11 Kesan Menakutkan Jika Orang Islam Tidak Berdakwah Di Dunia
Zaman nabi dulu, semua beriya-iya nak sebarkan Islam. Zaman kita, semua hidup dalam zon selesa dan tak ingat tanggungjawab kita adalah berdakwah dan sebarkan Islam. Sekiranya dakwah ditinggalkan, terdapat banyak kesannya terhadap kita yang merupakan umat Nabi Muhammad SAW ni.
Sebab tu, kalau korang perasan, Cina yang masuk Islam, mesti suka berdakwah. Sebab mereka tahu wajib untuk kita sebarkan hal yang benar dan betul. Tapi kita pada hari ini? Buat macam dakwah tu tak wujud dan tak wajib. Untuk pengetahuan korang, dakwah adalah gedung pahala kita yang paling besar sekali. Untungnya ia juga boleh bawa kita ke syurga Insyallah.
Apa akan jadi jika dakwah ditinggalkan?
1.Diharamkan Keberkahan Wahyu (Tidak bisa memahami al-qur’an dan hadits)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Ra. beliau berkata bahwa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
“Apabila ummatku mengagungkan dunia maka akan dicabut darinya kehebatan islam, apabila mereka meninggalkan amr bil ma’ruf (mengajak kepada kebaikan) dan nahi ‘anil munkar (mencegah kemungkaran maka diharamkan atasnya keberkahan wahyu dan apabila mereka saling caci mencaci maka jatuhlah mereka dari pandangan Allah swt."
(HR Hakim dan Tirmidzi – Dari kitab Durrul mantsur).
2.Diadzab Seperti Diadzabnya Bani Israil
Dari Urs bin ‘amirah ra. berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengadzab masyarakat banyak disebabkan kejahatan segelintir orang, sehingga segelintir orang itu melakukan suatu kejahatan yg sebenarnya mampu dicegah oleh masyarakat banyak, tetapi mereka tidak berusaha mencegahnya. Ketika terjadi demikian, maka Allah akan membinasakan semuanya, masyarakat banyak dan segelintir orang tersebut”
(HR Imam thabrani dan sanad-sanagnya tisqat/terpercaya – majmauz zawaa’id VII/528).- tafsir (surat al Maidah [5] :78).
[QS 5:78] Telah dila’nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan ‘Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas.
3.Doa Tidak Dimakbulkan
Dari Hudzaifah bin al yaman ra. dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda :
"Demi dzat yang nyawaku dalam kekuasaannya! kalian harus menyuruh kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran ! atau (jika tidak), Allah akan mengirimkan pada kalian adzab dari-Nya, kemudian kalian berdoa (meminta tolong kepada-Nya), tetapi Dia tidak menerima doa kalian"
(HR Tirmidzi, katanya hadits ini hasan. Bab tentang amr ma’ruf nahi munkar, hadits nomor 2169).
4.Dibangkitkan Pemimpin Zalim
Hadzat abu darda ra. salah seorang shahabat yang masyhur berkata :
“Tetaplah kamu menyuruh kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Kalau tidak Allah Swt akan membangkitkan pemimpin (raja) yang dhalim yang memerintah kamu. Dia (aja dhalim) tidak akan menghormati orang tua kamu dan tidak akan menaruh belas kasihan kepada yang muda-muda dikalangan kamu. Pada masa itu, doa orang-orang shalih tidak akan diterima, Kamu inginkan bantuan tapi bantuan tidak akan diberikan, kamu mohon keampunan tetapi Allah swt tetapi kamu tidak akan diampuni”.
[47:7] Hai orang-orang mu’min, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (Qs. Muhammad ayat 7).
Kesan Menakutkan Lain Akibat Tidak Berdakwah
5.Pintu hidayah tertutup, banyak orang islam murtad. Sekarang pun dah macam-macam kes murtad jika kita peka dan selalu menonton youtube berkaitan kes Islam semasa.
6.Orang islam banyak yg mati tanpa mengucapkan kalimah tayyibah. Sedangkan syaitan itu masih usaha untuk murtadkan kita walaupun roh ditarik dari kaki, bagaimanalah kita nak survive mati dengan ucap dua kalimah syahadah.
Sebenarnya kita tak perlu risau dunia nak kiamat, cukuplah kita risau kalau bila-bila masa sahaja kita boleh ditarik nyawa dan sempat tak kita saksikan Allah itu Esa.
7.Orang-orang munafiq banyak memberontak (pada pemimpin/khalifah). Ini jelas telah berlaku pada zaman sekarang. Salah siapa? Salah kita jugalah sebab tidak berdakwah
MENDEKATLAH KEPADA SANG MAHA PEMBERI NIKMAT
Syekh Abdul Qadir Al-Jailani memberi nasehat:
“Jika Allah ‘Azza wa Jalla melimpahimu kekayaan, dan kekayaan itu kemudian menyibukkan dirimu dari berbuat ketaatan kepada-Nya, maka Dia memisahkanmu darinya, baik di dunia maupun di akhirat.
Bahkan, boleh jadi, Dia mencabut kembali karunia-Nya darimu, menelantarkanmu dan menjadikanmu miskin sebagai bentuk hukuman atas kesibukanmu dengan nikmat yang melupakanmu dari Sang Maha Pemberi nikmat.
Tetapi, jika engkau sibukkan dirimu dengan berbuat ketaatan kepada-Nya sambil berpaling dari kekayaan, maka Dia akan menjadikan kekayaan tersebut sebagai anugerah bagimu dan tidak akan berkurang sebiji pun. Harta kekayaan akan menjadi pelayanmu, sementara engkau berkhidmat menjadi pelayan Sang Mawla (Allah), sehingga engkau pun akan hidup di dunia dalam belaian kasih sayang, dan hidup di akhirat dalam nauangan kehormatan dan kemuliaan surga bersama para Shiddiq, para Syahid dan orang-orang shaleh lainnya.”
--Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam kitab Adab As-Suluk wa At-Tawassul ila Manazil Al-Muluk
bahan maksiat dan lain-lain). Hal ini tentu jelas difahami oleh semua.
10. Menutup keaiban saudaranya
Apabila kita menutup aib saudara kita, maka Allah akan menutup keaiban kita di akhirat nanti. Telah bersabda Rasulullah s.a.w: "Barangsiapa menutup keaiban saudaranya di dunia, maka Allah akan menutup aibnya di hari Kiamat" (Bukhari dan Muslim)
Adakah kita mahu keaiban kita di dunia didedahkan di akhirat nanti? Sudah tentu tidak. Oleh itu, lindungilah keaiban saudara kita yang lain. Jangan mengumpatnya, jangan hebahkan keburukannya, sembunyikan itu semua! Tetapi, sebarkanlah kebaikan saudara kita, itulah akhlak yang dituntut bagi seorang muslim.
11. Tidak memboikot saudaranya (tidak lebih tiga hari)
Hal ini jelas dilarang oleh Rasulullah s.a.w dalam hadith berikut: "Tidak halal bagi seorang Muslim memboikot saudaranya lebih dari tiga hari. Jika keduanya berjumpa, maka yang satu berpaling dan yang lain juga berpaling. Yang paling baik di antara kedua mereka adalah yang terlebih dahulu mengucapkan salam" (Bukhari dan Muslim)
Apa yang diceritakan dalam hadith ini memang cukup cantik. Ia menggambarkan dua orang muslim yang berselisih, tidak mahu bertegur-sapa, atau saling memboikot. Kemudian Rasulullah s.a.w menjelaskan, haram untuk berbuat demikian lebih daripada tiga hari. Pada pemahaman saya, ada hikmahnya diberikan tempoh tiga hari, mungkin dalam tempoh tersebut kemarahan sudah berkurangan dan mudahlah untuk mereka saling bermaafan. Hadith ini menunjukkan Rasulullah s.a.w cukup memahami emosi manusia, sebab tidak semua orang mudah reda kemarahannya. Wallahu 'alam.
Kemudian baginda menyambung lagi, yang paling baik antara dua orang yang berselisih ini adalah mereka yang terlebih dahulu memberi salam. Ini turut menggambarkan keutamaan memberi salam kepada saudara seislam, sekalipun mereka sedang berselisih faham.
12. Lain-lain
Selain ini terdapat beberapa lagi adab-adab, tetapi saya tidak mampu untuk berkongsi tentangnya di kesempatan ini. Mungkin di waktu lain, insyaAllah. Saya berdoa kepada Allah ta'ala agar memberikan kita semua kelestarian ukhwah, dan agar kita dapat saling mencintai keranaNya. Kepada Allah saya memohon ampun sekiranya terdapat sebarang kesilapan.
Wallahu a'lam
pun kerana berada terlalu jauh daripada majlis undangan hingga mustahil untuk dapat hadir, sebaiknya maklumkan kepada tuan rumah tentang hal ini dan kemudian bolehlah untuk tidak hadir. Selain itu, menurut penjelasan Al-Ustaz Abu Bakr Jabir Al-Jazairi, jika majlis tersebut boleh memberi mudarat kepada agama atau tubuh badan seseorang, maka undangan tersebut boleh ditolak. (Minhajul Muslim)
4. Memberi nasihat jika diminta
Ini adalah satu tuntutan yang jelas, ia disebutkan sebagai hak yang ketiga dalam hadith enam hak muslim tadi. Jangan sesekali kita mengabaikan saudara seaagama kita yang meminta nasihat daripada kita, berilah nasihat semampunya. Jika kita betul-betul tidak mampu, atau tidak tahu apa yang boleh kita nasihatkan, bolehlah kita cuba untuk merujuk masalah saudara kita itu kepada pihak yang selayaknya, jika saudara kita itu sudi untuk berbuat demikian.
5. Mengucapkan tashmit ketika saudaranya bersin
Mengucapkan tashmit adalah hak yang keempat disebut dalam hadith enam hak muslim tadi. Tashmit bermaksud ucapan "yarhamukallah" (semoga Allah merahmati kamu). Apabila seseorang muslim bersin, dia dituntut untuk mengucapkan "Alhamdulillah". Orang yang mendengar hal itu perlu mengucapkan tashmit. Setelah itu, orang yang bersin perlu mengucapkan "yahdikumullahu wa yuslihu baalakum" (semoga Allah memberi hidayah dan memperbaikkan keadaan diri kamu). Hal ini ada disebut dalam hadith sahih, riwayat Al-Bukhari. Jika orang yang bersin tidak mengucapkan Alhamdulillah, maka tidak perlu ucapkan tashmit. Rasulullah s.a.w bersabda: "Jika seorang daripada kalian bersin kemudian memuji Allah, maka ucapkanlah tasymit kepadanya. Jika dia tidak memuji Allah, maka jangan kamu ucapkan tashmit kepadanya." (Muslim)
6. Menjenguk saudaranya ketika dia sakit
Ini adalah hak kelima disebutkan dalam hadith hak muslim tadi. Menziarahi saudara muslim yang sakit adalah satu adab yang begitu bernilai. Renungi hadith-hadith berikut: "Barangsiapa menjenguk orang sakit maka ia tetap berada di khurfatul jannah sampai dia kembali. Para sahabat bertanya: "Apa itu khurfatul jannah wahai Rasulullah?" Baginda s.a.w menjawab: 'Janaaha' (kebun yang sedang berbuah di syurga)" (Muslim)
"Tidaklah seorang muslim menjenguk saudaranya sesama muslim yang sakit di pagi hari, melainkan 70000 malaikat akan mendo'akannya sampai waktu petang. Apabila dia menjenguknya di waktu petang, maka 70000 malaikat akan mendo'akannya sampai waktu pagi. Dia pun akan mendapatkan taman di syurga" (Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah. Menurut Tirmidzi, hadith ini hasan)
Pendek kata, orang yang menziarahi orang sakit bakal mendapatkan taman di syurga. Ada persoalan di sini, bolehkah seorang lelaki menjenguk wanita yang sakit, dan sebaliknya? Jawapannya, boleh, selagi mana tidak ada fitnah dan pertemuan itu berlangsung dengan menahan pandangan. Imam Al-Bukhari berkata: "Ummu Darda' (seorang sahabat wanita) menjenguk seorang lelaki penjaga masjid kaum Ansor". Malah dalam kitab hadithnya, Imam Al-Bukhari telah membuat bab khusus tentang hal ini, tajuknya bab "Iyaadatun Nisaa' Ar-Rajula" (Wanita menjenguk lelaki). Rasulullah s.a.w pernah menjenguk seorang sahabat wanita bernama Ummul A'la, lalu baginda berkata kepadanya: "Bergembiralah wahai Ummul A'la, sesungguhnya penyakit seorang muslim akan menghapuskan doasa-dosanya seperti api yang dapat menghilangkan kotoran emas dan perak" (Abu Daud dan At-Thabarani. Lihat: As-Sahiihah)
7. Mengiringi jenazah saudara seislam
Jangan kita abaikan sunnah ini. Jika ada sahabat kita yang meninggal dunia, maka ikutilah jenazahnya dari mandi, solat dan pengebumian. Setelah dia ditanam, kita dituntut untuk mendoakannya. Rasulullah pernah berkata kepada para sahabat setelah selesai proses pengebumian seorang sahabat yang telah meninggal dunia: "Mohonlah keampunan untuk saudaramu dan mohonlah keteguhan hati baginya, kerana sekrang dia sedang ditanya" (Abu Daud dan Al-Hakim. Disahihkan oleh Al-Hakim, dipersetujui oleh Az-Dzahabi. Lihat Sahiihul Jami')
Hadith ini juga menjelaskan kepada kita bahawa doa kepada si mati itu boleh sampai kepadanya
kan tersebut,Allah akan menerangkan hati dan memudahkan ia faham akan ilmu yang dipelajari.
Читать полностью…UMAT INI AKAN BINASA DENGAN KEBAKHILAN DAN ANGAN-ANGAN
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
"Selamatnya generasi awal umat ini adalah dengan keyakinan dan zuhud dan kebinasaan generasi akhir umat ini adalah dengan kebakhilan dan angan-angan".
Shahihut Targhib 3340.
#tazkirah
#Dakwahforever
#KeepIstiqomah
PERKONGSIAN 1 HARI 1 HADIS
Jangan Jadi Umat Seperti Buih
عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُوشِكُ الْأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الْأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا فَقَالَ قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ قَالَ بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ وَلَيَنْزَعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمْ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِي قُلُوبِكُمْ الْوَهْنَ فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْوَهْنُ قَالَ حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ
Daripada Tsauban ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda: "Hampir umat-umat berkerumun memusuhi kamu (umat Islam), seperti orang yang kuat makan mengerumuni makanan di dulang." Seorang laki-laki bertanya, "Apakah kami waktu itu jumlahnya sedikit?" baginda menjawab: "Jumlah kamu pada waktu itu sangat banyak, namun kamu seperti buih laut. Sungguh Allah mencabut kehebatan gerun yang ada pada kamu daripada hati musuh, dan Allah mencampakkan ke dalam hati kamu penyakit al-Wahn." Seseorang lalu bertanya, "Wahai Rasulullah, apa itu Al-Wahn?" baginda menjawab: "Cintakan dunia dan takutkan mati." (HR Abu Daud No: 3745) Status: Hadis Sahih
Pengajaran:
1. Akan sampai suatu masa umat Islam bilangannya ramai namun penghayatan kepada amalan Islam amat longgar. Penghayatan terhadap al-Quran dan al-Hadis tidak dihiraukan, semangat jihad dan pengorbanan semakin luntur.
2. Musuh Islam mengerumuni umat Islam seperti mengerumuni makanan kerana tidak ada lagi rasa gerun di atas kehebatan yang ada pada umat Islam. Sifat yang ada pada umat Islam adalah ingin memenuhi keperluan nafsu masing-masing.
3. Walaupun bilangan umat Islam ramai namun umpama buih, tiada kekuatan dan kemuliaan. Ditiup angin pecah dan berterbangan, tidak tahan lama menghadapi suasana dan cabaran. Berbeza di zaman Rasulullah dan para sahabat, walaupun bilangan mereka sedikit namun mereka boleh mengalahkan musuh yang ramai.
كَم مِّن فِئَةٖ قَلِيلَةٍ غَلَبَتۡ فِئَةٗ كَثِيرَةَۢ بِإِذۡنِ ٱللَّهِۗ وَٱللَّهُ مَعَ ٱلصَّبِرِينَ ٢٤٩
"Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar." (al-Baqarah: 249)
4. Umat Islam lemah kerana telah dicampakkan kedalam hati mereka sifat al-wahan iaitu kecintaan kepada dunia dan bencikan kematian (mereka hanya berlumba mendapatkan kepentingan keduniaan seolah-olah mereka tidak akan mati).
5. Penyakit al-Wahan berpunca dari kekosongan rohani, mereka hanya mengutamakan hawa nafsu dengan menumpukan kepentingan dunia dan menggunakan pelbagai cara dan tipu daya sehingga hilang nilai akhlak. Yang wujud hanyalah kecurangan, khianat, fitnah dan dengki terhadap orang lain.
6. Nilai kekuatan umat Islam bukan dari segi bilangan tetapi yang lebih penting adalah dari aspek kualiti, mereka yang menghayati dan beramal dengan ajaran Islam.
Marilah kita berusaha membina kekuatan jati diri serta menunaikan tanggungjawab ukhuwah sesama kita dan saling bertolong bantu memastikan kekuatan Islam dihadapan, bukan kepentingan peribadi.
"Walau Kita Berbeza, Tetap Teguh Bersama"
#BersamaMembinaNegara
#KeluargaUtuh
#MasyarakatProgresif
#BinaNegaraRahmah
#PertubuhanIKRAMMalaysiaNegeriJohor
19hb Dis 2022
24hb Jamadil Awal 1444H
Utk dapatkan 1 Hari 1 Hadis Pertubuhan Ikram Malaysia Negeri Johor, sila klik link di bawah :
telegram.me/hadisharian_ikram
seluruh Terengganu, dan masyarakat nusabangsa Terengganu menghadapinya dengan penuh kesabaran dan kekuatan selama wujudnya negeri ini melebihi 700 tahun yang lalu.
“Kalu Takuk Kene Boh, Dok Soh Duduk Di Tranung”
" Kalu takuk dilambung ombak jgn berumah di tepi pantai 😉
#Petua
#inspirasi
#AJK
Larangan Memburukan Orang Lain
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا قَالَ الرَّجُلُ هَلَكَ النَّاسُ فَهُوَ أَهْلَكُهُمْ
Dari Abu Hurairah RA bahawa Rasulullah SAW bersabda: “Apabila ada seseorang yang berkata; ‘Celakalah manusia’, maka sebenarnya ia sendiri yang lebih celaka dari mereka.” (HR Muslim No: 4755) Status: Hadis Sahih
Pengajaran:
1. Seorang Muslim tidak boleh berfikiran buruk dan menghukum kecelakaan ke atas orang lain kerana hukum berkenaan mungkin akan berpaling kepada dirinya sendiri.
2. Jangan sekali-kali kita memburukkan orang lain kerana kita mungkin lebih buruk dari mereka.
3. Nasib diri kita adalah mengikut apa yang difikirkan oleh akal kita. Jika akal kita berfikiran negatif, maka natijahnya adalah negatif.
4. Seorang Muslim perlu memelihara baik sangka terhadap Allah.
5. Kecelakaan yang berlaku ke atas diri kita bukanlah semestinya disebabkan oleh perbuatan atau kejahatan orang lain. Bahkan ia mungkin berlaku kerana sikap diri sendiri.
6. Mengakui akan kelemahan dan kejahilan diri sebenarnya lebih penting dari menghukum kejahatan orang lain atau menyalahkan mereka.
7. Kita harus mengakui akan kelemahan diri dahulu dan tidak menjadikan orang lain sebagai pelarian (escapist) dengan menuding jari kepada orang lain.
Marilah kita berusaha menjauhkan diri dari sifat mudah untuk menghukum orang lain dan memburuk-burukkan mereka.
/channel/+-5tZAO1GKuI4Zjdl
9 TANDA SESEORANG ITU SUDAH MATANG DALAM HIDUP
Dari kitab al hikam. 9 TANDA SESEORANG ITU SUDAH MATANG DALAM KEHIDUPAN
1. Kita berhenti menilai dan menghukum orang lain, tetapi fokus untuk merubah diri sendiri.
2. Kita boleh menerima orang lain seadanya.
Kita faham makna perbezaan pendapat. Tidak perlu taksub.
3. Kita berani “melepaskan” kenangan lama yg pahit. Tidak berdendam dan simpan dalam hati.
4. Kita berhenti mengharap dan meminta dari orang, tetapi mula memberi. Biar sedikit kita memberi, tetapi jangan pernah meminta.
5. Kita melakukan sesuatu, hanya untuk mendapat ikhlas. Melakukan sesuatu bukan untuk mendapat nilaian, pujian dan pengiktirafan orang. Tidak tersinggung bila dikeji, dikutuk dan dihina orang.
6. Kita berhenti menunjuk kepandaian, kehebatan dan mula mengakui kepandaian, kebaikan dan kehebatan orang lain.
7. Kita berhenti membandingkan nasib kita dgn nasib orang lain. Kita membandingkan nasibdiri kita yg semalam. Kita berdamai dengan diri sendiri. Tidak iri, dengki dan sakit hati dengan kelebihan orang lain.
8. Kita boleh bezakan “kehendak” dan “keperluan”, lalu mengutamakan keperluan dari kehendak .
9. Kita berhenti meletakkan nilai kebahagian pada kebendaan. Kita lebih menikmati “rasa kopi” dari menikmati “cantiknya cawan”.
#Tarbiah
#Dakwahforever
#inspirasi
Setiap hari yang datang
adalah hari yang berharga.
Semoga kita senantiasa berada dalam
rahmat, taufik dan hidayah Nya
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِم
“Mencari ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim.”
(HR. Ibnu Majah)
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرًا
Ya Allah, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, serta berilah rahmat kepada kedua-duanya,
sebagaimana mereka mendidikku pada waktu kecil.
Aamiin
Jom Selawat!! 💕
۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
PERKONGSIAN 1 HARI 1 HADIS
Orang Yang Berhak Mendapat Kecintaan Allah
حَدَّثَنَا هَاشِمٌ حَدَّثَنِي عَبْدُ الْحَمِيدِ حَدَّثَنِي شَهْرٌ حَدَّثَنِي أَبُو ظَبْيَةَ قَالَ إِنَّ شُرَحْبِيلَ بْنَ السِّمْطِ دَعَا عَمْرَو بْنَ عَبَسَةَ السُّلَمِيَّ فَقَالَ يَا ابْنَ عَبَسَةَ هَلْ أَنْتَ مُحَدِّثِي حَدِيثًا سَمِعْتَهُ أَنْتَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْسَ فِيهِ تَزَيُّدٌ وَلَا كَذِبٌ وَلَا تُحَدِّثْنِيهِ عَنْ آخَرَ سَمِعَهُ مِنْهُ غَيْرِكَ قَالَ نَعَمْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقُولُ قَدْ حَقَّتْ مَحَبَّتِي لِلَّذِينَ يَتَحَابُّونَ مِنْ أَجْلِي وَحَقَّتْ مَحَبَّتِي لِلَّذِينَ يَتَصَافُّونَ مِنْ أَجْلِي وَحَقَّتْ مَحَبَّتِي لِلَّذِينَ يَتَزَاوَرُونَ مِنْ أَجْلِي وَحَقَّتْ مَحَبَّتِي لِلَّذِينَ يَتَبَاذَلُونَ مِنْ أَجْلِي وَحَقَّتْ مَحَبَّتِي لِلَّذِينَ يَتَنَاصَرُونَ مِنْ أَجْلِي
Telah menceritakan kepada kami Hasyim telah menceritakan kepadaku Abdul Hamid telah menceritakan kepadaku Syahr telah menceritakan kepadaku Abu Dzabyah ia berkata; Bahawasanya Syurahbil bin As Simth memanggil Amru bin Abasah As Sulami dan bertanya, "Wahai Ibnu Abasah, apakah Anda mahu menceritakan kepadaku suatu hadis yang telah Anda dengar dari Rasulullah SAW tanpa ada tambahan ataupun kedustaan? Dan janganlah anda ceritakan kepadaku suatu hadis dari sahabat lain yang ia mendengarnya dari baginda selain anda. Amru bin Abasah berkata; Baiklah, aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Allah Ta'ala telah berfirman: 'Sungguh telah berhak mendapatkan kecintaan-Ku orang-orang yang saling mencintai kerana Aku, dan sungguh telah berhak mendapatkan kecintaan-Ku orang-orang yang saling merapatkan barisan kerana Aku, dan sungguh telah berhak mendapatkan kecintaan-Ku orang-orang yang saling mengunjungi kerana Aku, dan sungguh telah berhak mendapatkan kecintaan-Ku orang-orang yang saling berkorban (untuk membantu yang lain) kerana Aku, dan sungguh telah berhak mendapatkan kecintaan-Ku orang-orang yang saling menolong kerana Aku.'"
(Musnad Ahmad No: 18621) Status: Hadis Sahih
Pengajaran:
Setiap Muslim berhak mendapat kecintaan Allah apabila:
1. Saling mencintai kerana Allah
2. Saling merapatkan hubungan (ukhuwah) kerana Allah
3. Saling menziarahi kerana Allah
4. Saling berkorban (untuk membantu yang lain) kerana Allah
5. Saling bantu membantu dan tolong menolong kerana Allah
Ingatlah pesanan Rasulullah SAW dalam hadis yang lain:
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
Daripada An Nu'man bin Bisyir dia berkata; Rasulullah SAW bersabda: "Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak boleh tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya) (HR Muslim No: 4685)
Jadikanlah diri kita orang yang dicintai Allah kerana kecintaan kita kepada orang lain.
"Walau Kita Berbeza, Tetap Teguh Bersama"
#Tarbiah
#inspirasi
Asyik Fikir Diri Sendiri Saja Yang Betul… Ego Tak Ke Mana! Sedarlah Wahai Hati
EGO adalah suatu sifat mazmumah yang mesti dijauhkan supaya tidak wujud dalam diri setiap orang. Ego bermaksud kebanggaan tentang diri sendiri, merasakan diri mempunyai kelebihan yang sangat hebat sehingga lupa kepada Allah SWT.
Daripada sudut positif, ego yang tidak berlebih-lebihan boleh meningkatkan percaya diri. Tetapi jika ia melampau dan tidak kena pada tempatnya ia akan memudaratkan diri.
Tanpa disedari, sifat ego dalam diri seseorang itu boleh memakan dirinya sendiri kerana dia sentiasa merasakan dirinya adalah betul dan tidak boleh menerima sebarang teguran.
Islam juga melarang untuk kita bersifat sombong dan angkuh. Dalam ajaran Islam, perkataan ‘kibir’ adalah yang paling dekat maksudnya dengan ego.
Di dalam al-Quran juga ada menyebut bahawa Allah tidak suka pada orang yang bersikap sombong berada di muka bumi ini. Firman Allah Surah Luqman ayat 18 yang bermaksud:
Sifat kibir atau sombong, angkuh atau ego ini selalu merasakan diri mereka mempunyai kelebihan, keistimewaan dan kehebatan yang orang lain tiada.
“Dan janganlah engkau memalingkan mukamu (kerana memandang rendah) kepada manusia, dan janganlah engkau berjalan di bumi dengan berlagak sombong; sesungguhnya Allah tidak suka kepada tiap-tiap orang yang sombong, takbur, lagi membanggakan diri.”
Contoh paling jelas sifat sombong dan ego pada iblis yang enggan sujud pada Nabi Adam kerana iblis merasakan dirinya lebih mulia berbanding Nabi Adam.
Iblis bangga kerana dia diciptakan daripada api sedangkan Nabi Adam dicipta daripada tanah. Hal ini mengundang kemurkaan Allah pada iblis. Akhirnya, iblis dihalau dari syurga.
Sifat kibir atau sombong, angkuh atau ego ini selalu merasakan diri mereka mempunyai kelebihan, keistimewaan dan kehebatan yang orang lain tiada. Bahkan ia adalah sifat batin yang sangat jahat.
Selain itu, apabila wujud rasa ego dalam diri seseorang, dia tidak boleh lihat orang lain lebih baik daripada dirinya sehingga wujud perasaan tercabar dengan orang lain.
Mereka sentiasa berusaha mengatasi orang lain sehingga tidak sedar adakalanya, cuba mencari kelemahan orang lain untuk menampakkan sedikit keburukan pada diri orang lain.
Akibatnya, sifat ego ini juga menjadi punca penyakit-penyakit hati seperti pendendam, pemarah, dengki dan lain-lain. Maka sifat ego atau sombong ini dikeji dan tidak disukai Allah. Sabda Rasulullah:
“Tidak akan masuk syurga orang yang dalam hatinya ada kesombongan sebesar biji sawi.” [HR Ibnu Majah 4173]
Justeru, terdapat cara-cara untuk kita merendahkan ego yang ada.
1. Jadi pendengar yang baik
Seorang pendengar dapat menambah ilmu dari pengalaman orang lain, oleh itu tidak perlulah bersikap ego dengan ilmu yang kita ada. Sebabnya, ilmu itu tiada penghujungnya dengan kata lain, ilmu itu luas dan ianya milik Allah.
2. Sentiasa merendah diri atas kelebihan yang kita ada
Islam amat menganjurkan kita untuk bersifat tawaduk. Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku agar kamu bersifat tawaduk sehingga tiada yang bersikap bongkak terhadap orang lainnya dan tidak menganiaya orang lain.” [HR Abu Daud 4895]
Kelebihan yang Allah berikan pada kita semuanya hanya pinjaman dari-Nya. Jika kita merasa kita lagi hebat berbanding orang lain, ketahuilah Allah Maha Hebat daripada segala yang diciptakan-Nya.
3. Berhenti membandingkan
Apabila kita membandingkan diri dengan orang lain, akan timbul perasaan hasad dengki lebih-lebih lagi jika orang tersebut mempunyai sesuatu yang kita tidak ada. Didiklah diri untuk sentiasa bersyukur atas sesuatu yang Allah kurniakan supaya sikap ego tidak wujud pada diri kita.
4. Bijak dalam mengawal emosi
Antara cara untuk merendahkan ego adalah mengawal emosi dengan sebaiknya. Emosi yang tidak terkawal bermula dari sikap ego yang berpanjangan, akan terbit sikap-sikap buruk yang lain seperti pemarah dan sebagainya. Kawal emosi diri dengan cara yang diajarkan Islam sebagaimana sabda
JANGAN BERSEDIH........
Betapa sayangnya Allah pada kita sehingga di dalam al-Quran diselitkan dengan motivasi supaya hamba-hamba-Nya ini tabah dalam menghadapi segala dugaan sebelum menuju ke perhentian abadi…
KENAPA AKU DIUJI?“Apakah manusia itu mengira bahawa mereka dibiarkan saja mengatakan;”Kami telah beriman,” sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang yang dusta.” -Surah Al-Ankabut ayat 2-3
KENAPA AKU TIDAK DAPAT APA YANG DIIDAM-IDAMKAN?“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.”-Surah Al-Baqarah ayat 216
KENAPA UJIAN SEBERAT INI?“Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” -Surah Al-Baqarah ayat 286
RASA KECEWA?“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati,padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi darjatnya, jika kamu orang-orang yang beriman.”- Surah Al-Imran ayat 139
BAGAIMANA HARUS AKU MENGHADAPINYA?“Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu (menghadapi segala kesukaran dalam mengerjakan perkara-perkara yang berkebajikan), dan kuatkanlah kesabaran kamu lebih daripada kesabaran musuh, di medan perjuangan), dan bersedialah (dengan kekuatan pertahanan di daerah-daerah sempadan) serta bertaqwalah kamu kepada Allah supaya, kamu berjaya (mencapai kemenangan).” -Surah Al-Imran ayat 200 “Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sembahyang; dan sesungguhnya sembahyang itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk” -Surah Al-Baqarah ayat 45
APA YANG AKU DAPAT DARIPADA SEMUA INI?“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang mu’min, diri, harta mereka dengan memberikan syurga untuk mereka…
-Surah At-Taubah ayat 111
KEPADA SIAPA AKU BERHARAP? “Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain dari-Nya. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal.” -Surah At-Taubah ayat 129
AKU SUDAH TIDAK DAPAT BERTAHAN LAGI!!!!!“… ..dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir.”
-Surah Yusuf ayat 12
, selagi si mati semasa hidupnya beriman kepada Allah. InsyaAllah.
8. Mendoakan saudara seagama
Berdoa untuk kebaikan saudara seislam bakal memberi manfaat yang besar untuk diri kita, ini kerana berdasarkan sabda Rasulullah s.a.w: Tidaklah seorang muslim mendoakan saudaranya yang tidak berada di sisinya, melainkan berkata para Malaikat: Dan bagi kamu seperti apa yang kamu doakan" (Muslim)
Maksudnya, kalau kita mendoakan sesuatu untuk seorang muslim yang lain, Malaikat akan mendoakan hal yang sama untuk kita. Bukankah ini sesuatu yang menguntungkan, para Malaikat mendoakan kita? Siapa tidak mahu? Oleh itu, banyakkan berdoa untuk sahabat-handai kita yang beragama Islam, semoga Allah merahmati anda atas amal yang mulia ini.
9. Saling memberi hadiah sesama muslim
Hadiah merupakan aspek khusus dalam persaudaraan yang ada ditekankan dalam Islam. Islam menggalakkan memberi hadih kepada muslim yang lain, dan melarang menolak penerimaan hadiah kecuali dalam keadaan-keadaan tertentu. Hal ini akan dibincangkan kemudian. Berkenaan dengan memberi hadiah, jelas disebut dalam hadith Rasulullah s.a.w: "Saling memberi hadiahlah sesama kamu, maka kamu akan saling mencintai" (Bukhari) Berkenaan dengan larangan menolak hadiah, ada disebut dalam hadith Rasulullah s.a.w berikut: "Penuhilah undangan orang yang mengundang dan janganlah menolak hadiah.." (Bukhari, Ahmad, At-Thabrani dan Al-Baihaqi. Lihat: Sahiihul Jami')
Namun demikian, terdapat dalam sesetengah keadaan kita dilarang untuk menerima hadiah. Para pegawai atau yang penguasa tidak boleh menerima hadiah daripada orang di bawah kuasanya. Rasulullah s.a.w bersabda: "Hadiah-hadiah yang diberikan kepada pengurus (pegawai) adalah pengkhianatan" (Ahmad dan Al-Baihaqi. Lihat: Sahiihul Jami')
Dalam satu peristiwa, seorang pegawai yang dikirim Rasulullah s.a.w datang membawa sedekah yang diserahkan oleh masyarakat. Kemudian sambil membahagikan sedekah itu, dia berkata: "Ini bahagian kamu dan ini bahagian saya". Maka dari itu, Rasululah s.a.w terus naik ke mimbar, setelah mengucapkan pujian kepada Allah baginda bersabda: "Mengapa ada pegawai yang kami kirim lalu ia berkata: 'Ini bahagian kamu dan ini adalah bagian saya'. Mengapa dia tidak duduk saja di rumah bapa dan ibunya? Apakah hadiah itu diberikan kepadanya atau tidak? Demi jiwa Muhammad yang jiwanya berada di tanganNya, tidaklah salah seorang daripada kamu menerima hadiah itu, melainkan pada hari Kiamat dia akan membawa hadiah tersebut di atas tengkuknya.." (Bukhari dan Muslim)
Pemberian hadiah kepada orang yang berkuasa atau ketua baginya boleh menjurus kepada rasuah. Jika kita dilantik sebagai orang berjawatan dalam masyarakat, tolaklah hadiah yang diterima dengan baik-baik. Sebagai orang bawahan, elakkan memberi hadiah kepada orang mempunyai kuasa ke atas kita. Di sini timbul isu, adakah boleh memberi hadiah kepada seorang guru? Sekiranya kita terikat dengan guru tersebut sebagai sebab untuk kita cemerlang peperiksaan, maka elakkan memberinya. Jika sudah tidak terikat lagi dengan guru (tamat belajar), bolehlah memberi hadiah kepadanya.
Pendek kata, elakkan memberi hadiah yang boleh memberikan keutamaan kepada diri kita, sekalipun kita tidak berniat untuknya. Kita khuatir kita melakukan rasuah, walau sengaja ataupun tidak. Rasuah menyebabkan ketidakadilan dan kezaliman kepada orang ramai, sebab itu ia harus dihindari dengan apa jua cara yang ada. Begitu juga, jika seorang guru mendapat hadiah khusus daripada seorang anak muridnya, sebaiknya hindarilah untuk menerimanya. Hanya jika semua sekali anak muridnya berpakat beramai-ramai berkongsi memberi hadiah kepadanya, hadiah ini lebih selamat untuk diterima sebab elemen kepentingan peribadi sudahpun dihapuskan. Wallahu a'lam.
Prinsipnya, jika dengan menerima atau memberi hadiah berpotensi menyebabkan berlaku ketidakadilan kepada yang orang lain, maka elakkanlah memberi atau menerima hadiah tersebut. Selain itu, kita juga dilarang untuk menerima hadiah yg syubhah ataupun hadiah yg haram, baik keharamannya kerana rasuah ataupun kerana hadiah itu sendiri (mendpt hadiah arak
Persaudaraan Islam: Hakikat dan Adab-Adabnya
Persaudaraan Islam adalah persaudaraan yang istimewa. Ini adalah persaudaraan yang tidak terikat oleh kaum, kewarganegaraan, asal-usul ataupun keturunan.
Ini adalah persaudaraan yang diikat oleh tauhid. Setiap insan yang beriman kepada Allah, maka mereka semua adalah saudara untuk satu dengan yang lain.
Allah azza wajal telah memberitahu kepada kita bahawa persaudaraan sesama mukminin adalah satu perintahNya. FirmanNya: "Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara.." (Al-Hujuraat: 10)
Persaudaraan Islam adalah sesama muslim sahaja. Tapi ini tidak bermakna kita boleh menterhadkan saudara seislam kita hanya dengan mereka yang rapat dengan kita, atau dengan mereka yang sama-sama dalam jemaah kita. Ini adalah satu pemahaman yang keliru.
Sesiapa sahaja yang beragama Islam adalah dikira sebagai saudara kita, dan kita wajar berakhlak dengan mereka sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Allah dan RasulNya.
Rasulullah s.a.w juga telah memerintahkan kepada kita agar kita tidak mengambil orang kafir sebagai sahabat: "Janganlah engkau bersahabat kecuali dengan orang mukmin" (Ahmad, Abu Daud, Ibnu Hibban. Lihat: Sahihul Jami')
Jadi tidak dibenarkan bersahabat dengan orang kafir, kecuali hanya sekadar kenalan, dituntut untuk berbaik-baik dan berlaku adil kepada mereka serta hanya membantu mereka untuk hal-hal yang baik sahaja. Allah ta'ala berfirman: "Allah tidak melarang kamu daripada berbuat baik dan berlaku adil kepada orang-orang yang tidak memerangi kamu kerana agama (kamu), dan tidak mengeluarkan kamu dari kampung halaman kamu; sesungguhnya Allah mengasihi orang-orang yang berlaku adil." (Al-Mumtahanah: 8)
Sesungguhnya bersikap ihsan dalam segala hal adalah satu tuntutan agama.
Adab-Adab Persaudaraan Islam
Terdapat banyak adab yang dituntut dalam Al-Quran dan As-Sunnah berkenaan hal ini. Di sini saya cuba sertakan beberapa daripadanya.
1. Khabarkan kepada saudaranya bahawa dia mencintainya kerana Allah
Berkenaan dengan hal ini, mari kita renungi sabda Rasulullah s.a.w: "Jika salah seorang daripada kamu mencintai saudaranya, hendaklah ia memberitahu kepadanya bahwa dia mencintainya" (Ahmad, Abu Daud, Al-Hakim, Ibnu Hibban. Lihat: Sahihul Jami')
Dalam hadith yang lain, ada disebut "mencintainya kerana Allah" (uhibbuhu fillah). Lihatlah akhlak yang mulia ini, cukup indah sekali! Syeikh Abdul Aziz Fathi As-Sayyid Nada memberi komen tentang hal ini: "Selayaknya seorang muslim tidak merasa segan atau malu untuk menghidupkan sunnah Nabi musthofa s.a.w, menyebarkannya dan menampakkannya di tengah-tengah manusia. Bahkan, ini merupakan amal soleh yang sangat agung, yang akan terus mengalirkan pahala baginya." (Mansuu'atul Aadaab Al-Islamiyyah)
2. Mengucapkan salam
Hal ini ada disebutkan dalam hadith berikut, telah bersabda Rasulullah s.a.w: Hak muslim atas muslim yang lainnya ada enam. Para sahabat bertanya: "Apa sahaja, wahai Rasulullah?. Berkata Rasulullah s.a.w: "Ucapkan salam jika berjumpa denganya. Jika ia mengundang kamu, maka penuhilah undangannya. Jika dia meminta nasihat, maka berilah nasihat. Jika dia bersin dan memuji Allah (mengucapkan Alhamdulillah), maka ucapkanlah tasymit (Yarhamukumullah). Jika ia sakit, maka jenguklah dia. Jika dia meninggal dunia, maka iringilah jenazahnya" (Muslim)
Ucapkan salam adalah perkara pertama yang disebut dalam enam hak muslim kepada muslim yang lainnya. Sebab itu sangatlah kita perlu membiasakan memberikan ucapan salam dan membalasnya. Ucapkan ia dengan penuh keikhlasan dan bersungguh-sungguh.
3. Memenuhi undangan
Berdasarkan hadith di atas tadi, ada disebut bahawa memenuhi undangan adalah hak yang perlu disempurnakan. Sekalipun kita berpuasa, kita harus cuba memenuhi undangan yang diterima. Rasulullah s.a.w bersabda: "Jika salah seorang daripada kamu diundang, hendaklah ia memenuhi undangan tersebut. Jika dia sedang berpuasa (sunnah), hendaklah ia mendoakan pihak pengundang. Jika dia tidak berpuasa, maka makanlah" (Muslim)
Namun demikian, sekiranya kita benar-benar tidak mampu untuk hadir, seperti tidak sihat atau
adab Masak/Khidmat
Paling baik kita mulakan dengan berwudhuk & tutup kepala. Melangkah ke dapur dengan membaca
ربنا اتنا من لدنك رحمة وهئ لنا من امرنا رشدا
( Al-Kahfi : 10 )
Tanak Nasi
Macam biasa, apabila kita nak mulakan step memasak mestilah masak nasi. betul? Maka sewaktu kita menyukat beras, boleh la ringankan mulut untuk membaca
ما عندكم ينفد وما عند الله باق
( An-Nahl : 96 )
Kemudian, ceduk beras dari bekas atau guninya tetapi lakukan tanpa melihat dan yakin bahawa Allah yang memberi rezeki. Selepas itu, sewaktu kita hendak mencuci beras, insyaallah boleh amal,
الحمدلله الذي اطعمنا خير منه
Masak Lauk
Makanya, bermulalah sesi potong memotong kita... Mulakan dengan basmallah. Apabila tangan nak memotong (sayur ke, ikan ke) maka bacalah...
فذبحوها وما كادوا يفعلون
( Al-Baqarah: 71 )
Apabila dah potong2, cuci bersih2, lauk tadi pun mesti kita letak dalam periuk. So, masuk sahaja langkah tangan kita nak letak periuk tu atas dapur, boleh la baca,
فسيكفيكهم الله وهو السميع العليم
And bila kita da letak, masti tangan nak kacau. So, sunnahnya kita kacau dari kanan ke kiri sambil zikir,
ليس لها من دون الله كاشفة
Insyaallah, Allah bagi sedap.
Apabila kita akan memasak, sebaiknya berwudhu' dan membawa enam sifat dlm diri kita. Hendaknya senantiasa menutup aurat.
Melaksanakan solat sunat rakaat.
Masuk ke dapur membaca doa berikut. " Robbanaaa Aatinaa mil ladunka rohmatan wahai yik lanaa min amrinaa rosyadaa." Ertinya." Ya Tuhan kami, berilah kami rahmat yang besar dari sisiMu dan persiapkanlah petunjuk untuk kami terhadap urusan kami." ( Ayat terjemahan dari Bahasa Arab akan di edit kemudian )
Doa membuka panci adalah: " Allahumma baa rik lanaa fiihi warzuqnaa khoirom minhu." Ertinya." Ya Allah berilah keberkahan kepada kami dan berilah kami rezeqi yang lebih baik darinya." ( Ayat terjemahan dari Bahasa Arab akan di edit kemudian )
Doa menaruh beras ke dalam panci: " Alhamdulillah hillazii aot'amanaa min ju'." Ertinya." Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan setelah rasa lapar." ( Ayat terjemahan dari Bahasa Arab akan di edit kemudian )
Doa mengambil beras: " Maa 'indakum yanfidu wa maa 'indallahi baaqin." Ertinya. " Apa yang ada di sisiMu akan lenyap dan apa yang ada disisi Allah adalah kekal." ( Ayat terjemahan dari Bahasa Arab akan di edit kemudian )
Doa mencuci beras adalah: " Alhamdulillahil lazii aot'amanaa khoirom minhu." Ertinya. " Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan dan lkebaikan sesudahnya." ( Ayat terjemahan dari Bahasa Arab akan di edit kemudian )
Doa menaruh air ke dalam beras bersih: " Yaa ayyuhal laziina aamanusdbiruu wa sdoobiruu wa roobitduu wat taqullaha la'allakum tuflihuunn." Ertinya.: " Hai orang-orang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga dan bertawaqallah kepada Allah supaya kamu beruntung." ( Surah Al-imram ayat 200 ) ( Ayat terjemahan dari Bahasa Arab akan di edit kemudian )
Cara mengadun makanan adalah dari kanan ke kiri.
Doa memotong sayur, buah dan ikan adalah: " Fazabahuu haa wa maa kaaduu yaf 'aluunn." Ertinya." Kemudian mereka menyembelihnya dan hampir saja mereka tidak melaksanakan perintah itu." ( Ayat terjemahan dari Bahasa Arab akan di edit kemudian )
Doa mengadun sayur ke kanan.: " Lai salahaa min duunillahi kaasyifah." Ertinya. " Tidak ada yang dapat menyatakan hari itu selain Allah." ( Ayat terjemahan dari Bahasa Arab akan di edit kemudian )
Doa meletak beras di atas dapur adalah: " Fasayakfiikahumullahu wa huwassamii 'ul 'aliim." Ertinya. " Maka Allah akan mencukupi kamu dengan mereka dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." ( Ayat terjemahan dari Bahasa Arab akan di edit kemudian )
Apabila beras yang telah dibeli akan di masukkan ke dalam tempatnya, bacalah doa di bawah ini: " Watarzuqu man tasyaaau bighoiri hisaab." Ertinya. " Dan Engkau memberikan rezeki kepada orang yang Engkau kehendaki tanpa perhitungan." ( Ayat terjemahan dari Bahasa Arab akan di edit kemudian )
Agar makanan menjadi lazat, bacalah selawat 3x dan istighfar 3x.
Membaca surah insyirah juga boleh dilakukan supaya apabila anak-anak makan ma
25 Kata-Kata Dakwah Islam
Berikut ini adalah koleksi kata-kata motivasi dakwah yang bermanfaat untuk renungan bersama:
1. Yang lepas jangan diungkit, yang akan datang zahirkanlah akhlak dengan sebaik-baiknya.
2. Jangan sesekali tangguh taubat seolah-olah kita boleh menangguh kematian.
3. Ku relakan jiwa untuk berserah kepada Mu Ya Allah, Kerana Engkaulah yang mengzahirkan aku di alam ini.
4. Jangan kecewa jika kita mempunyai sesuatu yang buruk di mata orang lain, sebab Allah ingin memperkenalkan diri-Nya kepada kita yang Dia mampu mencipta baik & buruk. Itulah kesempurnaan Allah.
5. Seseorang itu akan menjadi taat apabila mencintai, jika kamu ingin taat kepada Nabi S.A.W, maka cintailah dia.
6. Jangan tangguh lama-lama bila ingin bertaubat, sebab mungkin satu saat kedepan ajal datang menjemput.
7. Kita bukan sahaja mahu taat kepada Allah, tapi kita mahukan ketaatan sambil ketenangan. Jika kita inginkan ketengan, berbalik semulalah kepada sumber ketenangan iaitu Allah, kenalilah Allah.
8. Allah menciptakan kita di dunia ini adalah bertujuan untuk dijadikan sebagai tempat mengzahirkan dan menyatakan sifat kebesaran-Nya.
9. Sedekah bukan sahaja terletk pada wang ringgit. Tenaga dan pendapat pun boleh jadi sedekah, yang penting ikhlas.
10. Kebanyakan non-muslim beranggapan salah mengenai Islam kerana perangai sebahagian muslim yang tak menjaga adab pergaulan.
11. Ramai orang mempunyai biji tasbih untuk berzikir nama Allah, tetapi mereka tidak ada biji tasbih untuk mengira berapa banyak percakapan sia-sia yang telah diucap di bibir mulutnya.
12. Kalau kamu selalu berbuat baik, itu menampakkan yang jalan cerita kamu mungkin munuju ke syurga, tapi kalau kamu selalu berbuat buruk, itu menampakkan jalan cerita kamu mungkin menuju ke neraka.
13. Apa yang ada disyukuri, apa yang belum dapat sabar.
14. Muzik tidak haram, jika haram, maka senyap sunyi sepilah dunia Islam tidak ada tarikan, yang jadi haram itu apabila ia MELALAIKAN.
15. Mencintai Nabi bukan sekadar di ingatan dan kata sahaja, tapi, cintailah Baginda di hati. Kamu tidak akan sayang jika kamu tidak mengenalinya.
16. Semua orang ada hak untuk memilih, tapi biarlah pilihan itu adalah yang terbaik untuknya dunia dan akhirat.
17. Apabila ganjaran yang dikejar, tanpa sedar keikhlasan kepada Allah itu akan hilang.
18. Jangan beralasankan takdir untuk melakukan dosa dan kesalahan, tapi beralasankan takdirlah dalam hal bersangka baik, sabar dan ingat Allah.
19. Belajarlah mencari sesuatu hikmah walaupun daripada seekor anjing, sebab segala sesuatu yang Allah cipta itu semuanya tidak sia-sia.
20. Taburlah cinta kamu di serata dunia, dan janganlah kamu berdusta dengan cinta yang kamu beri itu, ikhlaskanlah diri memberi cinta kerana Allah.
21. Aku berusaha bukan kerana ingin melihat kehebatan diri, tetapi untuk melihat kehebatan Allah.
22. Aku mencari ilmu bukan untuk melihat kepandaian diri, tetapi untuk melihat kepandaian Allah.
23. Aku bersedekah bukan kerana ingin melihat pemurahnya diri, tetapi untuk melihat Allah Yang Maha Pemurah.
24. Aku melihat kecanggihan teknologi bukan kerana kehebatan orang yang membuatnya, tetapi aku melihat betapa canggihnya Allah.
25. Jangan takut apa yang akan menimpa kamu pada hari esok, kerana semuanya telah diatur Allah dalam Kitan Lauh Mahfuz
25. Sesungguhnya tidak akan bergerak, berbunyi & berfikir melainkan semua telah di tetapkan Allah dalam Kitab Lauh Mahfuz.
#tazkirah
#KeepIstiqomah
#Dakwahforever
Bala Yang Disedari Dan Yang Tidak Disedari
Seorang pelajar bertanya kepada gurunya: mengapakah apabila kita banyak melakukan maksiat terhadap Allah, tetapi Allah tidak menimpakan balanya ke atas kita dengan segera?"
Gurunya menjawab "Allah telah menimpakan balanya, tetapi engkau yang tidak menyedarinya!". Bukankah Allah telah mencabut perasaan indah bermunajat denganNya dari hatimu...!! Tiada bala yang lebih berat ditimpakan ke atas seseorang dengan penyakit "hati yang keras".
Sesungguhnya seberat-berat bala yang akan ditimpakan ke atasmu ialah Allah akan menyempitkan laluanmu ke arah jalan kebaikan.
Bukankah telah berlaku ke atas dirimu engkau tidak membaca Quran selama beberapa hari?
Bahkan mungkin engkau mendengar firmanNya yang berbunyi
لَو أَنزَلنا هٰذَا القُرءآنَ عَلىٰ جَبَلٍ لَّرَأَيتَهُ خٰشِعًا مُّتَصَدِّعًا مِّن خَشيَةِ اللهِ ۚ
"Jika Kami turunkan Al-Quran ini ke atas gunung nescaya engkau akan melihatnya khusyuk dan hancur lebur (gunung) kerana takutkan Allah" (Al-Hasyr : 21),
Engkau mendengar ayat ini tetapi engkau tidak merasa apa-apa...!!!
Bukankah berlalu beberapa malam tetapi engkau terhalang daripada bangun berqiyamullail?
Bukankah berlalu peluang-peluang kebaikan seperti: Ramadhan, Enam Syawwal, Sepuluh Zulhijjah. Sedangkan engkau tidak dipermudahkan untuk mengambil peluang-peluang tersebut dengan sewajarnya.....
Adakah bala yang lebih berat dan segera dari semua ini?
Bukankah engkau merasa berat apabila mahu melakukan ketaatan?
Bukankah lidahmu ditahan daripada mengingatiNya?
Bukankah engkau merasa lemah apabila berhadapan dengan bisikan hawa nafsu dan syahwat?
Bukankah engkau telah ditimpakan dengan cintakan harta, pangkat dan perasaan ingin popular?
Adakah bala yang lebih berat dan segera daripada ini semua?
Bukankah dipermudahkan bagimu untuk mengumpat, mengadu domba dan berkata dusta?!
Bukankah engkau disibukkan dengan perkara-perkara yang sia-sia tiada kaitan dengan dirimu?!
Bukankah engkau telah dilupakan tentang akhirat dan segala tumpuanmu dihalakan kepada hal keduniaan?
Semua kehinaan ini tidak lain dan tidak bukan adalah bentuk-bentuk bala yang Allah timpakan ke atas dirimu.
Berhati-hatilah wahai anakku, kerana bala yang paling ringan yang Allah timpakan ialah bala yang boleh disedari seperti bala yang ditimpakan ke atas harta, anak pinak dan kesihatan. Sesungguhnya seberat-berat bala yang ditimpakan ke atas hamba adalah bala yang tidak disedari iaitu "bala di dalam HATI".
Mohonlah keampunan dan kesejahteraan dari Allah dan beristighfarlah atas dosa-dosamu.
#tazkirah ringkas
#KeepIstiqomah
Apa tanda musim hujan lebat? Ini petua generasi lama Terengganu ramal banjir
Orang Melayu dahulu sebenarnya mempunyai ilmu berkaitan perubahan alam dihuninya termasuklah tanda musim hujan lebat.
Menurut ilmu kebijaksanaan Org tua Melayu terutama orang Terengganu dalam memahami alam sekelilingnya itu bukanlah ilmu nujum.
Namun, jelasnya, ada penjelasan saitifik mengikut astronomi seperti penjajaran planet dan bintang bintang, musim monsun timur laut dan penandaan musim hujan lebat.
Pengetahuan generasi Melayu silam juga merangkumi hal berkaitan guruh dan petir serta pembentukan gumpalan awan kumulus yang rendah.
Tegasnya, pakar-pakar kita di universiti tempatan wajar membuat kajian mendalam tentang kearifan tempatan orang Melayu berkenaan cuaca.
Ikuti dan kaji petua generasi lama Terengganu dalam meramal banjir
Berdasarkan beberapa maklumat daripada generasi tua di Terengganu, mereka menceritakan beberapa kaedah dan teknik dalam meramal kejadian alam, terutama banjir yang akan melanda kawasan mereka melalui beberapa keadaan.
1.Bintang Tujuh Beradik
Menurut nelayan di sekitar Muara Besar Marang, jasad samawi memainkan peranan dalam menunjukkan bermulanya musim tengkujuh.
Bintang Tujuh Beradik akan keluar di dada langit, terutamanya pada awal malam dengan kedudukan antara 30 hingga 45 darjah.
Bintang berkenaan berada dalam keadaan tersusun dan selari, dengan kedudukan menegak dan rapat antara satu sama lain. Ketujuh-tujuh bintang ini didakwa sebagai punca kepada gelaran Tengkujuh yang merujuk kepada bermulanya musim monsun di Pantai Timur.
2.Guruh Pemberitahuan
Melalui petua ramalan generasi lama di Terengganu, pada permulaan bulan September / Oktober, guruh yang berbunyi kuat pada waktu tengah hari / sejurus sebelum waktu Zohor merupakan petanda masuknya musim hujan. Guruh berkenaan akan berbunyi, biasanya pada tengah hari dalam keadaan cuaca panas terik.
Versi masyarakat darat mengatakan bahawa guruh berkenaan berbunyi di perbukitan Tanah Tinggi Terengganu manakala versi masyarakat pantai mengatakan guruh berkenaan berbunyi di Laut Besar (Laut China Selatan).
3.Guruh Amaran
Guruh amaran biasanya dikesan sejurus sebelum bermulanya sesi curahan hujan lebat. Bunyinya seperti dentuman gendang dan berlarutan sehingga 30 saat sebelum berhenti.
Selepas itu, tiada bunyi guruh dikesan dan hujan mulai lebat, menandakan bermulanya sesi curahan hujan.
4.Hujan Malam Jumaat
Andainya hujan bermula pada malam Jumaat dengan keadaan kaki langit yang gelap (pada pandangan masyarakat pantai), ia menandakan bahawa hujan tidak akan berhenti sehingga ‘bertemu ketika’ iaitu sehingga malam jumaat minggu seterusnya.
Cuaca pada minggu berkenaan tidak akan menentu, dengan hujan dan mendung bersilih ganti. Keadaan seperti ini akan menjurus kepada berlakunya banjir.
Bah Merah 1926 di Kampung Cina, Kuala Terengganu.
5.Haiwan Merayap
Pemerhatian kepada tahap ketinggian aras air banjir biasanya diperhatikan pada gerak geri haiwan, terutamanya semut.
Kadar perubahan sarang dan tahap ketinggian semut berpindah sarang memberi petunjuk kepada manusia mengenai aras ketinggian air banjir.
Kitaran Banjir Teruk
Terdapat pendapat kitaran banjir teruk yang berbeza di tempat yang berbeza, terdapat kitaran 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun, 50 tahun dan 100 tahun sekali. Tahun berlakunya kitaran tersebut adalah berbeza di tempat yang berbeza di Terengganu khususnya.
Antara yang dicatatkan di lokasi tertentu dan mempunyai rekod bertulis adalah:
i) Banjir 1926 (Bah Merah) – Keseluruhan Terengganu kecuali Besut
ii) Banjir 1965/67 – Kuala Terengganu
iii) Banjir 1986 – Keseluruhan Terengganu
Kesimpulannya, generasi terdahulu mempunyai pelbagai teori dan pemerhatian terhadap alam, yang memungkinkan mereka untuk terus memahami aturan kehidupan yang ditentukan oleh Allah Ta’ala di bumi ini.
Sesungguhnya kejadian banjir dan musim hujan yang melanda adalah satu ketetapan yang berlaku di dalam aturan alam, pasti berlaku di
Jangan Berbuat Zalim Dan Bakhil
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِيَّاكُمْ وَالظُّلْمَ فَإِنَّ الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ عِنْدَ اللَّهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَإِيَّاكُمْ وَالْفُحْشَ فَإِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْفُحْشَ وَالتَّفَحُّشَ وَإِيَّاكُمْ وَالشُّحَّ فَإِنَّهُ دَعَا مَنْ قَبْلَكُمْ فَاسْتَحَلُّوا مَحَارِمَهُمْ وَسَفَكُوا دِمَاءَهُمْ وَقَطَّعُوا أَرْحَامَهُمْ
Daripada Abu Hurairah RA berkata; Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah kalian berbuat zalim, kerana kezaliman akan menjadi kegelapan pada hari kiamat di sisi Allah, janganlah berbuat keji kerana Allah tidak suka kekejian dan perbutan keji, janganlah berbuat kikir, kerana itu yang menyebabkan kerosakan orang-orang sebelum kalian, sehingga mereka menghalalkan kehormatan, menumpahkan darah dan memutus hubungan silaturahim mereka.”
(HR Ahmad No: 9202) Status: Hadis Sahih
Pengajaran:
1.Muslim dilarang melakukan kezaliman kepada dirinya dan orang lain.
2.Perbuatan zalim ialah tidak meletakkan sesuatu pada tempatnya. Contohnya meninggalkan solat, mencela orang lain. Perbuatan ini adalah maksiat dan dosa. Kezaliman yang paling besar adalah perbuatan syirik yang tidak diampunkan oleh Allah.
3.Allah tidak suka kepada orang yang melakukan perbuatan keji atau buruk (fahsya’). Mengikut al-Qurtuby perbuatan keji adalah segala ucapan atau pekerjaan yang buruk seperti zina.
4.Muslim juga dilarang bersifat kikir atau bakhil. Bakhil adalah buah dan akibat dari kecintaan kepada dunia.
5.Orang yang bakhil akan berusaha memiliki harta dengan apa juga cara asalkan mereka dapat dan memiliki tanpa mengira dengan cara yang halal atau haram, sanggup menumpahkan darah dan memutus hubungan silaturahim.
Jauhilah sifat zalim dan bakhil.
#fadilat sedekah
#Tarbiah
#KeepIstiqomah
Imam mazhab para pendekar penjaga sunnah Nabi Muhammad SAW
Sekilas tentang para imam mazhab
🌹 Imam Nu'man bin Tsabit atau imam Hanafi adalah
pendiri mazhab tertua di banding 3 mazhab lainnya, Beliau dikenal dengan kecerdasan dan kewaraannya.pernah suatu ketika seorang wanita mengatakan tentang beliau.
"ini adalah orang yg menghidupkan waktu sepanjang malam dengan ibadah..maka beliau mengatakan semenjak itu aku selalu menghidupkan waktuku sepanjang malam dengan ibadah.
🌹 Imam Muhammad bin Idris atau lebih dikenal dengan imam Syafii adalah seorang yang berbangsa Quraish,bahkan Imam Ahmad bin Hambal mengatakan bahwa gurunyalah tersebut yang dimaksudkan oleh hadist nabi Muhammad..
- لا تسبوا قريشا؛ فإن عالمها يملأ طباق الأرض علقا
Jangan kalian mencaci bangsa Quraish karena satu orang alim yang berasal dari Qoraish akan memenuhi penjuru dunia dengan ilmunya.
🌹 Imam Ahmad Bin Hambal
Imam Ahlus Sunnah Wal Jamaah,seorang murid spesial dari gurunya yaitu imam Syafii.. Gurunya mengatakan tidaklah aku meninggalkan murid di Baghdad yang lebih alim dari Ahmad bin Hambal.
beliau sangat piawai dalam berbagai disiplin ilmu terutama ilmu fiqh dan hadist,dalam hadist sendiri beliau dikatakan hafal 1 juta hadist.
🌹 Imam Malik bin Anas,imam darul hijrah,guru dari imam Syafii.. Bahkan dikatakan tidak ada yg berani memberi fatwa di Madinah sedangkan imam Malik di kota Madinah.
Beliau adalah ulama pertama yg membukukan hadist nabi dengan kitabnya yg melegenda ALMUWATTHO.
PERKONGSIAN 1 HARI 1 HADIS
Menunaikan Tangungjawab Ke atas Muslim
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يُسْلِمُهُ وَمَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِي حَاجَتِهِ وَمَنْ فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً فَرَّجَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرُبَاتِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَة
Daripada Abdullah bin 'Umar RA, bahawa Rasulullah SAW bersabda: Seorang muslim saudara terhadap sesama muslim, tidak boleh menganiaya dan tidak akan dibiarkan dianiaya orang lain. Dan siapa yang menyampaikan hajat saudaranya, maka Allah akan menyampaikan hajatnya. Dan siapa yang melapangkan kesusahan seorang muslim, maka Allah akan melapangkan kesukarannya di hari kiamat, dan siapa yang menutupi aib seorang muslim maka Allah akan menutup aibnya di hari kiamat. (Sahih Bukhari No: 2310) Dar Ibn Kathir. Status: Hadis Sahih
Pengajaran:
1.Setiap Muslim adalah saudara kepada Muslim yang lain
2.Sebagai orang Islam, kita perlu menjaga hak orang Islam yang lain antaranya:
a.Tidak boleh berlaku zalim atau menganiaya ke atas orang Islam yang lain
b.Tidak boleh membiarkan orang Islam yang lain di zalimi
3.Menjadi tanggungjawab kita membantu saudara kita yang memerlukan bantuan atau hajat. Orang yang berbuat demikian, Allah akan memperkenan hajatnya.
4.Orang Islam yang melapangkan kesempitan orang Islam yang lain semasa di dunia, Allah akan melapangkan dan mempermudah kehidupannya di hari kiamat
5.Menjadi tanggungjawab seorang Muslim menutup aib atau keburukan saudara Muslim yang lain.
6.Orang yang menutup kekurangan, aib atau keburukan sahabatnya semasa di dunia, nescaya Allah akan menutup aib dan kekurangannya semasa di akhirat kelak.
7.Menurut Al-Qadhi Iyadh dalam Al-Minhaj Syarh Sahih Muslim (16/360): “Ditutupnya aib si hamba pada hari kiamat berkemungkinan dua keadaan:
a.Allah akan menutup maksiat dan aibnya dengan cara tidak mengumumkannya kepada manusia di padang mahsyar.
b.Allah Taala tidak akan menghisab aibnya dan tidak akan menyebut aib tersebut.”
Dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, berusahalah kita memelihara hak saudara Islam kita yang lain serta miliki sifat cakna dan prihatin membantu kepada yang memerlukan.
"Walau Kita Berbeza, Tetap Teguh Bersama"
#tazkirah
#Motivasi
Maksudnya: “Sesungguhnya marah itu daripada syaitan, dan syaitan diciptakan daripada api neraka, dan api akan dipadam dengan air. Maka, jika salah seorang daripada kamu marah hendaklah berwuduk.” [HR Abu Daud 4784]
Oleh itu, cuba perbaiki diri kita ke arah yang lebih baik sementara kita masih berada di bulan yang mulia ini iaitu bulan Ramadan.
Hindarkan diri daripada sifat-sifat yang buruk kepada Allah dan manusia supaya kita menjadi hamba yang disukai-Nya dunia dan akhirat. Perbanyakkan amal ibadat serta berdoa pada Allah supaya kita diberikan akhlak yang baik seperti sabda Rasulullah yang bermaksud:
“Ya Allah, tunjuklah aku kepada amal yang terbaik dan akhlak yang terbaik, kerana tiada yang dapat memberi petunjuk kepada yang terbaik selain Engkau. Dan peliharalah aku dari perbuatan buruk dan akhlak yang buruk, kerana tiada yang dapat melindungi daripadanya melainkan Engkau.”
[HR Nasai 896]
#Tarbiah
#Dakwahforever