YUK, BERDOA DI WAKTU MUSTAJAB
“(Waktu siang) di hari Jum‘at ada 12 (jam). Jika seorang muslim memohon pada Allah ‘azza wa jalla sesuatu (di suatu waktu di hari Jum‘at) pasti Allah ‘azza wa jalla akan mengabulkannya. Carilah waktu tersebut yaitu di waktu-waktu akhir setelah ‘Ashar”. (HR. Abu Daud No. 1048, shahih)
Jadi, pada hari Jum‘at antara waktu ‘Ashar dan Maghrib, mari kita perbanyak berdoa di waktu-waktu akhir setelah ‘Ashar (sebelum Maghrib) karena saat itu merupakan waktu mustajab dalam berdoa.
__________________
📌 Kita sama-sama peduli dengan dakwah utama dan prioritas, yaitu tauhid dan aqidah. Anda bisa ikut aktif, caranya ketika mendapatkan share ini, share lagi ke sosial media yang Anda punya dan seterusnya sehingga dakwah tauhid tersebar.
📲 Daftar Broadcast “Indonesia Bertauhid”
Twitter & FB : @indonesiatauhid
Instagram : @indonesiabertauhidofficial
BBM : D0842CB0
Line : http://bit.ly/AkunLineIB
Telegram : @indonesiatauhid
__________________
♻ Silakan disebarluaskan
YUK, BACA SURAT AL-KAHFI
Dari Abu Sa‘id al-Khudri -radhiyallahu ‘anhu-, Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,
“Barang siapa yang membaca surat al-Kahfi pada malam Jum‘at, dia akan disinari cahaya antara dirinya dan Ka’bah”. (HR. ad-Darimi No. 3470 dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahihul Jami’ No. 6471)
Dalam riwayat lain, beliau bersabda,
“Barang siapa yang membaca surat al-Kahfi pada hari Jum‘at, dia akan disinari cahaya di antara dua Jum‘at”. (HR. Hakim No. 6169, Baihaqi No. 635, dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahihul Jami’ No. 6470)
Dua hadits di atas mengisyaratkan bahwa surat al-Kahfi bisa dibaca selama 24 jam di hari Jum‘at. Dimulai sejak terbenamnya matahari di hari Kamis, hingga Maghrib Jum‘at.
Jika kita sibuk, maka boleh diangsur membacanya (tidak sekaligus selesai). Bisa pada waktu luang kita sebelum Maghrib Jum‘at karena pergantian hari dalam Islam dimulai sejak terbenamnya matahari.
– BBG al-Ilmu –
BAGAIMANA DENGAN WANITA HAID?
Orang yang tidak berwudhu (termasuk wanita haid) tidak dibolehkan menyentuh mushaf menurut pendapat mayoritas ulama. Berdasarkan sabda Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam-,
لٙا يَمَسَّ الْقُرْاٰنَ إِلّٙا طَاهِرٌ
“Tidak dibolehkan menyentuh al-Qur’an melainkan orang suci”. (HR. Malik dalam al-Muwattha' No. 468, dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Kitab Irwaul Ghalil No. 122)
Orang yang haid dibolehkan membaca al-Qur’an tanpa menyentuh mushaf menurut pendapat yang terkuat. Misalnya Anda baca dari hafalan, atau memegang mushaf dengan pembatas. Dia juga dibolehkan membaca mushaf yang ada tafsirnya.
Maka seharusnya tidak menyentuh mushaf secara langsung. Anda dapat memegangnya dengan sesuatu yang terpisah darinya seperti kain bersih atau Anda memakai kaos tangan atau membuka kertas mushaf dengan kayu atau pena dan semisal itu.
Hp tidak dapat dinamakan sebagai mushaf. Bacaan al-Qur'an dari hp memudahkan bagi wanita haid dan bagi orang yang kesulitan membawa mushaf bersamanya. (Syaikh Shalih al-Fauzan -hafizhahullah-)
https://islamqa.info/id/70403
__________________
📌 Kita sama-sama peduli dengan dakwah utama dan prioritas, yaitu tauhid dan aqidah. Anda bisa ikut aktif, caranya ketika mendapatkan share ini, share lagi ke sosial media yang Anda punya dan seterusnya sehingga dakwah tauhid tersebar.
📲 Daftar Broadcast “Indonesia Bertauhid”
Twitter & FB : @indonesiatauhid
Instagram : @indonesiabertauhidofficial
BBM : D0842CB0
Line : http://bit.ly/AkunLineIB
Telegram : @indonesiatauhid
__________________
♻ Silakan disebarluaskan
PENTINGNYA SHALAT
Yunus bin ‘Ubaid -rahimahullah- berkata,
“Dua perkara jika hal itu baik pada diri seorang hamba maka baiklah urusannya yang lain, yaitu shalat dan lisannya”.
(lihat at-Tahdzib al-Maudhu‘i li Hilyah al-Auliya', Hal. 274)
TIDAK ADA JATAH DI DALAM ISLAM
Abdullah bin Mas‘ud -radhiyallahu ‘anhu- berkata,
“Barang siapa yang tidak melakukan shalat maka dia sudah tidak punya agama”.
Umar bin Khaththab -radhiyallahu ‘anhu- mengatakan,
“Tidak ada jatah di dalam Islam bagi orang yang meninggalkan shalat”.
(lihat Ta’zhim ash-Shalah karya Syaikh Abdurrazaq al-Badr -hafizhahullah-, Hal. 21)
PEMBEDA ANTARA KEKAFIRAN DAN KEIMANAN
Mujahid bin Jabr -rahimahullah- pernah bertanya kepada Jabir bin Abdillah -radhiyallahu ‘anhu-,
“Apakah amalan yang membedakan antara kekafiran dan keimanan menurut kalian di masa Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam-?”. Beliau menjawab, “Shalat”.
(lihat al-Manhaj as-Salafi ‘inda asy-Syaikh Nashiruddin al-Albani, Hal. 176)
www.al-mubarok.com
__________________
📌 Kita sama-sama peduli dengan dakwah utama dan prioritas, yaitu tauhid dan aqidah. Anda bisa ikut aktif, caranya ketika mendapatkan share ini, share lagi ke sosial media yang Anda punya dan seterusnya sehingga dakwah tauhid tersebar.
📲 Daftar Broadcast “Indonesia Bertauhid”
Twitter & FB : @indonesiatauhid
Instagram : @indonesiabertauhidofficial
BBM : D0842CB0
Line : http://bit.ly/AkunLineIB
Telegram : @indonesiatauhid
__________________
♻ Silakan disebarluaskan
HAKIKAT AGAMA ISLAM
Ibnu Taimiyah -rahimahullah- berkata,
“Ikhlas adalah hakikat agama Islam. Karena Islam itu adalah kepasrahan kepada Allah, bukan kepada selain-Nya. Maka barang siapa yang tidak pasrah kepada Allah sesungguhnya dia telah bersikap sombong. Dan barang siapa yang pasrah kepada Allah dan kepada selain-Nya maka dia telah berbuat syirik.
Dan kedua-duanya, yaitu sombong dan syirik bertentangan dengan Islam. Oleh sebab itulah pokok ajaran Islam adalah syahadat laa ilaha illallah; dan ia mengandung ibadah kepada Allah semata dan meninggalkan ibadah kepada selain-Nya.
Itulah keislaman yang bersifat umum yang tidaklah menerima dari kaum pertama maupun kaum terakhir suatu agama selain agama itu. Sebagaimana firman Allah ta‘ala (yang artinya), “Dan barang siapa yang mencari selain Islam sebagai agama maka tidak akan diterima darinya dan di akhirat dia pasti akan termasuk golongan orang-orang yang merugi”. (QS. Ali ‘Imran [3]: 85)
Ini menegaskan kepada kita bahwasanya yang menjadi pokok agama sebenarnya adalah perkara-perkara batin yang berupa ilmu dan amalan hati, dan bahwasanya amal-amal lahiriyah tidak akan bermanfaat tanpanya”.
(lihat Mawa‘izh Syaikhil Islam Ibni Taimiyah, Hal. 30)
__________________
📌 Kita sama-sama peduli dengan dakwah utama dan prioritas, yaitu tauhid dan aqidah. Anda bisa ikut aktif, caranya ketika mendapatkan share ini, share lagi ke sosial media yang Anda punya dan seterusnya sehingga dakwah tauhid tersebar.
📲 Daftar Broadcast “Indonesia Bertauhid”
Twitter & FB : @indonesiatauhid
Instagram : @indonesiabertauhidofficial
BBM : D0842CB0
Line : http://bit.ly/AkunLineIB
Telegram : @indonesiatauhid
__________________
♻ Silakan disebarluaskan
KEUTAMAAN MEMBACA DUA AYAT TERAKHIR SURAT AL-BAQARAH PADA WAKTU MALAM
Dari Abu Mas‘ud al-Badri -radhiyallahu ‘anhu-, ia berkata bahwasanya Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,
مَنْ قَرَأَ بِالْآيَتَيْنِ مِنْ آخِرِ سُوْرَةِ الْبَقَرَةِ فِيْ لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ
“Barang siapa yang membaca dua ayat terakhir dari surat al-Baqarah pada malam hari, maka ia akan diberi kecukupan”. (HR. Bukhari No. 5009 dan Muslim No. 808)
اٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رّٙبِّهِ وَالْمُؤْمِنُوْنَ ۚ كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلَآئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُّسُلِهِ ۚ وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيْرُ
[Surat al-Baqarah : 285]
لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ إِنْ نّٙسِيْنَآ أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ
[Surat al-Baqarah : 286]
__________________
📌 Kita sama-sama peduli dengan dakwah utama dan prioritas, yaitu tauhid dan aqidah. Anda bisa ikut aktif, caranya ketika mendapatkan share ini, share lagi ke sosial media yang Anda punya dan seterusnya sehingga dakwah tauhid tersebar.
📲 Daftar Broadcast “Indonesia Bertauhid”
Twitter & FB : @indonesiatauhid
Instagram : @indonesiabertauhidofficial
BBM : D0842CB0
Line : http://bit.ly/AkunLineIB
Telegram : @indonesiatauhid
__________________
♻ Silakan disebarluaskan
PELAJARAN TENTANG TAUHID
Syaikh Shalih al-Fauzan -hafizhahullah- berkata,
“Di dalam kalimat ‘iyyaka na’budu’ terkandung tauhid uluhiyah yaitu mengesakan Allah dengan perbuatan-perbuatan hamba yang disyari‘atkan oleh Allah untuk mereka, karena uluhiyah bermakna ibadah. Dan ibadah itu adalah bagian dari perbuatan hamba.
Adapun ‘wa iyyaka nasta‘in’ mengandung tauhid rububiyah. Karena pertolongan adalah salah satu perbuatan Rabb Yang Maha Suci. Dan tauhid rububiyah itu adalah mengesakan Allah dalam hal perbuatan-perbuatan-Nya”.
(lihat Silsilah Syarh Rasa‘il, Hal. 195)
Ketika mengomentari kalimat Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta‘in, Qatadah -rahimahullah- berkata,
“Allah memerintahkan kalian untuk mengikhlaskan ibadah kepada-Nya dan supaya kalian meminta pertolongan kepada-Nya dalam segala urusan kalian”. Ayat ini bermakna “Kami tidak beribadah kecuali kepada-Mu dan kami tidak bertawakal kecuali kepada-Mu”.
(lihat Tafsir Surah al-Fatihah, Hal. 19 dan Tafsir al-Qur'an al-‘Azhim, [1/34])
__________________
📌 Kita sama-sama peduli dengan dakwah utama dan prioritas, yaitu tauhid dan aqidah. Anda bisa ikut aktif, caranya ketika mendapatkan share ini, share lagi ke sosial media yang Anda punya dan seterusnya sehingga dakwah tauhid tersebar.
📲 Daftar Broadcast “Indonesia Bertauhid”
Twitter & FB : @indonesiatauhid
Instagram : @indonesiabertauhidofficial
BBM : D0842CB0
Line : http://bit.ly/AkunLineIB
Telegram : @indonesiatauhid
__________________
♻ Silakan disebarluaskan
SYARAT DITERIMANYA IBADAH
Fudhail bin ‘Iyadh -rahimahullah- berkata,
“Sesungguhnya amalan jika ikhlas namun tidak benar maka tidak akan diterima. Demikian pula apabila amalan itu benar tetapi tidak ikhlas juga tidak diterima sampai ia ikhlas dan benar. Ikhlas itu diperuntukkan bagi Allah, sedangkan benar jika berada di atas Sunnah/tuntunan”.
(lihat Jami’ al-‘Ulum wa al-Hikam, Hal. 19 Cet. Dar al-Hadits)
__________________
📌 Kita sama-sama peduli dengan dakwah utama dan prioritas, yaitu tauhid dan aqidah. Anda bisa ikut aktif, caranya ketika mendapatkan share ini, share lagi ke sosial media yang Anda punya dan seterusnya sehingga dakwah tauhid tersebar.
📲 Daftar Broadcast “Indonesia Bertauhid”
Twitter & FB : @indonesiatauhid
Instagram : @indonesiabertauhidofficial
BBM : D0842CB0
Line : http://bit.ly/AkunLineIB
Telegram : @indonesiatauhid
__________________
♻ Silakan disebarluaskan
HAKIKAT IMAN
Hasan al-Bashri -rahimahullah- berkata,
“Bukanlah iman itu dicapai semata-mata dengan menghiasi penampilan atau berangan-angan, akan tetapi iman adalah apa yang tertanam di dalam hati dan dibuktikan dengan amalan”.
(lihat Aqwal at-Tabi‘in fi Masa‘il at-Tauhid wa al-Iman, Hal. 1124)
__________________
📌 Kita sama-sama peduli dengan dakwah utama dan prioritas, yaitu tauhid dan aqidah. Anda bisa ikut aktif, caranya ketika mendapatkan share ini, share lagi ke sosial media yang Anda punya dan seterusnya sehingga dakwah tauhid tersebar.
📲 Daftar Broadcast “Indonesia Bertauhid”
Twitter & FB : @indonesiatauhid
Instagram : @indonesiabertauhidofficial
BBM : D0842CB0
Line : http://bit.ly/AkunLineIB
Telegram : @indonesiatauhid
__________________
♻ Silakan disebarluaskan
YUK, BACA SURAT AL-KAHFI
Dari Abu Sa‘id al-Khudri -radhiyallahu ‘anhu-, Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,
“Barang siapa yang membaca surat al-Kahfi pada malam Jum‘at, dia akan disinari cahaya antara dirinya dan Ka’bah”. (HR. ad-Darimi No. 3470 dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahihul Jami’ No. 6471)
Dalam riwayat lain, beliau bersabda,
“Barang siapa yang membaca surat al-Kahfi pada hari Jum‘at, dia akan disinari cahaya di antara dua Jum‘at”. (HR. Hakim No. 6169, Baihaqi No. 635, dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahihul Jami’ No. 6470)
Dua hadits di atas mengisyaratkan bahwa surat al-Kahfi bisa dibaca selama 24 jam di hari Jum‘at. Dimulai sejak terbenamnya matahari di hari Kamis, hingga Maghrib Jum‘at.
Jika kita sibuk, maka boleh diangsur membacanya (tidak sekaligus selesai). Bisa pada waktu luang kita sebelum Maghrib Jum‘at karena pergantian hari dalam Islam dimulai sejak terbenamnya matahari.
– BBG al-Ilmu –
BAGAIMANA DENGAN WANITA HAID?
Orang yang tidak berwudhu (termasuk wanita haid) tidak dibolehkan menyentuh mushaf menurut pendapat mayoritas ulama. Berdasarkan sabda Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam-,
لٙا يَمَسَّ الْقُرْآنَ إِلّٙا طَاهِرٌ (رواه مالك في الموطأ [٤٦٨] وصححه الألباني في إرواء الغليل [١٢٢])
“Tidak dibolehkan menyentuh al-Qur’an melainkan orang suci”. (HR. Malik dalam al-Muwattha' No. 468, dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Kitab Irwaul Ghalil No. 122)
Orang yang haid dibolehkan membaca al-Qur’an tanpa menyentuh mushaf menurut pendapat yang terkuat. Misalnya Anda baca dari hafalan, atau memegang mushaf dengan pembatas. Dia juga dibolehkan membaca mushaf yang ada tafsirnya.
Maka seharusnya tidak menyentuh mushaf secara langsung. Anda dapat memegangnya dengan sesuatu yang terpisah darinya seperti kain bersih atau Anda memakai kaos tangan atau membuka kertas mushaf dengan kayu atau pena dan semisal itu.
Hp tidak dapat dinamakan sebagai mushaf. Bacaan al-Qur'an dari hp memudahkan bagi wanita haid dan bagi orang yang kesulitan membawa mushaf bersamanya. (Syaikh Shalih al-Fauzan -hafizhahullah-)
https://islamqa.info/id/70403
______________________
📌 Kita sama-sama peduli dengan dakwah utama dan prioritas, yaitu tauhid dan aqidah. Anda bisa ikut aktif, caranya ketika mendapatkan share ini, share lagi ke sosial media yang Anda punya dan seterusnya sehingga dakwah tauhid tersebar.
📲 Daftar Broadcast “Indonesia Bertauhid”
Twitter & FB : @indonesiatauhid
Instagram : @indonesiabertauhidofficial
BBM : D0842CB0
Line : http://bit.ly/AkunLineIB
Telegram : @indonesiatauhid
______________________
♻ Silakan disebarluaskan
DIRIKANLAH SHALAT MALAM DAN BERSEDEKAHLAH
Allah subhanahu wa ta‘ala berfirman,
تَتَجَافَىٰ جُنُوْبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُوْنَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وّٙطَمَعًا وّٙمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُوْنَ (السّجدة [٣٢]: ١٦)
“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan penuh harap, dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka”. (QS. as-Sajdah [32]: 16)
__________________
📌 Kita sama-sama peduli dengan dakwah utama dan prioritas, yaitu tauhid dan aqidah. Anda bisa ikut aktif, caranya ketika mendapatkan share ini, share lagi ke sosial media yang Anda punya dan seterusnya sehingga dakwah tauhid tersebar.
📲 Daftar Broadcast “Indonesia Bertauhid”
Twitter & FB : @indonesiatauhid
Instagram : @indonesiabertauhidofficial
BBM : D0842CB0
Line : http://bit.ly/AkunLineIB
Telegram : @indonesiatauhid
__________________
♻ Silakan disebarluaskan
PENTINGNYA SHALAT
Yunus bin ‘Ubaid -rahimahullah- berkata,
“Dua perkara jika hal itu baik pada diri seorang hamba maka baiklah urusannya yang lain, yaitu shalat dan lisannya”.
(lihat at-Tahdzib al-Maudhu‘i li Hilyah al-Auliya', Hal. 274)
TIDAK ADA JATAH DI DALAM ISLAM
Abdullah bin Mas‘ud -radhiyallahu ‘anhu- berkata,
“Barang siapa yang tidak melakukan shalat maka dia sudah tidak punya agama”.
Umar bin Khaththab -radhiyallahu ‘anhu- mengatakan,
“Tidak ada jatah di dalam Islam bagi orang yang meninggalkan shalat”.
(lihat Ta’zhim ash-Shalah karya Syaikh Abdurrazaq al-Badr -hafizhahullah-, Hal. 21)
PEMBEDA ANTARA KEKAFIRAN DAN KEIMANAN
Mujahid bin Jabr -rahimahullah- pernah bertanya kepada Jabir bin Abdillah -radhiyallahu ‘anhu-,
“Apakah amalan yang membedakan antara kekafiran dan keimanan menurut kalian di masa Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam-?”. Beliau menjawab, “Shalat”.
(lihat al-Manhaj as-Salafi ‘inda asy-Syaikh Nashiruddin al-Albani, Hal. 176)
__________________
📌 Kita sama-sama peduli dengan dakwah utama dan prioritas, yaitu tauhid dan aqidah. Anda bisa ikut aktif, caranya ketika mendapatkan share ini, share lagi ke sosial media yang Anda punya dan seterusnya sehingga dakwah tauhid tersebar.
📲 Daftar Broadcast “Indonesia Bertauhid”
Twitter & FB : @indonesiatauhid
Instagram : @indonesiabertauhidofficial
BBM : D0842CB0
Line : http://bit.ly/AkunLineIB
Telegram : @indonesiatauhid
__________________
♻ Silakan disebarluaskan
PENGHAPUS TAUHID DAN AGAMANYA
Syaikh Abdul Aziz bin Baz -rahimahullah- berkata,
“Maka apabila seorang mukmin mengetahui bahwasanya tauhid apabila tercampuri dengan syirik maka hal itu akan merusaknya. Sebagaimana hadats merusak thaharah. Maka dia pun mengerti bahwa dirinya harus mengenali hakikat tauhid dan hakikat syirik supaya dia tidak terjerumus dalam syirik.
Karena syirik itulah yang akan menghapuskan tauhid dan agamanya. Karena tauhid inilah agama Allah dan hakikat ajaran agama Islam. Tauhid inilah petunjuk sebenarnya. Apabila dia melakukan salah satu bentuk kesyirikan itu maka Islamnya menjadi batal dan agamanya lenyap...”.
(lihat Syarh al-Qawa‘id al-Arba' oleh Syaikh Abdul Aziz bin Baz -rahimahullah-, Hal. 11)
__________________
📌 Kita sama-sama peduli dengan dakwah utama dan prioritas, yaitu tauhid dan aqidah. Anda bisa ikut aktif, caranya ketika mendapatkan share ini, share lagi ke sosial media yang Anda punya dan seterusnya sehingga dakwah tauhid tersebar.
📲 Daftar Broadcast “Indonesia Bertauhid”
Twitter & FB : @indonesiatauhid
Instagram : @indonesiabertauhidofficial
BBM : D0842CB0
Line : http://bit.ly/AkunLineIB
Telegram : @indonesiatauhid
__________________
♻ Silakan disebarluaskan
JALAN KEBENARAN
Ibnul Qayyim -rahimahullah- berkata,
“Sesungguhnya kebenaran itu hanya satu, yaitu jalan Allah yang lurus, tiada jalan yang mengantarkan kepada-Nya selain jalan itu. Yaitu beribadah kepada Allah tanpa mempersekutukan-Nya dengan apapun, dengan cara menjalankan syari‘at yang ditetapkan-Nya melalui lisan Rasul-Nya -shallallahu ‘alaihi wa sallam-, bukan dengan hawa nafsu dan bid‘ah-bid‘ah”.
(lihat at-Tafsir al-Qayyim, Hal. 116-117)
__________________
📌 Kita sama-sama peduli dengan dakwah utama dan prioritas, yaitu tauhid dan aqidah. Anda bisa ikut aktif, caranya ketika mendapatkan share ini, share lagi ke sosial media yang Anda punya dan seterusnya sehingga dakwah tauhid tersebar.
📲 Daftar Broadcast “Indonesia Bertauhid”
Twitter & FB : @indonesiatauhid
Instagram : @indonesiabertauhidofficial
BBM : D0842CB0
Line : http://bit.ly/AkunLineIB
Telegram : @indonesiatauhid
__________________
♻ Silakan disebarluaskan
KEAGUNGAN DAKWAH TAUHID
Syaikh Khalid bin Abdurrahman asy-Syayi’ -hafizhahullah- berkata,
“Perkara yang pertama kali diperintahkan kepada [Nabi] al-Musthafa -shallallahu ‘alaihi wa sallam- yaitu untuk memberikan peringatan dari syirik. Padahal, kaum musyrikin kala itu juga berlumuran dengan perbuatan zina, meminum khamr, kezaliman, dan berbagai bentuk pelanggaran.
Meskipun demikian, beliau memulai dakwahnya dengan ajakan kepada tauhid dan peringatan dari syirik. Beliau terus melakukan hal itu selama 13 tahun. Sampai-sampai shalat yang sedemikian agung pun tidak diwajibkan kecuali setelah 10 tahun beliau diutus.
Hal ini menjelaskan tentang urgensi tauhid dan kewajiban memberikan perhatian besar terhadapnya. Ia merupakan perkara terpenting dan paling utama yang diperhatikan oleh seluruh para nabi dan rasul...”.
(lihat ta’liq beliau dalam Mukhtashar Sirati an-Nabi karya Imam Abdul Ghani al-Maqdisi, Hal. 59-60)
__________________
📌 Kita sama-sama peduli dengan dakwah utama dan prioritas, yaitu tauhid dan aqidah. Anda bisa ikut aktif, caranya ketika mendapatkan share ini, share lagi ke sosial media yang Anda punya dan seterusnya sehingga dakwah tauhid tersebar.
📲 Daftar Broadcast “Indonesia Bertauhid”
Twitter & FB : @indonesiatauhid
Instagram : @indonesiabertauhidofficial
BBM : D0842CB0
Line : http://bit.ly/AkunLineIB
Telegram : @indonesiatauhid
__________________
♻ Silakan disebarluaskan
UNTUKMU YANG BERTAUBAT
Allah subhanallahu wa ta‘ala berfirman,
وَهُوَ الَّذِيْ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وَيَعْفُوْ عَنِ السَّيِّئَاتِ وَيَعْلَمُ مَا تَفْعَلُوْنَ (الشّورى [٤٢]: ٢٥]
“Dan Dialah yang menerima taubat hamba-hamba-Nya, memaafkan kesalahan-kesalahan, dan mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. asy-Syūrā [42]: 25)
Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,
“Sesungguhnya seorang hamba ditahan rezekinya akibat dosa yang dilakukan”. (HR. An-Nasa‘i dan Ibnu Majah)
Sesungguhnya pintu-pintu rezeki di langit terbuka. Allah ta‘ala menganugerahkan rezeki berupa kesejahteraan di satu pintu. Pintu lainnya dianugerahkan rezeki berupa harta, kesehatan, menyayangi putra dan putri, taubat, hidayah, keberkahan, dan seterusnya.
Ketika Engkau berbuat dosa, dosa yang Engkau anggap remeh, namun ternyata dosa itu telah menutup satu pintu rezeki. Lalu Engkau melakukan dosa lainnya lagi. Maka dosa tersebut menutup pintu rezeki yang lainnya lagi, demikian seterusnya.
Sesungguhnya kita menyembah Tuhan Yang Maha Penerima Taubat dan Penyayang, Yang Maha Pemberi Ampunan dan Mengampuni, Yang Maha Agung dan Mulia. Allah ‘azza wa jalla berfirman,
وَاللّٰهُ يُرِيْدُ أَنْ يَتُوْبَ عَلَيْكُمْ وَيُرِيْدُ الَّذِيْنَ يَتَّبِعُوْنَ الشَّهَوَاتِ أَنْ تَمِيْلُوْا مَيْلًا عَظِيْمًا (النّسآء [٤]: ٢٧)
“Dan Allah hendak menerima taubatmu, akan tetapi orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya menginginkan supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya”. (QS. an-Nisā [4]: 27)
Allah menyukai taubat hamba-hamba-Nya. Allah suka apabila Engkau bertaubat kepada-Nya untuk membuka lembar kehidupan yang baru. Setiap tahun pintu langit tertutup semuanya, kecuali satu pintu yang tak mungkin tertutup, pintunya sangat terbuka lebar, pintu yang paling indah dan agung, yaitu pintu taubat kepada-Nya.
Tahukah Engkau apakah taubat itu? Ia adalah penjaga rasa malu yang senantiasa mengalirkan air mata, rasa sesal akibat masa lalu, diterimanya apa yang akan datang, melepaskan baju yang terasing, dan memakai baju kesetiaan.
Taubat kepada Allah adalah perkara yang dicintai Allah. Dia memanggil hamba-hamba-Nya dan berkata,
وَإِنِّيْ لَغَفَّارٌ لِّمَنْ تَابَ وَاٰمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا ثُمَّ اهْتَدَىٰ (طٰهٰ [٢٠]: ٨٢)
“Dan sungguh, Aku Maha Pengampun bagi yang bertaubat, beriman, beramal shalih, kemudian tetap di jalan yang benar”. (QS. Tāhā [20]: 82)
Allah membuka pintu harapan yang besar untukmu saudaraku, saudariku, juga untukku, dan kepada seluruh umat manusia. Allah jalla wa ‘ala berfirman,
وَمَنْ يَعْمَلْ سُوْءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللّٰهَ يَجِدِ اللّٰهَ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا (النّسآء [٤]: ١١٠)
“Dan barang siapa yang berbuat kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian dia memohon ampunan kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. an-Nisā [4]: 110)
Sesungguhnya Dialah Allah. Siapakah Zat yang menerima taubat? Allah. Allah memanggil dalam ayat tentang pengharapan paling agung menurut ahli ilmu, tentang harapan terbukanya pintu taubat. Berhati-hatilah, saudaraku! Berhati-hatilah, saudariku! Berhati-hatilah dari persangkaan bahwa Allah tak akan mengampunimu! Tidak!
Seperti apapun dosa yang Engkau perbuat, seperti apapun kejahatan yang Engkau lakukan, Dialah Yang Maha Pengampun dan Menutup Kesalahan, Yang Mengampuni dosa-dosa dan Menerima Taubat. Allah memanggilmu dan berkata,
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِيْنَ أَسْرَفُوْا عَلٰٓى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِ ۚ إِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ (الزّمر [٣٩]: ٥٣]
Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. az-Zumar [39]: 53)
PERBANYAKLAH SHALAWAT DI HARI JUM‘AT
Allah ‘azza wa jalla berfirman,
إِنَّ اللّٰهَ وَمَلَآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يٙآ أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا (الاحزاب [٣٣]: ٥٦)
“Sesungguhnya, Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi¹. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya²”. (QS. al-Ahzāb [33]: 56)
[¹] Shalawat dari Allah berarti memberi rahmat; dari malaikat memohonkan ampunan, dan kalau dari orang-orang mukmin berarti berdoa agar diberi rahmat seperti dengan perkataan, Allāhumma shalli ‘alā Muhammad.
[²] Dengan mengucapkan perkataan seperti Assalamu‘alaika ayyuhan Nabi, artinya semoga keselamatan kepada-mu, wahai Nabi.
Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,
“Perbanyaklah shalawat kepadaku pada setiap Jum’at. Karena shalawat umatku akan diperlihatkan padaku pada setiap Jum‘at. Barang siapa yang banyak bershalawat kepadaku, dialah yang paling dekat denganku pada hari kiamat nanti”. (HR. Baihaqi)
AMALKANLAH SHALAWAT BERIKUT
Di antara shalawat yang dianjurkan yang dapat kita amalkan adalah:
[1] Dari Zaid bin Abdullah berkata bahwa sesungguhnya mereka dianjurkan mengucapkan,
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الأُمِّيِّ
“Allahumma sholli ‘ala Muhammad an-Nabiyyil ummiyyi”.
[Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad Nabi yang Ummi]
(lihat Fadhlu ash-Sholah ‘alan Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- No. 60. Syaikh al-Albani mengomentari bahwa hadits ini shahih)
[2] Dari Ka‘ab bin ‘Ujroh, beliau mengatakan,
“Wahai Rasulullah, kami sudah mengetahu bagaimana kami mengucapkan salam padamu. Lalu bagaimana kami bershalawat padamu?” Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda, “Ucapkanlah,
اللَّهُمَّ صّلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
“Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad kama shollaita ‘ala ali Ibrahim, innaka hamidun majid”.
[Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad dan kerabatnya karena Engkau memberi shalawat kepada kerabat Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia]
(lihat Fadhlu ash-Sholah ‘alan Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- No. 56. Syaikh al-Albani mengomentari bahwa sanad hadits ini shahih)
[3] Dalam riwayat Bukhari No. 3370 terdapat lafazh shalawat sebagai berikut,
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
“Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad kama shollaita ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim, innaka hamidun majid. Allahumma barik ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad kama barokta ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim, innaka hamidun majid”.
[Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad dan kerabatnya karena Engkau memberi shalawat kepada Ibrahim dan kerabatnya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, berilah keberkahan kepada Muhammad dan kerabatnya karena Engkau memberi keberkahan kepada Ibrahim dan kerabatnya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia]
Itulah bacaan shalawat yang dapat kita amalkan dan hendaknya kita mencukupkan diri dengan shalawat yang telah diajarkan oleh Nabi kita -shallallahu ‘alaihi wa sallam-.
Janganlah kita mengamalkan shalawat yang sebenarnya tidak ada tuntunan dari Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam-, apalagi mengandung kesyirikan semacam shalawat nariyah. Butuh pembahasan tersendiri untuk membahas shalawat nariyah ini.
Selengkapnya dapat dilihat di https://rumaysho.com/203-perbanyaklah-shalawat-di-hari-jumat.html
ISLAM TELAH SEMPURNA
Allah subhanahu wa ta‘ala berfirman,
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِيْنًا ۚ
“Pada hari ini telah Aku sempurnakan bagi kalian agama kalian, dan Aku telah cukupkan nikmat-Ku atas kalian, dan Aku pun telah ridha Islam menjadi agama bagi kalian”. (QS. al-Mā'idah [5]: 3)
Ibnul Qayyim -rahimahullah- berkata,
“Sesungguhnya kebenaran itu hanya satu, yaitu jalan Allah yang lurus, tiada jalan yang mengantarkan kepada-Nya selain jalan itu. Yaitu beribadah kepada Allah tanpa mempersekutukan-Nya dengan apapun, dengan cara menjalankan syari‘at yang ditetapkan-Nya melalui lisan Rasul-Nya -shallallahu ‘alaihi wa sallam-, bukan dengan hawa nafsu dan bid‘ah-bid‘ah”.
(lihat at-Tafsir al-Qayyim, Hal. 116-117)
__________________
📌 Kita sama-sama peduli dengan dakwah utama dan prioritas, yaitu tauhid dan aqidah. Anda bisa ikut aktif, caranya ketika mendapatkan share ini, share lagi ke sosial media yang Anda punya dan seterusnya sehingga dakwah tauhid tersebar.
📲 Daftar Broadcast “Indonesia Bertauhid”
Twitter & FB : @indonesiatauhid
Instagram : @indonesiabertauhidofficial
BBM : D0842CB0
Line : http://bit.ly/AkunLineIB
Telegram : @indonesiatauhid
__________________
♻ Silakan disebarluaskan
HAKIKAT SEORANG MUKMIN
Sahl bin Abdullah -rahimahullah- berkata,
“Seorang mukmin adalah orang yang senantiasa merasa diawasi Allah, mengevaluasi dirinya, dan membekali diri untuk menyambut akhiratnya”.
(lihat at-Tahdzib al-Maudhu‘i li Hilyah al-Auliya', Hal. 711)
__________________
📌 Kita sama-sama peduli dengan dakwah utama dan prioritas, yaitu tauhid dan aqidah. Anda bisa ikut aktif, caranya ketika mendapatkan share ini, share lagi ke sosial media yang Anda punya dan seterusnya sehingga dakwah tauhid tersebar.
📲 Daftar Broadcast “Indonesia Bertauhid”
Twitter & FB : @indonesiatauhid
Instagram : @indonesiabertauhidofficial
BBM : D0842CB0
Line : http://bit.ly/AkunLineIB
Telegram : @indonesiatauhid
__________________
♻ Silakan disebarluaskan
BERTAWAKALLAH KEPADA ALLAH
Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin -rahimahullah- berkata,
“Bertawakal kepada sesuatu artinya bersandar kepadanya. Adapun bertawakal kepada Allah maksudnya adalah menyandarkan diri kepada Allah ta‘ala dalam rangka mencukupi dan memenuhi keinginannya, baik ketika mencari kemanfaatan ataupun ketika menolak kemudharatan. Ia merupakan bagian kesempurnaan iman dan tanda keberadaannya”.
(lihat Syarh Tsalatsat al-Ushul, Hal. 38)
__________________
📌 Kita sama-sama peduli dengan dakwah utama dan prioritas, yaitu tauhid dan aqidah. Anda bisa ikut aktif, caranya ketika mendapatkan share ini, share lagi ke sosial media yang Anda punya dan seterusnya sehingga dakwah tauhid tersebar.
📲 Daftar Broadcast “Indonesia Bertauhid”
Twitter & FB : @indonesiatauhid
Instagram : @indonesiabertauhidofficial
BBM : D0842CB0
Line : http://bit.ly/AkunLineIB
Telegram : @indonesiatauhid
__________________
♻ Silakan disebarluaskan
MAKNA KALIMAT SYAHADAT
Syahadat laa ilaha illallah maknanya adalah seorang hamba mengakui dengan lisan dan hatinya bahwa tidak ada ma’bud [sesembahan] yang benar kecuali Allah ‘azza wa jalla. Karena ilah bermakna ma’luh [sesembahan], sedangkan kata ta‘alluh bermakna ta‘abbud [beribadah].
Di dalam kalimat ini terkandung penafian dan penetapan. Penafian terdapat pada ungkapan laa ilaha, sedangkan penetapan terdapat pada ungkapan illallah.
Sehingga makna kalimat ini adalah pengakuan dengan lisan -setelah keimanan di dalam hati- bahwa tidak ada sesembahan yang benar selain Allah; dan konsekuensinya adalah memurnikan ibadah kepada Allah semata dan menolak segala bentuk ibadah kepada selain-Nya.
(lihat Fatawa Arkan al-Islam, Hal. 47 oleh Syaikh Ibnu ‘Utsaimin -rahimahullah-)
__________________
📌 Kita sama-sama peduli dengan dakwah utama dan prioritas, yaitu tauhid dan aqidah. Anda bisa ikut aktif, caranya ketika mendapatkan share ini, share lagi ke sosial media yang Anda punya dan seterusnya sehingga dakwah tauhid tersebar.
📲 Daftar Broadcast “Indonesia Bertauhid”
Twitter & FB : @indonesiatauhid
Instagram : @indonesiabertauhidofficial
BBM : D0842CB0
Line : http://bit.ly/AkunLineIB
Telegram : @indonesiatauhid
__________________
♻ Silakan disebarluaskan
JALAN KEBENARAN
Ibnul Qayyim -rahimahullah- berkata,
“Sesungguhnya kebenaran itu hanya satu, yaitu jalan Allah yang lurus, tiada jalan yang mengantarkan kepada-Nya selain jalan itu. Yaitu beribadah kepada Allah tanpa mempersekutukan-Nya dengan apapun, dengan cara menjalankan syari‘at yang ditetapkan-Nya melalui lisan Rasul-Nya -shallallahu ‘alaihi wa sallam-, bukan dengan hawa nafsu dan bid‘ah-bid‘ah”.
(lihat at-Tafsir al-Qayyim, Hal. 116-117)
BERPEGANG TEGUH DENGAN SUNNAH
Imam Ibnu Abil ‘Izz al-Hanafi -rahimahullah- berkata,
“Sunnah adalah jalan Rasul -shallallahu ‘alaihi wa sallam-. Adapun al-Jama‘ah adalah jama‘ah kaum muslimin; mereka itu adalah para sahabat dan para pengikut setia mereka hingga hari kiamat. Mengikuti mereka adalah petunjuk, sedangkan menyelisihi mereka adalah kesesatan”.
(lihat Syarh al-‘Aqidah ath-Thahawiyah, takhrij Syaikh al-Albani, Hal. 382 Cet. al-Maktab al-Islami)
__________________
📌 Kita sama-sama peduli dengan dakwah utama dan prioritas, yaitu tauhid dan aqidah. Anda bisa ikut aktif, caranya ketika mendapatkan share ini, share lagi ke sosial media yang Anda punya dan seterusnya sehingga dakwah tauhid tersebar.
📲 Daftar Broadcast “Indonesia Bertauhid”
Twitter & FB : @indonesiatauhid
Instagram : @indonesiabertauhidofficial
BBM : D0842CB0
Line : http://bit.ly/AkunLineIB
Telegram : @indonesiatauhid
__________________
♻ Silakan disebarluaskan
SUDAH JAM BERAPA?
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
“Sudah jam berapa?”
Pertanyaan ini sering muncul di antara kita. Terutama kalau sedang ada kegiatan atau keperluan bersama rekan-rekan atau teman. Karena tak terasa waktu berjalan demikian cepat. Tak terasa malam telah larut, dan obrolan yang semula hanya berkisar masalah pelajaran pun berubah menjadi obrolan seputar ‘dunia persilatan’.
Inilah fenomena yang ada dan sering kita jumpai di tengah sebagian penimba ilmu dan aktivis Islam. Acara yang tadinya hanya butuh setengah jam, pun pada ujungnya harus bersambung dengan obral-obrol yang tak tentu arah dan faidahnya hingga waktu dua jam pun tak terasa.
Aduhai, betapa murahnya waktu itu bagi kita, sehingga kita sering membuangnya; seolah ia tak berharga! Padahal, Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda, “Ada dua buah nikmat yang kebanyakan manusia tertipu oleh keduanya; yaitu kesehatan dan waktu luang”. (HR. Bukhari)
Saudaraku -semoga Allah merahmatimu- seolah telah lenyap dari ingatan kita, doa indah yang disebutkan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab -rahimahullah- di bagian awal Risalah Qawa‘d Arba’-nya, “Semoga Allah menjadikanmu diberkahi di mana pun kamu berada”. Berkah pada waktu, ilmu, dan amal kita.
Seolah telah luput dari memori kita, hadits Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- yang menyebutkan tujuh golongan yang mendapatkan naungan Allah pada hari kiamat, dan di antaranya adalah ‘pemuda yang tumbuh dalam ketaatan beribadah kepada Allah’; yaitu yang mewarnai waktu-waktunya dengan ketaatan dan manfaat.
Apalagi di masa seperti sekarang ini, ketika media sosial telah menjadi menu sehari-hari yang kerap kali mengalahkan majelis thalabul ‘ilmi dan dzikir penyejuk hati. Kabar dari sana-sini pun mewarnai langit pemikiran dan ufuk kesadaran. ‘Bagaimana tanggapan antum tentang berita ini’, ‘bagaimana menurut antum tentang hal itu’, ‘oh ya, sudah baca status si fulan belum?, bikin heboh banget, banyak yang nge-like lho’, dsb.
Menit demi menit pun berlalu, jam demi jam berganti. Aduhai, media sosial pun berhasil ‘menduduki’ pusat perhatian dan roda kegiatan hidup kita. Sarana memang sering melupakan orang akan tujuan yang ingin dia capai.
Niatnya mau belajar dan mencari teman yang shalih, ee lama-kelamaan nyrempet ghibah dan namimah, lama-kelamaan nyrempet su‘uzhan dan hasad, apalagi kalau sampai keluar makian dan cacian.
Padahal, dahulu kita sering mendengar hadits Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- yang dibawakan oleh Imam Nawawi dalam hadits arba‘in beliau, “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berbicara yang baik atau diam”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Memang suatu ucapan yang baik itu ada 2 macam; baik secara substansinya maupun baik dari sisi tujuan dan buahnya, sebagaimana diterangkan Syaikh Ibnu ‘Utsaimin -rahimahullah- di dalam syarahnya.
Intinya, kita harus pandai menjaga lisan dan tulisan kita. Allah ta‘ala berfirman (yang artinya), “Tidaklah terlontar suatu ucapan pun melainkan di sisinya ada malaikat yang dekat dan selalu mencatat.” (QS. Qaaf [50]: 18)
Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda, “Orang muslim itu adalah yang membuat selamat kaum muslim yang lain dari gangguan lisan dan tangannya. Dan seorang muhajir/berhijrah adalah orang yang meninggalkan segala yang dilarang Alllah kepada dirinya”. (HR. Bukhari)
Wa shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin wa ‘ala alihi wa sallam.
Walhamdulillahi Rabbil ‘alamin.
www.al-mubarok.com
__________________
📌 Kita sama-sama peduli dengan dakwah utama dan prioritas, yaitu tauhid dan aqidah. Anda bisa ikut aktif, caranya ketika mendapatkan share ini, share lagi ke sosial media yang Anda punya dan seterusnya sehingga dakwah tauhid tersebar.
📲 Daftar Broadcast “Indonesia Bertauhid”
Twitter & FB : @indonesiatauhid
Instagram : @indonesiabertauhidofficial
BBM : D0842CB0
Line : http://bit.ly/AkunLineIB
Telegram : @indonesiatauhid
__________________
♻ Silakan disebarluaskan
PERBANYAKLAH SHALAWAT DI HARI JUM‘AT
Allah ‘azza wa jalla berfirman,
إِنَّ اللّٰهَ وَمَلَآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يٙآ أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا (الاحزاب [٣٣]: ٥٦)
“Sesungguhnya, Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi¹. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya²”. (QS. al-Ahzāb [33]: 56)
[¹] Shalawat dari Allah berarti memberi rahmat; dari malaikat memohonkan ampunan, dan kalau dari orang-orang mukmin berarti berdoa agar diberi rahmat seperti dengan perkataan, Allāhumma shalli ‘alā Muhammad.
[²] Dengan mengucapkan perkataan seperti Assalamu‘alaika ayyuhan Nabi, artinya semoga keselamatan kepada-mu, wahai Nabi.
Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,
“Perbanyaklah shalawat kepadaku pada setiap Jum’at. Karena shalawat umatku akan diperlihatkan padaku pada setiap Jum‘at. Barang siapa yang banyak bershalawat kepadaku, dialah yang paling dekat denganku pada hari kiamat nanti”. (HR. Baihaqi)
AMALKANLAH SHALAWAT BERIKUT
Di antara shalawat yang dianjurkan yang dapat kita amalkan adalah:
[1] Dari Zaid bin Abdullah berkata bahwa sesungguhnya mereka dianjurkan mengucapkan,
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الأُمِّيِّ
“Allahumma sholli ‘ala Muhammad an-Nabiyyil ummiyyi”.
[Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad Nabi yang Ummi]
(lihat Fadhlu ash-Sholah ‘alan Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- No. 60. Syaikh al-Albani mengomentari bahwa hadits ini shahih)
[2] Dari Ka‘ab bin ‘Ujroh, beliau mengatakan,
“Wahai Rasulullah, kami sudah mengetahui bagaimana kami mengucapkan salam padamu. Lalu bagaimana kami bershalawat padamu?” Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda, “Ucapkanlah,
اللَّهُمَّ صّلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
“Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad kama shollaita ‘ala ali Ibrahim, innaka hamidun majid”.
[Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad dan kerabatnya karena Engkau memberi shalawat kepada kerabat Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia]
(lihat Fadhlu ash-Sholah ‘alan Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- No. 56. Syaikh al-Albani mengomentari bahwa sanad hadits ini shahih)
[3] Dalam riwayat Bukhari No. 3370 terdapat lafazh shalawat sebagai berikut,
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
“Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad kama shollaita ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim, innaka hamidun majid. Allahumma barik ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad kama barokta ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim, innaka hamidun majid”.
[Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad dan kerabatnya karena Engkau memberi shalawat kepada Ibrahim dan kerabatnya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, berilah keberkahan kepada Muhammad dan kerabatnya karena Engkau memberi keberkahan kepada Ibrahim dan kerabatnya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia]
Itulah bacaan shalawat yang dapat kita amalkan dan hendaknya kita mencukupkan diri dengan shalawat yang telah diajarkan oleh Nabi kita -shallallahu ‘alaihi wa sallam-.
Janganlah kita mengamalkan shalawat yang sebenarnya tidak ada tuntunan dari Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam-, apalagi mengandung kesyirikan semacam shalawat nariyah. Butuh pembahasan tersendiri untuk membahas shalawat nariyah ini.
Selengkapnya dapat dilihat di https://rumaysho.com/203-perbanyaklah-shalawat-di-hari-jumat.html
______________________
📲 Daftar Broadcast “Indonesia Bertauhid”
Twitter & FB : @indonesiatauhid
Instagram : @indonesiabertauhidofficial
BBM : D0842CB0
Line : http://bit.ly/AkunLineIB
Telegram : @indonesiatauhid
______________________
♻ Silakan disebarluaskan
JALAN MENUJU SURGA ITU TERJAL
Dari Anas bin Malik -radhiyallahu ‘anhu-, ia berkata bahwa Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,
حُفَّتِ الْجٙنَّةُ بِالْمَكٙارِهِ وٙحُفَّتِ النَّارُ بِالشَّهٙوٙاتِ (رواه مسلم [٢٨٢٢])
“Surga diliputi perkara-perkara yang dibenci (oleh jiwa) dan neraka diliputi perkara-perkara yang disukai syahwat”. (HR. Muslim No. 2822)
__________________
📌 Kita sama-sama peduli dengan dakwah utama dan prioritas, yaitu tauhid dan aqidah. Anda bisa ikut aktif, caranya ketika mendapatkan share ini, share lagi ke sosial media yang Anda punya dan seterusnya sehingga dakwah tauhid tersebar.
📲 Daftar Broadcast “Indonesia Bertauhid”
Twitter & FB : @indonesiatauhid
Instagram : @indonesiabertauhidofficial
BBM : D0842CB0
Line : http://bit.ly/AkunLineIB
Telegram : @indonesiatauhid
__________________
♻ Silakan disebarluaskan
PELAJARAN MANHAJ DARI SURAT AL-FATIHAH
Di dalam surat al-Fatihah terkandung pelajaran tentang manhaj atau cara beragama yang benar di dalam Islam. Manhaj yang benar itu adalah mengikuti salafush shalih; para pendahulu yang shalih dari umat ini yaitu para sahabat, tabi‘in, dan tabi‘ut tabi‘in.
Syaikh Shalih al-Fauzan -hafizhahullah- berkata,
Di dalam surat al-Fatihah kita berdoa kepada Allah (yang artinya), “Tunjukilah kami kepada jalan yang lurus”. Siapakah orang-orang yang berjalan di atas jalan yang lurus itu? Allah berfirman (yang artinya), “Yaitu jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat kepada mereka”.
Siapakah yang dimaksud ‘orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah’ itu? Mereka itu adalah sebagaimana yang difirmankan oleh Allah dalam ayat (yang artinya), “Yaitu para nabi, shiddiqin, syuhada', dan orang-orang yang shalih”. (QS. an-Nisā [4]: 69)
(lihat transkrip Manhaj Salafish Shalih wa Haajatul Ummah ilaih, Hal. 7-8)
__________________
📌 Kita sama-sama peduli dengan dakwah utama dan prioritas, yaitu tauhid dan aqidah. Anda bisa ikut aktif, caranya ketika mendapatkan share ini, share lagi ke sosial media yang Anda punya dan seterusnya sehingga dakwah tauhid tersebar.
📲 Daftar Broadcast “Indonesia Bertauhid”
Twitter & FB : @indonesiatauhid
Instagram : @indonesiabertauhidofficial
BBM : D0842CB0
Line : http://bit.ly/AkunLineIB
Telegram : @indonesiatauhid
__________________
♻ Silakan disebarluaskan
BAGIAN DARI IBADAH
Isti‘anah (meminta pertolongan kepada Allah) adalah bagian dari ibadah. Meskipun demikian di dalam surat al-Fatihah ia disebutkan secara khusus setelah ibadah. Allah berfirman (yang artinya), “Hanya kepada-Mu kami beribadah dan hanya kepada-Mu kami meminta pertolongan/beristi‘anah”.
Hal ini menunjukkan betapa besarnya kebutuhan hamba untuk memohon pertolongan Allah dalam menjalankan semua ibadah. Karena sesungguhnya apabila Allah tidak menolongnya niscaya dia tidak akan bisa meraih apa yang dia kehendaki; apakah dalam hal melaksanakan perintah ataupun menjauhi larangan.
(lihat keterangan Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di -rahimahullah-dalam Taisir al-Karim ar-Rahman, Hal. 39)
__________________
📌 Kita sama-sama peduli dengan dakwah utama dan prioritas, yaitu tauhid dan aqidah. Anda bisa ikut aktif, caranya ketika mendapatkan share ini, share lagi ke sosial media yang Anda punya dan seterusnya sehingga dakwah tauhid tersebar.
📲 Daftar Broadcast “Indonesia Bertauhid”
Twitter & FB : @indonesiatauhid
Instagram : @indonesiabertauhidofficial
BBM : D0842CB0
Line : http://bit.ly/AkunLineIB
Telegram : @indonesiatauhid
__________________
♻ Silakan disebarluaskan
HAMBA YANG PALING DICINTAI ALLAH
Mutharrif bin Abdullah -rahimahullah- berkata,
“Sesungguhnya di antara hamba-hamba Allah maka hamba yang paling dicintai adalah orang yang sabar dan pandai bersyukur. Yaitu orang yang apabila diberikan ujian maka dia bersabar, dan apabila diberi karunia maka dia pun bersyukur”.
(lihat at-Tahdzib al-Maudhu‘i li Hilyah al-Auliya', Hal. 462)
__________________
📌 Kita sama-sama peduli dengan dakwah utama dan prioritas, yaitu tauhid dan aqidah. Anda bisa ikut aktif, caranya ketika mendapatkan share ini, share lagi ke sosial media yang Anda punya dan seterusnya sehingga dakwah tauhid tersebar.
📲 Daftar Broadcast “Indonesia Bertauhid”
Twitter & FB : @indonesiatauhid
Instagram : @indonesiabertauhidofficial
BBM : D0842CB0
Line : http://bit.ly/AkunLineIB
Telegram : @indonesiatauhid
__________________
♻ Silakan disebarluaskan
📢Pemesanan Rompi Indonesia Bertauhid - 5👕
.
🌷Alhamdulillah telah dibuka kembali pemesanan Rompi IB Kloter 5
.
📅 Pemesanan dibuka tanggal 20 September 2017 - 20 Oktober 2017
.
📆 Pemberitahuan biaya ongkir dan pelunasan 20 September 2017 - 20 Oktober 2017
.
📦 Barang jadi insyaAllah tanggal 20 November 2017
.
📌 Barang PRE-ORDER bukan ready stock.
.
👕 Bahan : Marsoto
.
💵Dengan harga Rp 199.000
.
🛒 Di atas ukuran XL tiap tambah X tambah Rp 5.000
.
✅Sebagian keuntungan disisihkan untuk donasi umum Indonesia Bertauhid
.
📌Harga belum termasuk biaya ongkos kirim
.
📲Cara Pemesanan:
.
1⃣ WhatsApp ke nomor 085-78-700-3000 // Telegram @agusbudiprasetyo
.
Rompi#Nama Lengkap#Warna#Ukuran#Alamat Lengkap#No HP
.
▶Contoh:
Rompi#Andi#Abu-Abu#XL#JL.Perjuangan 01,Yogyakarta 55500#0812-345-678
.
2⃣ Tunggu balasan dari admin, mengenai total biaya dan no transfer
.
3⃣ Transfer ke bank yang dikehendaki
.
4⃣ Konfirmasi dengan menyertakan bukti transfer ke no di atas
.
5⃣ Rompi telah dipesan, dan silakan tunggu di rumah.
.
Mari dipesan gan 😉
.
👇🏻👇🏻👇🏻
.
https://goo.gl/PiDz6h
Kemudian Dia berkata lagi kepadamu, kepadaku, dan kepada seluruh manusia,
وَأَنِيبُوْآ إِلَىٰ رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوْا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُوْنَ (الزّمر [٣٩]: ٥٤]
“Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu, kemudian kamu tidak dapat ditolong”. (QS. az-Zumar [39]: 54)
Kembalilah! Bukalah lembaran yang baru! Jangan menyangka jika Engkau bertaubat, maka dirimu tidak mungkin lagi berbuat dosa selamanya. Taubat lalu berbuat dosa, taubat lagi lalu berbuat dosa, taubat lagi lalu berbuat dosa.
Sesungguhnya surga untuk mereka yang selalu kembali (al-Awwab). al-Awwab adalah mereka yang berulang-ulang melakukan dosa, namun selalu kembali kepada Tuhannya. Allah ta‘ala berfirman,
وَأُزْلِفَتِ الْجَنَّةُ لِلْمُتَّقِيْنَ غَيْرَ بَعِيدٍ (٣١)
“Dan didekatkanlah surga itu kepada orang-orang yang bertaqwa di tempat yang tidak jauh (dari mereka)”. (31)
هٰذَا مَا تُوْعَدُوْنَ لِكُلِّ أَوَّابٍ حَفِيْظٍ (٣٢)
“Inilah yang dijanjikan kepadamu, (yaitu) kepada al-Awwab lagi yang memelihara (aturan-Nya)”. (32)
مٙنْ خَشِيَ الرَّحْمٰنٙ بِالْغَيْبِ وَجَآءَ بِقَلْبٍ مُّنِيْبٍ (٣٣)
“(Yaitu) orang yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pengasih padahal ia tak melihat-Nya, kemudian ia datang dengan hati yang bertaubat”. (33)
(قٓ [٥٠]: ٣١-٣٣)
(QS. Qāf [50]: 31-33)
Wahai Engkau yang melampaui batas dan berbuat dosa! Kemudian Engkau menghentikannya, lalu Engkau menahan diri, dan Engkau pun meninggalkannya. Bergembiralah! Bergembiralah karena Allah telah mewahyukan dalam kitab-Nya,
... إِنْ يَنْتَهُوْا يُغْفَرْ لَهُمْ مَّا قَدْ سٙلٙفٙ... (الأنفال [٨]: ٣٨)
“... Jika mereka berhenti, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa mereka yang telah lalu...”. (QS. al-Anfāl [8]: 38)
Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami semua yang kecil maupun besar, anugerahkanlah taubat pada kami. Wahai Tuhan Semesta Alam, kasihanilah kami dengan rahmat-Mu.
Ya Allah, Jadikanlah kami hamba-hamba-Mu yang bertaubat. Kabulkanlah doa kami semua dan orang-orang yang mengaminkannya, Ya Allah!
(Syaikh Muhammad Buqnah asy-Syahrani -hafizhahullah-)
– Ijma’ 83 –
______________
📌 Kita sama-sama peduli dengan dakwah utama dan prioritas, yaitu tauhid dan aqidah. Anda bisa ikut aktif, caranya ketika mendapatkan share ini, share lagi ke sosial media yang Anda punya dan seterusnya sehingga dakwah tauhid tersebar.
📲 Daftar Broadcast “Indonesia Bertauhid”
Twitter & FB : @indonesiatauhid
Instagram : @indonesiabertauhidofficial
BBM : D0842CB0
Line : http://bit.ly/AkunLineIB
Telegram : @indonesiatauhid
______________
♻ Silakan disebarluaskan
TAWAKAL
Syaikh Shalih al-Fauzan -hafizhahullah- berkata,
“Tawakal kepada Allah adalah sebuah kewajiban yang harus diikhlaskan (dimurnikan) untuk Allah semata. Ia merupakan jenis ibadah yang paling komprehensif, maqam/kedudukan tauhid yang tertinggi, teragung, dan termulia.
Karena dari tawakal itulah tumbuh berbagai amal shalih. Apabila seorang hamba bersandar kepada Allah semata dalam semua urusan agama maupun dunianya, tidak kepada selain-Nya, niscaya keikhlasan dan interaksinya dengan Allah menjadi benar”.
(lihat al-Irsyad ila Shahih al-I’tiqad, Hal. 91)
__________________
📌 Kita sama-sama peduli dengan dakwah utama dan prioritas, yaitu tauhid dan aqidah. Anda bisa ikut aktif, caranya ketika mendapatkan share ini, share lagi ke sosial media yang Anda punya dan seterusnya sehingga dakwah tauhid tersebar.
📲 Daftar Broadcast “Indonesia Bertauhid”
Twitter & FB : @indonesiatauhid
Instagram : @indonesiabertauhidofficial
BBM : D0842CB0
Line : http://bit.ly/AkunLineIB
Telegram : @indonesiatauhid
__________________
♻ Silakan disebarluaskan