mafatihusy_syamilah | Unsorted

Telegram-канал mafatihusy_syamilah - Sistem Kilat Belajar Bahasa Arab

793

Sistem Cepat Belajar Bahasa Arab

Subscribe to a channel

Sistem Kilat Belajar Bahasa Arab

4⃣3⃣ Silakan dengarkan rekaman berikut (rek 2.11) lalu ulangi bacaan dalam rekaman tersebut!

Читать полностью…

Sistem Kilat Belajar Bahasa Arab

Latihan 2 - 10

Kerjakanlah sesuai contoh lengkap beserta terjemahannya!
1⃣ Soal No. 1

Читать полностью…

Sistem Kilat Belajar Bahasa Arab

🔹 Jika mudlaf ilaih berupa isim yang tidak didahului al (اَلْ) maka ya' TETAP DIUCAPKAN.

Contoh :

اَمَامَ مُسْلِمِيْ مِصْرَ

"di depan orang-orang muslim Mesir"

Untuk lebih jelasnya silakan dengarkan rekaman berikut ! (Rek. 2.10.2) :

Читать полностью…

Sistem Kilat Belajar Bahasa Arab

4⃣2⃣ Idlafah (اِضَافَةٌ) yaitu susunan kata yang tersusun atas dua buah isim (اِسْمٌ = kata benda). Isim yang pertama disebut mudlaf (مُضَافٌ) sedangkan isim yang kedua disebut mudlaf ilaih (مُضَافٌ اِلَيْهِ). Contoh :

بَيْتُ الْمُسْلِمِ

(rumah muslim itu)

مُسْلِمُ الْيَابَانِ

(muslim Jepang)

dan seterusnya.

👉 KETENTUAN :

Bila idlafah (اِضَافَةٌ) didahului oleh :

➖ dharaf (ظَرْفٌ = kata keterangan) seperti اَمَامَ (di depan), خَلْفَ (di belakang), dsb.

➖ huruf jarr (حَرْفُ الْجَرِّ) seperti مِنْ (dari), فِيْ (di dalam), عَلَى (di atas), dsb.

Maka akan terjadi hal-hal sebagai berikut :

▪ Mudlaf (مُضَافٌ) berubah i'rabnya dari yang semula RAFA' (رَفْعٌ) menjadi JARR (جَرٌّ).

▪ Mudlaf ilaih (مُضَافٌ اِلَيْهِ) i'rabnya TETAP jarr.

Pola perubahan ini bisa Anda simak secara lengkap pada tabel berikut :

Читать полностью…

Sistem Kilat Belajar Bahasa Arab

4⃣0⃣ Silakan dengarkan rekaman berikut (rek 2.10) lalu ulangi bacaan dalam rekaman tersebut!

Читать полностью…

Sistem Kilat Belajar Bahasa Arab

Latihan 2 - 9

Buatlah kalimat dengan menggunakan kosakata yang disediakan beserta terjemahannya sesuai dengan contoh!

1⃣ Soal No. 1

Читать полностью…

Sistem Kilat Belajar Bahasa Arab

3⃣9⃣ Makna tersirat artinya makna yang tidak secara langsung terucap dalam suatu pembicaraan.

▪ Contoh 1 :

"Bakso !!!"

Makna tersiratnya adalah :

"(Pak, berhenti ! Saya ingin beli) bakso ! "

▪ Contoh 2 :

"Maling !!! Maling !!!"

Makna tersiratnya :

"(Tolong !! Ada) maling (mengambil barang milik saya) !!! (Tolong !! Ada) maling (mengambil barang milik saya) !!!

Bisa juga makna tersiratnya :

(Awas !! Ada) maling !!! (Awas!! Ada) maling !!!!

▪ Contoh 3 :

Ibu : "Budi, siapa yang berangkat ke sekolah bersamamu tadi ? "

Budi : "Toni, Bu."

Makna tersirat dari jawaban Budi :

"Toni (yang berangkat ke sekolah bersama saya tadi), Bu."

▪ Contoh 4 :

"Buku sejarah"
"Rumah kontrakan"
"Buku Pak Guru"

Makna tersiratnya adalah :

"Buku (tentang) sejarah"
"Rumah (untuk) kontrakan"
"Buku (milik) Pak Guru "

👉 Dari contoh-contoh di atas. Bila dinyatakan secara lengkap ternyata di antara kata-kata yang terucap terdapat kata-kata sisipan. Seperti yang ditunjukkan dalam tanda kurung. Kata-kata tersebut mungkin saja tidak pernah terucap oleh kita tetapi terpahami dalam pikiran kita.

Dalam Bahasa Arab. Kata-kata sisipan yang ada di antara kata-kata yang terucap banyak sekali kita jumpai. Di antaranya dalam susunan idlafah. Antara mudlaf dan mudlaf ilaih terdapat kata-kata sisipan. Kata-kata tersebut tidak pernah terucap tetapi terpahami dalam pikiran. Kata-kata tersebut antara lain :

📌 Kata لِ untuk dua pengertian :

♦ menyatakan milik (لِلْمِلْكِ). Diterjemahkan dengan "milik", "kepunyaan", "nya". Contoh :

هَذَا حِصَانُ عَلِيٍّ

"Ini adalah kuda Ali."

👉 Maknanya tersiratnya adalah :

هَذَا حِصَانٌ (لِــ)ـعَلِيٍّ

"Ini adalah kuda (milik) Ali.

♦ menyatakan kekhususan (لِلْاِخْتِصَاصِ). Diterjemahkan dengan "khusus untuk..". Contoh :

أَخَذْتُ بِلِجَامِ الْفَرَسِ

"Aku memegang tali kekang kuda."

👉 Maknanya tersiratnya adalah :

أَخَذْتُ بِلِجَامٍ (لِــ)ـلْفَرَسِ

"Aku memegang tali kekang (khusus untuk) kuda."

📌 Kata مِنْ

untuk menerangkan jenis (لِلْجِنْسِ). Diterjemahkan dengan "dari", "dari jenis", "dari bahan", dari golongan","dari kalangan", "terbuat dari"....Contoh :

بَابُ خَشَبٍ

"pintu kayu"

سُوَارُ ذَهَبٍ

"gelang emas"

أَثْوَابُ صُوْفٍ

"baju-baju wol"

شَيَاطِيْنُ الْاِنْسِ

"setan-setan jin"

👉 Makna tersiratnya adalah :

بَابٌ (مِنْ) خَشَبٍ

"pintu (dari jenis/ yang terbuat dari) kayu"

سُوَارٌ (مِنْ) ذَهَبٍ

"gelang (dari jenis/ yang terbuat dari) emas"

أَثْوَابٌ (مِنْ) صُوْفٍ

"baju-baju (dari jenis/ dari bahan) wol"

شَيَاطِيْنُ (مِنَ) الْجِنِّ

"setan-setan (dari jenis/ dari golongan/ dari kalangan/ dari bangsa) jin"

📌 Kata فِيْ

♦ untuk menunjukkan kata keterangan tempat (ظَرْفُ الْمَكَانِ). Diterjemahkan dengan "di", "pada" :

مُسْلِمُ الْيَابَانِ

"muslim Jepang"

رَفِيْقُ الْمَدْرَسَةِ

"teman sekolah"

👉 Makna tersiratnya adalah

مُسْلِمٌ (فِيْ) الْيَابَانِ

"muslim (di) Jepang"

رَفِيْقٌ (فِيْ) الْمَدْرَسَةِ

"teman (di) sekolah"

♦ untuk menunjukkan keterangan waktu (ظَرْفُ الزَّمَانِ). Diterjemahkan dengan "pada waktu", "di saat", "dalam waktu", "pada masa", "pada". Contoh :

صَلَاةُ الْمَغْرِبِ

"sholat magrib"

صَلَاةُ اللَّيْلِ

"sholat malam"

👉 Makna tersiratnya :

صَلَاةٌ (فِيْ) الْمَغْرِبِ

"sholat (pada waktu) magrib"

صَلَاةٌ (فِيْ) اللَّيْلِ

"sholat (pada waktu) malam"

📌 Kata كَ

untuk menunjukkan makna penyerupaan (لِلتَّشْبِيْهِ). Diterjemahkan sebagai "seperti", "laksana", "bagaikan", "bagai", "yang diibaratkan seperti". Contoh :

اِنْتَثَرَ لُؤْلُؤُ الدَّمْعِ عَلَى وَرْدِ الْخُدُوْدِ

"Keluarlah mutiara air mata di pipi yang merah"

👉 Makna tersiratnya :

اِنْتَثَرَ دَمْعٌ (كَــ)ـاللُّؤْلُؤِ عَلَى وَرْدِ الْخُدُوْدِ.

"Keluarlah air mata (laksana) mutiara di pipi yang merah".

👉 Pada susunan di atas. Sesuatu yang diserupakan, yaitu دَمْعٌ (air mata) diletakkan sebagai mudlaf ilaih. Bukan diletakkan sebagai mudlaf.

Sehingga :

لُؤْلُؤُ الدَّمْعِ = دَمْعٌ (كَــ)ـاللُّؤْلُؤِ

"mutiara air mata" = "air mata (laksana) mutiara"

❌ Bukan :

لُؤْلُؤُ الدَّمْعِ = لُؤْلُؤٌ (كَــ)ـالدَّمْعِ

"mutiara air mata" = "mutiara (laksana) air mata"

Читать полностью…

Sistem Kilat Belajar Bahasa Arab

👉 Dari contoh di atas :

Khabar (خَبَرٌ = predikat) selalu saja :

➖ berjenis mu'annats (مُؤَنَّثٌ = perempuan)
➖ berbentuk mufrad (مُفْرَدٌ = tunggal)

Padahal mudlaf ilaih (مُضَافٌ اِلَيْهِ) berubah-rubah jenis dan jumlahnya.

🔍 Mengapa?

💡 Jawab :

➖ berdasarkan kaidah asal : khabar (خَبَرٌ = predikat) harus mengikuti mubtada' (مُبْتَدَأٌ = subjek) dalam hal jenis maupun jumlahnya.

➖ mubtada' dalam susunan di atas terdiri atas mudlaf dan mudlaf ilaih.

➖ untuk menentukan jenis dan jumlah dari mubtada' yang dilihat adalah mudlaf. Bukan mudlaf ilaih.

Kerena mudlaf :

➖ berjenis mu'annats dan
➖ berbentuk mufrad

Maka demikian juga khabar. Harus mengikuti mudlaf dalam jenis dan jumlahnya.

❌ Tidak boleh :

سَيَّارَةُ الْمُسْلِمِ كَبِيْرٌ
سَيَّارَةُ الْمُسْلِمَتَيْنِ كَبِيْرَتَيْنِ

Dan seterusnya

Читать полностью…

Sistem Kilat Belajar Bahasa Arab

3⃣8⃣ Jika ada dua buah isim (اِسْمٌ = kata benda) digabung sehingga membentuk susunan kata yang disebut idlafah (اِضَافَةٌ) lalu diletakkan dalam sebuah kalimat maka yang dilihat adalah mudlaf (مُضَافٌ). Baik dari sisi jenisnya maupun dari sisi jumlahnya.

DARI SISI JENISNYA

Apakah mudlaf berjenis :

➖ mudzakkar (مُذَكَّرٌ = laki-laki), ataukah

➖ mu'annats (مُؤَنَّثٌ = perempuan)

DARI SISI JUMLAHNYA

Apakah mudlaf berbentuk :

➖ mufrad (مُفْرَدٌ = tunggal),

➖ mutsanna (مُثَنَّى = ganda, berjumlah dua), ataukah

➖ jamak (جَمْعٌ = jamak, jumlahnya lebih dari dua)

Untuk lebih jelasnya silakan perhatikan contoh-contoh berikut ini!

▪ Contoh 1 :

Читать полностью…

Sistem Kilat Belajar Bahasa Arab

📋 Tambahan :

➖ Jika mudlaf ilaih didahului al (اَلْ) maka alif dan wawu pada mudlaf TIDAK DIUCAPKAN.

Contoh :

مُسْلِمَا الْيَابَانِ

(Dua orang muslim Jepang)

مُسْلِمَتَا الْيَابَانِ

(Dua orang muslimah Jepang)

مُسْلِمُو الْيَابَانِ

(Orang-orang muslim Jepang)

Alif pada kata مُسْلِمَا dan kata مُسْلِمَتَا tidak diucapkan. Demikian juga wawu pada kata مُسْلِمُو juga tidak diucapkan.

Lebih jelasnya silakan dengarkan rekaman berikut ini (rek. 2.9.1)

Читать полностью…

Sistem Kilat Belajar Bahasa Arab

3⃣6⃣ Pola dasar :

Mari kita perhatikan kalimat paling atas pada kelompok kalimat bagian kanan :

مُسْلِمُ الْيَابَانِ صَابِرٌ

Kemudian lakukan langkah-langkah berikut :

☑ Bagi kalimat menjadi kata-kata penyusunnya, lalu cari arti setiap kata :

مُسْلِمُ : muslim

اَلْيَابَانِ : Jepang

صَابِرٌ : yang sabar

☑ Tentukan kedudukan setiap kata !

🔹 Mubtada' (مُبْتَدَاءٌ = subjek)

👉 Mubtada' tersusun dari dua bagian yaitu :

➖ Mudlaf (مُضَافٌ), yaitu :

مُسْلِمُ : muslim

➖ Mudlaf ilaih (مُضَافٌ اِلَيْهِ), yaitu :

اَلْيَابَانِ : Jepang

🔹Khabar (خَبْرٌ = predikat) :

صَابِرٌ : yang sabar

☑ Pahami lalu terjemahkan!

مُسْلِمُ الْيَابَانِ صَابِرٌ

👉 Terjemahan :

"Muslim Jepang itu sabar. "

Читать полностью…

Sistem Kilat Belajar Bahasa Arab

Apakah Anda sudah mengerjakan semuanya?

Bila Anda sudah selesai mengerjakan semuanya silakan Anda membuka kunci jawabannya berikut ini :

Читать полностью…

Sistem Kilat Belajar Bahasa Arab

Ada yang kurang jelas dengan pemaparan saya?

Silakan hubungi saya!

Caranya?

1) Klick link di bawah ini :

@abu_azizah

2) Pilih "Start Secret Chat"
3) Klick "OK"
4) Tulis pesan Anda seperti saat Anda menulis pesan lewat WA atau SMS

Читать полностью…

Sistem Kilat Belajar Bahasa Arab

3⃣4⃣ Susunan kata yang terbentuk dari mudlaf dan mudlaf ilaih disebut sebagai IDLAFAH (اِضَافَةٌ). Contoh :

بَيْتُ الْمُسْلِمِ
(rumah muslim itu)

Bila kita perhatian susunan tersebut :

🎯 Isim yang pertama - yaitu mudlaf (مُضَافٌ) :

☑ tidak didahului al (اَلْ).

Ini tidak lain karena mudlaf adalah isim nakirah (اِسْمُ النَّكِرَةِ = kata benda tidak tentu). Contoh :

بَيْتُ الْمُسْلِمِ (rumah muslim itu)

كِتَابُ الْمُدَرِّسِ (buku guru itu)

❌ Sehingga tidak boleh :

اَلْبَيْتُ الْمُسْلِمِ

اَلْكِتَابُ الْمُدَرِّسِ

☑ tanwinnya hilang

bila mudlaf bertemu dengan mudlaf ilaih maka tanwin harus dihilangkan. Contoh :

بَيْتٌ + اَلْمُسْلِمُ => بَيْتُ الْمُسْلِمِ

كِتَابٌ + اَلْمُدَرِّسُ => كِتَابُ الْمُدَرِّسِ

❌ Tidak boleh :

بَيْتٌ اَلْمُسْلِمِ

كِتَابٌ اَلْمُدَرِّسِ

☑ i'rab tetap

sebab mudlaf ilaih tidak berpengaruh terhadap i'rab mudlaf. Contoh :

Tetap rafa' (dlammah)

بَيْتٌ + اَلْمُسْلِمُ => بَيْتُ الْمُسْلِمِ

❌ Tidak menjadi jarr (kasrah) :

بَيْتٌ + اَلْمُسْلِمُ => بَيْتِ الْمُسْلِمِ

❌ Tidak menjadi nashab (fathah)

بَيْتٌ + اَلْمُسْلِمُ => بَيْتَ الْمُسْلِمِ

🎯 Isim yang kedua - yaitu mudaf ilaih (مُضَافٌ اِلَيْهِ)

☑ i'rabnya berubah dari yang semula rafa' menjadi jarr

Contoh :

بَيْتٌ + اَلْمُسْلِمُ => بَيْتُ الْمُسْلِمِ

❌ Tidak boleh tetap rafa' (dlammah)

بَيْتٌ + اَلْمُسِلِمُ => بَيْتُ الْمُسْلِمُ

❌ Tidak boleh nashab (fathah)

بَيْتٌ + اَلْمُسْلِمُ => بَيْتُ الْمُسْلِمَ

☑ didahului al (اَلْ) dan boleh juga tidak didahului al (اَلْ) tergantung makna yang diinginkan :

🔷 bila didahului al (اَلْ) maka akan membuat mudlaf yang semula bermakna nakirah (نَكِرَةٌ = tidak tentu) menjadi ma'rifah (مَعْرِفَةٌ = tertentu).Artinya : makna mudlaf yang semula BEBAS (= LUAS) menjadi TERBATAS (= MENYEMPIT) pada SATU kemungkinan makna saja.

Contoh :

بَيْتٌ + اَلْمُسْلِمُ => بَيْتُ الْمُسْلِمِ

➖ kata بَيْتٌ (sebuah rumah) menunjukkan makna BEBAS (= LUAS). Sebab rumah mana yang dimaksud tidak ada kepastian. Boleh jadi rumah susun, rumah dinas, rumah adat, rumah Ahmad, dan seterusnya. Bisa sembarang rumah. Asalkan rumah.

➖ kata اَلْمُسْلِمُ (muslim itu) menunjukkan makna yang TERBATAS (= MENYEMPIT) pada satu kemungkinan. Yaitu seorang muslim yang sudah dikenal oleh penutur kalimat. Bukan sembarang muslim.

➖ pada susunan بَيْتُ الْمُسْلِمِ (rumah muslim itu) kata اَلْمُسْلِمِ membatasi pengertian kata بَيْتٌ yang semula BEBAS (= LUAS) menjadi TERBATAS (= MENYEMPIT) pada satu kemungkinan saja. Bahwa rumah tersebut bukanlah sembarang rumah. Tetapi rumah milik seorang muslim yang sudah dikenal oleh penutur kalimat.

🔷 bila tidak didahului al (اَلْ) maka mudlaf akan tetap nakirah. Hanya saja menjadi lebih khusus. Artinya : makna mudlaf yang semula BEBAS (= LUAS) akan menjadi TERBATAS (= MENYEMPIT). Namun tidak terbatas pada satu kemungkinan saja. Tetapi terbatas pada BEBERAPA kemungkinan.

Contoh :

بَيْتٌ + مُسْلِمٌ => بَيْتُ مُسْلِمٍ

➖ kata بَيْتٌ (sebuah rumah) menunjukkan makna BEBAS (= LUAS). Sebab rumah mana yang dimaksud tidak ada kepastian. Boleh jadi rumah susun, rumah dinas, rumah adat, rumah Ahmad, dan seterusnya. Bisa sembarang rumah. Asalkan rumah.

➖ kata مُسْلِمٌ (seorang muslim) menunjukkan makna (BEBAS = LUAS). Bisa siapa saja asalkan dia muslim.

➖ pada susunan بَيْتُ مُسْلِمٍ (rumah seseorang muslim) kata مُسْلِمٍ membatasi makna kata بَيْتٌ dari yang semula BEBAS (= LUAS) menjadi TERBATAS (= MENYEMPIT) . Namun terbatasnya bukan pada satu kemungkinan. Tetapi terbatas pada BEBERAPA kemungkinan. Bahwa rumah tersebut milik seorang muslim. Sedangkan siapa muslim tersebut ada beberapa kemungkinan. Bisa siapa saja yang penting muslim.

Pola perubahan i'rab pada mudlaf dan mudlaf ilaih secara rinci bisa dilihat pada tabel berikut ini :

Читать полностью…

Sistem Kilat Belajar Bahasa Arab

Sistem Kilat Belajar Bahasa Arab:
3⃣2⃣ Pola dasar :

Mari kita perhatikan kalimat paling atas pada kelompok kalimat bagian kanan :

بَيْتُ الْمُسْلِمِ كَبِيْرٌ.

Kemudian lakukan langkah-langkah berikut :

☑ Bagi kalimat menjadi kata-kata penyusunnya, lalu cari arti setiap kata :

بَيْتُ : rumah
الْمُسْلِمِ : muslim itu
كَبِيْرٌ : besar yang

☑ Tentukan kedudukan setiap kata !

🔹 Mubtada' (مُبْتَدَاءٌ = subjek)

👉 Mubtada' tersusun dari dua bagian yaitu :

➖ Mudlaf (مُضَافٌ), yaitu :

بَيْتُ : rumah

➖ Mudlaf ilaih (مُضَافٌ اِلَيْهِ), yaitu :

اَلْمُسْلِمِ : muslim itu

🔹Khabar (خَبْرٌ = predikat) :

كَبِيْرٌ : yang besar

☑ Pahami lalu terjemahkan!

بَيْتُ الْمُسْلِمِ كَبِيْرٌ

👉 Terjemahan :

"Rumah muslim itu besar. "

Читать полностью…

Sistem Kilat Belajar Bahasa Arab

Apakah Anda sudah selesai mengerjakan semua soal-soal latihan di atas?
Bila sudah, silakan cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban berikut ini!

Читать полностью…

Sistem Kilat Belajar Bahasa Arab

🔹 Adapun huruf ya' pada kata مُسْلِمَيْ dan مُسْلِمَتَيْ TETAP DIUCAPKAN. Baik mudlaf ilaih didahului al (اَلْ) maupun tidak.

Contoh 1 :

اَمَامَ مُسْلِمَيْ الْيَابَانِ

"di depan dua orang muslim Jepang itu"

Contoh 2 :

اَمَامَ مُسْلِمَيْ مِصْرَ

"di depan dua orang muslim Mesir itu"

Untuk lebih jelasnya silakan dengarkan rekaman berikut ! (Rek. 2.10.3) :

Читать полностью…

Sistem Kilat Belajar Bahasa Arab

Pada tabel di atas :

🔹 Rafa' (رَفْعٌ) ditandai dengan dlammah, alif, dan wawu di bagian akhir kata.

🔹 Jarr (جَرٌّ) ditandai dengan kasrah, dan ya' di bagian akhir kata.

📝 Kesimpulan :

Dalam susunan idlafah, hanya mudlaf saja yang i'rabnya berubah-rubah ketika letak idlafah dalam sebuah kalimat berubah.

Sedangkan mudlaf ilaih i'rabnya tetap jarr.

📋 Tambahan :

🔹 Jika mudlaf ilaih berupa isim yang didahului oleh al (اَلْ) maka huruf ya' pada kata مُسْلِمِيْ TIDAK DIUCAPKAN.

Contoh :

اَمَامَ مُسْلِمِي الْيَابَانِ

Dibaca seolah-olah :

اَمَامَ مُسْلِمِ الْيَابَانِ

Untuk lebih jelasnya silakan dengarkan rekaman berikut :

Читать полностью…

Sistem Kilat Belajar Bahasa Arab

4⃣1⃣ Pola dasar :

Mari kita perhatikan kalimat paling atas pada kelompok kalimat bagian kanan :

اَلْبَيْتُ اَمَامَ مُسْلِمِ الْيَابَانِ

Kemudian lakukan langkah-langkah berikut :

☑ Bagi kalimat menjadi kata-kata penyusunnya, lalu cari arti setiap kata :

اَلْبَيْتُ : rumah itu

اَمَامَ : di depan

مُسْلِمِ : muslim

اَلْيَابَانِ : Jepang

☑ Tentukan kedudukan setiap kata !

🔹 Mubtada' (مُبْتَدَاءٌ = subjek) :

اَلْبَيْتُ : rumah itu

🔹Khabar (خَبْرٌ = predikat), yang tersusun atas :

➖ isim dharaf (اِسْمُ الظَّرْفِ = kata keterangan) :

اَمَامَ : di depan

➖ isim majrur (اِسْمٌ مَجْرُوْرٌ = kata benda yang huruf akhirnya berada pada keadaan jarr), tersusun atas :

--> mudlaf (مُضَافٌ) :

مُسْلِمِ : muslim

--> mudlaf ilaih (مُضَافٌ اِلَيْهِ) :

اَلْيَابَانِ : Jepang

☑ Pahami lalu terjemahkan!

اَلْبَيْتُ اَمَامَ مُسْلِمِ الْيَابَانِ

👉 Terjemahan :
"Rumah itu (ada) di depan muslim Jepang itu. "

Читать полностью…

Sistem Kilat Belajar Bahasa Arab

Apakah Anda sudah selesai mengerjakan semuanya ?

Bila sudah, silakan Anda mencocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban dalam file berikut :

Читать полностью…

Sistem Kilat Belajar Bahasa Arab

Hal ini banyak kita jumpai dalam bahasa kita. Contohnya :

"samudra ilmu"
"bahtera rumah tangga"
"pintu harapan"

👉 Makna tersiratnya adalah :

"ilmu (yang banyak laksana) samudra"
"rumah tangga (yang diibaratkan seperti) bahtera"
"harapan (yang diibaratkan seperti) pintu"

Читать полностью…

Sistem Kilat Belajar Bahasa Arab

👉 Dari contoh di atas :

Khabar berubah-rubah mengikuti perubahan mudlaf. Baik dalam hal perubahan jenis maupun jumlah.

❌ Tidak boleh :

مُسْلِمُو الْيَابَانِ صَابِرَةٌ

مُسْلِمَتَا الْيَابَانِ صَابِرٌ

Dan seterusnya.

📋 Keterangan :

Nama-nama daerah biasanya dianggap mu'annats (مُؤَنَّثٌ = perempuan) walaupun tidak diakhiri ta' marbuthah (ة). Contoh : اَلْيَابَانُ (Jepang)

📝 Kesimpulan :

Karena dalam sebuah susunan idlafah (اِضَافَةٌ) yang dilihat adalah mudlaf baik dari sisi jenis maupun jumlahnya maka bisa dikatakan bahwa :

Mudlaf adalah penentu jenis dan jumlah.

Читать полностью…

Sistem Kilat Belajar Bahasa Arab

👉 Dari contoh di atas :

Khabar (خَبَرٌ = predikat) selalu saja :

➖ berjenis mudzakkar (مُذَكَّرٌ = laki-laki)
➖ berbentuk mufrad (مُفْرَدٌ = tunggal)

Padahal mudlaf ilaih (مُضَافٌ اِلَيْهِ) berubah-rubah jenis dan jumlahnya.

🔍 Mengapa?

💡 Jawab :

➖ berdasarkan kaidah asal : khabar (خَبَرٌ = predikat) harus mengikuti mubtada' (مُبْتَدَأٌ = subjek) dalam hal jenis maupun jumlahnya.

➖ mubtada' dalam susunan di atas terdiri atas mudlaf dan mudlaf ilaih.

➖ untuk menentukan jenis dan jumlah dari mubtada' yang dilihat adalah mudlaf. Bukan mudlaf ilaih.

Kerena mudlaf :

➖ berjenis mudzakkar, dan
➖ berbentuk mufrad

Maka demikian juga khabar. Harus mengikuti mudlaf dalam jenis dan jumlahnya.

❌ Tidak boleh :

بَيْتُ الْمُسْلِمَةِ كَبِيْرَةٌ
بَيْتُ الْمُسْلِمَيْنِ كَبِيْرَيْنِ

Dan seterusnya

Читать полностью…

Sistem Kilat Belajar Bahasa Arab

➖ Jika mudlaf ilaih tidak didahului al (اَلْ) maka alif dan wawu tetap DIUCAPKAN.

Contoh :

مُسْلِمَا مِصْرَ

(Dua orang muslim Mesir)

مُسْلِمَتَا مِصْرَ

(Dua orang muslimah Mesir)

مُسْلِمُوْ مِصْرَ

(Orang-orang muslim Mesir)

Alif pada kata مُسْلِمَا dan مُسْلِمَتَا diucapkan dengan cara membaca huruf mim dan ta' dengan suara panjang. Demikian juga huruf wawu pada kata مُسْلِمُوْ diucapkan dengan cara membaca huruf mim dengan suara panjang.

Untuk lebih jelasnya silakan dengarkan rekaman berikut ini (rek. 2.9.2) !

Читать полностью…

Sistem Kilat Belajar Bahasa Arab

Sistem Kilat Belajar Bahasa Arab:
3⃣7⃣ Apabila ada sebuah isim (اِسْمٌ = kata benda) ditempatkan sebagai mudlaf (مُضَافٌ) maka perubahan yang terjadi pada isim tersebut adalah :

🔴 hilangnya tanwin, terjadi pada :

▪ isim mufrad (اِسْمٌ مُفْرَدٌ = kata benda bentuk tunggal)

Contoh :

مُسْلِمٌ + اَلْيَابَانُ => مُسْلِمُ الْيَابَانِ

مُسْلِمَةٌ + اَلْيَابَانُ => مُسْلِمَةُ الْيَابَانِ

Tanwin pada kata مُسْلِمٌ dan مُسْلِمَةٌ hilang.

▪️ Jamak mu'annats salim (جَمْعُ الْمُؤَنَّثِ السَالِمُ = kata benda bentuk jamak beraturan untuk perempuan). Contoh :

مُسْلِمَاتٌ + اَلْيَابَانُ => مُسْلِمَاتُ الْيَابَانِ

Tanwin pada kata مُسْلِمَاتٌ hilang.

▪ jamak taksir (جَمْعُ التَّكْسِيْرِ = jamak tidak beraturan)

Contoh :

طُلَّا بٌ + اَلْيَابَانُ => طُلَّا بُ الْيَابَانِ

Kata طُلَّا بٌ (para pelajar) adalah jamak dari طَالِبٌ (seorang pelajar). Tanwinnya hilang pada saat bergabung dengan اَلْيَابَانُ (Jepang)

📋 Tambahan :

Semua isim yang sebelumnya tidak bertanwin walaupun tanpa al (اَلْ) tidak perlu ada perubahan apa pun.

Contoh :

مَسَاجِدُ (masjid-masjid)

مُسْتَشْفَى (rumah sakit)

dan seterusnya.

🔴 hilangnya nun, terjadi pada :

▪ isim mutsanna (اِسْمُ الْمُثَنَّى = kata benda bentuk ganda)

Contoh :

مُسْلِمَانِ + اَلْيَابَانُ => مُسْلِمَا الْيَابَانِ

مُسْلِمَتَانِ + اَلْيَابَانُ => مُسْلِمَتَا الْيَابَانِ

Nun pada kata مُسْلِمَانِ dan مُسْلِمَتَانِ hilang.

▪ jamak mudzakkar salim (جَمْعُ الْمُذَكَّرِ السَّالِمُ = jamak beraturan untuk laki-laki)

Contoh :

مُسْلِمُوْنَ + اَلْيَابَانُ => مُسْلِمُو الْيَابَانِ

Nun pada kata مُسْلِمُوْنَ hilang.

Untuk lebih mudahnya silakan lihat pada tabel berikut ini :

Читать полностью…

Sistem Kilat Belajar Bahasa Arab

3⃣5⃣ Silakan dengarkan rekaman berikut (rek 2.9) lalu ulangi bacaan dalam rekaman tersebut!

Читать полностью…

Sistem Kilat Belajar Bahasa Arab

Para pembaca yang budiman,

Anda hanya akan merasakan kemudahan metode ini bila Anda :

▪️ membaca secara seksama bagian demi bagian dari tulisan saya. Mulai dari awal sampai akhir.

▪️ mengerjakan setiap soal yang saya berikan lengkap dengan terjemahannya.

Ingat, Andalah yang bertanggung jawab penuh atas keberhasilan belajar Anda. Tidak mungkin saya mengecek satu per satu jawaban Anda.

Untuk itulah selalu saja saya berikan kunci jawaban. Agar Anda bisa mengoreksi sendiri jawaban Anda.

Selamat belajar!!

Semoga Allah memudahkan Anda dalam belajar agama dan mengamalkannya.

Читать полностью…

Sistem Kilat Belajar Bahasa Arab

Latihan 2 - 8

Buatlah kalimat dengan menggunakan kosakata yang disediakan beserta terjemahannya sesuai dengan contoh!

1⃣ Soal No. 1

Читать полностью…

Sistem Kilat Belajar Bahasa Arab

3⃣3⃣ Mari kita perhatikan susunan berikut :

بَيْتُ الْمُسْلِمِ
(rumah muslim itu)

Yang tersusun dari dua buah isim (اِسْمٌ = kata benda)

Isim pertama : بَيْتُ
Isim kedua : اَلْمُسْلِمِ

Dalam susunan tersebut, makna isim yang pertama digantungkan / dikaitkan pada isim yang kedua. Sehingga makna isim pertama yang sebelumnya BEBAS (مُطْلَقٌ) menjadi TERBATAS (مُقَيَّدٌ).

Karena itulah maka :

➖ isim yang pertama disebut MUDLAF (مُضَافٌ) yang berarti "yang digantungkan", "yang dikaitkan", "yang diikatkan"

➖ isim yang kedua disebut sebagai MUDLAF ILAIH (مُضَافٌ اِلَيْهِ) yang berarti "yang digantungi", "yang dikaiti", "yang dijadikan gantungan", "yang dijadikan kaitan".

Untuk mudahnya, bayangkanlah mudlaf sebagai hewan ternak. Agar hewan tersebut tidak bebas berkeliaran ke mana-mana maka Anda mengikatnya pada sebuah tiang atau sebuah pohon. Tiang atau pohon itulah mudlaf ilaih.

Mari kita perhatian kembali contoh di atas :

بَيْتُ الْمُسْلِمِ
(rumah muslim itu)

bila yang disebutkan hanya kata بَيْتٌ (sebuah rumah) tentu orang yang menerima informasi tersebut akan BEBAS berpikir tentang berbagai kemungkinan terkait dengan detail rumah tersebut. Mulai dari :

➖ siapa pemilik rumah tersebut ==> mungkin : rumah si A, rumah si B, dan seterusnya

➖ fungsi rumah tersebut ==> mungkin : rumah tinggal, rumah dinas, rumah singgah, dan seterusnya

➖ bentuk rumah tersebut ==> mungkin : rumah susun, rumah adat, dan seterusnya

➖ dan sebagainya.

Namun karena kata بَيْتٌ disambung dengan kata اَلْمُسْلِمِ (muslim itu) maka pikiran orang yang menerima informasi akan TERBATAS pada satu kemungkinan saja. Yaitu bahwa rumah yang dimaksud adalah rumah milik seorang muslim yang sudah dikenal oleh penutur kalimat.

Susunan kata seperti contoh di atas banyak kita jumpai dalam bahasa kita. Misal : hewan ternak, mobil carteran, guru matematika, alat pencernaan, dan sebagainya.

Читать полностью…

Sistem Kilat Belajar Bahasa Arab

3⃣1⃣ Silakan dengarkan rekaman berikut (rek 2.8) lalu ulangi bacaan dalam rekaman tersebut!

Читать полностью…
Subscribe to a channel