau cerah. Keruh dan bening. Merah, hijau, biru, putih, hitam, dan warna-warna lain. Ada yang murni, ada yang kombinasi.

Secara harga, ada mineral yang mahal, sangat mahal, sampai yang paling murah, bahkan tidak dianggap memiliki harga. Sesuai dengan jenisnya.

Batu biasa yang bisa ditemukan di mana-mana dan di setiap tempat, pasti berbeda harga dengan batubara yang hanya ditambang di daerah tertentu. Apalagi batubara adalah bahan baku energi. Berbeda lagi dengan perak atau emas. Harganya lebih mahal!

Intan atau berlian adalah mineral paling mahal. Di seluruh dunia, tambang berlian sangat sedikit. Itupun harus ribuan meter digali ke dalam perut bumi. Sifatnya yang istimewa, seperti tidak ada berlian yang sama, membuatnya dihargai sangat tinggi. Ukuran 2 cm x 3 cm bisa mencapai miliaran rupiah.

Berlian memang beda!

Manusia diperumpamakan oleh Rasulullah ﷺ seperti macam-macam mineral. Ada manusia yang keras, ada yang lunak. Ada yang penyabar, ada yang temperamen. Ada yang mudah bergaul, ada yang sulit diajak kerjasama.

Ada manusia yang hina, ada yang mulia. Ada yang rendahan dicacimaki, ada yang pantas dihormati.  Ada yang licik, ada yang baik. Ada manusia yang diharapkan kebaikannya, ada juga yang tidak diinginkan keberadaannya. 

Rasulullah ﷺ bersabda ;

النَّاسُ مَعَادِنُ، كَمَعَادِنِ الْفِضَّةِ وَالذَّهَبِ

Manusia bagai mineral. Seperti mineral emas dan perak “ HR Muslim 2638 dari sahabat Abu Hurairah.

Anak muda pun demikian! Selalu dihadapkan di antara dua kemungkinan; apakah ia setara berlian yang sangat berharga, ataukah hanya batu biasa yang tidak punya harga?

Anak muda yang rajin ibadah, berakhlak baik, tinggi adabnya, sopan dan santun bicaranya, adalah berlian berharga. Sementara anak muda yang malas ibadah, kasar bicaranya, buruk perilakunya, bagai batu biasa yang terbuang tanpa harga.

Anak muda yang semangat thalabul ilmi, berusaha menghafal Al Quran tanpa kenal lelah, belajar hadis dan bahasa Arab dengan semampu-mampunya, adalah berlian. Adapun anak muda yang tak bergairah thalabul ilmi, apalagi memutuskan berhenti belajar agama, ibarat batu biasa yang tercampakkan di tepi jalan.

Anak muda yang saat “liburan” di rumah, menjaga semangat ibadahnya, membantu dan menyenangkan orang tua nya, menjadi duta dakwah di masyarakat dengan akhlak dan sikap yang sopan, adalah berlian berharga.

Adapun anak muda yang saat “liburan” malah menunjukkan aslinya sebagai pemalas, membuat susah orang tua, dan membuat malu dakwah karena sikapnya yang jelek, hanyalah batu biasa yang wajar jika dibenci.

Anak muda, tentukan dirimu! Batu berlian yang berharga ataukah hanya batu biasa?!

Namun, untuk menjadi sebutir berlian harus melalui proses panjang dan berat. Mesti menjalani waktu yang panjang dan lama. Maka, bersabarlah dalam thalabul ilmi, bersabarlah untuk mengamalkan ilmu.

Lendah, 19 Oktober 2023

t.me/anakmudadansalaf

Читать полностью…

Anak Muda Dan Salaf

Fudhail dahulunya seorang bandit jalanan yang sering melakukan perampokan. Jangankan bertemu orangnya, disebut namanya saja sudah membuat orang-orang ketakutan. Sosoknya sangat terkenal dan disegani di kalangan para perampok.  Melalui kisah yang menakjubkan, Fudhail pun bertaubat. Sisa umurnya dihabiskan untuk belajar agama dan beribadah.

Fudhail memiliki seorang putra bernama Ali yang bandel. Susah diatur. Sudah dibilang nakal. Tidak mau belajar. Bahkan surat Al Fatihah saja tidak mampu ia baca.

Fudhail yang telah maksimal berupaya, berdoa :

اللَّهُمَّ إِنِّيْ اجْتَهَدْتُ أَنْ أَؤدِّبَ عَلِيّاً، فَلَمْ أَقْدِرْ عَلَى تَأَدِيْبِهِ، فَأَدِّبْهُ أَنْتَ لِي

Ya Allah, aku sudah merasa maksimal untuk mendidik Ali. Namun, aku sadar tidak mampu mendidiknya. Maka, didiklah Ali untukku”.

Subhaanallah! Kekuatan doa orang tua memang luar biasa. 

Ali yang semula keras kepala , menjadi pribadi yang lembut, ahli ibadah, zuhud, dan cinta kepada ilmu.

Adz Dzahabi dalam Siyar A’lam Nubala menulis tentang Ali, “ Terhitung waliyullah yang mulia. Wafat lebih dahulu dibandingkan ayahnya”.

Ali wafat beberapa saat setelah jatuh pingsan karena mendengar ayat Al Qur’an yang dibacakan.

Oleh sebab itu, jika ada anak memperlihatkan tanda-tanda kenakalan, sikapilah dengan sabar dan bijak. Bimbinglah dengan kasih sayang. Arahkan dan ajaklah berkomunikasi. Jangan bosan berdoa!

Sebab, jika salah langkah, sifat nakal itu akan terbawa. Parahnya kalau terlanjur ditokohkan dan dipanuti.

Jadilah ia tokoh yang mengajarkan kejelekan. Tokoh yang keras kepala, susah menerima nasihat, semau-maunya sendiri, selalu merasa benar, yang jika tidak dituruti malah semakin menjadi-jadi. Selalu cari perhatian dengan mengeluarkan statmen yang kontroversial, membuat acara yang “dibesar-besarkan” atau membikin kegiatan di lokasi-lokasi yang bisa menarik perhatian, walaupun hanya sedikit orang yang mengikuti. Ia tidak akan ambil peduli, karena terlanjur keras kepala.

Lendah, 19 Rabiul Awwal 1445 H/05 Oktober 2023

t.me/anakmudadansalaf

Читать полностью…

Anak Muda Dan Salaf

Alhamdulillah tersisa stock 500 eksemplar. Jangan sampai kehabisan. Baarakallahu fiikum

Читать полностью…

Anak Muda Dan Salaf

(227)

Di Paling Barat Pulau Jawa


Tidak terlalu kaget saat menempuh perjalanan ke Waringin Kurung, Banten. Sebab, banyak pesantren Salaf terletak di area bukit atau gunung.

Pesantren Al Mujaddid Imam Syafi'i yang terletak di Kampung Pedali itu berada di lereng curam perbukitan. Di garis batas Serang dan Cilegon.

Pesantren Salaf di lokasi paling barat Pulau Jawa!

Rasulullah ﷺ bersabda (HR Bukhari 3300 dari Abu Sa'id) :

يُوشِكُ أنْ يَكونَ خَيْرَ مَالِ المُسْلِمِ غَنَمٌ يَتْبَعُ بهَا شَعَفَ الجِبَالِ ومَوَاقِعَ القَطْرِ، يَفِرُّ بدِينِهِ مِنَ الفِتَنِ

" Sudah dekat saatnya, ketika harta terbaik seorang muslim adalah kambing yang digembalakan di lereng-lereng gunung dan sumber-sumber air. Ia ingin menyelamatkan agama dari macam-macam ujian dengan menjauh (dari keramaian)"

Dimulai dari sebuah musholla kecil ukuran 7 x 4 m yang sederhana.

Berikutnya, karena santri yang terus bertambah, dilebarkanlah ke arah samping musholla.

Kreativ! Dinding musholla terlihat artistik, memanfaatkan material plafon PVC reject. Warna-warni dan beragam motif. "Gratis! Diberi oleh toko bangunan langganan", terang pengurus.

Saat ini kegiatan belajar mengajar diikuti lebih kurang 60 santri santriwati, asrama dan yang pulang pergi.

Di sana, mereka tekun dan fokus mendalami ilmu agama. Di lokasi istimewa.

Ikhwan-ikhwan Salafy di sana, 80% karyawan pabrik. Iya, Cilegon adalah kota industri. Otomatis banyak dari mereka berstatus sebagai pendatang.

Efek ke pesantren pun nampak terasa. Paling tidak ada 5 titik yang diberi tabung merah APAR (alat pemadam api ringan).

Lokasi pesantren di pelosok, di tengah perbukitan curam, bangunan yang sederhana, fasilitas yang apa adanya, bukanlah alasan untuk tidak bahagia.

Mereka bahagia! Anak-anak itu memiliki sesuatu yang dicari dan diimpikan banyak orang. Ya, mereka benar-benar bahagia!

Khalifah ke-5 dari Bani Umayyah namanya Abdul Malik bin Marwan. Sejak kecil dikenal saleh, rajin ibadah, dan suka membaca Al Qur'an.

Di usia 40 tahun, Abdul Malik menggantikan ayahnya sebagai khalifah, Marwan bin Hakam, yang meninggal dunia.

Selama 20 tahun lebih, Abdul Malik bin Marwan menorehkan banyak prestasi. Empat anak laki-laki nya menjadi khalifah. Seorang putrinya menjadi istri Umar bin Abdul Aziz, khalifah ke-8.

Maka, Abdul Malik bin Marwan adalah profil yang memiliki segala macam unsur duniawi. Harta, keluarga, tahta, kekuasaan, pasukan, anak istri, popularitas, istana, fisik jasmani, dan lain-lainnya.

Apakah beliau bahagia?

Al Hafiz Ibnu Katsir dalam Al Bidayah (12/377) menyebutkan beberapa kejadian sesaat sebelum Abdul Malik wafat.

Abdul Malik meminta gerbang istananya dibuka. Beliau ingin melihat dunia luar. Hal pertama yang dilihatnya adalah seorang tukang jahit keliling yang sedang memotong pakaian.

" Andai saja aku menjadi tukang jahit keliling. Andai saja aku menjadi tukang jahit keliling ", katanya.

Abdul Malik menyesali dirinya yang menjadi khalifah. Sambil memukul kepalanya sendiri, Abdul Malik mengatakan, " Saya ingin menjadi orang biasa yang bekerja untuk sekadar memenuhi kebutuhan makan tiap hari. Sehingga aku bisa lebih fokus untuk taat kepada Allah "

Abdul Malik juga bersyair sedih :

Sumpah, sungguh aku telah diberi umur panjang memegang kekuasaan sekian lama

Dunia tunduk kepadaku, dengan mengarahkan pedang dimana-mana


.....

Duhai, andaikan aku tidak menjadi khalifah satu malam saja

Dan aku tidak mencari kesenangan hidup yang katanya membuat bahagia

Andai bisa aku ingin menjadi seorang dengan dua pasang pakaian sederhana

Di atas
bighal, hidup sampai berkunjung ke sempit kuburannya

Saudaraku, jangan bersedih! Jangan merasa susah! Asalkan ada iman di hidupmu, ada cinta ilmu di langkahmu, dan ada teman-teman saleh di dekatmu, engkaulah raja yang sesungguhnya.

Bukan orang yang mengaku raja, sementara ia justru tersiksa. Bukan pula yang mengaku-aku sebagai raja, namun tak pernah damai hidupnya.

Sebab, raja yang sesungguhnya adalah ia yang hidup merdeka, bukan yang dibatasi bagaikan dalam penjara.

Cilegon, 17 September 2023

t.me/anakmudadansalaf

Читать полностью…

Anak Muda Dan Salaf

(225)

Bahasa Melayu Yang Tak Layu


Kesan baru terasa benar. Kesan positif dan menggembirakan. Turun di Bandara Sultan Syarif Kasim II di Pekanbaru, disambutlah dengan baitan pantun.

Ada 2 lokasi yang dituju; Pesantren Dhiyaus Salaf di Pandau, Kampar dan Pesantren Abu Hurairah di Perawang, Siak.

Dakwah Salaf di Bumi Melayu terus berkembang. Selain 2 pesantren di atas, Pekanbaru sebagai ibukota provinsi Riau telah terbuka menyambut dengan adanya majlis-majlis taklim.

Masih ada lagi titik-titik dakwah di Bumi Melayu, seperti di ; Duri, Dumai, Rengat, Tembilahan, sampai Kuala Keritang.

Bukan keindahan alam, kekayaan tambang, atau perkebunan, yang dibicarakan. Khazanah bahasa dan estetika berbicara lah yang paling berharga.

Bahasa Indonesia masuk dalam rumpun bahasa Melayu-Polinesia Barat. Menurut sebuah referensi, bahasa Indonesia didasarkan pada bahasa Melayu dialek Riau yang dituturkan di timur laut Sumatera.

Di Bumi Melayu, ada kesempatan menambah perbendaharaan kata, menguatkan aspek sintaksis dan morfologi bahasa.

Sangatlah penting cakap berbahasa. Utamanya untuk pendakwah agama. Salah meletakkan kata, bisa membuat orang membenci. Sebagaimana pandai berbahasa menarik hati.

Allah Ta’ala berfirman :

وَمَآ أَرْسَلْنَا مِن رَّسُولٍ إِلَّا بِلِسَانِ قَوْمِهِۦ لِيُبَيِّنَ لَهُمْ ۖ

" Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka" QS Ibrahim: 4

Anak-anak mestinya diberi porsi yang lebih untuk pelajaran bahasa. Bahasa Arab sebagai bahasa Islam, itu harus! Bahasa Indonesia sebagai bahasa obyek dakwah haruslah dikuasainya juga.

Perih dan pedih jika menemui seorang anak yang dilabeli; pendiam dan tertutup. Padahal, bisa jadi ia pun ingin berbicara dan terbuka. Namun, tak bisa ia berbahasa.

Miris dan hati bagai teriris bila mendengar anak banyak dan aktif bicara, hanya saja bahasanya kurang sopan dan tiada elok.

Di dalam Al Qur’an, Allah memerintahkan:

وَقُولُوا۟ لِلنَّاسِ حُسْنًا

"Serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia" QS Al Baqarah 83

Ibnu Katsir menerangkan tafsirnya, " Berbicaralah dengan mereka secara baik. Berbahasalah yang sopan kepada mereka! "

Anak-anak perlu dikenalkan cara berbahasa Indonesia yang aktif. Baik tulisan, maupun lisan.

Ajarkan gaya bahasa, majas dengan banyak macamnya, jenis kalimat, dan bentuk paragraf.

Supaya dari kecil, anak mampu berbahasa dengan baik, indah, dan kreatif. Agar mereka bisa mengutarakan isi hatinya, menyampaikan perasaan atau pendapatnya.

Tentu yang lebih besar dari itu adalah kemampuan untuk menyampaikan ilmu yang telah dipelajarinya.

Sungai Siak memantik rasa
Gunung Kerinci tinggi berkawah
Latihlah anak budi bahasa
Agar kelak pandai berdakwah


13 September 2023

t.me/anakmudadansalaf

Читать полностью…

Anak Muda Dan Salaf

(224)

Medan Dakwah di Medan

Sebagai ibukota provinsi, Medan menjadi jawaban bagi penduduk Sumatera Utara jika ditanya, " Dari mana? ".

Orang Mandailing Natal di perbatasan selatan dengan Sumatera Barat, hingga orang Langkat yang berbatasan dengan provinsi Aceh, jika berada di luar daerah akan mengatakan dirinya berasal dari Medan.

Maka, Medan mewakili daerah-daerah di Sumatera Utara.

Dakwah Salaf di Sumatera Utara terbilang cukup tua. Islam tercatat di dalam sejarah yang erat dengan kawasan. Berbagai kesultanan yang pernah ada adalah buktinya.

Perjalanan dimulai dari Bandara Silangit menuju Aek Songsongan. Sebuah pesantren bernama Al Ghuraba berdiri di sana.

Berangkat dari keresahan spiritual beberapa orang. Mereka pun mencari dan ingin menemukan sumber kedamaian. Di Manhaj Salaf lah itu ditemukan.

Proses dan alurnya pun panjang.

Kini, di atas tanah hampir 1 hektar, berdiri komplek pesantren Salaf. Ratusan santri santriwati menimba ilmu Al Qur'an dan Sunnah di sana.

Tahun 2017 yayasan sebagai badan hukum yang telah disahkan Kemenkumham menaungi semua kegiatan belajar mengajar di Pesantren Al Ghuraba.

32 kilometer ke arah selatan, dengan membelah kebun-kebun sawit, kami berkunjung ke Ma'had Daarus Sunnah Bargot.

Bargot artinya pohon Enau. Karena dahulu di sana tumbuh pepohonan Bargot, walau secara administrasi bernama Rawa Sari, Aek Kuasan, kampung itu tetap lebih dikenal dengan sebutan Bargot.

Pesantren Bargot sangat unik karena berada di tengah-tengah hamparan perkebunan sawit. Otomatis ikhwan-ikhwan yang menetap di sana, baik asli maupun pendatang, profesinya tak jauh dari persawitan.

Masjid Pesantren Bargot terasa nyaman karena luas dan tinggi. Halaman bermain terletak antara masjid dan asrama santri. Walaupun baru beberapa tahun berdiri, sejumlah santri telah menyelesaikan hafalan Al Qur'an.

Di Kabupaten Batubara, ada 2 pesantren yang dikelola. Satu di Tanjung Tiram yang pusat pendidikannya di Masjid As Salafy. Satunya lagi di Simpang Gambus.

Setelah menempuh jarak 123 kilometer, Allah Ta'ala memudahkan untuk berkunjung ke Ma'had Ibnu Umar di Simpang Gambus.

Walau sekira satu jam, kesan yang dirasakan sangat mendalam. Syarat tiba-tiba yang diajukan ke santri-santri agar Tausiyah diberikan dengan; kalimat pembuka dan kata-kata penutup oleh santri, disambut oleh 2 santri dan dilaksanakan dengan baik. Baarakallahu fiihim

Selepas Isya hari itu juga, jika sebelumnya hanya mendengar nama, Allah berikan kelancaran untuk silaturahmi bahkan menginap di Pesantren Minhajus Salaf di Tanjung Morawa Medan.

Lokasinya yang terbilang dekat dengan Bandara Kualanamu, menjadikan pesantren Morawa sebagai opsi transit yang nyaman untuk ustadz-ustadz yang diminta datang berkunjung ke Medan.

Namun, keinginan untuk mengembangkan fasilitas terkendala dengan letaknya yang berada di tengah perkampungan warga.

Maka, dicari dan dipilihlah sebuah lokasi yang berjarak 45 menit lebih kurangnya untuk pengembangan.

Di Sei Mencirim, pesantren pun didirikan dan diberi nama Ma'had Waadil Afiyah.

Jika di Morawa lebih difokuskan pada santriwati Asrama, maka santri-santri asrama untuk putra dipusatkan di Sei Mencirim.

Masih tersisa beberapa jam sebelum tiba saat penerbangan ke Pekanbaru. Permintaan panitia Pesantren Al Hijrah susah ditolak. Apalagi para ustadz pengampunya adalah kawan-kawan lama yang telah saling berdekat-karib puluhan tahun lamanya.

Jaraknya dari pesantren Morawa hampir 100 kilometer. Akses jalan tol menjadi faktor penyingkat waktu tempuh.

Pesantren Al Hijrah di Stabat boleh dibilang sebagai cikal bakal banyak titik dakwah Salaf dan tarbiyah di Medan dan sekitarnya. Alhamdulillah meski sesaat, kiranya menjadi obat.

Читать полностью…

Anak Muda Dan Salaf

(222)

Menanti Adzan Berbunyi


Abdul Malik bin Habib Al Bashri justru lebih dikenal dengan kunyahnya; Abu Imran Al Jauni.

Ulama generasi tabi'in tersebut adalah ahli hadis di zamannya. Nama beliau tersebut dalam kutubus sittah. Wafat tahun 128 H.

Ibnu Abid Dunya ( Ar Riqqah, no.139 ) menyebutkan riwayat, " Jika mendengar adzan, Abu Imran Al Jauni berubah warna kulitnya dan menangis "

Adzan sebagai syiar Islam memiliki kisah panjang. Bermula dari ; bagaimana cara memberitahukan umat Islam bahwa salat wajib telah tiba waktunya.

Sempat ada beberapa pendapat, namun Rasulullah ﷺ memutuskan adzan yang kita kenal selama ini sebagai caranya.

Setiap lafal adzan dikumandangkan, yang mendengar diperintahkan untuk ikut mengucapkannya. Bukti jika adzan harus didengarkan dan direnungkan.

Jika adzan sudah selesai dikumandangkan, ada doa yang diajarkan untuk dibaca.

Adzan seakan tidak pernah berhenti. Dari satu negeri, berlanjut ke negeri setelahnya. Dari ujung timur hingga ke barat. Adzan menjadi kalimat-kalimat indah yang dinanti.

Adzan membuat setan ketakutan hingga lari sejauh-jauhnya. Rasulullah ﷺ bersabda dalam hadis Abu Hurairah  ( Bukhari 608 Muslim 389 ) :

إذا نُودي بالصلاة أدبر الشيطان وله ضراطٌ حتى لا يُسمع الأذان

" Jika adzan salat dikumandangkan, setan lari menghindar sampai terkentut. Supaya tidak mendengar adzan "

Maka, adzan adalah neraca untuk menimbang iman! Apakah ia merasa nyaman dan selalu merindukan, ataukah membikin dirinya terganggu dan menjadi beban?

Al Imam Muslim meriwayatkan (653) dari Abu Hurairah tentang sahabat buta yang menemui Rasulullah ﷺ bertanya, " Apakah ada keringanan jika salatnya dikerjakan di rumah? ".

Awalnya, Nabi Muhammad ﷺ memberi keringanan. Namun, tidak begitu jauh sahabat yang buta itu pergi, Nabi Muhammad ﷺ memanggil dan bertanya, " Apakah engkau bisa mendengar adzan? ".

Setelah sahabat yang buta itu menjawab, "Iya". Nabi Muhammad ﷺ pun bersabda :

فأجِب

" (Jika engkau masih bisa mendengar adzan) maka, penuhilah (panggilan itu) ! "

Iya! Adzan bukanlah panggilan biasa. Bukan seruan seperti seruan umumnya. Melalui adzan, Allah memanggil. Dengan adzan, manusia diseru untuk mengingat Allah Ta’ala.

Allahu Akbar! Allah Akbar! Allah adalah dzat yang maha besar. Lebih besar dari apapun, lebih besar dari siapapun.

Orang beriman itu adalah orang yang pasti sukses. Siapa mereka? Allah berfirman:

رِجَالٌ لَّا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَن ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ ۙ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالْأَبْصَارُ

" Orang-orang yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang " QS An Nur 37

Kitab-kitab tafsir, seperti Ibnu Katsir dan Al Qurthubi, menyebutkan beberapa riwayat dari Salaf bahwa yang dimaksud ayat di atas adalah : orang-orang yang menghentikan segala aktivitasnya jika telah mendengar adzan.

Warung dan toko ditutup, tukang kayu atau tukang batu meletakkan palu, dan pekerjaan rumah dihentikan.

Karena, adzan adalah rambu penanda iman!

Bukan hanya Abu Imran Al Jauni seperti paragraf pembuka tulisan ini. Abu Bakar An Nahsyali (wafat 166 H) pun demikian. Jika mendengar adzan, wajah beliau berubah pucat lalu menangis.

Apalagi Nabi Muhammad ﷺ bersabda:

الدعاءُ لا يُرَدُّ بين الأذانِ والإقامةِ

" Doa antara adzan dan iqamah tidak tertolak " HR Abu Dawud no. 489 dari Anas bin Malik.

Amat banyak hamba-hamba Allah yang masuk Islam karena tersentuh saat mendengar lantunan adzan. Tak sedikit hamba Allah yang bertaubat karena disadarkan melalui lafal-lafal adzan.

Adapula yang hatinya kaku dan keras, hingga alunan adzan sama sekali tak menggugah hatinya. Semoga tidak demikian kita!

Setelah membaca tulisan ini, coba dengarkan adzan yang dikumandangkan dengan sepenuh hati, seksama, dan resapi tiap lafal beserta maknanya!

Apa yang dirasakan, itulah kita!

Silangit, 08 September 2023

t.me/anakmudadansalaf

Читать полностью…

Anak Muda Dan Salaf

(220)

Jalan Buntu Kaum Hedonis

وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلْغُرُورِ

" Kehidupan dunia itu, tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu "

Ayat di atas dua kali disebut dalam Al Qur'an; Ali Imran 185 dan Al Hadid 20.

Ali Imran 185 mengingatkan kita bahwa setiap yang berjiwa akan mati, sehingga buat apa hidup jika hanya menjadi budak kesenangan yang menipu?

Al Hadid 20 menerangkan tentang kehidupan dunia yang penuh dengan permainan, melalaikan, bermegah-megah, dan saling menyombongkan anak dan harta. Padahal, itu semua hanya lah kesenangan yang menipu.

Kedua ayat di atas ibarat petir menggelegar agar kaum hedonis sadar. Kaum hedonis adalah orang-orang yang menandai bahagia dan sukses dengan kesenangan materi.

Kaum hedonis selalu menomorsatukan kepuasan duniawi, entah harta, pangkat, jabatan, titel, popularitas, fisik badan, dan hal-hal semisal.

Mereka berpikir harta adalah segala-galanya. Di mana ada harta, di situ ada bahagia. Padahal, para pemuja harta banyak yang berakhir stroke.

وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلْغُرُورِ

Kaum hedonis menyangka dengan jabatan, ia bisa tertawa gembira. Sampai halal haram pun tak ia gubris. Padahal, tidak sedikit pejabat berujung penjara.

Mereka kira mulia ditimbang dengan titel dan gelar sarjana. Sepanjang umur rela dihabiskan, walau ia paham hal itu hanya relatif. Banyak sarjana mengalami depresi.

وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلْغُرُورِ

" Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu "

Kaum hedonis berpikir kepuasan hakiki ditimbang dengan popularitas. Banyak follower, meriahnya fans, dan jumlah pengikut, adalah kesuksesan. Padahal, tidak sedikit yang akhirnya tersakiti oleh fans nya sendiri. Bahkan, karena beban popularitas, ada yang bunuh diri.

Mengejar karir agar setapak dan setingkat naik. Siang malam tak peduli. Capek lelah seakan tak dirasa. Namun, rumah tangganya hancur karena perselingkuhan.

Kaum hedonis bangga dengan rumah yang luas dan bertingkat. Padahal justru membuatnya capek dan pusing merawatnya.

Demi pekerjaan, badan rusak tidak diperhatikan. Habis waktu mengumpulkan uang, namun tak bisa ia menikmati karena terburu mati. Dia keluarkan biaya besar untuk merawat tubuh, sementara tubuh itu akhirnya lemah dan menua.

وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلْغُرُورِ

Muncul tanya, kenapa kaum hedonis sebegitunya kehilangan akal sehat? Mengejar yang selalu menghindar, memburu sesuatu yang pasti berujung jalan buntu.

Jawabannya tersebut dalam surat Al-An’am ayat 29. Allah Ta'ala menerangkan pola pikir kaum hedonis :

وَقَالُوٓا۟ إِنْ هِىَ إِلَّا حَيَاتُنَا ٱلدُّنْيَا وَمَا نَحْنُ بِمَبْعُوثِينَ

" Dan tentu mereka akan mengatakan (pula): "Hidup itu hanyalah kehidupan kita di dunia ini saja, dan kita sekali-sekali tidak akan dibangkitkan "

Kaum hedonis menyangka; hidup ya hidup, mati ya sudah. Hidup sekali kok dibuat susah. Pokoknya, kita senang-senang sepuasnya. Tidak usah pakai aturan, yang penting senang.

Senang apa? Senang bagaimana? Kaum hedonis adalah sekumpulan orang-orang yang rapuh jiwanya, sempit hatinya, dan lemah mentalnya.

Waktu dihabiskan untuk pusing memikirkan harta, uang, jabatan, prestasi, gelar, elektabilitas, dan hal-hal hedon lainnya.

Ah, semua yang mereka cari, yang mereka kejar, yang mereka buru, yang mereka miliki, yang mereka punya, saat kematian tiba, adakah yang dibawa masuk ke dalam kubur?

Kaum hedonis tidak beriman dengan hari kebangkitan, tidak percaya dengan hari pembalasan, dan mereka tak mengerti surga neraka.

Maka, bersyukurlah kepada Allah Ta'ala yang telah menyelamatkan hingga tak menjadi bagian kaum hedonis. Sambil berdoa, semoga kaum hedonis diberi hidayah oleh Allah Ta'ala.

Tarakan, 03 September 2023

t.me/anakmudadansalaf

Читать полностью…

Anak Muda Dan Salaf

(237)

Walau Menyingkirkan Duri

Ada satu pesan dari Rasulullah ﷺ untuk kita. Pesan tanda cinta. Pesan yang tak boleh dilupakan.

لا تَحْقِرَنَّ مِنَ المَعروفِ شيئًا

" Jangan pernah engkau meremehkan perbuatan baik, sekecil apapun itu! '

HR Muslim no.2626 dari sahabat Abu Dzar Al Ghifari

Di kesempatan berbeda-beda, Rasulullah  ﷺ menerangkan contoh perbuatan baik yang mungkin dianggap remeh.

" Walau bentuknya, engkau bertemu saudaramu dengan wajah berseri-seri "

" Walaupun (sedekahmu) hanya secuil buah kurma "

" Walaupun (hadiahnya) sop tulang kaki kambing "

" Walaupun bentuknya, kata-kata yang baik "

Allah Ta’ala berfirman dalam surat Az Zalzalah ayat 7 :

﴿ فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ ﴾

" Barangsiapa berbuat baik, walau seberat dzarrah, niscaya ia akan mendapatkan balasannya "

Menurut Al Utsaimin dalam Tafsirnya, dzarrah adalah semut kecil. Artinya sangat ringan.

Al Hafiz Ibnu Hajar ( Fathul Baari 11/321) menerangkan,  " Mestinya, seseorang itu jangan sampai merasa kecil hati untuk berbuat baik walaupun sedikit...sebab ia tidak bisa memastikan, perbuatan baik yang manakah yang membuatnya dirahmati Allah Ta’ala "

Seorang pengemis datang kepada Ibunda Aisyah. Ada setangkai anggur. Beliau meminta satu orang untuk mengambil satu butir anggur untuk diberikan kepada si pengemis.

Orang itu sempat bingung.

" Apakah kamu bingung?. Memangnya, kamu tidak tahu ada berapa dzarrah pada satu butir anggur ini?!", jelas Ibunda Aisyah.

Riwayat serupa juga datang dari sahabat Abdurrahman bin Auf dan Sa'ad bin Abi Waqqash. Semuanya disebutkan oleh Ibnu Abdil Barr dalam Al Istidzkar (8/602-603).

Ahad Bermasyarakat adalah kegiatan rutin di setiap Ahad pagi. Bentuknya; siswa-siswa Pusdiklatmu menyapu dan membersihkan ruas-ruas jalan kampung di sekitaran.

Rumput-rumput dicabuti, ranting-ranting pohon dipendekkan, daun-daun disapu, sampah plastik dipungut, lalu dibakar di beberapa titik.

Abu Hurairah (HR Muslim) meriwayatkan sabda Rasulullah ﷺ :

مرَّ رجلٌ بِغُصنِ شَجَرةٍ علَى ظهرِ طريقٍ، فقَالَ: واللهِ لأُنَحينَّ هذا عَنِ المسِلمينَ لا يُؤذِيهم، فأُدْخِلَ الجنَّةَ

" Ada orang melewati sebuah jalan. Ada ranting pohon di badan jalan. Katanya: Demi Allah, aku akan menyingkirkannya. Jangan sampai mengganggu kaum muslimin. Orang itu lalu dimasukkan ke dalam surga "

Sudah 2 tahun, kurang lebih, kegiatan semacam itu berlangsung. Respon masyarakat sangat positif. Bahkan, terkadang ada tetangga yang membuatkan teh panas dan menyiapkan camilan.

" Kita hanya tamu di kampung ini. Maka, kita mesti menunjukkan bahwa kita bukan beban. Justru kita bisa memberi manfaat untuk masyarakat ", pesan yang selalu ditanamkan kepada siswa-siswa.

Kegiatan tersebut sedikit banyak telah membantu mencairkan suasana, dan merekatkan hubungan dengan masyarakat.

Memang tidak begitu besar, namun sekecil apapun perbuatan baik, jangan diremehkan!

Kaum remaja yang sedang menginjak usia dewasa, memang harus diarahkan, hendak kemana hidup mesti dijalani.Termasuk pesan bahwa :  Anak Muda, kamu harus berbuat baik! Do something, or you do nothing.

Sebuah kaidah fikih berbunyi :

مَا لاَ يُدْرَكُ كُلُّهُ لاَ يُتْرَكُ جُلُّهُ

Sesuatu yang tidak bisa dilakukan semuanya, jangan terus ditinggalkan sebagiannya "

Artinya; semampu-mampumulah berbuat!

Menuntutmu sempurna, memang tidak mungkin. Memintamu untuk berada di level tertinggi, barangkali berat. Mengharapmu sukses di segala bidang, itu mustahil. Namun, teruslah berbuat baik, walau engkau rasa itu kecil!

Pesan di balik itu semua adalah : ayo berbuat baik! Mulailah dari hal-hal yang kecil, supaya esok hari yang besar pun engkau mampu. Biasakanlah dengan hal-hal ringan, agar seberat apapun kebaikan, engkau bisa melakukan.

Jika yang ringan saja engkau tidak kuat, bagaimana yang berat? Bila yang kecil saja engkau tak mampu, terus yang besar apakah mampu?

Ajyad Mashofi, Jumat sore 24 November 2023

t.me/anakmudadansalaf

Читать полностью…

Anak Muda Dan Salaf

Alhamdulillah Ahlussunnah disibukkan dengan ilmu.

Читать полностью…

Anak Muda Dan Salaf

(235)

Syaikh Abdullah Al Bukhari: Ulama Hadis Kota Madinah Pemerhati Pendidikan Anak

Nama Syaikh Abdullah bin Abdurrahim Al Bukhari tentunya tidak asing bagi kita. Beliau adalah ulama hadis yang menetap di kota Madinah dan pernah berkunjung ke Indonesia.

Sejak pertama kali berjumpa beliau di Jogjakarta tahun 2008, sampai pada kesempatan berikutnya, apalagi jika berkesempatan umroh dan berkunjung, termasuk di awal bulan November tahun ini, Syaikh Al Bukhari adalah sosok bapak yang bijak dan ayah yang tak kenal lelah untuk melimpahkan kasih sayang.

Tentu beliau sangat memperhatikan dakwah Ahlussunnah di Indonesia. Selain sebagian Ustadz dahulunya menjadi mahasiswa beliau, Syaikh Al Bukhari pun sudah 2 kali berkunjung ke Indonesia.

Maka, banyak hal yang telah beliau sampaikan dan dipelajari oleh Ahlussunnah di Indonesia. Tak terkecuali tentang pendidikan anak.

Salah satu karya beliau yang dikaji di banyak pondok pesantren adalah kitab berjudul Huquuqul Aulad 'alal Aabaa wal Ummahat; Hak-hak Anak Yang Harus Dipenuhi Ayah Ibu.

Sebenarnya, kitab ini adalah kajian yang disampaikan Syaikh Al Bukhari pada Siaran Radio Ad Durus As Salafiyyah, Jum'at 05 Rabi'uts Tsani 1429 H. 14 tahun yang lalu.

Setelah ditranskrip dan diedit, diterbitkanlah dalam bentuk tulisan.

Kitabnya ringkas. Ada 76 halaman, termasuk pengantar, daftar isi, dan 8 soal jawab.

Walau ringkas, Syaikh Abdullah Al Bukhari secara tepat dan efektif membahas hal-hal yang sangat prinsipal tentang pendidikan anak.

Di halaman 9, beliau menegaskan, " Bila demikian, maka anak-anak memiliki hak-hak yang harus dipenuhi oleh orang tuanya. Seharusnya hak-hak itu diperhatikan dan ditegakkan. Sebab, hal itu termasuk yang akan diminta pertanggungjawaban seorang hamba di hadapan Allah Ta’ala "

Di halaman 14, Syaikh Al Bukhari mengingatkan, " Pendidikan yang buruk akan berefek kehancuran terhadap anak-anak, orang tua, masyarakat, bahkan terhadap bangsa "

Di hal 33, beliau menekankan, " Faktor terpenting dalam pendidikan anak adalah menanamkan akidah yang lurus pada diri anak, laki-laki maupun perempuan. Memotivasi anak untuk berbuat baik dan berteman dengan orang-orang yang baik. Memperingatkan mereka dari perbuatan buruk dan teman-teman yang jelek. Serta membiasakan mereka untuk salat "

_00000_

Di salah satu postingan telegramnya, Syaikh Al Bukhari mengatakan, "Sering-seringlah membaca Al Qur'an! Sungguh, apa yang sedang engkau inginkan akan dimudahkan, sesuai sedikit banyaknya engkau membaca Al Qur'an"

Kemudian Syaikh menyebutkan kisah Al Maqdasi.

Ad Dhiya' Al Maqdasi ketika akan berangkat thalabul ilmi, diberi wasiat oleh Ibrahim bin Abdul Wahid agar sering-sering membaca Al Qur'an, " Sungguh, apa yang sedang engkau inginkan akan dimudahkan, sesuai sedikit banyaknya engkau membaca Al Qur'an"

Menurut Al Maqdasi, " Maka saya merasakannya dan seringkali mengalami. Jika saya sering membaca Al Qur'an, terasa mudah mendengar hadis dan bisa banyak menulis. Apabila jarang membaca Al Qur'an, hal itu rasanya tidak mudah"

Maka, malam itu Ahad malam Senin 12 November 2023, kami ber- 25 mendengarkan siaran live babak final Musabaqah Ibnul Jazari II yang diselenggarakan di Pondok Al Faruq Kalibagor Banyumas.

Selain kami, menurut Panitia yang mengirim informasi berikut screenshoot aplikasi radionya, jumlah pendengarnya adalah : " 5000 lebih, Ustadz. Masya Allah"

Ini bukan tentang jumlah, bukan berbangga dengan banyak, apalagi merasa benar karena ukuran mayoritas. Namun, perlombaan membaca dan menghafal Al Quran untuk anak-anak adalah implementasi dari nasihat-nasihat Syaikh Abdullah Al Bukhari.

Beliau yang sangat memperhatikan pendidikan anak, beliau juga yang sering-sering mengingatkan untuk membaca dan mempelajari Al Qur'an.

Oleh sebab itu, kita ucapkan : Jazaakumullahu khairan wa baarakallahu fiikum, kepada panitia dan segenap pihak yang telah berpartisipasi dalam penyelenggaraan Musabaqah Al Imam Ibnul Jazari II di Pondok Al Faruq Kalibagor.

Semoga tahun depan bisa lebih baik lagi.

KM 433, Jumat sore 17 November 2023

t.me/anakmudadansalaf

Читать полностью…

Anak Muda Dan Salaf

(235)

Syaikh Abdullah Al Bukhari: Ulama Hadis Kota Madinah Pemerhati Pendidikan Anak

....

Читать полностью…

Anak Muda Dan Salaf

(234)

The Light of The Eyes (2)

Nurul 'Uyuun fii Talkhiis Sirotil Aminil Ma'mun adalah judul lengkap kitab ini.

Versi terjemah Inggrisnya : The Light of the Eyes, A Concise Biography of The Trustworthy and Reliable Prophet.

Indonesianya : Cahaya Mata, Sebuah Ringkasan Mengenai Siroh Nabi Yang Jujur Lagi Terpercaya.

Penulis buku ini adalah Ibnu Sayyidin Naas.

Ibnu Sayyidin Naas tidak hanya satu orang. Ibnu Sayyidin Naas diartikan: anak cucu keturunan Sayyidin Naas bin Abil Walid.

Ibnu Sayyidin Naas penyusun kitab Nurul 'Uyuun adalah cucu Sayyidin Naas generasi ke- 12. Maka, bisa dibayangkan berapa banyak yang disebut Ibnu Sayyidin Naas.

Keluarga Sayyidin Naas memang dikenal sebagai keluarga terdidik dan terpelajar dalam ilmu syar'i. Namun, ada 2 nama yang sangat menonjol :

1. Abu Bakar Ibnu Sayyidin Naas, Muhammad bin Ahmad bin Muhammad Al Ya'muri. Beliau wafat tahun 659 H.

Beliau seorang ahli hadis terpercaya dan sangat dihormati.

2. Abul Fath Ibnu Sayyidin Naas, Muhammad bin Muhammad bin Ahmad Al Ya'muri. Beliau wafat tahun 734 H.

Beliau lah yang menyusun kitab Nurul 'Uyuun.

Jika disebut Ibnu Sayyidin Naas, tanpa ada keterangan pendukung, maka yang dimaksud adalah beliau.

Keluarga Sayyidin Naas berasal dari negeri Syam yang bermigrasi ke Sevilla, daratan Iberia. Setelah turun temurun di sana, dikarenakan situasi keamanan dan politik, keluarga Sayyidin Naas pindah ke Mesir.

Ibnu Sayyidin Naas lahir di Mesir. Karena, pada generasi ayah nya lah mereka meninggalkan Sevilla.

Ibnu Sayyidin Naas dari kecil telah dididik ayahnya dengan ilmu-ilmu agama. Ayahnya penerus sistem pendidikan Kamiliyyah setelah Al Imam Ibnu Daqiqil Ied. Kakeknya diberi julukan Khatiib Tunis (orator negeri Tunisia) dan 'Aalimul Maghrib (ulama negeri-negeri Afrika Utara).

Semangat thalabul ilmi telah membawa Ibnu Sayyidin Naas untuk menghadiri majlis-majlis ulama di Mesir sejak usia dini.

Setelah remaja, Ibnu Sayyidin Naas menjalani rihlah (perjalanan jauh) hingga ke Syam, Irak, Andalusia, dan Hijaz.

Menurut Adz Dzahabi, salah satu muridnya, Ibnu Sayyidin Naas berguru kepada 1.000 ulama, seperti; Al Qasthalani, Ibnu Daqiqil Ied, Ibnu Juma'ah, Ibnul Imaad, Ibnu Asakir, dan lainnya.

Ibnu Sayyidin Naas terhitung ulama yang produktif menulis. Karya beliau yang paling monumental adalah Uyuun Al Atsar fi Funuunil Maghazi was Syamail was Siyar. Kitab ini membahas tentang sejarah dan siroh Nabi Muhammad ﷺ.

Dikarenakan kitab Uyuun Al Atsar terbilang besar dan berjilid-jilid, maka Ibnu Sayyidin Naas memandang perlu untuk dibuatkan versi ringkasnya. Maka, disusunlah kitab Nurul 'Uyuun (The Light of The Eyes) sebagai versi ringkasan.

Kitab Nurul 'Uyuun sangat direkomendasi untuk dikaji. Secara sistematis dan berurut berdasarkan masa ke masa, Nurul 'Uyuun membahas nasab Nabi Muhammad, kelahiran, pertumbuhan, sampai masa kenabian.

Nurul 'Uyuun juga berbicara tentang peperangan yang terjadi di zaman Nabi, haji, dan akhlak keseharian beliau. Bahkan, keluarga dan orang-orang dekat Nabi Muhammad ﷺ juga diterangkan.

Selain itu, Ibnu Sayyidin Naas menjelaskan mukjizat-mukjizat Nabi Muhammad ﷺ.

Ringkas kata, nasihat dari Syaikh Ahmad Az Zahrani malam itu begitu mengena di hati. Utamanya motivasi beliau untuk semangat mengkaji siroh Nabi.

Sebab, pernyataan cinta kepada Nabi Muhammad ﷺ haruslah dibuktikan secara nyata. Bagaimana bisa dikatakan mencinta, jika tidak mengenal beliau ﷺ?

Semoga kitab Nurul 'Uyuun dapat kita kaji, selain kitab-kitab siroh lainnya.

Jazakallahu khairan, Syaikh Ahmad Az Zahrani. Semoga salam yang kami titipkan untuk Syaikh Rabi' bin Hadi bisa sampai.

09 November 2023

t.me/anakmudadansalaf

Читать полностью…

Anak Muda Dan Salaf

(233)

The Light of The Eyes

Judul di atas adalah judul kitab Nurul 'Uyuun versi terjemah bahasa Inggris. Sudah diterbitkan.

Asy Syaikh Ahmad Az Zahrani yang menjelaskan secara ringkas tentang kitab Nurul 'Uyuun kepada kami di ruang kerja beliau di Masjid Ibnu Ubaid di Mekkah.

Asy Syaikh Az Zahrani termasuk orang dekat dan kepercayaan Syaikh Rabi' bin Hadi Al Madkhali. Beliau sering menyampaikan kondisi dan salam Syaikh Rabi' kepada Salafiyyin.

Setelah salat Maghrib, beliau selaku imam dan khatib di Masjid Ibnu Ubaid, mengajarkan Manzhumah Ha'iyyah karya Ibnu Abi Dawud. Beruntung, 7 bait terakhir (27-33), kami ikuti penjelasan dari beliau. Sangat ringkas!

Sambil menunggu Isya, kami dipersilahkan ke ruang kerja beliau. Banyak hal diperbincangkan.

Jelas terasa bahwa Syaikh Az Zahrani memiliki sifat ramah yang istimewa dan gemar bercanda. Senyum dan tawa beliau menghiasi pertemuan.

Seorang anak kecil sekira usia 4 atau 5 tahun dipanggil masuk ke dalam ruangan dan diajak bercanda oleh beliau. Disuruh untuk memanggil ayahnya yang masih ada di luar.

Kami tidak diperbolehkan pulang sebelum menyantap makan malam yang beliau siapkan.

Nah setelah salat Isya, sambil menunggu makan malam, beliau menanyakan kurikulum, mata pelajaran, dan kitab pegangan yang diajarkan di pondok-pondok Ahlussunnah di Indonesia.

Ketika berbicara tentang Siroh Nabi, beberapa nama kitab yang ringkas, beliau rekomendasikan, seperti: Asy Syamail Muhammadiyah karya At Tirmidzi, Al Fushul karya Ibnu Katsir, Mukhtasar Siroh karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, dan Nurul 'Uyuun karya Ibnu Sayyidin Naas.

Kitab terakhir yang disebut malah oleh Syaikh Az Zahrani dibacakan untuk kami. Beliau meminta kitab tersebut kepada salah satu muridnya.

Secara acak beliau buka, dan halaman 68 sampai 70 beliau bacakan untuk kami disertai keterangan ringkas.

Subhanallah!

Apa yang beliau bacakan sangat mengena di hati karena telah beliau contohkan secara langsung, yaitu ;

" Canda tawanya Rasulullah ﷺ. Dahulu Rasulullah ﷺ senang bercanda, namun beliau tidak berkata kecuali kebenaran"

Kemudian Asy Syaikh Az Zahrani membacakan tiga riwayat di dalam kitab tersebut:

Pertama: Seorang wanita yang datang menemui Rasulullah ﷺ meminta diberi tumpangan kendaraan.

" Aku akan memberikan anak unta sebagai tumpangan untukmu", kata Nabi ﷺ.

Wanita itu menjawab, " Mana mungkin anak unta kuat membawaku?".

Nabi Muhammad ﷺ mengulangi bahwa akan diberi anak unta. Wanita itu masih sama responnya.

Orang-orang lalu menjelaskan, " Bukankah setiap unta dewasa, anaknya unta juga? "

Kedua : Seorang wanita datang menemui Rasulullah ﷺ menyampaikan suaminya sedang sakit dan ingin bertemu.

" Bukankah suamimu, di kedua matanya ada putih-putihnya? ", kata Nabi ﷺ.

Wanita itu segera pulang dan membuka kedua mata suaminya untuk memeriksa.

Suaminya bertanya, " Ada apa denganmu?".

Istrinya menyampaikan ucapan Nabi ﷺ.

Kata suaminya, " Kenapa sampai kamu tidak bisa berpikir?! Bukankah setiap orang, di matanya ada warna putih-putih?"

Ketiga : Seorang wanita tua yang datang menemui Rasulullah ﷺ memohon didoakan masuk surga.

" Wahai Ummu Fulan, tidak ada nenek-nenek masuk surga", kata Nabi ﷺ.

Wanita tua itu lantas pergi sambil menangis.

Rasulullah ﷺ lalu bersabda, " Kabarkan kepadanya bahwa ia tidak masuk surga dalam keadaan nenek-nenek "

Kemudian Beliau membaca surat Al Waqi'ah ayat 35-38, yakni :

(35) إِنَّا أَنْشَأْنَاهُنَّ إِنْشَاءً

(36) فَجَعَلْنَاهُنَّ أَبْكَارًا

(37) عُرُبًا أَتْرَابًا

(38) لِأَصْحَابِ الْيَمِينِ

Artinya: "Kami menciptakan mereka secara langsung, lalu Kami jadikan mereka perawan-perawan, yang penuh cinta (dan) sebaya umurnya, untuk golongan kanan,"

Dengan suara berwibawa, Asy Syaikh Az Zahrani membacakan kalimat penutup Ibnu Sayyidin Naas, " Mahasuci Allah, dzat yang telah memberi kekhususan untuk Nabi Muhammad ﷺ berupa akhlak yang mulia"

Sejajar Lampu Hijau, 07 November 2023

t.me/anakmudadansalaf

Читать полностью…

Anak Muda Dan Salaf

(231)

Menisik Cacat Fisik

Manusia tak hanya tentang fisik. Masih ada nilai-nilai etika dan moral yang tak boleh diabaikan.

Banyak orang fisiknya dibilang sempurna, namun tak beretika. Tak sedikit yang memiliki kekurangan fisik, namun selalu dikenang sebagai orang baik.

Al Ahnaf bukanlah nama aslinya. Al Ahnaf adalah julukan. Ayahnya memberi nama Dhahhak. Namun, karena kedua kakinya bengkok ke dalam, orang-orang menyebutnya Al Ahnaf bin Qais bin Mu'wiyah.

Iya, Al Ahnaf artinya orang yang kedua kakinya bengkok ke arah dalam.

Secara fisik, kaki yang bengkok bukanlah satu-satunya cacat fisik pada Al Ahnaf.

Al Ahnaf tubuhnya pendek, kepala nya kecil, dagu nya miring, mata cekung, dan buta sebelah mata.

Namun, lihatlah pujian Adz Dzahabi dalam Siyar A’lam Nubala (4/87)! Al Ahnaf bin Qais adalah, " Panglima besar, Ulama mulia, seorang yang dijadikan tokoh dalam perangai sabar dan bijak...Pemimpin kabilah Bani Tamim ".

Ada orang mengajak Al Ahnaf bertengkar dan mengancam, " Kalau kamu bicara satu patah kata, kamu akan mendengar sepuluh kata sebagai balasan!".

Al Ahnaf menjawab, " Andaikan kamu menyerangku dengan sepuluh kata, maka dengan satu kata pun tidak akan aku membalasnya"

Al Ahnaf masuk Islam semasa Nabi Muhammad ﷺ masih hidup, namun tidak berkesempatan bertemu langsung dengan beliau.

Walau demikian, Al Ahnaf bersemangat untuk belajar Islam kepada para sahabat, terutama kepada Umar bin Khattab, Ali bin Abu Thalib, Utsman bin Affan, Abu Dzar, dan Ibnu Mas'ud.

Al Ahnaf dipercaya menjadi panglima perang di beberapa momen pertempuran, termasuk penaklukan kota Marwa-roudz, kota Haraah, dan kota Balkh.

Sang ibu, wanita dari suku Bahilah, sejak kecilnya Al Ahnaf sudah menanamkan nilai-nilai keperwiraan padanya.

Sambil mengayun-ayunkan buaian, ibu nya bersyair :

وَالله لَوْلَا حنف بِرجلِهِ ... وَقلة أخافها من نَسْله)

(مَا كَانَ فِي فتيانكم من مثله ...

Demi Allah, kalau bukan karena cacat di kakinya

Dan takutku akan sedikitnya anak keturunannya.

Pasti, tidak ada yang bisa menandinginya di kalangan pemuda kalian.


Al Ahnaf wafat pada tahun 67 H di Irak pada masa pemerintahan Mush'ab bin Zubair.

Adz Dzahabi berkata, " Al Hafizh Ibnu Asakir menyebutkan biografi Al Ahnaf dalam banyak halaman. Saya sendiri secara panjang lebar menerangkan biografi beliau dalam kitab Tarikh Islam. Semoga Allah Ta'ala merahmati beliau"

Al Ahnaf bin Qais adalah tokoh yang menginspirasi anak muda, bahwa jalan kemuliaan selalu terbuka untuk siapa saja. Mulia dengan makna yang sesungguhnya!

Asalkan ia mau menempuh perjalanan, akhirnya akan sampai juga. Sepanjang ia bersabar dengan banyaknya rintangan, ujungnya akan bahagia.

Sayang, banyak anak muda yang sesat pikir. Ia kira mulia itu dengan penampilan luar, dengan fashion yang dikenakan, dengan outfit yang melekat, dengan kendaraan yang dinaiki, dengan tubuh yang dibentuknya.

Banyak anak muda yang gagal paham. Ia sangka mulia itu dengan gelar sarjana, dengan bertabur piala, dengan di dada berhias lencana, atau emblem di lengan atau pundaknya.

Ia lupa, atau mungkin tak pernah mengerti bahwa mulia itu ditandai dengan akhlak mulia, hidup penuh moral dan etika, juga dicapai dengan semangat ibadah dan amal saleh yang nyata.

Itupun tak bisa didapat begitu saja. Ada proses panjang yang harus dilalui, ada mekanisme menantang yang mesti dilewati, yaitu Thalabul Ilmi; menuntut ilmu agama dengan benar.

Dengan thalabul ilmi, anak muda yang berasal dari keluarga sederhana akan dimuliakan, anak muda yang cacat fisik pun akan dihormati.

Sedihnya jika anak muda sudah miskin, fisik tak menarik, tambah lagi tak ada tekad untuk thalabul ilmi. Rugi dunia, rugi akhirat.

01 November  2023

t.me/anakmudadansalaf

Читать полностью…

Anak Muda Dan Salaf

(229)

Orang Beruntung

Siapapun pasti mau untung. Ingin bahagia. Tidak mau celaka, tidak ingin menderita. Bila bisa, untung yang diraih adalah untung yang besar dan sambung menyambung.

Nabi Muhammad ﷺ sudah menerangkan, siapakah orang yang paling beruntung?

Beliau bersabda:

إِنَّ السَّعِيدَ لَمَنْ جُنِّبَ الْفِتَنَ، إِنَّ السَّعِيدَ لَمَنْ جُنِّبَ الْفِتَن إِنَّ السَّعِيدَ لَمَنْ جُنِّبَ الْفِتَن، وَلَمَنْ ابْتُلِيَ فَصَبَرَ فواها

" Sungguh beruntung orang yang dijauhkan dari berbagai macam fitnah. Sungguh beruntung orang yang dijauhkan dari berbagai macam fitnah. Sungguh beruntung orang yang dijauhkan dari berbagai macam fitnah. Jikapun diuji, ia bersabar. Alangkah beruntungnya dia! " HR Abu Dawud no.3719 dari Al Miqdad bin Al Aswad.

Apa itu fitnah? Beberapa definisi kita temukan. Namun, fitnah dapat disederhanakan dengan arti : segala sesuatu yang dapat mengganggu atau merusak kadar keimanan.

Semakin ke sini, fitnah semakin banyak ragam dan bermacam.

Maka, orang yang beruntung adalah yang dijauhkan dari berbagai macam fitnah.

Saat berjuta-juta orang disibukkan intrik politik, siapa yang besok berkuasa dan jabatan apa yang akan didapatkan.

Ketika banyak orang terforsir pikirannya tentang survei, elektabilitas, peta demografi, dukungan partai atau relawan, baliho dan banner kampanye.

Di waktu orang-orang dibuat pusing dan cemas, apakah dirinya akan terpilih padahal sudah berkorban banyak uang.

Sungguh beruntung orang yang dijauhkan dari hal-hal semacam itu. Ia tidak ambil pusing. Ia tidak tertarik untuk mengikuti. Sebab, apa untungnya buat dia?

Nabi Muhammad ﷺ bersabda:

إنَّكُمْ سَتَحْرِصُونَ علَى الإمارَةِ، وسَتَكُونُ نَدامَةً يَومَ القِيامَةِ، فَنِعْمَ المُرْضِعَةُ وبِئْسَتِ الفاطِمَةُ

" Sungguh! Kalian akan berambisi meraih kekuasaan, padahal kelak di hari kiamat yang ada hanyalah penyesalan. Benar-benar nikmat saat disusui, namun betapa getirnya ketika disapih" HR Bukhari 7148.

Iya! Kekuasaan itu awalnya terasa manis karena diberi banyak fasilitas. Namun ketika hilang atau berhenti berkuasa, sangat pahit dan getir. Hingga banyak orang yang depresi dan mengalami sindrom ketika tak lagi berkuasa.

Pahit di dunia, menyesal di akhirat!

إِنَّ السَّعِيدَ لَمَنْ جُنِّبَ الْفِتَنَ

Nabi Muhammad ﷺ bersabda:

يَأْتي علَى النَّاسِ زَمانٌ لا يُبالِي المَرْءُ ما أخَذَ منه؛ أمِنَ الحَلالِ أمْ مِنَ الحَرامِ

" Akan tiba suatu masa, dimana orang sudah tidak lagi peduli dengan harta yang ia ambil, halal ataukah haram? " Al Bukhari 2059 dari Abu Hurairah

Fitnah harta!

Ketika ambisi mencari harta sudah tak terkendali, tak bisa merasa puas dengan apa yang sudah dimiliki, ia ibarat orang haus yang tak pernah kenyang walau minum berulang. Karena, air laut yang ia minum.

Capek-capek ia menumpuk harta, kapan waktu ia menikmatinya? Susah payah ia mengumpulkan uang, ia meninggal sebelum sempat bersenang-senang. Habis badan habis tenaga mencari kekayaan, setelah kaya jatuh sakit.

Demi harta, ia tega melupakan orang tua. Karena uang, ia korbankan persahabatan. Pokoknya tanpa aturan, yang penting dapat cuan.

Sungguh beruntung orang yang dijauhkan dari kerakusan terhadap harta!

إِنَّ السَّعِيدَ لَمَنْ جُنِّبَ الْفِتَنَ

Fitnah wanita!

Laki-laki akan lemah tak berdaya di hadapan wanita. Laki-laki mudah ditaklukkan dan gampang diperdaya oleh perempuan.

Laki-laki bisa seperti boneka atau robot yang dikontrol, jika sudah terpenjara oleh bujuk rayu wanita. Apapun dapat dilakukan, semua boleh dikorbankan, demi perempuan. Bahkan nyawa pun tidak dihargai.

Perempuan, perempuan...

Nabi Muhammad ﷺ bersabda:

ما تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أضَرَّ علَى الرِّجالِ مِنَ النِّساءِ

Sepeninggalku, tidak ada fitnah yang lebih merusak laki-laki jika dibanding fitnah wanita " HR Bukhari 5096 Muslim 2740 dari Usamah bin Zaid.

Sungguh beruntung seorang hamba yang diselamatkan Allah Ta’ala dari godaan wanita. Wanita yang membuatnya hilang akal dan salah jalan. Wanita yang membikin dirinya tak lagi peduli halal haramnya hubungan.

إِنَّ السَّعِيدَ لَمَنْ جُنِّبَ الْفِتَنَ

12 Okt 2023

t.me/anakmudadansalaf

Читать полностью…

Anak Muda Dan Salaf

(228)

Akal Anak Nakal

Nakal diartikan oleh KBBI sebagai buruk kelakuan, suka berbuat kurang baik, tidak menurut, mengganggu, dan sebagainya, terutama bagi anak-anak.

Ada beberapa hal yang dinilai sebagai kenakalan, seperti ; menolak aturan, keras kepala, berani menjawab, melanggar aturan, dan enggan mendengarkan.

Ketika seorang anak melakukan salah satu hal di atas, apakah boleh langsung dicap sebagai anak nakal?

Di situ kita harus bijak dan berhati-hati. Jangan sampai salah menilai dan terburu-buru menyimpulkan! Jangan karena satu dua kali tanda kenakalan dilakukan, anak cepat-cepat dilabeli nakal! 

Perlu diketahui bahwa labeling, sedikit banyak, berdampak pada mental dan perilaku pada anak.

Jika labeling negatif yang diberikan, dampaknya pun akan negatif. Anak yang semula tidak nakal, jika salah labeling, justru bisa tanpa sadar akan menampilkan perilaku tersebut dalam kehidupannya.

Jika anak benar-benar nakal, malah akan membuatnya merasa “terlanjur basah” sehingga bertambah parah.

Kalaupun tanda-tanda kenakalan ditemukan pada anak, apakah ingin menyalahkan anak 100%?

Bukankah banyak variabel yang mempengaruhinya? Orang tua, lingkungan tinggal, alam belajarnya, pola asuh, dan pola didik, adalah beberapa contoh dari sekian banyak kemungkinan yang membentuk kepribadian anak.

Namun, ada 2 hal yang ingin saya tulis di sini ; rata-rata anak yang disebut nakal memiliki kelebihan dalam aspek akal dan tidak menutup kemungkinan bila seseorang yang sempat nakal, pada akhirnya akan bertaubat dan menjadi pribadi yang baik dan menginspirasi kebaikan.

Contohnya, anak “nakal” seringnya keras kepala. Maunya menang sendiri. Tidak mau peduli dengan orang lain. Angkuh. Tidak mau menerima nasihat orang lain. Anak cenderung sulit diubah pendapatnya dan selalu menganggap dirinya benar. Bahkan, ia menganggap sikap mengalah adalah tindakan bodoh. Maka, ia pantang dan tabu untuk meminta maaf. Bahkan dengan cara berbohong sekalipun.

Dilihat dari sudut pandang yang lain, sifat-sifat di atas justru menunjukkan anak tersebut memiliki kelebihan akal, moncer, dan cerdik.

Jika anak memiliki karakter keras kepala, jangan terburu-buru meresponnya secara negatif. Jika diarahkan dengan baik dan dibimbing, justru karakter tersebut dapat  disalurkan untuk hal-hal yang positif.

Karena, anak yang demikian memiliki karakter yang pantang menyerah, tidak mau berhenti sampai apa yang ia kehendaki terwujud.

Anak dengan sifat keras kepala harus dihadapi dengan kepala dingin.

Dengarkan apa yang ia inginkan, lalu berdiskusilah dengan metode komunikasi penuh kasih sayang. Jangan dilayani dengan keras dan kaku!

Hadapi dengan sabar dan tenang. Lebih baik berkorban waktu dan tenaga mengahadapinya di masa kecil, daripada menyesal nanti setelah besarnya karena sifatnya yang susah diubah. 

Pahami pola dan cara berpikir anak. Sehingga kita benar-benar mengerti apa yang sedang dirasakan anak. Apakah ia sedang senang, sedih, takut, atau bagaimana? Pelajari cara berbicaranya, cara bersikapnya, dan ekspresi tubuhnya.

Yang paling penting adalah jangan berhenti berdoa kepada Allah Ta’ala agar memberikan hidayah untuk anak. Yakinlah bahwa pintu taubat terbuka lebar-lebar. 

Saya senang membaca kitab At Tawwabin karya Ibnu Qudamah yang wafat tahun 803 H.

At Tawwabin, seperti namanya yang bermakna Orang-Orang Yang Bertaubat, menyebutkan 130 kisah taubatnya orang-orang. 

Di antara yang disebutkan adalah Fudhail bin Iyadh dan anaknya Ali bin Fudhail.

Читать полностью…

Anak Muda Dan Salaf

Pesantren Al Mujaddid Imam Syafi'i, Serang, Banten.

Читать полностью…

Anak Muda Dan Salaf

(226)

5 Jam di Batam

Menghadapkan ke seberang, ada Pengerang. Johor hanya dipisahkan Selat Singapura. Di Tanjung Bemban, Batam, Pesantren Darul Haqq bermula kisahnya.

Lebih kurang 2 tahun telah berjalan, Pesantren Darul Haqq di Batu Besar adalah anugerah.

Bermula dari ketidaknyamanan di lokasi sebelumnya, dicarilah tanah yang lebih mendukung aktivitas belajar.

Alhamdulillah, sebuah lahan di atas bukit yang viewnya mengarah Selat Singapura ditawarkan dengan harga yang relatif murah. Cocok!

Awalnya harus membuat dan membuka jalan sendiri. Tanah merah berbatu dibuat secara gotong royong untuk akses ke lokasi baru.

Udaranya sejuk, jauh dari keramaian kota Batam, burung-burung masih ramai bersahutan, termasuk Elang Botak yang sempat berputar-putar siang tadi.

" Senang kalian belajar di sini?", tanya saya kepada santri-santri di sana. Senang, jawab mereka.

Alasannya, di situ suasana dan lingkungannya lebih menyenangkan dibanding lokasi belajar yang lama.

Maka, di sepetak musholla dengan konstruksi baja ringan beratapkan galvalum dan berdinding kalsiboard itulah, anak-anak Salafiyin menimba ilmu agama di Pulau Batam.

Walaupun fasilitas yang tersedia saat ini masih sederhana, anak-anak tetap bergembira.

Rumah mereka yang masih di lingkungan kota, membuat mereka setiap pagi berkumpul di titik tertentu, lalu bersama-sama menggunakan mobil menuju lokasi Pesantren Darul Haqq yang baru.

Semoga saja, fasilitas pendidikan terus bertambah, sehingga anak-anak itu bisa lebih nyaman dan maksimal belajarnya.

Ibarat kata, di Batam 5 jam, sebatas transit. Waktu yang ada dimanfaatkan untuk berkunjung di pesantren Darul Haqq, berbincang-bincang dengan ikhwan, dan bercengkerama dengan santri-santri.

Termasuk satu ikhwan yang terlihat berbeda.

Abdullah, kini namanya. Laki-laki 35 tahun itu dulunya beragama Kristen. Ayah ibunya dari Kuba yang bermigrasi ke Florida Amerika. Saat saya tanyakan namanya dulu, " Immanuel Hernandez ", jawabnya.

Bahasa Indonesianya sudah baik sehingga bisa dipahami, bahkan cenderung sesuai EYD. Alhamdulillah Abdullah Hernandez telah menikah dan menetap di Batam.

Hernandez mengalami pergolakan batin. Ganjalan di hatinya membuat hidupnya tidak tentram. Ia sudah mendengar tentang Islam, namun petualangannya ke berbagai negeri masih belum menjawab.

Hingga di suatu saat, Hernandez berkunjung ke Dubai. Sambil terharu, ia mengenang pertama kali mendengar adzan dikumandangkan. Walau ia tak paham, lantunan adzan telah membasuh kerinduan jalan yang ia cari.

Apalagi, katanya, menyaksikan orang Islam mengerjakan salat sampai di halaman luar dan jalan, semakin meneguhkan pencariannya pada Islam.

Berbagai referensi dicari, website-website ditelusuri, untuk mengenal Islam lebih dalam. Termasuk konsep uluhiyah dan makna syahadat.

" Alhamdulillah, sejak pertama kali mengenal Islam, sudah manhaj Salaf yang saya temukan", ujarnya.

Keluarganya di Florida menentang. Bapaknya mengatakan ia sudah gila. Namun, cahaya Islam sudah bersinar di hatinya. Walhamdulillah

Nabi Muhammad ﷺ menerangkan bahwa ada 3 jenis orang yang diberi pahala 2 kali lipat. Di antaranya:

رَجُلٌ مِن أهْلِ الكِتَابِ، آمَنَ بنَبِيِّهِ وآمَنَ بمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ،

" Seorang pemeluk ahli kitab. Ia beriman kepada nabinya lalu beriman dengan Muhammad " HR Bukhari no.97 dan Muslim no.154 dari sahabat Abu Musa Al Asy'ari.

Demikianlah hidayah! Milik Allah Ta’ala. Bukan punya kita. Hidayah itu diberikan untuk yang dipilih- Nya. Sebab itu, syukurilah dan rawatlah hidayah ini agar tak hilang.

13 September 2023

t.me/anakmudadansalaf

Читать полностью…

Anak Muda Dan Salaf

Dakwah Salaf di Sumatera Utara telah merata. Selain pesantren yang tersebut di atas, masih ada lagi yang belum sempat dikunjungi, seperti :

1. Pesantren Utsman bin Affan di Sibolga.
2. Masjid At Tauhid di Padang Sidempuan.
3. Masjid As Salafy di Rantau Prapat.
4. Padepokan Kulon di Ledong Barat.
5. Masjid As Salafy di Tanjung Tiram
6. Madrasah An Nur di Medan Marelan
7. Pesantren Waadil Afiyah di Sei Mencirim.

Jika ditanya, apa yang paling berkesan selama di Sumatera Utara?

Kerukunan dan keakraban ustadz-ustadz para pengampu dakwah di sana.

Momen Kajian di Aek Songsongan menjadi kesempatan hadir dan berkumpulnya ustadz-ustadz dari titik-titik dakwah yang disebut di atas. Bahkan ditambah juga perwakilan dari pesantren-pesantren di Aceh. Hafizhahumullah

Pertemuan yang menghapus susah dan penghilang dahaga.

Umar bin Khattab berkata ( Adabud Dunya wad Diin, hal.161) :

لِقَاءُ الْإِخْوَانِ جَلَاءُ الْأَحْزَانِ

" Bersua saudara adalah obat untuk sedih yang dirasa "

Ustadz-ustadz tersebut konsen dan fokus berdakwah. Sibuk mereka mengelola lembaga pendidikan masing-masing.

Tema kajian mereka adem dan ayem. Menyejukkan dan terasa segar. Umat pun senang dan nyaman karena mereka tidak dididik untuk menghina atau menjatuhkan kehormatan orang lain.

Semoga masa kebangkitan dakwah Salaf bukan harapan yang kelamaan. Ada ribuan anak-anak Salafiyin Sumatera Utara yang kini sedang sibuk berthalabul-ilmi, di Sumatra maupun di Jawa.

Ya Allah, limpahkanlah kesabaran dan keikhlasan untuk kami dan mereka semua. Istiqamah di atas jalan- Mu, ya Allah.

KNO- PKU, 11 September 2023

t.me/anakmudadansalaf

Читать полностью…

Anak Muda Dan Salaf

(223)

Dakwah Salaf di Tanah Batak


Batak adalah rumpun suku-suku yang mendiami sebagian besar wilayah Sumatera Utara, terutama pantai Timur sampai di pantai Barat.

Suku Batak tercatat sebagai etnik terbesar dan tersebar nomor 3 di Indonesia setelah Jawa dan Sunda.

Sudah lewat 20 tahun yang lalu, saya mendengar pemeo, " Di dunia ini, hanya ada 2 jenis orang, yakni orang baik dan orang Batak ".

Barangkali informasi yang tidak utuh, ditambah keberadaan sejumlah oknum, seakan-akan begitulah nyatanya orang Batak. Dianggap sebagian pihak identik dengan kekasaran.

Namun, anggapan itu pasti menguap dan hilang saat tiba di Pondok Pesantren Al Ghuraba di Aek Songsongan, Asahan.

Sebelum mendarat di Bandara Silangit, hamparan hijau pegunungan dan perbukitan begitu memikat. Danau Toba dengan pulau Samosir di tengahnya, menambah indah dipandang.

Jarak Bandara Silangit ke Aek Songsongan kurang lebih 90 km. Hanya saja, waktu tempuh yang dihabiskan saat itu menyentuh 6 jam.

Selain tidak terburu-buru, jalan berkelok-kelok karena membelah Bukit Barisan, rombongan diajak melihat secara langsung Bendungan dan Air Terjun Sigura-gura. Ruang 4 turbin di 200 meter di bawah tanah membuat agak susah bernafas.

Kapan pertama kali dakwah Salaf masuk ke Tanah Batak? Tentu perlu riset lebih mendalam.

Tetapi, bolehlah dinyatakan bahwa dakwah Salaf mulai berkembang di Aek Songsongan, sebagai bagian dari Tanah Batak, pada awal 2000-an.

Di sini lah, kita bisa menemukan fakta tentang orang-orang Batak, bahwa mereka pun berkarakter halus dan terbuka.

Pesantren Al Ghuraba tak bisa lepas dari peran orang Batak.

Iya! Bah, rupanya banyak Salafy yang bermarga Batak! Subhanallah, amaak jaaang!

Berikut ini, ikhwan-ikhwan Salafy yang berasal dari suku Batak; ada yang bermarga : Tobing, Sipahutar, Sitorus, Simatupang, Panjaitan, Silalahi, Siagian, Sitepu, Samosir, Perangin-angin, Panggabean, Ritonga, Pasaribu, Siahaan, Sagala, Siltonga, dan masih ada lagi ikhwan Salafy dengan marga Batak lainnya.

Ada juga ikhwan-ikhwan Salafy dari 4 marga utama suku Batak Simalungun, yaitu Damanik, Saragih, Purba, dan Sinaga.

Sonak Malela sebagai perkumpulan 4 suku, yaitu Simangunsong, Marpaung, Napitupulu, dan Pardede, ada pula ikhwan Salafy dengan 4 marga tersebut.

Berbincang-bincang dengan ikhwan-ikhwan Batak, membuat terkagum-kagum. Pasalnya, mereka benar-benar memperhatikan nasab keturunan.

Bukan hanya marga, mereka pun mengerti, ada pada generasi ke berapa? Ke-15 kah, ke-17 kah, atau ke berapa?

Hal ini sesuai benar dengan perintah Nabi Muhammad ﷺ :

وصِلوا الأرحامَ

" Sambunglah hubungan silaturahmi! " HR Ibnu Majah no.2648 dari sahabat Abdullah bin Salam.

Silaturahmi artinya menyambung hubungan rahim. Siapa saja mereka? Syaikh Bin Baz menerangkan, " Kerabat-kerabat dari pihak ibu dan bapak ".

Maka, berubah lah 180 derajat anggapan tentang orang Batak!

Teringat hampir satu bulan yang lalu. Ketika Abul Harits, ketua panitia Kajian Aek Songsongan,  berkunjung ke rumah di Kulonprogo.

Berbarengan kami makan siang dengan beberapa tamu dari Wonosobo.

Setelah mendengar Abul Harits memperkenalkan diri sebagai orang Batak bermarga Hutajulu, seorang tamu langsung berdiri tertawa sambil mengulurkan tangan kanan untuk menjabat tangan, dan berkata, " Batak Sunnah?!".

" Sejak saat ini, hilang sudah dendam saya kepada orang Batak!", katanya sembari masih tertawa kecil.

Rupanya, tamu kami pernah memiliki cerita kurang enak dengan orang Batak bertahun-tahun sebelumnya.

Walhamdulillah, kita pun telah mengerti bahwa ada, dan telah tumbuh berkembang dakwah Salaf di Tanah Batak.

Aek Songsongan, 26 Shafar 1445 H/10 September 2023

t.me/anakmudadansalaf

Читать полностью…

Anak Muda Dan Salaf

(221)

Dakwah Sunnah di Perbatasan


" Di dunia, hanya ada dua kemungkinan. Senang atau susah. Orang beriman, saat senang atau susah, tetap kebaikan yang didapat. Menakjubkan! ", demikian salah satu keterangan yang disampaikan Ustadz Ayip Syafrudin.

Selepas Isya, Senin malam 04 September 2023, di masjid Nurul Jannah Kampung Becce Nunukan Timur, jamaah salat menyimak khusyuk ceramah Ustadz Ayip.

Tertarik, takmir masjid memberikan kesempatan untuk menyampaikan ceramah setelah Subuh, esok harinya.

Nunukan adalah wilayah Kalimantan paling utara Indonesia yang berbatasan dengan Malaysia. Pulau Sebatik terbagi 2; separuh Indonesia separuh Malaysia.

Otomatis, bahasa, budaya, suku, aspek perekonomian, mata uang, selalu beririsan. Posko keamanan dan patok-patok batas dari 2 negara dapat jelas terlihat.

Rumah 2 Negara di Sebatik, contohnya. Kami berombongan masuk dengan tangga karena bentuknya panggung. Ruang tamu berada di wilayah Indonesia, dapur sudah di Malaysia. Sebuah Pos TNI tepat ada di sampingnya.

Esok harinya, kami diberi fasilitas untuk menyeberang ke Tawau, Malaysia. Berangkat pagi, siang langsung kembali.

Subhaanallah!

Sama dengan apa yang dirasakan ketika berkunjung ke tempat-tempat terjauh. Ada rasa syukur dan prihatin yang bercampur satu.

Bersyukur karena kita di Jawa banyak ustadz dan tersebar tempat taklim di mana-mana. Dekat, mudah, dan ramai. Banyak saudara yang setiap saat bisa berjumpa.

Di sini, di perbatasan, mereka berharap dan menanti seorang ustadz yang membimbing, mengajarkan Al Qur'an dan As Sunnah dengan manhaj Salaf.

Prihatin! Dan kita pantas prihatin. Kita, anak-anak, dan adik-adik, sebagiannya, justru bermalas-malasan thalabul ilmi. Katanya jenuh, alasannya bosan. Allahul musta'an.

Sejak dari Tarakan, kami bersepuluh, mengira hanya ada satu ikhwan Salafy di Nunukan.

Bagaimanapun cara, ikhwan yang hanya satu itu diminta untuk mencari masjid yang dapat dipergunakan untuk menyampaikan ceramah, walau tujuh menit.

Walhamdulillah takmir masjid Nurul Jannah di Kampung Becce mempersilahkan.

Masya Allah, bukan seorang ternyata. Ada 17 ikhwan yang berkumpul. Mereka datang merantau di Nunukan.

Bukan hanya merantau, sebisanya mereka berdakwah. Tidak dengan ceramah, namun dengan kejujuran dan amanah dalam berdagang. Iya, hampir semua mereka berprofesi sebagai pedagang.

Sungguh, berdakwah di jalan Allah adalah amalan mulia. Allah Ta’ala berfirman:

وَمَنْ اَحْسَنُ قَوْلًا مِّمَّنْ دَعَآ اِلَى اللّٰهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَّقَالَ اِنَّنِيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

" Dan adakah yang lebih baik perkataannya dari orang yang menyeru kepada Allah dan mengerjakan kebajikan dan berkata, “Sungguh, aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri)?” QS; Fushilat ayat 33

Oleh sebab itu, syukurilah, wahai Saudaraku. Syukuri majlis ilmu di dekatmu! Syukuri orang berilmu yang tak jauh darimu! Syukuri dengan semangat thalabul ilmi.

Ingat dan sadarilah bahwa ilmu adalah pertanda kebaikan yang Allah kehendaki. Hanya yang terpilih saja lah yang diberi hidayah untuk thalabul ilmi.

Maka, relakah engkau jika secara sadar keluar dan meninggalkan lingkaran terpilih?

Nabi Muhammad ﷺ bersabda :

مَن يُرِدِ اللَّهُ به خَيْرًا يُفَقِّهْهُ في الدِّينِ

" Siapa saja yang Allah kehendaki kebaikan untuknya, niscaya Allah jadikan ia orang yang pandai dalam agama " HR Bukhari no.71 dan Muslim no.1037 dari sahabat Muawiyah bin Abi Sufyan.

Sungguh, Islam tersebar luas dengan sebab diutusnya para sahabat ke berbagai negeri, hingga lokasi yang paling jauh.

Kita mengenal nama beberapa sahabat yang diutus Nabi Muhammad ﷺ untuk berdakwah; Muadz bin Jabal, Abu Musa Al Asy'ari dan Ali bin Abi Thalib ke Yaman, Amr bin Al Ash ke Oman, Salith bin Amr ke Yamamah, Al ' Alaa bin Al Hadrami ke Bahrain, serta masih banyak yang lain.

Jangan lewatkan juga para sahabat yang ditugaskan menyampaikan surat kepada para raja berisi ajakan masuk Islam!

Itu semua, semoga menyadarkan kita, bahwa thalabul ilmi dan berdakwah adalah amalan mulia. Jangan tinggalkan!

Nunukan, 05 September 2023

t.me/anakmudadansalaf

Читать полностью…

Anak Muda Dan Salaf

(219)

Jauh Mengayuh

Sa'ad bin Abi Waqqash adalah type pemuda luar biasa. Di usia 17 tahun, beliau sudah menyatakan Islam dengan yakin tanpa ragu.

Usia semuda itu tak mudah, karena Islam masih asing dan baru mula-mula. Tekanan sangat berat, intimidasi tak henti. Masih bisa dihitung dengan jari, para penganut Islam.

Ibnu Katsir dalam Tafsir (11/54) menyebutkan riwayat tentang teguh pendirian Sa'ad.

Ibunya mengancam, " Kalau kamu tidak meninggalkan keyakinanmu itu, aku tidak akan makan minum sampai mati. Supaya kamu dikenang buruk dengan disebut sebagai pembunuh ibunya sendiri"

Sa'ad tetap berkukuh. Tak terpengaruh. Selama 2 hari 2 malam, ibunya mogok makan minum. Sampai benar-benar payah.

Sa'ad berkata, " Ibunda, demi Allah, Ibunda mengerti bahwa andaikan Ibunda memiliki 100 nyawa lalu satu persatu keluar, aku tidak akan meninggalkan keyakinanku ini "

Sa'ad adalah orang Islam pertama yang melepaskan anak panah di medan juang. Pertempuran penting beliau ikuti, seperti Badar, Uhud, Khandaq, Hudaibiyah, Khaibar, Fathu Makkah, dan perang lainnya.

Sa'ad sudah dipastikan masuk surga oleh Rasulullah ﷺ.

Sa'ad dipercaya oleh khalifah Abu Bakar dan khalifah Umar bin Khattab.

Sebelum wafat, khalifah Umar menunjuk Sa'ad sebagai salah satu anggota dewan 6 yang berhak dipilih menjadi khalifah selanjutnya.

Begitu banyak keutamaan Sa'ad bin Abi Waqqash!

Namun, yang terasa menghujam di hati adalah sikap beliau yang menghindari hingar bingar kedudukan.

Hari itu, Sa'ad sedang berada di area peternakannya. Di sebuah desa kecil sekitar 20 km dari kota Madinah. Sa'ad memilih untuk menjauh dari keramaian. Usia Sa'ad sudah tua. 60 tahun lebih.

Sa'ad melihat seorang penunggang kuda datang. Beliau berkata, " Ya Allah, aku mohon perlindungan kepada- Mu dari kejahatan si penunggang kuda ini ".

Ternyata, yang datang adalah salah satu anak laki-lakinya bernama Umar.

" Ayah, apakah Ayah lebih memilih mengurusi unta dan kambing? Sementara, orang-orang sedang meributkan kekuasaan! ", kata anaknya.

Sa'ad lalu memukul dada anaknya sambil menegur, " Diam kamu! " Sungguh, aku pernah mendengar Rasulullah ﷺ bersabda (HR Muslim no.2965) :

إنَّ اللَّهَ يُحِبُّ العَبْدَ التَّقِيَّ، الغَنِيَّ، الخَفِيَّ

" Sungguh! Allah mencintai seorang hamba yang bertakwa, merasa cukup dengan apa yang ada, dan menyembunyikan dirinya "

Iya! Sa'ad bin Abi Waqqash sangat layak dan memiliki kriteria lengkap untuk menjadi penguasa. Namun, beliau menghindarinya.

Hasyim bin Utbah, keponakan Sa'ad, mencoba merayu, " Ada 100 ribu pedang yang siap berjuang. Mereka yakin Anda berhak untuk menjadi khalifah ". (Al Ishabah, 2/31)

Sa'ad menolak! Allahu Akbar!

Duhai kiranya mereka meneladani Sa'ad bin Abi Waqqash. Tidak gila kekuasaan, tidak ambisius terhadap kedudukan, dan tidak mati-matian meraih posisi.

Namun, gila hormat terhadap dunia, masih lebih ringan dibanding gila hormat dalam beragama!

Sufyan Ats Tsauri berkata, " Saya tidak mengetahui bentuk zuhud yang lebih sulit dibandingkan ambisi kedudukan. Engkau bisa saja mendapati seseorang zuhud dalam hal makanan, minuman, harta, dan pakaian. Namun, saat kedudukannya disentuh, ia mempertahankan mati-matian dan berbuat melampaui batas"

He, Diri! Sudah jauh engkau mengayuh. Telah penuh berpeluh. Perjuanganmu sangat panjang. Hanya tersisa beberapa saat lagi sebelum ajal datang.

Tak bisakah engkau bersabar? Tak sayang kah jika setelah jauh mengayuh, akhirnya jatuh sebelum husnul khatimah direngkuh?


إنَّ اللَّهَ يُحِبُّ العَبْدَ التَّقِيَّ، الغَنِيَّ، الخَفِيَّ

" Sungguh! Allah mencintai seorang hamba yang bertakwa, merasa cukup dengan apa yang ada, dan menyembunyikan dirinya "

10 A, 01 September 2023

t.me/anakmudadansalaf

Читать полностью…
Subscribe to a channel