Sahabat saya Asep Tutuy Turyana, penulis buku "Benarkah Candi Borobudur Peninggalan Nabi Sulaiman" yang saat ini sedang menulis buku keduanya yang berjudul "(Nabi) Nuh Pedobrak Peradaban" menanyakan perihal apakah kata "NUSANTARA" itu berasal dari kata "NUH-SANTA-RA"...?
Saya jawab bahwa menurut Kamus Padmasusastra Tahun 1903 halaman 11, kata NUSANTARA sebenarnya berasal dari kata "NUH-SANTARA"
NUH = Nabi NUH as
SANTARA = Towang, lowong, eweuh isian
NUHSANTARA = Tanah kosong tempat tinggal Nabi NUH.
Namun menurut saya, sebenarnya belum tepat jika dikatakan bahwa kata "NUSANTARA" berasal dari kata "NUH-SANTARA".
Karena sebenarnya asal kata "NUSANTARA" itu berasal dari kata "NUH-SAYNA-THARA".
NUH = Nabi Nuh.
SAYNA = Bukit Sin / Bukit Sinai / Bukit Sinin.
THARA = Thur / Bukit.
NUH-SAYNA-THARA artinya Tempat Nabi Nuh tinggal dan membuat kapalnya di Bukit Sin/Bukit Sinai/Bukit Sinin.
QS. At-Tin 95:2 dan QS. Al-Mu'min 23:20 menyebutkan Bukit Sin/Bukit Sinai/Bukit Sinin dengan kata "THUR SINIIN" dan "THUR SAYNA").
Meskipun secara penyebutan keduanya berbeda, namun kedua kata tsb memiliki akar kata yg sama yakni sama2 terdiri atas huruf:
THUUR = THA+RA
SINIIN/SAYNA = SIN+YA+NUN.
Dalam aksara Jawa/Sunda Kuno sebuah kata dibaca dengan cara terbalik mulai dari kata yg paling kanan ke kata yg ada di sebelah kirinya.
Sehingga kata THUUR SINIIN/THUUR SAYNA akan dibaca menjadi:
SINIIN THUUR / SAYNA THUUR
Yang jika diurai akar katanya akan menjadi:
SIN+YA+NUN+THA+RA.
Kata tersebut akan dibaca menjadi:
SAYNA-THARA
Kemudian dipersingkat menjadi:
SAYN-THARA
Kemudian dalam pelafalannya lama-lama menjadi:
SAYN-THA-RA
Kemudian menjadi:
SAYNTHA-RA
Dan lama-lama dibaca menjadi:
SAYNTA-RA
Nah kata tersebut kemudian disambung dengan kata NUH sehingga menjadi:
NUH-SAYNTA-RA.
Bukit Sin/Bukit Sinai/Bukit Sinin yg dibaca dengan sistem baca aksara Jawa/Sunda sebagai "SAYNTHA-RA" itu ada jejaknya di Indonesia.
Awalnya Bukit tersebut disebut sebagai: SAYNTHA-RA.
Kemudian lama-lama berubah pelafaannya menjadi SAYNDA-RA.
Dan akhirnya lama kelamaan dibaca menjadi:
SUNDA-RA.
Nah oleh orang sunda kata tsb akan dibaca "SUNDARA" tapi oleh orang jawa tentu kata tsb akan dibaca "SUNDORO".
Pertanyaannya apakah di Indonesia ada Bukit atau Gunung yg bernama SUNDARA/SUNDORO?
Jawabnya ada, yaitu GUNUNG SUNDARA atau GUNUNG SUNDORO yg merupakan salah satu gunung yg mengelilingi CANDI BOROBUDUR.
Dan akhir2 ini kita dihebohkan oleh adanya penemuan arkeologi yg besarnya 5 KALI jauh lebih besar dari CANDI BOROBUDUR di kaki GUNUNG SUNDARA atau GUNUNG SUNDORO.
Nah kata "NUH-SAYNTA-RA" yg kemudian diadopsi menjadi "NUSANTARA" yg diambil dari nama GUNUNG SUNDARA atau GUNUNG SUNDORO sbenarnya memiliki makna filologi yang teramat dalam.
Dalam Konteks Mikrokosmos:
NUH = Simbol AIR
SAYNTHA = Simbol TANAH
RA = Simbol API
Dalam Konteks Makrokosmos:
NUH = Simbol BULAN
SAYNTHA = Simbol BUMI
RA = Simbol MATAHARI
Dalam Konteks Kewilayahan:
NUH = Simbol Wilayah LAUT
SYANTHA = Simbol Wilayah DARAT
RA = Simbol Wilayah UDARA.
Nah, selamat mengkaji
Semoga hipotesa saya ini berguna.
Tabe'.
Semoga menemukan hikmah2nya.
www.instagram.com/MKSHQ
Jamaluddin Akbar al-Husaini ( Sayyed Jumaidil Al- Qubro, Persia), kakek semua para Wali Songo sekaligus guru mereka. Cucu generasi keturunan ke 9 Rasullullah Muhammad yang bermukim di Tosora, Kabupaten Wajo.
Jamaluddin Akbar al-Husaini sendiri yang mengislamkan Raja La Maddusala (La Maddusila Toappasawe' Datu Tanete) pada tahun 1380 M.
Pada awal abad ke-15, beliau mengantar puteranya Maulana Ibrahim Al Hadrami ke tanah Jawa, awal keturunan beliau pembentuk Wali Songo. Kemudian kembali lagi ke Tosora. Beliau pun adalah pembentuk generasi kerajaan Toraja, Bone, Tallo - Goa dimana semua raja pada masa itu dalam wahdatul wujud yang di kenal dengan generasi Tu Manurung (Garudayya) dan mencapai tahun gemilangnya di abad 16 - 17, Butta Toddang: pengembalian kekuatan percaya dalam iman "tappa". Menjadikan Sulawesi - Selatan (Sulo Bassi) sebagai tanah para wali.
Di abad 16, sempat Araung Palakka (Raja Bone) menjaga maqom dan masjid beliau saat Hampir dibumihanguskan oleh Belanda saat itu, makanya tempat itu (Tosora) masih ada sampai sekarang. Adapun Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sering bersiarah ke sana.
Beliau wafat pada tahun 1453, dan dimakamkan di Wajo Sulawesi - Selatan.
Anda bisa terus menggali informasi tentang beliau di Google dengan keyword : Rasulullah di Tosora.
#MKSHQ on Instagram
www.instagram.com/MKSHQ
Itulah mengapa orang tua kita mengajarkan akhlaq baik.
Tau siri' dan tabe' agar bisa tahu diri, tidak semena-mena kepada keadaan dan mahluk lain.
"Ya, Allah... Aku memohon kebaikan, cahaya, pertolongan, keberkahan, kesucian dan rezeki yg Engkau limpahkan di bulan ini. Dan, aku momohon segala kebaikan yg ada di dalamnya dan setelahnya, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya dan keburukan setelahnya. Ya Allah, masukkan lah aku di bulan ini dalam keadaan tentram, beriman, selamat, sejahtera penuh berkah, bertaqwa dan berhasil menjalankan semua yg Engkau sukai dan ridhohi."
Do'a Ali, yg dipakai masyarakat Bugis-Makassar saat larung di sungai, mandi hilangkan noda bumi demi mengharap ridho Tuhannya.
Via: #Lontara
"... dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar..." Qur'an{2:187}
Posisi bulan saat ini 0% illuminated.
Selamat memasuki bulan Ramadhãn, kepada seluruh teman disini.
Mohon ma'af lahir dan bathin.
pic: Tower al Markas - al Islami, jl. Masjid Raya Makassar.
www.facebook.com/Kaletojeng
"Kejujuran pikiran dan ketulusan hati lah yg membuatmu sehat." Bukan lambang2 ujung rambut sampai ujung kaki.
Siri dan tabe yg dipakai leluhur kita dahulu hingga mereka bisa menaklukkan dunia dalam bilang apa pun.
#Lontara
Budi Luhur
www.instagram.com/MKSHQ
#TahuKah:
Ada sebuah meriam dengan nama meriam “Anak Makassar”. Meriam ini adalah meriam yang terbesar yang pernah ada dan dimiliki oleh bangsa Indonesia dalam bidang pertahanan. Panjang diameter lobang mulutnya 41,5 cm, sehingga orang dengan mudah dapat masuk ke dalamnya.
Meriam yang ada di Benteng Somba Opu ini lebih besar dari padameriam “Pancawura” atau “Kyai Sapujagad” yang ada di Keraton Surakarta. Jika dibandingkan dengan meriam-meriam kramat lainnya, seperti misalnya meriam “Ki Amuk” yang ada di banten, meriam “Anak Makassar” lebih besar ukuran atau kalibernya.
Dan tahukah, sejak pemerintahan Sultan Hasanuddin, Kerajaan Gowa memiliki pabrik senjata (bahan besi) sendiri, ini membuktikan bahwa masa itu Gowa/Tallo sudah memiliki pengetahuan dan keilmuan di bidang pembuatan alat-alat perang, yang dikirim ke Eropa (pesanan kerajaan Eropa dan Inggris) melalui Bandar Tallo.
#MKSHQ
www.instagram.com/MKSHQ
"Jika seseorang sudah pada tahap memihak, walau ia pintar bagaimana pun akan menjadi bodoh. Pembenaran yang ditemukan adalah bukan kebenaran." #Lontara
www.facebook.com/Kaletojeng
#Vision: Makassar, 15 Agustus 2045
“Tinggi juga gedung ini” pikir saya. Meski Archipelagic Tower ini bukan gedung tertinggi di Makassar, tapi tetap saja lift ini membawaku naik ke lantai 64 cukup lama. Archipelagic Tower adalah gedung tertinggi ke 3 di Makassar dengan total 70 lantai, dan baru saja diresmikan 2 bulan lalu. Gedung tertinggi di Makassar masih tetap Unity Building dengan 88 lantai, diikuti Phinisi Tower 80 lantai. Dua puluh tahun lalu Makassar adalah kota yang kurang teratur, terkesan kumuh dengan lalu lintas padat.
Namun, sejak ditetapkan menjadi ibukota Indonesia pada 2034, Makassar dengan sangat cepat berkembang dengan menjadi kota terbesar ke dua setelah Jakarta. Unity Tower dibangun oleh konsorsium pengusaha nasional pada tahun 2023, dan merupakan gedung tertinggi di Indonesia, dengan view Teluk Makassar yang sangat menggoda.
Saya sengaja datang ke Archipelagic Tower ini karena undangan seorang teman yang sudah lama menetap di Makassar. Hari itu adalah penyematan penghargaan astronot-astornot Indonesia yang sukses meluncurkan satelit antariksa Indonesia dari Pusat Peluncuran Satelit (PPS) Frans Kaiseipo di Biak. Peluncuran pada tahun itu cukup istimewa karena adalah peluncuran pertama pesawat luar angkasa dari daerah tropis, selain itu juga merupakan negara Asia Tenggara pertama yang mampu mengirim manusia ke luar angkasa dengan kemampuan dan teknologi sendiri.
Saya sempat bertemu dan bersalaman dengan ke-5 astronot, satu dari Aceh, 1 dari Jogja, 1 dari Bali, 1 dari Papua, dan 1 dari Bengkulu. Kombinasi nusantara yang hebat. Mereka akan kembali mengorbit ke luar angkasa pada 2047 dalam proyek bersama dengan badan antariksa Jepang, Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA).
http://www.goodnewsfromindonesia.org/2014/08/17/17-agustus-2045
#Lontara:
"Yang paling ujung teratas dalam tubuh manusia adalah rambutnya. Jaga harga dirimu, jangan sampai diinjak-injak oleh mahluk lain."
Mahkota, Lontara Pappakedo
www.instagram.com/MKSHQ
Dalam isi Lontara pembahasan lain menjelaskan tentang rambut sebagai Sissika/Human DNA (router) berbentuk Sulapa. Dan pembahasan lain tentang bagaimana rambut menunggu tuannya di surga menduduki singgasananya.
Itu lah mengapa kakek/nenek kita dahulu mencuci baik rambutnya dan mengumpulkannya saat setelah dipotong, sebagai bagian Sa-tinja dalam bersuci.
www.twitter.com/MKS_HQ
#NowShowing: ITB , International Travel Trade Show Berlin 2016. Proud Makassar.
Booth Phinisi di 2 lantai Kementrian Pariwisata RI.
#Lontara:
"Segala yg kau kerjakan dgn baik akan kembali ke dirimu dgn baik. Begitulah lingkaran."
Have a great Monday.
Film kolosal fantasi sejarah Sulawesi Selatan (Sulsel) “Pamanca The Movie” akan dibintangi oleh dua aktor laga dunia, yakni Jackie Chan dan Jet Li.
Rencana penggarapan film action, Pamanca The Movie akan memasukan tahapan pra produksi. Rencannya, pekan depan Rafindo Galesong yang memproduksi film ini sudah membuka casting pemain dan pembuatan teaser film. Untuk lokasi casting, Rafindo Galesong akan melakukannya di empat lokasi yang berbeda. Yakni Kota Makassar, Kabupaten Bulukumba, Kabupaten Bone dan Kota Parepare. Lokasi casting sengaga diperluas agar dapat mencari bibit pemain film lokal Sulsel. Ini juga dilakukan berdasarkan masukan dari sejumlah pemuka masyarakat di Sulsel. Pemain lokal ini nanti akan menjadi pemeran utama dan bermain bersama artis dan aktor papan atas Indonesia dan dunia, seperti Jackie Chan.
Pamanca dikenal sebagai salah satu cabang bela diri dengan atraksi yang cukup terbilang ekstrem. Pelakonnya, selain dibekali jurus silat, juga kadang mempertontonkan kekebalan (Kabbala') senjata tajam.
www.instagram.com/makassar
La Pattelo Amanna Gappa adalah Matowa Wajo yang ketiga di Makassar dan menjadi Kepala perniagaan di Gowa – Tallo sejak tahun 1697-1723. Keberadaan orang Wajo di Gowa – Tallo terjadi setelah perang saudara di Wajo pada abad 16 yang menyebabkan kehancuran ibukota Wajo saat itu yaitu Tosora dan juga menimbulkan kelaparan. Akibat perang saudara itu, banyak orang Wajo yang mengungsi ke Gowa – Tallo.
Pada tahun 1676, Sultan Gowa mengundang para matowa (ketua) dan tokoh masyarakat yang dianggap berpengalaman dalam bidang pelayaran untuk berdiskusi. Mereka membicarakan aturan-aturan dan tata tertib yang harus dipatuhi dalam pelayaran dan perdagangan. Perundingan ini dipimpin oleh Amanna Gappa, Matowa Wajo, sehingga tradisi pelayaran yang lahir dari perundingan ini disebut hukum laut Amanna Gappa. Peraturan ini ditulis dengan bahasa Bugis yang terdiri dari 18 buku lontar dan dikenal dalam bahasa bugis sebagai “Ade Alloping-loping Bicarana Pabalue”, secara harfiah berarti “Aturan Pelayaran dan Perdagangan.”
Hukum Laut Amanna Gappa lebih cenderung menganut konsep kebebasan berlayar di laut. Lebih lanjut, Hukum Amanna Gappa juga telah mengatur hak dan kewajiban pemilik kapal dan anak buah kapal. Konsep-konsep kepemilikan laut kemudian diadopsi oleh Hukum Laut Modern, yang dapat ditemukan dalam sejumlah konvensi internasional. Kelak dasar dari Hukum Amanna Gappa ini kemudian diadopsi di Eropa dan sampai saat ini dipakai sebagai Hukum Maritim Internasional. Pada tahun 1961 hukum ini masih diterbitkan di Makassar dan digunakan oleh para pelaut Bugis – Makassar sampai sekarang.
www.instagram.com/makassar
Apakah Luwu adalah kampung halaman orang Bugis? Terlepas dari konsistensi trdisi Bugis, pandangan berdasarkan temuan linguistic terhadap Luwu menyatakan bahwa wilayah ini adalah daerah tujuan perantauan orang Bugis pada masa lalu yang tidak bisa ditentukan. Berbeda dengan kerajaan-kerajaan Bugis lainnya, dimana Bugis menjadi bahasa dominant dan dituturkan di seluruh wilayah, di Luwu bahasa Bugis hanya dituturkan di daerah pesisir dan sedikit sekali di pedalaman, kecuali di sepanjang daerah sempit aliran sungai di selatan Palopo. Di daerah pedalaman, di dataran rendah dan kaki-kaki bukit, tinggal penutur Toala, Lemolang, Wotu, Padoe dan Tolaki. Para penutur bahasa Rongkong, Seko, Rampi dan Mori ditemukan di lembahlembah dataran tinggi (Grimes and Grimes 1987:20). Situasi linguistik ini berjalan seiring dengan penataan pemerintahan dalam Daftar Daerah Bawahan dan Domain Luwu (Caldwell and Druce 1998), yang menyarankan bahwa Bugis adalah kelompok dominan di domain-domain yang terletak di pantai, termasuk Tampinna, Ngapa, Malili, Patimang, Cilellang, Lamunre, Suli, Larompong, Lanrang, Senga dan Cerekang. Di pedalaman ditemukan chiefdom yang merupakan ‘bawahan’ tetapi secara internal berdiri sendiri, seperti Baebunta, Matano, Mengkoka, Patila, Bolong, Rongkong, Suso, Waropo, Loda, Bajo, Balabatu, Lebbani dan Lelewawo, banyak di antaranya punya ikatan dengan kelompok non-Bugis (Cina, Arab-Persia) tertentu. Penejelasan paling sederhana dari pola ini adalah bahwa para perantau Bugis menetap di tempat-tempat strategis di sepanjang garis pantai demi untuk berdagang dengan pemerintahan-pemerintahan kecil non-Bugis pedalaman ini.
Buku:
"Negeri Besi", Ian Caldwell
#MKSHQ on Instagram
www.instagram.com/MKSHQ
Sedikit berita sejarah dari beliau penakluk 2 benua sampai Australia hingga keturunannya menduduki posisi strategis di Eropa di awal abad ke 17.
Beliau I Yandulu Daeng Mangalle (akhir abad 16).
via: #NGC
http://nationalgeographic.co.id/berita/2013/07/priyayi-makassar-dalam-legiun-prancis-abad-ke-17
"Siapa pun pemilikan huruf adalah penguasa peradaban."
#Tahukah:
Huruf Lontara dipengaruhi oleh filosofi aksara Persia dan Asia Utara.
via: Ensiklotivi tvOne
Sedangkan Lontara sendiri hadir sejak sebelum abad ke 6, kemudian hilang dan kembali lagi di abad ke 17 dalam resapan aksara Arab. Makanya ditemukan 2 bentuk aksara Lontara yg ada. Kemudian huruf Latin mulai hadir saat abad ke 20.
Aksara di Sulawesi sebenarnya sudah ada sejak zaman pra sejarah, cap huruf tersebut terdapat di gua Leang-Leang Kabupaten Maros.
www.instagram.com/MKSHQ
#tahukah:
Dokter Wahidin Soedirohusodo adalah cicit/cucu garis ke 7 dari beliau Sultan Hasanuddin Muhammad Baqir (I Mallombassi Daeng Mattawang Karaeng Bontomangepe). Nama pangaddakkang (hadat/paddaengang) beliau adalah I Mannunntungi Daeng Tojeng. Silsilah beliau bisa di lihat di lobby masuk RSWS Makassar.
www.instagram.com/MKSHQ
#Tahukah:
Acara Mappacing yg dilakukan sebelum masuk pelaminan sebenarnya adalah acara peresmian seseorang menamatkan Qur'an. Acara penamatan Qur'an ini masuk dalam budaya Bugis-Makassar sebagai tanda seorang manusia sdh siap berumah tangga. Awal sebenarnya acara Mappacing ini adalah acara penamatan baca Qur'an 30 juzz di masa lalu.
www.twitter.com/MKS_HQ
Rasa malu yang tinggi & digabungkan dengan rasa menghormati orang lain serta lingkungan menciptakan kondisi sikap bertahan yang keluar dengan aura tubuh sigap. Inilah kondisi yang sengaja ditanamkan ke roh & fisik Bugis-Makassar, roh itu cinta. Jika roh itu keluar mewujud menjadi sikap & kebiasaan, ini lah yang membudaya, menjadi sebuah budaya. Unik tak ada samanya, karena diangkat dari iman moyang ribuan tahun lalu.
"Jika ia kain, ini lah sutera. Saat ia logam maka dia lah emas. Aroung, ini (lah sikap) yang mereka pakai."
Saat sarung itu disingsingkan, dan emas (pedang itu tidak pernah di belakang/diam2) itu di depan...itulah posisi siap.
"We are Makassarese & We are Not Keep Calm"
Follow us in Twitter & Instagram
www.instagram.com/MKSHQ
#Tahukah: Karaeng Tunilabu Ri Suriwa, beliau adalah Raja Tallo ke 2. Suatu hari menggemparkan Bandar Malaka dengan 200 Armada kapal perang Tallo (Grand Phinisi), hanya untuk menagih utang Melayu kepada Kerajaan Tallo, (hanya utk mengingatkan Malaka akan utang yg mereka emban - harta berup emas dll). Raja ini adalah seorang petualang yg gemar melanglang buana di masa mudanya hingga diangkat menjadi Raja Tallo menggantikan ayahandanya, Karaeng Loe Ri Sero'.
PS: Asal kata dari Malaka sendiri adalah "Mallaka", yg berarti hamba yg tunduk.
#MKSHQ
www.instagram.com/MKSHQ
Temans, please rate #MKSHQ channel by click to the link below: /channel/tchannelsbot?start=makassarheadquarters
Читать полностью…#Lontara:
Yang dikatakan emas dan permata walau tempatnya dilumpur lalu ditemukan oleh orang berakal maka orang itu akan senang dan mensyukurinya... namun jika ditemukan oleh org yg pendek akalnya maka itu akan tidak berguna baginya.
( Nikanayya bulaeng na parangmata manna diboli ri panyaraka nanabuntulu tau nia’ akkalana Nakarannuangi atingna, ingka punna tu bodo akkala ambuntuluki tenaja angtu matumutunna.)
www.instagram.com/MKSHQ
Dari sentral Makassar,
Selamat hari Jum'at.
Kemuliaan dalam keagungan demi hari ini untuk Anda semua.
#MKSHQ
#Tahukah:
Dalam maqom Batara Guru, yg disaratkan oleh beliau I Sawe ri Gading utk tutur I Laga Liggo:
Ali adalah anak Bulan, cahayanya Muhammãd berikut turunnya Ibrahim dibuatlah rumah bagimu Yang Mulia Ibu Pertiwi, Fatimah.
Saat gerhana adalah moment spiritual buat masyarakat Bugis(Luwu)-Makassar(Toraja). Sejak abad ke 8 masyarakat kita melakukan gerakan kasih, saling menyayangi saat pas terjadinya gerhana. Para Raja dan istri2 mrk dan semua kerabat (yg sdh menikah) keluar rumah saling berpelukan di bawah rembulan. Rakyat membunyikan palung padi dgn bunyi bertalu2 agar malaikat ikut turun berdoa dgn ditandai berkokoknya ayam jantan bersahut2an saat momen gerhana. Gerhana dijadikan sebagai momen keindahan seperti berhubungan dgn kawin yg maksud akan mempersatukan diri, yg dalam bahasa Lontara disebut "Appakase're".
Follow instagram #MKSHQ:
www.instagram.com/makassar
www.instagram.com/mkshq
#Tahukah: Setelah menjadi kota dunia pada abad 15 dan 16, setelah itu Makassar hrs jatuh dgn penetrasi peran VOC dalam perkembangan baru kota ini yg bermula kembali di Tallo.
Setelah itu perkembangan Makassar menjadi kota metropolitan terbagi atas 4 leveling di masing2 jaman yg berbeda:
1. Akhir abad 17 - awal abad 18 (Setelah jatuhnya kerajaan kembar Gowa-Tallo).
2. Awal abad 18 - awal abad 19. (Penetrasi Belanda dgn penginjilan Toraja).
3. Awal 19 - awal abad 20 (Imbas berdirinya kerajaan Arab Saudi dan Perang Dunia ke 2).
4. Awal abad 20 tepatnya 2019/2020. (Kerjasama asing dan terbukanya "kembali" gate Nusantara).
Khusus fase ke 4 ini mirip awal abad 16 saat Karaeng Pattingalloang and the gangs rules the world, imbas sholat Jum'at pertama di Karebosi (tanggal msh dirahasiakan) menandakan Pengislaman Sulawesi dan kerajaan sekutu (Nusantara Timur, Philippines & Thailand) oleh Karaeng Katangka yg dikenal sebagai Ulang Tahun Makassar.
Follow our Twitter acc, utk komunikasi dua arah Anda:
www.twitter.com/MKS_HQ