Sistem Cepat Belajar Bahasa Arab
2⃣1⃣ Silakan dengarkan rekaman berikut (rek 3.7) lalu ulangi bacaan dalam rekaman tersebut!
Читать полностью…LATIHAN 3 - 5
Buatlah kalimat seperti contoh lengkap dengan terjemahannya dalam Bahasa Indonesia !
Dalam soal-soal latihan Anda diberikan dua kata :
▪ KATA 1 : fi'il mudlari' (فِعْلُ الْمٌضَارِعِ = kata kerja waktu sekarang/akan datang) ==> Silakan Anda rubah-rubah huruf depan dan huruf akhirnya !
▪ KATA 2 : isim (اِسْمٌ = kata benda) ==> Anda diberikan isim yang i'rabnya RAFA' (رَفْعٌ). Silakan Anda rubah menjadi NASHAB (نَصْبٌ) !
2⃣0⃣ Fi'il mudlari' (فِعْلُ الْمُضَارِعِ = kata kerja waktu sekarang atau akan datang) berubah bentuk ketika mubtada' (مُبْتَدَأٌ = subjek) berubah.
Pola perubahan tersebut bisa kita lihat pada tabel berikut ini :
1⃣8⃣ Jenis fi'il (فِعْلٌ = kata kerja) berikutnya adalah fi'il mudlari' (فِعْلُ الْمُضَارِعِ = kata kerja waktu sekarang atau akan datang).
Fi'il mudlari' adalah fi'il yang menunjukkan terjadinya perbuatan yang terjadi dalam dua kemungkinan waktu :
▪ perbuatan tersebut terjadi pada waktu SEKARANG, atau
▪ perbuatan tersebut terjadi pada waktu yang AKAN DATANG.
👉 Yang dimaksud "waktu sekarang" adalah waktu saat terjadinya pembicaraan. Yaitu waktu ketika penutur kalimat (مُتَكَلِّمٌ) berbicara.
👉 Sedangkan yang dimaksud "waktu yang akan datang" adalah waktu setelah terjadinya pembicaraan. Yaitu waktu ketika penutur kalimat (مُتَكَلِّمٌ) telah selesai berbicara.
Dua kemungkinan waktu di atas semuanya ada dalam fi'il mudlari' kecuali bila ada keterangan tambahan.
Contoh :
هُوَ يَكْتُبُ رٍسَالَةً.
"Dia sedang/akan menulis sebuah surat."
Kata يَكْتُبُ (yaktubu) pada kalimat di atas adalah fi'il mudlari'. Menunjukkan terjadinya perbuatan, yaitu "menulis" pada waktu SEKARANG atau AKAN DATANG. Dengan kata lain, perbuatan "menulis" mungkin mulai terjadi saat penutur kalimat berbicara (= SEKARANG). Atau bisa jadi perbuatan "menulis" mulai terjadi saat penutur kalimat selesai berbicara (= AKAN DATANG) . Bisa juga perbuatan tersebut mulai terjadi saat penutur kalimat berbicara (= SEKARANG) dan berlanjut terus hingga sesudah penutur kalimat telah selesai berbicara (= AKAN DATANG) .
Dalam Bahasa Indonesia fi'il mudlari' diterjemahkan dengan tambahan kata berikut :
▪ untuk menunjukkan waktu SEKARANG : "sedang", "lagi", "masih", "tengah".
▪ untuk menunjukkan waktu AKAN DATANG :"akan", "mau", "hendak".
Pada prakteknya tambahan kata-kata di atas terkadang dicantumkan dan terkadang tidak. Disesuaikan dengan konteks pembicaraan dan kebiasaan pengungkapan kalimat dalam Bahasa Indonesia yang fasih.
1⃣6⃣ Silakan dengarkan rekaman berikut (rek 3.6) lalu ulangi bacaan dalam rekaman tersebut!
Читать полностью…Apakah Anda sudah mengerjakan semua soal-soal di atas? Bila sudah, silakan Anda cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban berikut ini :
Читать полностью…1⃣5⃣ Kemudian kita baca bersama-sama bentuk-bentuk fi'il madli (فِعْلُ الْمَاضِيْ = kata kerja waktu lampau). (Silakan dengarkan Rek. 3.5)
Читать полностью…KETERANGAN :
📌 Pada saat mubtada' (مُبْتَدَأٌ = subjek) berubah fi'il madli (فِعْلُ الْمَاضِيْ) berubah harakat huruf akhirnya dari yang semula FATHAH :
▪ tetap FATHAH : terjadi jika fi'il madli tanpa tambahan apa pun, ditambah dengan alif (ــا), ta' (ــتْ) atau ta' alif (ــتَا).
▪menjadi DLAMMAH : terjadi jika fi'il madli ditambah wawu alif (ــوْا).
▪menjadi SUKUN : terjadi jika fi'il madli mendapat tambahan selain tambahan yang tersebut di atas.
📌 Setiap fi'il (فِعْلٌ = kata kerja) mengandung dlamir (ضَمِيْرٌ = kata ganti).
Contoh :
هُوَ كَتَبَ رِسَالَةً.
"DIA telah menulis sebuah surat. "
كَتَبَ رِسَالَةً.
"DIA telah menulis sebuah surat. "
Hilangnya dlamir هُوَ (huwa) di depan kata كَتَبَ (kataba) pada kalimat di atas tidak mengurangi makna kalimat. Sehingga si lawan bicara masih bisa menangkap maksud kalimat tersebut dengan baik. Karena sebenarnya kata كَتَبَ (kataba) terjemahan lengkapnya adalah "DIA TELAH MENULIS" dengan atau tanpa dlamir di depannya.
LATIHAN 3 - 3
Buatlah kalimat seperti contoh lengkap dengan terjemahannya dalam Bahasa Indonesia !
Dalam soal-soal latihan Anda diberikan dua kata :
▪ KATA 1 : fi'il (فِعْلٌ = kata kerja) ==> Silakan Anda rubah-rubah harakat huruf terakhirnya saja. Sedangkan harakat huruf-huruf yang lain Anda tulis saja apa adanya !
▪ KATA 2 : isim jamak (اسْمٌ الْجَمْعِ = kata benda bentuk jamak)==> Anda diberikan isim jamaak yang i'rabnya RAFA' (رَفْعٌ). Silakan Anda rubah menjadi NASHAB (نَصْبٌ) !
1⃣3⃣ Pada saat mubtada' (مُبْتَدَأٌ = subjek) berubah dari mufrad (مُفْرَدٌ = tunggal) menjadi jamak (جَمْعٌ = plural, jumlah lebih dari dua) maka fi'il madli (فِعْلُ الْمَاضِيْ = kata kerja waktu lampau) yang terletak sesudahnya juga ikut berubah dari mufrad menjadi jamak. Secara rinci perubahan ini bisa kita cermati dari tabel berikut :
Читать полностью…1⃣1⃣ Silakan dengarkan rekaman berikut (rek 3.3) lalu ulangi bacaan dalam rekaman tersebut!
Читать полностью…Pembaca yang budiman!
Bila materi ini Anda rasa bermanfaat bagi Anda. Alangkah baiknya jika Anda berbagi juga dengan saudara-saudara Anda, atau teman-teman Anda. Mudah-mudahan apa yang Anda lakukan menjadi amal jariyah bagi Anda.
Caranya?
Bagikan saja iklan berikut ini. Sebarkan seluas-luasnya :
Para pembaca yang budiman!
Saya ucapkan selamat datang bagi Anda yang baru bergabung di chanel ini.
Mungkin ada beberapa di antara Anda yang masih pemula dan merasa bingung harus mulai dari mana.
Anda tidak perlu khawatir dan putus ada. Kesempatan belajar masih terbuka lebar buat Anda.
Caranya?
Cukup scroll terus ke atas materi ini. Anda akan sampai di posting pertama tanggal 14 November 2015. Anda akan sampai pada materi pertama dari nol.
Cobalah Anda luangkan waktu untuk membaca dengan cermat dan mengerjakan soal-soalnya. Maka insya Allah Anda akan merasakan bahwa Bahasa Arab itu MUDAH dan MENYENANGKAN.
Dan saya sarankan bagi Anda untuk mengcopy seluruh materi ini. Sebelum chanel ini diblokir oleh pemerintah kita karena alasan keamanan.
Bila itu terjadi, Anda tetap bisa menghubungi saya lewat email : kacangkapri1982@gmail.com
Demikian dari saya,
Baarakallaahu fiikum.
Hormat saya,
Abu Azizah
LATIHAN 3 - 2
Buatlah kalimat seperti contoh lengkap dengan terjemahannya dalam Bahasa Indonesia !
Dalam soal-soal latihan Anda diberikan dua kata :
▪ KATA 1 : fi'il (فِعْلٌ = kata kerja) ==> Silakan Anda rubah-rubah harakat huruf terakhirnya saja. Sedangkan harakat huruf-huruf yang lain Anda tulis saja apa adanya !
▪ KATA 2 : isim mutsanna (اِسْمٌ مُثَنَّى = kata benda bentuk ganda) ==> Anda diberikan isim mutsanna yang i'rabnya RAFA' (رَفْعٌ). Silakan Anda rubah menjadi NASHAB (نَصْبٌ) !
1⃣0⃣ Pada saat mubtada' (مُبْتَدَأٌ = subjek) berubah dari mufrad (مُفْرَدٌ = tunggal) menjadi mutsannaa (مُثَنَّى = ganda) maka fi'il madli (فِعْلُ الْمَاضِيْ = kata kerja waktu lampau) yang terletak sesudahnya juga ikut berubah dari mufrad menjadi mutsanna. Secara rinci perubahan ini bisa kita cermati dari tabel berikut :
Читать полностью…Bila Anda sudah selesai mengerjakan soal-soal di atas, silakan Anda cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban berikut ini !
Читать полностью…Ada tiga macam perubahan pada tabel di atas :
▪ perubahan huruf depan.
Huruf depan fi'il mudlari' pada tabel di atas berubah-rubah dari ya' (يــ) menjadi ta' (تــ), atau hamzah (أ). Sedangkan harakat huruf-huruf tersebut tidak berubah.
➖ Bila semula fathah maka akan tetap fathah. Contoh kata يَكْتُبُ (yaktubu = menulis) :
هُوَ يَــ...ـكْتُبُ (huwa YAktubu)
هِيَ/اَنْتَ تَــ...ـكْتُبُ (hiya/anta TAktubu)
اَنَا أكْتُبُ (anaa Aktubu)
➖ Bila semula dlammah maka akan tetap dlammah. Contoh kata يُكْرِمُ (yukrimu = memuliakan) :
هُوَ يُــ..ـكْرِمُ (huwa YUkrimu)
هِيَ/اَنْتَ تُــ..ـكْرِمُ (hiya/anta TUkrimu)
اَنَا أُكْرِمُ (anaa Ukrimu)
Harakat huruf depan pada fi'il mudlari' hanya ada dua kemungkinan, yaitu FATHAH atau DLAMMAH. Tidak ada yang berharakat KASRAH.
▪ perubahan harakat huruf akhir.
Huruf akhir fi'il mudlari' pada tabel di atas adalah ba' (ـب). Harakatnya berubah-rubah dari dlammah menjadi kasrah.
▪tambahan pada huruf akhir.
Pada tabel di atas pada saat mubtada' berupa dlamir اَنْتِ (anti) maka kata يَكْتُبُ mengalami tiga perubahan :
➖ huruf depannya berubah dari ya' (يـ) menjadi ta' (تـ)
➖ huruf akhirnya mengalami perubahan harakat dari yang semula dlammah (ـبُ) menjadi kasrah (ـبِ).
➖ mendapatkan tambahan ـيْنَ (ya' nun).
1⃣9⃣ Pada asalnya fi'il mudlari' (فِعْلُ الْمُضَارِعِ = kata kerja waktu sekarang atau akan datang) menunjukkan pada terjadinya perbuatan pada waktu SEKARANG atau AKAN DATANG. Namun bisa saja fi'il mudlari' menunjukkan pada :
📌 terjadinya perbuatan HANYA pada waktu SEKARANG. Ini jika ditandai dengan keterangan yang menunjukkannya. Seperti : اَلْآنَ (sekarang), فِيْ هَذَا الْوَقْتِ (pada waktu ini, sekarang ini), فِي الْحَالِ (sekarang ini), حَالًا (sekarang juga), فِيْ هَذِهِ اللَّحْظَةِ (saat ini, sekarang ini) atau kata-kata lain yang menunjukkan waktu SEKARANG.
Contoh :
هُوَ يَكْتُبُ رِسَالَةً اَلْآنَ.
"Dia SEDANG MENULIS sebuah surat SEKARANG."
Kata يَكْتُبُ (yaktubu) adalah fi'il mudlari'. Pada asalnya mengandung dua kemungkinan waktu yaitu waktu SEKARANG atau AKAN DATANG. Namun karena ada keterangan tambahan berupa kata اَلْآنَ (sekarang) membuat kemungkinan waktu pada kata يَكْتُبُ (yaktubu) hanya tinggal satu, yaitu waktu SEKARANG.
Karena itulah kata يَكْتُبُ (yaktubu) diterjemahkan dengan "SEDANG menulis". Tidak diterjemahkan dengan "SEDANG atau AKAN menulis". Tambahan kata "AKAN" dibuang karena sudah ada kata. اَلْآنَ (sekarang).
Namun tambahan kata "SEDANG" atau "AKAN" boleh juga dihilangkan selama tidak mempengaruhi makna :
"Dia MENULIS sebuah surat SEKARANG."
📌 terjadinya perbuatan hanya pada waktu yang AKAN DATANG. Ini ditandai dengan :
▪ tambahan سَــ (sa) yang ditulis secara bersambung di depan fi'il mudlari'. Tambahan ini menunjukkan terjadinya perbuatan yang akan berlangsung SEBENTAR LAGI /TIDAK LAMA LAGI pada waktu yang AKAN DATANG.
Contoh :
هُوَ سَــيَكْتُبُ رِسَالَةً.
"Dia AKAN menulis sebuah surat (sebentar lagi)."
Untuk menerjemahkan tambahan سَـ (sa) di samping kita tambahkan kata "akan", "kelak", dan sebagainya juga bisa kita tambahkan keterangan yang menunjukkan akan terjadinya perbuatan tidak lama lagi : "sebentar lagi", "tidak lama lagi", dan sebagainya.
Namun tambahan ini bisa juga tidak kita cantumkan jika kita rasa tidak mempengaruhi makna.
▪ tambahan سَوْفَ (saufa) yang ditulis secara terpisah di depan fi'il mudlari'. Tambahan ini menunjukkan terjadinya perbuatan yang akan berlangsung MASIH LAMA LAGI pada waktu yang AKAN DATANG.
Contoh :
هُوَ سَوْفَ يَكْتُبُ رِسَالَةً.
"Dia AKAN menulis sebuah surat (beberapa waktu lagi)."
Untuk menerjemahkan tambahan سَوْفَ (saufa) di samping kita tambahkan kata "akan", "kelak", dan sebagainya juga bisa kita tambahkan keterangan yang menunjukkan akan terjadinya perbuatan pada waktu yang masih lama : "beberapa waktu lagi", "suatu hari nanti", "kelak di kemudian hari", dan sebagainya.
Namun tambahan ini bisa juga tidak kita cantumkan jika kita rasa tidak mempengaruhi makna.
▪ keterangan tambahan seperti kata غَدًا (besok), فِي الْاُسْبُوْعِ الْقَادِمِ (minggu depan), فِي الشٍَهْرِ الْقَادِمِ (bulan depan), dan seterusnya. Contoh :
هُوَ يَكْتُبُ رِسَالَةً غَدًا.
"Dia AKAN menulis sebuah surat besok."
📌 terjadinya perbuatan yang BIASA TERJADI. Artinya perbuatan tersebut telah berlangsung pada waktu LAMPAU, terus berlanjut hingga waktu SEKARANG dan ada kemungkinan untuk terus berlanjut pada waktu yang AKAN DATANG. Biasanya diandai dengan كُلَّ يَوْمٍ (kulla yaumin = setiap hari), كُلَّ شَهْرٍ (kulla syahrin = setiap bulan), دَائمًا (daaiman = selalu, senantiasa) dan keterangan lain yang menunjukkan makna pengulangan. Contoh :
هُوَ يَكْتُبُ رِسَالَةً كُلَّ يَوْمٍ.
"Dia BIASA MENULIS sebuah surat SETIAP HARI."
Dalam kalimat di atas kata يَكْتُبُ (yaktubu) terjemahkan dengan tambahan kata "BIASA". Tidak cocok bila kita terjemahkan dengan tambahan kata "SEDANG" atau "AKAN".
❌ Yang tidak bisa :
Fi'il mudlari' digunakan untuk menunjukkan waktu LAMPAU SAJA. Walaupun ditambahkan keterangan yang menunjukkan waktu lampau, seperti :
➖ kata اَمْسِ (amsi = kemarin)
➖ kata فِيْ الْاسْبُوْعِ الْمَاضِي (fil usbuu'il maadli = minggu lalu, minggu kemarin)
Dan sebagainya.
Contoh kalimat :
هُوَ يَكْتُبُ رِسَالَةً اَمْسِ.
"Dia menulis sebuah surat kemarin."
1⃣7⃣ Pola dasar :
Mari kita perhatikan kalimat paling atas :
هُوَ يَكْتُبُ رِسَالَةً.
Kemudian lakukan langkah-langkah berikut :
☑ Bagi kalimat menjadi kata-kata penyusunnya, lalu cari arti setiap kata :
هُوَ : dia
يَكْتُبُ : sedang /akan menulis
رِسَالَةً : sebuah surat
☑ Tentukan kedudukan setiap kata :
🔹 Mubtada' (مُبْتَدَأٌ) yang berupa dlamir (ضَمِيْرٌ = kata ganti). Yaitu :
هُوَ : dia
🔹 Khabar (خَبَرٌ = predikat) yang terdiri dari :
👉 fi'il mudlari' (فِعْلُ الْمُضَارِعِ= kata kerja waktu sekarang atau akan datang). Yaitu :
يَكْتُبُ : sedang/akan menulis
👉 maf'ul bih (مَفْعُوْلٌ بِهِ = objek). Yaitu :
رِسَالَةً : sebuah surat
I'rab dari maf'ul bih adalah nashab (نَصْبٌ). Ditandai dengan fathatain. Karena merupakan isim mufrad muannats (اِسْمٌ مُفْرَدٌ مُؤَنَّثٌ = kata benda bentuk tunggal berjenis perempuan)
☑ Pahami lalu terjemahkan!
هُوَ يَكْتُبُ رِسَالَةً.
👉 Terjemahan :
"Dia sedang/akan menulis sebuah surat. "
Ada yang kurang jelas dengan pemaparan saya?
Silakan hubungi saya!
Caranya?
1) Klick link di bawah ini :
@abu_azizah
2) Pilih "Start Secret Chat"
3) Klick "OK"
4) Tulis pesan Anda seperti saat Anda menulis pesan lewat WA atau SMS
LATIHAN 3 - 4
Tuliskanlah bentuk-bentuk fi'il madli menurut dlamirnya sesuai dengan contoh lengkap dengan terjemahannya dalam Bahasa Indonesia!
1⃣4⃣ Mari kita coba baca bersama-sama 14 dlamir (ضَمِيْرٌ = kata ganti) dalam Bahasa Arab secara utuh seperti yang tertulis dalam tabel di atas! (Silakan dengarkan Rek. 3.4)
Читать полностью…Apakah Anda sudah mengerjakan semuanya ?
Bila sudah, silakan cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban berikut ini :
PERUBAHAN PADA DLAMIR
▪ Kata هُوَ (huwa) dan هِيَ (hiya) adalah dlamir berbentuk mufrad (مُفْرَدٌ = tunggal). Diubah menjadi هُمْ (hum) dan هُنَّ (hunna) untuk mendapatkan bentuk jamak (جَمْعٌ = plural, lebih dari dua)
Kata هُمْ (hum) dan هُنَّ (hunna) dalam Bahasa Indonesia bisa diterjemahkan menjadi "mereka", atau "beliau".
▪ Kata اَنْتَ (anta) dan اَنْتِ (anti) adalah dlamir berbentuk mufrad (مُفْرَدٌ = tunggal). Diubah menjadi اَنْتُمْ (antum) dan (اَنْتُنَّ) antunna untuk mendapatkan bentuk jamak (جَمْعٌ = plural, lebih dari dua) .
Kata اَنْتُمْ (antum) dan اَنْتُنَّ (antunna) dalam Bahasa Indonesia bisa diterjemahkan menjadi "kalian", atau "Anda".
▪Kata اَنَا (anaa) adalah dlamir berbentuk mufrad (مُفْرَدٌ = tunggal). Diubah menjadi نَحْنُ (nahnu) untuk mendapatkan bentuk mutsanna (مُثَنُّى = ganda) atau jamak (جَمْعٌ = plural, lebih dari dua)
Kata نَحْنُ (nahnu) dalam Bahasa Indonesia bisa diterjemahkan menjadi "kita", atau "kami".
PERUBAHAN PADA FI'IL MADLI
Bila mubtada' (مُبْتَدَأٌ = subjek) berubah dari mufrad (مُفْرَدْ = tunggal, berjumlah satu) menjadi jamak (جَمْعٌ = plural, berjumlah lebih dari dua) , maka fi'il madli (فِعْلُ الْمَاضِيْ = kata kerja waktu lampau) juga ikut berubah dari bentuk mufrad menjadi jamak.
Untuk mendapatkan fi'il madli dalam bentuk jamak bisa dilakukan dengan menambahkan huruf-huruf tertentu pada BENTUK ASAL fi'il madli. Yaitu bentuk fi'il madli paling sederhana dengan mubtada' (مُبْتَدَأٌ = subjek) berupa dlamir هُوَ (huwa). Bentuk asal pada contoh di atas adalah kata كَتَبَ (kataba).
Perubahan tersebut secara rinci adalah sebagai berikut :
▪ Bila mubtada' berupa dlamir هُمْ (hum) maka bentuk fi'il madli didapatkan dengan menambahkan wawu dan alif (ــوْا). Sedangkan harakat huruf akhir dari fi'il madli dirubah dari yang semula fathah menjadi dlammah.
Contoh :
هُمْ + كَتَبَ + ــوْا ==> هُمْ كَـتَــبُــوْا
📝 Tambahan :
Huruf tambahan wawu dan alif (ـوْا) tidak dibaca jika setelah fi'il madli terdapat isim yang diawali al (اَلْ).
Contoh :
هُمْ كَتَــبُــوْا الرِّسَالَاتِ.
"Mereka telah menulis beberapa surat itu. "
Kita baca kata كَتَبُوْا (katabuu) dengan كَـتَـبُ (katabu) tanpa wawu dan alif :
هُمْ كَـتَــبُ الرِّسَالَاتِ.
Sedangkan huruf alif selamanya tidak dibaca namun tetap ditulis adalah semata-semata untuk membedakan antara wawu bentuk jamak dengan wawu yang lain.
▪ Bila mubtada' berupa dlamir هُنَّ (hunna) maka bentuk fi'il madli didapatkan dengan menambahkan nun (ــنَ). Sedangkan harakat huruf akhir dirubah dari yang semula fathah menjadi sukun.
Contoh :
هُنَّ + كَتَبَ + ــنَ ==> هُنَّ كَـتَــبْـــنَ
▪ Bila mubtada' berupa dlamir اَنْتُمْ (antum) maka bentuk fi'il madli didapatkan dengan menambahkan TUM (ــتُمْ). Sedangkan harakat huruf akhir dirubah dari yang semula fathah menjadi sukun.
Contoh :
اَنْتُمْ + كَتَبَ + ــتُمْ ==> اَنْتُمْ كَتَــبْــتُمْ
📝 Tambahan :
Bila setelah fi'il madli dengan tambahan tum (ــتُمْ) ada isim yang didahului al (اَلْ) maka huruf harakat huruf MIM yang semula SUKUN (ــتُمْ) dirubah menjadi DLAMMAH (ــتُمُ).
Contoh :
هُمْ كَــتَــبْــتُمُ الرِّسَالَاتِ.
"Mereka telah menulis beberapa surat itu. "
Jadi kata كَـتَــبْــتُمْ (katabTUM) dibaca كَـتَـبْــتُمُ (katabTUMU).
▪ Bila mubtada' berupa dlamir antunna (اَنْتُنَّ) maka bentuk fi'il madli didapatkan dengan menambahkan TUNNA (ــتُنَّ). Sedangkan harakat huruf terakhir dirubah dari yang semula fathah menjadi sukun.
Contoh :
اْنْتُنَّ + كَتَبَ + ــتُنَّ ==> اَنْتُنَّ كَتـَبــتُنَّ
▪ Bila mubtada' berupa dlamir نَحْنُ (nahnu) maka bentuk fi'il madli didapatkan dengan menambahkan NAA (ــنَا). Sedangkan harakat huruf terakhir dirubah dari yang semula fathah menjadi sukun.
Contoh :
نَحْنُ + كَتَبَ + ــنَا ==> نَحْنُ كَتَــبْــنَا
1⃣2⃣ Pola dasar :
Mari kita perhatikan kalimat paling atas :
هُمْ كَتَبُوْا رِسَالَاتٍ.
Kemudian lakukan langkah-langkah berikut :
☑ Bagi kalimat menjadi kata-kata penyusunnya, lalu cari arti setiap kata :
هُمْ : mereka
كَتَبُوْا : telah menulis
رِسَالَاتٍ : beberapa surat
☑ Tentukan kedudukan setiap kata :
🔹 Mubtada' (مُبْتَدَأٌ) yang berupa dlamir (ضَمِيْرٌ = kata ganti). Yaitu :
هُمْ : mereka
🔹 Khabar (خَبَرٌ = predikat) yang terdiri dari :
👉 fi'il madli (فِعْلُ الْمَاضِيْ = kata kerja waktu lampau). Yaitu :
كَتَبُوْا : telah menulis
👉 maf'ul bih (مَفْعُوْلٌ بِهِ = objek). Yaitu :
رِسَالَاتٍ
I'rab dari maf'ul bih adalah nashab (نَصْبٌ). Ditandai dengan tambahan alif dan ta' kasratain di huruf terakhirnya (ـاتٍ). Karena merupakan isim jama' muannats salim nakirah (اِسْمُ جَمْعِ الْمُؤَنَّثِ السَّالِمُ النَّكِرَةِ= kata benda bentuk jamak beraturan dan tidak tentu untuk jenis perempuan)
☑ Pahami lalu terjemahkan!
هُمْ كَتَبُوْا رِسَالَاتٍ.
👉 Terjemahan :
"Mereka telah menulis beberapa surat. "
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Telah hadir di tengah-tengah kita SISTEM KILAT BELAJAR BAHASA ARAB yang menawarkan metode terbaru dalam revolusi belajar Bahasa Arab.
Caranya :
1⃣ Install applikasi telegram di application store pada link berikut :
https://play.google.com/store/apps/details?id=org.telegram.messenger
2⃣ Lakukan aktivasi seperti saat Anda melakukan aktivasi whatsapp.
3⃣ Klik link ini :
/channel/mafatihusy_syamilah
4⃣ Klik "join"
Bila Anda menganggap hal ini bermanfaat. Alangkah baiknya jika Anda share kepada teman-teman Anda. Semoga tercatat sebagai amal jariyah bagi Anda di sisi Allah.
Ada yang kurang jelas dengan pemaparan saya?
Silakan hubungi saya!
Caranya?
1) Klick link di bawah ini :
@abu_azizah
2) Pilih "Start Secret Chat"
3) Klick "OK"
4) Tulis pesan Anda seperti saat Anda menulis pesan lewat WA atau SMS
Apakah Anda sudah mengerjakan semuanya ?
Bila sudah, silakan cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban berikut ini :
PERUBAHAN PADA DLAMIR
▪ Kata هُوَ (huwa) dan هِيَ (hiya) adalah dlamir berbentuk mufrad (مُفْرَدٌ = tunggal). Diubah menjadi هُمَا (humaa) untuk mendapatkan bentuk mutsanna (مُثَنَّى = ganda).
Kata هُمَا (humaa) dalam Bahasa Indonesia bisa diterjemahkan menjadi "mereka", "mereka berdua", "beliau", "beliau berdua".
▪ Kata اَنْتَ (anta) dan اَنْتِ (anti) adalah dlamir berbentuk mufrad (مُفْرَدٌ = tunggal). Diubah menjadi اَنْتُمَا (antumaa) untuk mendapatkan bentuk mutsanna (مُثَنَّى = ganda).
Kata اَنْتُمَا (antumaa) dalam Bahasa Indonesia bisa diterjemahkan menjadi "kalian", "kalian berdua", "Anda", "Anda berdua".
▪Kata اَنَا (anaa) adalah dlamir berbentuk mufrad (مُفْرَدٌ = tunggal). Diubah menjadi نَحْنُ (nahnu) untuk mendapatkan bentuk mutsanna (مُثَنُّى = ganda).
Kata نَحْنُ (nahnu) dalam Bahasa Indonesia bisa diterjemahkan menjadi "kita", atau "kami".
PERUBAHAN PADA FI'IL MADLI
Bentuk fi'il madli yang paling sederhana adalah bentuk fi'il madli dengan mubtada' berupa dlamir هُوَ (huwa). Dalam contoh di atas adalah kata كَتَبَ (kataba).
Dikatakan sebagai bentuk paling sederhana karena bentuk ini adalah BENTUK ASAL tanpa perubahan dan penambahan apa pun.
Untuk mendapatkan bentuk-bentuk fi'il madli yang lain bisa dilakukan dengan menambahkan huruf-huruf tertentu pada BENTUK ASAL tersebut.
▪ Bila mubtada' (مُبْتُدَأٌ = subjek) berupa dlamir هُمَا (humaa) maka bentuk fi'il madli bisa didapatkan dengan menambahkan :
➖ alif (ـَا) ==> untuk jenis laki-laki. Contoh :
كَتَبَ + ــا ==> كَتَبَــا
➖ ta' dan alif (ـتَا) ==> untuk jenis perempuan. Contoh :
كَتَبَ + ــتَا ==> كَتَــبَــتَا
▪ Bila mubtada' berupa dlamir اَنْتُمَا (antumaa) maka bentuk fi'il madli didapatkan dengan menambahkan ـتُمَا (tumaa). Sedangkan huruf terakhir pada fi'il madli dirubah dari yang semula fathah (بَ) menjadi sukun (بْ). Contoh :
كَتَبَ + ـتُمَا ==> كَتـَـبْــتُمَا
▪ Bila mubtada' berupa dlamir نَحْنُ (nahnu) maka bentuk fi'il madli didapatkan dengan menambahkan ــنَا (naa). Sedangkan huruf terakhir fi'il madli dirubah dari yang semula fathah (بَ) menjadi sukun (بْ). Contoh :
كَتَبَ + ـنَا ==> كَتَــبْــنَا
📝 Tambahan :
Huruf alif tambahan di akhir fi'il madli (فِعْلُ الْمَاضِيْ = kata kerja waktu lampau) tidak dibaca bila setelah fi'il madli ada isim yang didahului al (اَلْ).
Contoh :
هُمَا كَتَبَا الرِّسَالَتَيْنِ.
"Mereka berdua telah menulis dua buah surat itu. "
Karena alif tidak dibaca maka kata كَتَبَا (katabaa) kita ucapkan sebagai كَتَبَ (kataba) dengan ba' dibaca pendek tanpa alif.
Ketentuan ini berlaku juga untuk kata كَتَبَتَا (katabataa), كَتَبْتُمَا (katabtumaa), dan كَتَبْنَا (katabnaa).
9⃣ Pola dasar :
Mari kita perhatikan kalimat paling atas :
هُمَا كَتَبَا رِسَالَتَيْنِ.
Kemudian lakukan langkah-langkah berikut :
☑ Bagi kalimat menjadi kata-kata penyusunnya, lalu cari arti setiap kata :
هُمَا : mereka berdua
كَتَبا : telah menulis
رِسَالَتَيْنِ : dua buah surat
☑ Tentukan kedudukan setiap kata :
🔹 Mubtada' (مُبْتَدَأٌ) yang berupa dlamir (ضَمِيْرٌ = kata ganti). Yaitu :
هُمَا : mereka berdua
🔹 Khabar (خَبَرٌ = predikat) yang terdiri dari :
👉 fi'il madli (فِعْلُ الْمَاضِيْ = kata kerja waktu lampau). Yaitu :
كَتَبا : telah menulis
👉 maf'ul bih (مَفْعُوْلٌ بِهِ = objek). Yaitu :
رِسَالَتَيْنِ : dua buah surat
I'rab dari maf'ul bih adalah nashab (نَصْبٌ). Ditandai dengan tambahan ta, ya' dan nun di huruf terakhirnya (ـتَيْنِ). Karena merupakan isim mutsanna muannats (اِسْمٌ مُثَنَّى مُؤَنَّثٌ = kata benda bentuk ganda berjenis perempuan)
☑ Pahami lalu terjemahkan!
هُمَا كَتَبَا رِسَالَتَيْنِ.
👉 Terjemahan :
"Mereka berdua telah menulis dua buah surat. "