بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الحَمْدُ للهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ، وَعَلَى آلِهِ وَمَنْ وَالاَهُ
📣 Pengumuman Jadwal Syaikh Muhammad Nawas Al-Hindi حفظه الله
Dengan izin Allooh, berikut Jadwal sementara beliau selama di Indonesia:
1. *Ahad ba’da Dzuhur – Kamis pagi*
📍 *Pondok Utara*
📘 Kajian: *القَاعِدَة فِي الجَمَاعَةِ وَالفِرْقَة*
Karya: Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah رحمه الله
📚 Kitab insya Allah telah dicetak & dibagikan *gratis*
2. *Kamis siang – Jum’at pagi*
📍 *Kepahiang*
3. *Jum’at (Sholat Jum’at – Ba’da Isya)*
📍 *Curup*
4. *Sabtu pagi – Ahad siang*
📍 *Sikaladi*
5. *Ahad sore*
📍 Menuju *Jakarta*
6. *Senin pagi*
✈️ Kembali ke *Malaysia*
⚠️ *Catatan:*
Jadwal bersifat *sementara* dan dapat berubah sewaktu-waktu. Semoga Allooh memudahkan urusan dan memberkahi waktu-waktu kita.
📌 *Fasilitas:*
Bagi ikhwan yang berkeluarga, tersedia ±6 *rumah tinggal gratis* insya Allooh
---
📨 *Sumber:*
Abu Turob al-Jawiy حفظه الله
TELEGRAM @isnadnet
t.me/isnadnet
HUKUM QUNUT NAZILAH DAN APAKAH HARUS MENUNGGU PERINTAH ULAMA
1. Kapan Qunut Nazilah Disyariatkan?
Qunut Nazilah adalah do'a khusus yang dibaca dalam shalat (biasanya pada rakaat terakhir setelah ruku’ dalam shalat wajib) ketika umat Islam menghadapi musibah besar, seperti:
- Peperangan atau serangan musuh
- Bencana alam (kelaparan, wabah penyakit, dll.)
- Kekejaman terhadap kaum Muslimin
- Fitnah besar yang mengancam agama dan keamanan
Dalil
- Nabi Muhammad ﷺ pernah melakukan Qunut Nazilah selama sebulan ketika kaum Muslimin dibunuh di Bi’r Ma’unah (HR. Bukhari & Muslim).
2. Apakah Harus Menunggu Komando Ulama?
TIDAK WAJIB, menunggu komando ulama secara khusus jika musibah itu nyata dan diketahui umum (seperti perang, pembantaian, atau wabah).
- Namun, disunnahkan mengikuti keputusan pemimpin setempat (pemerintah) untuk menyeragamkan doa dan menghindari perpecahan.
- Jika pemimpin Muslim suatu kaum setempat telah menyerukan qunut, maka LEBIH UTAMA untuk mengikuti mereka demi menjaga persatuan.
3. Tata Cara Qunut Nazilah
- Dilakukan setelah ruku’ di rakaat terakhir shalat wajib.
- Doanya bersifat umum, meminta pertolongan Allah, keselamatan, dan kehancuran musuh.
- Tidak harus dengan lafal tertentu, boleh berdoa sesuai kebutuhan.
KESIMPULAN
- Qunut Nazilah disyariatkan saat bencana besar menimpa umat Islam.
- Tidak wajib menunggu komando ulama, lebih baik mengikuti pemimpin setempat untuk keseragaman.
- Jika dilakukan, harus dengan niat yang benar (bukan untuk provokasi atau fanatisme).
Sumber : Al-Majmu' (Imam Nawawi), Fathlul Bari (Ibnu Hajar), Al-Mughn (Ibnu Qudamah)
Wallahu a’lam bish-shawab.
TELEGRAM @isnadnet
t.me/isnadnet
1 SYAWAL 1446 HIJRIAH
Sesuai keputusan pemerintah Republik Indonesia bahwa besok SENIN bertepatan 31-03-2025 adalah Hari Raya Idul Fitri - 1 Syawal 1446 Hijriah
تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ
Taqabbalallahu minna wa minkum
Semoga Allōh menerima (amal ibadah) dari kami dan dari kalian.
TELEGRAM @isnadnet
t.me/isnadnet
AHLUSSUNNAH MEMULAI PUASA RAMADHAN DAN MENGAKHIRI-NYA BERDASARKAN KEPUTUSAN PENGUASA NEGERI
Asy Syaikh Muhammad bin Shōlih al-Utsaimin rohimahullōh berkata ;
وإذا أُعلِن ثُبُوتُ الشَّهر مِن قِبَلِ الحُكُومةِ بِالرَّاديو أو غَيْرِه وَجَبَ العَمَلُ بِذَلِكَ في دُخُولِ الشَّهرِ وَخُرُوجِهِ في رَمَضَانَ أو غَيْرِه، لِأَنَّ إِعلامَهُ مِنْ قِبَلِ الحُكُومةِ حُجْجَةٌ شَرعِيَّةٌ يَجِبُ العَمَلُ بِهَا.
مجالس شهر رمضان للعثيمين : ٢٢
Dan apabila telah diumumkan masuknya suatu bulan oleh penguasa (pemerintah) melalui radio atau selainnya, maka wajib beramal berdasarkan keputusan tersebut. awal atau selesainya suatu bulan, baik itu bulan Ramadhan atau bulan yang lainnya. Sebab, pengumuman dari pihak pemerintah merupakan hujjah syar'i yang wajib diamalkan."
____
Majālis Syahr Romadhōn hal. 22
TELEGRAM @isnadnet
t.me/isnadnet
#istiqomah #ittiba #puasa #ramadhan #ahlussunnah #manhaj #salaf
AHLUSSUNNAH MEMULAI PUASA RAMADHAN DAN BERHARI RAYA BERSAMA PENGUASA YANG MENGURUSI KAUM MUSLIMIN
بسْــــــــــــــم اللهِ الرحمنِ الرَحِيـــــم
dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi ﷺ bersabda:
الصَّوْمُ يَوْمَ تَصُومُونَ وَالْفِطْرُ يَوْمَ تُفْطِرُونَ وَالْأَضْحَى يَوْمَ تُضَحُّونَ
Puasa itu pada hari ketika kalian semua berpuasa, Idul Fitri adalah hari di mana kalian berbuka, dan Idul Adha adalah hari saat kalian menyembelih qurban."
(HR. Tirmidzi, dalam Tuhfatul Ahwadzi, 2/37)
Hadits Mauquf dari Aisyah radhiyallahu ‘anha yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqi melalui Abu Hanifah:
Suatu hari, Masruq mendatangi rumah Aisyah pada hari Arafah dalam keadaan tidak berpuasa. Aisyah pun menyuruh pelayannya:
Berilah Masruq minuman dan hidangkanlah ia manisan.
Masruq kemudian berkata:
Tidak ada yang menghalangiku berpuasa hari ini kecuali kekhawatiranku bahwa hari ini adalah Idul Adha
Maka Aisyah pun menjawab:
النحر يوم ينحر الناس ، و الفطر يوم يفطر الناس
Hari Nahr (Idul Adha) adalah saat manusia menyembelih qurban, dan Idul Fitri adalah ketika mereka berbuka.
Syaikh Al-Albani rahimahullah menyatakan Sanad hadits ini baik, sebagaimana riwayat sebelumnya.
(Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, hal. 442)
Pandangan Ulama tentang Makna Hadits Ini :
1. Imam At-Tirmidzi
Beliau berkata setelah membawakan hadits ini:
Sebagian ulama menafsirkan bahwa maknanya adalah puasa dan Idul Fitri dilaksanakan bersama jamaah dan mayoritas umat Islam.
(Tuhfatul Ahwadzi, 2/37)
2. Imam Ash-Shan’ani dalam Subulus Salam (2/72) menyatakan:
Hadits ini menjadi dalil bahwa penentuan hari raya didasarkan pada kesepakatan kaum muslimin. Seseorang yang mengetahui masuknya hari raya melalui ru’yah hilal (melihat bulan) tetap wajib mengikuti keputusan jamaah. Hukum ini berlaku dalam shalat, Idul Fitri, maupun penyembelihan qurban."
3. Abul Hasan As-Sindi dalam Hasyiyah Sunan Ibnu Majah. menjelaskan:
Makna hadits ini menunjukkan bahwa penetapan hari raya bukanlah hak individu. Seseorang tidak boleh bersikap sendiri dalam hal ini, melainkan harus merujuk kepada keputusan pemimpin dan kesepakatan umat Islam. Jika seseorang melihat hilal tetapi pemerintah menolaknya, ia wajib mengikuti keputusan penguasa setempat.
Kesimpulan :
1. PERSATUAN UMAT
Puasa Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha seharusnya dilaksanakan bersama mayoritas kaum muslimin, bukan berdasarkan pandangan kelompok/orang tertentu
2. KETAATAN PADA PENGUASA
Keputusan resmi dari otoritas (penguasa) menjadi acuan utama penetapan urusan banyak kaum muslimin
3. MENGHINDARI PERPECAHAN
Menyendiri dengan kelompok dalam menentukan hari raya dapat menimbulkan perbedaan yang tercela
Sumber :
Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, Syaikh Al-Albani, Jilid I, hal. 443-444.
TELEGRAM @isnadnet
t.me/isnadnet
Nabi ﷺ menjelaskan tentang kesombongan dalam sebuah hadits:
الكِبْرُ بَطَرُ الحَقِّ، وَغَمْطُ النَّاسِ
" Kesombongan adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain."
__
HR. Muslim : 91
Hadits ini menjelaskan bahwa sombong bukan hanya merasa lebih tinggi dari orang lain, tetapi juga menolak kebenaran meskipun sudah jelas. Orang yang sombong sulit menerima nasihat dan cenderung merendahkan orang lain.
TELEGRAM @isnadnet
t.me/isnadnet
HARAM MENYELISIHI KEPUTUSAN PENGUASA DALAM PERKARA MA'RUF
Nabi ﷺ berkata :
السَّمْعُ وَالطَّاعَةُ حَقٌّ ، مَا لَمْ يُؤْمَرْ بِالْمَعْصِيَةِ ، فَإِذَا أُمِرَ بِمَعْصِيَةٍ فَلاَ سَمْعَ وَلاَ طَاعَةَ
“Patuh dan taat pada pemimpin tetap ada selama bukan dalam maksiat. Jika diperintah dalam maksiat, maka tidak ada kepatuhan dan ketaatan.” (HR. Bukhari, no. 2955)
Beliau ﷺ juga bersabda,
لاَ طَاعَةَ فِى مَعْصِيَةٍ ، إِنَّمَا الطَّاعَةُ فِى الْمَعْرُوفِ
“Tidak ada kewajiban ta’at dalam rangka bermaksiat (kepada Allooh). Ketaatan hanyalah dalam perkara yang ma’ruf (bukan maksiat).” (HR. Bukhari, no. 7257)
Menyelisihi penguasa dalam perkara yang ma’ruf bukanlah hal yang ringan dalam Islam, karena dapat menyebabkan perpecahan, kerusakan, dan bahkan fitnah di tengah umat. Berikut beberapa dalil yang menjelaskan bahayanya:
1. Ancaman bagi yang Menyelisihi Penguasa dalam Perkara Ma’ruf
Rasulullah ﷺ bersabda:
Barang siapa yang melihat sesuatu dari pemimpinnya yang ia benci, maka hendaknya ia bersabar. Karena siapa yang memisahkan diri dari jamaah sejengkal saja lalu mati, maka ia mati dalam keadaan jahiliyah."
(HR. Bukhari & Muslim)
Barang siapa yang membenci sesuatu dari penguasanya, hendaklah ia bersabar. Sebab, barang siapa yang keluar dari ketaatan kepada penguasa sejengkal saja, lalu ia mati, maka matinya seperti mati jahiliyah. (HR. Muslim)
Juga dalam sabda Rasulullah ﷺ: " Barang siapa yang keluar dari ketaatan kepada penguasa dan memisahkan diri dari jamaah, lalu ia mati, maka matinya dalam keadaan jahiliyah. Dan barang siapa yang berperang di bawah panji kebutaan, ia marah karena fanatisme kelompok, atau menyeru kepada fanatisme kelompok, atau membela fanatisme kelompok, lalu ia terbunuh, maka ia mati dalam keadaan jahiliyah." (HR. Muslim, no. 1848)
60 (Enampuluh) tahun waktu berjalan dengan kepemimpinan penguasa yang jahat, maka itu lebih baik daripada satu malam tanpa adanya penguasa.
(Majmu' al-Fatawa, 28/290-291)
Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allooh, dan janganlah kamu bercerai-berai..."
(QS. Ali Imran: 103)
Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu..."
(QS. An-Nisa: 59)
ASY'ARIYAH BUKAN DARI AHLUSSUNNAH
🔈 Audio Translate :
Syaikh yang mulia, semoga Allooh memberikan taufik kepada Anda. Di sini ada seorang pengajar yang mengatakan bahwa Asy'ariyah termasuk Ahlus Sunnah wal Jama'ah, dan bahwa penafsiran (ta'wil) mereka tentang sifat-sifat Allooh tidak mengeluarkan mereka dari lingkup Ahlus Sunnah. Apakah pernyataan ini benar?
Dijawab oleh Asy Syaikh Shalih Al-fauzan hafidzahullooh
Ini adalah kebohongan, ini adalah kebohongan. Mereka bukan Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Bagaimana bisa dianggap Ahlus Sunnah wal Jama'ah, padahal sumber mereka adalah ilmu kalam dan logika? Sedangkan sumber Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah Al-Qur'an dan As-Sunnah.
Mereka bukan Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Orang yang mengatakan demikian adalah seorang pembohong atau orang yang jahil (tidak tahu).
Ya, Syaikh yang mulia, semoga Allooh memberikan taufik kepada Anda.
Mereka (Asy'ariyah) menafikan sifat-sifat Allooh kecuali hanya tujuh, itupun dengan pemahaman yang kurang tepat. Bagaimana mungkin mereka dianggap sebagai Ahlus Sunnah wal Jama'ah, sedangkan Ahlus Sunnah menetapkan seluruh sifat-sifat Allooh yang telah ditetapkan-Nya untuk diri-Nya, baik dalam Al-Qur'an maupun Sunnah? Sementara mereka membatasi sifat-sifat Allooh hanya pada tujuh atau empat belas saja, lalu mengatakan mereka adalah bagian dari Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Ini adalah kebohongan.
Itu adalah penjelasan dari Syaikh dalam menjawab pertanyaan terkait posisi Asy'ariyah.
Sumber :
Audio Archive ISNAD
https://ia902307.us.archive.org/0/items/asyairahbknahlussunnah/asyariyahbukanahlussunnah.mp3
TELEGRAM @isnadnet
t.me/isnadnet
بسْــــــــــــــم اللهِ الرحمنِ الرَحِيـــــم
MUHADHARAH SALAFIYYAH
Bersama Abu Turob (Bengkulu)
Lokasi :
Surau SAHABAT
Jl. Raya Padang Panjang-Batusangkar Km 15, Sikaladi, Kec. Pariangan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat
📍https://maps.app.goo.gl/XKA38wCv8jRtDnN9A
Waktu:
Insyā Allōh
Senin - 14 Rojab 1446 H
Ba'da Dzuhur - Selesai
Ba'da Ashar - Selesai
Ba'da Maghrib - Selesai
Akan di lanjut Muhadharah ke JAMBI, RIAU dan PALEMBANG
TELEGRAM @isnadnet
t.me/isnadnet
يستحب الجهر بجميع الأذكار بعد الصلاة المفروضة بدءًا من الاستغفار.
والحكم الثاني أنه يسن الجهر بالذكر بعد الصلاة لحديث ابن عباس رضي الله عنهما أن رفع الصوت بالذكر حين ينصرف الناس من المكتوبة كان على عهد رسول الله صلى الله عليه وسلم وهذا الجهر يستغرق جميع الأذكار فلا يفرق بين أولها وآخرها فما يفعله بعض الناس من الجهر، من الاستغفار ثلاثا وقول اللهم أنت السلام ومنك السلام تبارك يا ذا الجلال والإكرام ثم تخفت أصواتهم فيما بعده أو في ما بعد بعده من التسبيح والتكبير والتحميد فهذا شيء لا أصلى له
____
لشيخ صالح بن عبد الله بن حمد العصيمي
DO'A BAGI PENGUASA NEGERI
من عبد الشمّاع بن يزيد البغدادي،
قال: إنني سمعت فضيل بن عياض يقول:
لو أن لي دعوة مستجابة ما صيرتها إلا في الإمام.
فقالوا لفضيل: لماذا؟
قال: إذا وجهتها إلى نفسي، فإنما تنفعني وحدي، ولكن إذا وجهتها إلى إمامي، فإن الرعية والدولة ستصبح بخير
__
حلية الأولياء لأبي نعيم الأصفهاني، 8/77
Dari ‘Abdush Shomad bin Yazid Al Baghdadiy, ia berkata bahwa ia pernah mendengar Fudhail bin ‘Iyadh berkata,
لو أن لي دعوة مستجابة ما صيرتها الا في الامام
“Seandainya aku memiliki doa yang mustajab, aku akan tujukan doa tersebut pada pemimpinku.”
Ada yang bertanya pada Fudhail, “Kenapa bisa begitu?” Ia menjawab, “Jika aku tujukan doa tersebut pada diriku saja, maka itu hanya bermanfaat untukku. Namun jika aku tujukan untuk pemimpinku, maka rakyat dan negara akan menjadi baik.”
___
Hilyatul Auliya’ karya Abu Nu’aim Al Ashfahaniy, 8: 77
TELEGRAM @isnadnet
t.me/isnadnet
SEBAIK-BAIK SEORANG SAHABAT
Imam Abu Daud menulis dalam Kitab nya pada Bab. Larangan Berbantah-bantahan
As Sā'ib bin Abi As Sāib Shaify Radhiyallahu 'anhuma berkata :
أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَعَلُوا يُثْنُونَ عَلَيَّ وَيَذْكُرُونِّي فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَا أَعْلَمُكُمْ يَعْنِي بِهِ قُلْتُ صَدَقْتَ بِأَبِي أَنْتَ وَأُمِّي كُنْتَ شَرِيكِي فَنِعْمَ الشَّرِيكُ كُنْتَ لَا تُدَارِي وَلَا تُمَارِي
Aku mendatangi Nabi ﷺ, lalu orang-orang menyanjung dan mengelu-elukan aku. Maka Rasulullah ﷺ pun bersabda, "Aku lebih tahu tantang dia dari kalian." Aku langsung menimpali, "Demi bapak dan ibuku sebagai tebusanmu, engkau benar. Engkau adalah sahabatku dan sebaik-baik sahabat, engkau tidak suka mengumbar pembicaraan dan perdebatan."
___
HR. Abu Daud : 4196
TELEGRAM @isnadnet
t.me/isnadnet
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Dari Abi Turob, Insyā Allōh akan hadir ziaroh ke Ma'had Ahlussunnah :
ASY SYAIKH MUHAMMAD NAWAS AL-HINDIY hafidzohullōh
Waktu :
20 -23 Dzulqo'dah 1446 H, (18-21/5) di Argamakmur, Bengkulu Utara
Tanggal :
22-24 /5 di Kepahiang, Bengkulu
Tanggal :
23-25/5 di Curup, Bengkulu
Tanggal :
26-28/24-26
di Sikaladi (Pariangan, Tanah Datar, Sumbar)
Tafadlolu istifadah dari beliau, Bārokallōh Fiykum
TELEGRAM @isnadnet
t.me/isnadnet
AHLU AHWA DAN PENGIKUTNYA TIDAK MAMPU MENJALANKAN KETAATAN PADA PENGUASA NEGERI (PEMERINTAH YANG SAH)
Ketaatan kepada penguasa dalam perkara yang ma’ruf adalah prinsip utama dalam aqidah Ahlussunnah Wal Jama’ah. Ini adalah bentuk kepatuhan kepada perintah Allōh dan Rasul-Nya, sebagaimana firman Allōh:
“Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allōh dan taatilah Rasul (Nya), serta ulil amri di antara kalian.” (QS. An-Nisa: 59)
Namun, Ahlul Ahwa (pengikut hawa nafsu) dan para pengikutnya tidak mampu mengamalkan prinsip ini. Mereka selalu mencari-cari celah untuk menentang penguasa, baik dengan cara pemberontakan fisik, penyebaran fitnah, maupun hasutan yang menggiring umat kepada kekacauan.
Sebagian dari mereka membawa pemahaman Khawarij, yang meyakini bahwa penguasa yang melakukan dosa besar harus digulingkan. Sebagian lainnya terpengaruh pemikiran Mu’tazilah, yang memandang ketaatan kepada pemimpin hanya berlaku jika mereka dianggap adil menurut standar hawa nafsu mereka sendiri. Kelompok lainnya mengikuti jalan Rafidhah, yang tidak mengakui kepemimpinan kecuali dari golongan tertentu.
Mereka semua bersatu dalam satu sifat: ketidakmampuan untuk bersikap lurus terhadap penguasa Muslim yang sah. Ketaatan dalam perkara ma’ruf bukanlah bagian dari prinsip mereka, karena hati mereka dipenuhi hawa nafsu dan kebencian.
عَنِ ابْنِ عُمَرَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- أَنَّهُ قَالَ « عَلَى الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ السَّمْعُ وَالطَّاعَةُ فِيمَا أَحَبَّ وَكَرِهَ إِلاَّ أَنْ يُؤْمَرَ بِمَعْصِيَةٍ فَإِنْ أُمِرَ بِمَعْصِيَةٍ فَلاَ سَمْعَ وَلاَ طَاعَةَ »
Dari Ibnu ‘Umar, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Bagi setiap muslim, wajib taat dan mendengar kepada pemimpin (penguasa) kaum muslimin dalam hal yang disukai maupun hal yang tidak disukai (dibenci) kecuali jika diperintahkan dalam maksiat. Jika diperintahkan dalam hal maksiat, maka tidak boleh menerima perintah tersebut dan tidak boleh taat.” Muttafaqun ‘alaih. (HR. Bukhari no. 7144 dan Muslim no. 1839).
Sejarah membuktikan bahwa kelompok-kelompok ini selalu membawa kehancuran bagi umat. Fitnah yang mereka sebarkan tidak hanya menodai kehormatan penguasa, tetapi juga menyebabkan perpecahan dan pertumpahan darah di antara kaum Muslimin.
Maka dari itu, wajib bagi setiap Muslim untuk menjauhi jalan mereka dan tetap berpegang teguh pada manhaj Ahlussunnah Wal Jama’ah: menaati penguasa dalam perkara yang ma’ruf, mendoakan kebaikan bagi mereka, dan menasihati dengan cara yang hikmah serta sesuai tuntunan syariat. Ini adalah jalan keselamatan bagi umat di dunia dan akhirat.
TELEGRAM @isnadnet
t.me/isnadnet
الله أكبر .. الله أكبر .. الله أكبر ..
لاإله إلا الله والله أكبر
الله أكبر ولله الحمد
" فثابت عن ابن مسعود رضي الله عنه وغيره من السلف ، سواء بتثليث التكبير الأول أو تثنيته.
انظر : "المصنف" لابن أبي شيبة (2/165-168)
Telah tetap bahwa lafadz:
الله أكبر
"Allōhu Akbar" pada takbir Ibnu Mas’ud dan selain nya dari kalangan salaf, boleh dibaca dua kali (2x) atau tiga kali (3x).
____
Ibn Abi Syaibah dalam Al Mushannaf (2/165-168)
TELEGRAM @isnadnet
Arsip :
/channel/isnadnet/1845
SUNNAH YANG BANYAK DITINGGALKAN SEBELUM KELUAR (SHALAT) HARI RAYA IDUL FITRI - MEMAKAN KURMA DENGAN BILANGAN GANJIL
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdurrahim, telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Sulaiman berkata, telah menceritakan kepada kami Husyaim berkata, telah mengabarkan kepada kami 'Ubaidullah bin Abu Bakar bin Anas dari Anas bin Malik berkata, "Pada hari raya Rasulullah ﷺ tidak berangkat untuk melaksanakan salat hingga beliau makan beberapa butir kurma." Murajja' bin Raja' berkata, telah menceritakan kepadaku 'Ubaidullah berkata, telah menceritakan kepadaku Anas dari Nabi ﷺ, "Beliau makan beberapa kurma dengan bilangan ganjil."
__
HR. Bukhari No. 953
TELEGRAM @isnadnet
t.me/isnadnet
1 SYAWWAL 1446 H
Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Agama selesai menggelar sidang isbat petang ini. Hasilnya diputuskan 1 Syawal 1446 Hijriah bertepatan dengan hari:
SENIN - 31/03/ 2025 M.
Penetapan ini didasarkan pada keputusan sidang isbat yang dipimpin Menteri Agama RI, di Jakarta, Sabtu 29 Ramadhan 1446 H (29/03/2025 M).
TELEGRAM @isnadnet
t.me/isnadnet
Sumber:
DETIKCOM
CIRI KHAS AHLU AHWA' DAN GEROMBOLAN NYA
Ibnul Qayyim رحمه الله berkata:
" Pengekor hawa nafsu menimbang kebenaran dengan pendapat (akal-akal) mereka, BUKAN menimbang pendapat dengan kebenaran."
__
Ighâtsatul Lahfân, 1/85
Ibnu Taimiyyah رحمه الله berkata:
" Ahlu Ahwa sangat fanatik dengan kelompoknya, meskipun mereka tahu bahwa yang mereka ikuti itu salah."
___
Dar’ Ta’ârud al-‘Aql wan-Naql, 1/119
Maka ucapan yang sering kita dengar dari da'i mereka ketika terjadi perselisihan adalah :
" Yang tidak bersama kami adalah salah "
Maka yang paling aman agar tidak terkena SYUBUHAT dengan menjauhi berbicara (berdebat) perkara agama dengan mereka.
Sufyan ats-Tsauri رحمه الله berkata:
" Hati-hatilah dari Ahlu Ahwa! Mereka suka memperindah kata-kata, tetapi mereka adalah penyebar kesesatan."
__
Asy-Syari’ah, Al-Ajurri, 1/311
TELEGRAM @isnadnet
t.me/isnadnet
1 RAMADHAN 1446 H
بـــسم الله الرحمن الرحيم
Pemerintah Republik Indonesia resmi mengumumkan bahwa
1 RAMADHAN 1446 Hijriah bertepatan dengan hari :
SABTU (1/3/2025 M)
Penetapan ini diputuskan berdasarkan hasil sidang isbat yang digelar Kementerian Agama (KEMENAG) Republik Indonesia guna memverikasi hasil pantauan Hilal di 125 titik pemantauan seluruh Indonesia.
Sidang isbat penetapan 1 Ramadhan 1446 Hijriah digelar di kantor Kementerian Agama, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat
Sumber ; 🔴 Live Streaming BIMAS ISLAM & Twitter KEMENAG RI
TELEGRAM @isnadnet
t.me/isnadnet
AHLUSSUNNAH MEMULAI PUASA RAMADHAN DAN MENGAKHIRI-NYA BERDASARKAN KEPUTUSAN PENGUASA
Asy Syaikh Muhammad bin Shōlih al-Utsaimin rohimahullōh berkata ;
وإذا أُعلِن ثُبُوتُ الشَّهر مِن قِبَلِ الحُكُومةِ بِالرَّاديو أو غَيْرِه وَجَبَ العَمَلُ بِذَلِكَ في دُخُولِ الشَّهرِ وَخُرُوجِهِ في رَمَضَانَ أو غَيْرِه، لِأَنَّ إِعلامَهُ مِنْ قِبَلِ الحُكُومةِ حُجْجَةٌ شَرعِيَّةٌ يَجِبُ العَمَلُ بِهَا.
مجالس شهر رمضان للعثيمين : ٢٢
Dan apabila telah diumumkan masuknya suatu bulan oleh penguasa (pemerintah) melalui radio atau selainnya, maka wajib beramal berdasarkan keputusan tersebut. awal atau selesainya suatu bulan, baik itu bulan Ramadhan atau bulan yang lainnya. Sebab, pengumuman dari pihak pemerintah merupakan hujjah syar'i yang wajib diamalkan."
____
Majālis Syahr Romadhōn hal. 22
TELEGRAM @isnadnet
t.me/isnadnet
#istiqomah #ittiba #puasa #ramadhan #ahlussunnah #manhaj #salaf
JAMBI
LOKASI :
Masjid Abdullōh Bin Abbas
- Bagan Pete, Kota Baru/Alam Barajo, Kota Jambi
📍https://maps.app.goo.gl/rTCDxuFsYxf1DQm5A
WAKTU :
In syaa Allooh
Kamis 16 Rajab 1446 H
Ba'da Fajr s/d Selesai
10.30 wib s/d Selesai
Ba'da Dzuhur s/d Selesai
Ba'da Ashar s/d Selesai
Ba'da Maghrib s/d Selesai
TELEGRAM @isnadnet
t.me/isnadnet
SUNNAH MENGERASKAN SEMUA DZIKIR SELESAI SALAM PADA SHOLAT WAJIB DIMULAI DARI ISTIGHFAR
Hukum (kedua) disunnahkan untuk mengeraskan dzikir setelah shalat, berdasarkan hadits Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma bahwa mengeraskan suara dalam dzikir ketika orang-orang berpaling dari shalat wajib adalah kebiasaan di masa Rasulullah ﷺ. Dzikir dengan suara keras ini mencakup semua dzikir, sehingga tidak ada pembedaan antara awal dan akhir dzikir. Apa yang dilakukan sebagian orang dengan mengeraskan dzikir hanya pada istighfar tiga kali dan ucapan "Allahumma Anta as-Salaam wa minka as-Salaam, tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam" kemudian melemahkan suara mereka dalam tasbih, takbir, dan tahmid selanjutnya, adalah sesuatu yang tidak memiliki dasar.
Baca juga ;
Urutan Dzikir Selesai Salam Sholat Wajib yang Shahih
▪️/channel/isnadnet/2341
▪️/channel/isnadnet/2344
Dzikir Nabi ﷺ jika menjadi Imam sholat selesai salam (apa yang dilakukan beliau ﷺ sebelum menghadap makmum)
▪️/channel/isnadnet/2153
▪️/channel/isnadnet/2152
TELEGRAM @isnadnet
t.me/isnadnet
KAUM YANG DI BENCI
ALLŌH WALAUPUN PANDAI BERARGUMEN
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ عَنْ ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَبْغَضَ الرِّجَالِ إِلَى اللَّهِ الْأَلَدُّ الْخَصِمُ
Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakr bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Waki'] dari [Ibnu Juraij] dari [Ibnu Abi Mulaikah] dari ['Aisyah] dia berkata; "Rosūlullōh ﷺ bersabda: "Orang yang paling Allōh benci adalah orang yang keras kepala lagi suka bermusuhan."
____
HR. Muslim 4821
Rasulullah ﷺ bersabda :
مَا ضَلَّ قَوْمٌ بَعْدَ هُدًى كَانُوا عَلَيْهِ إِلَّا أُوتُوا الْجَدَلَ ثُمَّ تَلَا هَذِهِ الْآيَةَ { بَلْ هُمْ قَوْمٌ خَصِمُونَ } الْآيَةَ
"Tidak akan tersesat suatu kaum setelah petunjuk selama mereka masih tetap di atasnya, kecuali orang-orang yang senang berdebat." Kemudian beliau membaca ayat ini, "Tetapi mereka itu adalah kaum yang senang berdebat."
____
HR. Ibnu Majah 47
TELEGRAM @isnadnet
t.me/isnadnet