Telegram-канал askarybinjamal - Duruus al Ustadz Askary bin Jamal: Unsorted

Duruus al Ustadz Askary bin Jamal

19 Jan 2018 15:09

❗️❗️MENUKIL SESUATU YANG KAMU YAKINI KEBENARANNYA

✅ Berkata Al-Allamah Muhammad Bin Saleh Al-Utsaimin رَحِمَهُ اللهُ :

يجب علىٰ الإنسان التحرز من التسرع فيما ليس له به علم بالنسبة للأحكام الشرعية، وكذلك غيرها ولكن هي أشد، وقد قرن الله تعالىٰ القول عليه بلا علم، قرنه بالشرك، فقال تعالىٰ : { إِنَّمَا حَرَّمَ رَبِّيَ الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَالْإِثْمَ وَالْبَغْيَ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَأَن تُشْرِكُوا بِاللَّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَانًا وَأَن تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ }

وكذلك إذا قفوت ما ليس لك به علم بالنسبة للآدميين ( بني آدم )؛ بأن تنقل عن شخص أنه قال كذا وكذا وهو لم يقله، حتىٰ لو قيل لك : إنه قال كذا وكذا، فلا تعتمد علىٰ هذا حتى تتيقن، لاسيما إذا كثر القول بين الناس في الأمور، فإنه يجب التحرز أكثر؛ لأن الناس إذا كثر فيهم القول والقيل والقال فإنهم يبنون من الحبة قبة، ومن الكلمة كلمات ولا يتحرّزون في النقل،

ولهذا يسمع لإنسان أنه ينقل عنه أو عن غيره ما ليس بصحيح إطلاقًا؛ لأن الناس مع القول والقيل والقال يكون لهم هوىٰ، والعياذ بالله، فيقولون ما لا يعلمون .

📍“Wajib bagi seseorang untuk berhati- hati dari sikap tergesa- gesa dalam hal yang ia tidak memiliki ilmu tentangnya dalam perkara hukum- hukum syar’i, demikian pula yang lainnya, namun dalam hukum syar’i lebih tegas lagi, sungguh Allah َّعَزَّ وَجَل menggandengkan perkara berbicara atas nama-Nya dengan tanpa ilmu, bersama dengan perbuatan syirik, Allah َّعَزَّ وَجَل berfirman:
“`sesungguhnya Rabb-ku mengharamkan kepadaku perbuatan keji baik yang zhalim maupun yang batin, perbuatan dosa dan kezhaliman dengan tanpa Haq, dan kalian menyekutukan Allah terhadap sesuatu yang Allah tidak pernah memberi kuasa kepadanya, dan kalian berbicara atas nama Allah sesuatu yang kalian tidak memiliki ilmu tentangnya.”
✏️ Demikian pula ketika engkau mengikuti sesuatu yang engkau tidak memiliki ilmu tentangnya yang berkaitan dengan manusia (Anak Adam), dimana engkau menukil dari seseorang bahwa dia begini dan begitu , padahal dia tidak mengucapkannya, bahkan jika dikatakan kepadamu bahwa dia mengucapkan ini dan itu, maka jangan engkau bersandar
kepada penukilan ini hingga engkau meyakininya, terlebih lagi jika banyak ucapan menyebar di kalangan manusia dalam perkara- perkara itu, maka sesungguhnya wajib untuk lebih menjaga diri, sebab jika banyak pembicaraan di tengah- tengah mereka yang disertai qil waqoola, maka mereka membangun ucapannya yang awalnya berupa biji berubah menjadi kubah besar, dari satu kalimat berubah menjadi beberapa kalimat , mereka tidak berhati- hati dalam penukilan.
🖍Oleh karenanya, terdengar oleh manusia bahwa dinukil darinya atau dari yang lainnya sesuatu yang sama sekali tidak ada sisi kebenarannya, sebab manusia bersama sebuah ucapan dan dibarengi qil walqool, memiliki tendensi hawa nafsu wal ‘iyadzu BIllah, sehingga mereka mengucapkan sesuatu yang mereka tidak ketahui.”

📚(Syarah Riyadhus Salihin: 6/112)