[ Metode Salaf Meraih Kejayaan Umat ]
Kondisi kaum muslimin saat ini bagai buih di lautan, secara kuantitas banyak, berpecah belah serta tidak diimbangi dengan kualitas keimanan yang baik. Oleh sebab kaum muslimin sibuk dengan dunianya, Menyibukkan diri dengan Riba, dan meninggalkan Jihad atau menuntut ilmu syar'i sebagaimana hadits dari Shahabat Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:
إِذَا تَبَايَعْتُمْ بِالْعِينَةورضيتم بالزرعِ وَاتبعتمْ أَذْنَابَ الْبَقَرِ وَرَضِيتُمْ بِالزَّرْعِ وَتَرَكْتُمْ الْجِهَادَ سَلَّطَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ ذُلًّا لَا يَنْزِعُهُ حَتَّى تَرْجِعُوا إِلَى دِينِكُمْ.
“Apabila kalian sudah melakukan jual beli dengan cara 'inah (jual beli yang terdapat unsur riba), sangat menyukai bertani dan mengukuti ekor-ekor sapi (sibuk dengan lahan pertanian), dan meninggalkan jihad fi sabilillah, Niscaya Allah akan timpakan kehinaan kepada kalian. Dan Dia (Allah) tidak akan melepaskannya sampai kalian kembali kepada agama kalian.” [HR. Abu Dawud dan Ahmad]
Realitanya, masing-masing kelompok umat islam menawarkan solusi yang berbeda-beda sesuai Manhajnya, diantaranya :
1. Kaum Khawarij dengan solusi peperangannya
2. Kaum sufi dengan ilmu tasawufnya...
3. Sebuah ormas dengan jargon Ekonomi umatnya..
4. Sebagian kaum muslimin aktif untuk berusaha Meraih tampuk Kekuasaan
Padahal kejayaan umat ini adalah dengan menuntut Ilmu Syar'i, mengamalkan Sunnah, dan mendakwakan Sunnah sesuai kapasitas dan kemampuan Masing-masing. Inilah metode salaf dalam mendidik generasi awal umat islam yang mampu menggetarkan musuh-musuh islam dan meraih kejayaannya.
Wallahu'alam
Faidah Kajian Kitab Al Ihtimam bis Sunan an Nabawiyah oleh Ustadz Abul Aswad Al Bayaty حَفِظَهُ الله تعالى
🌐Broadcasted by
📲 WhatsApp Grup
https://bit.ly/nusantaramengaji1
https://bit.ly/nusantaramengaji2
https://bit.ly/nusantaramengaji3
https://bit.ly/nusantaramengaji4
https://bit.ly/nusantaramengaji5
https://bit.ly/nusantaramengaji6
📲 WhatsApp Grup Akhwat
https://bit.ly/nusantaramengajiakhwat1
🌐 channel telegram @nusantaramengaji ( https://goo.gl/1DQbq0 )
🖼 Instagram ( http://instagram.com/nusantaramengajiofficial )
📲 https://m.facebook.com/nusantaramengajisunnah/
[ Wafat di Atas Islam & Sunnah ]
Wafat di atas aqidah ahlus sunnah adalah sebuah kemuliaan dan itulah doa dan harapan para ulama Ahlus Sunnah, sebagaimana ucapan al-Imam Ahmad rahimahullah:
قال الإمام أحمد :
« مَنْ مَاتَ عَلَى الإِسْلاَمِ وَالسُّنَّةِ مَاتَ عَلَى الخَيْرِ كُلِّهِ ».
سير أعلام النبلاء (11/296).
“Barangsiapa yang meninggal di atas Islam dan Sunnah, dia meninggal di atas kebaikan seluruhnya.”(Siyar A’lamin Nubalaa 11/296)
🌐Broadcasted by
📲 WhatsApp Grup
https://bit.ly/nusantaramengaji1
https://bit.ly/nusantaramengaji2
https://bit.ly/nusantaramengaji3
https://bit.ly/nusantaramengaji4
https://bit.ly/nusantaramengaji5
https://bit.ly/nusantaramengaji6
📲 WhatsApp Grup Akhwat
https://bit.ly/nusantaramengajiakhwat1
🌐 channel telegram @nusantaramengaji ( https://goo.gl/1DQbq0 )
🖼 Instagram ( http://instagram.com/nusantaramengajiofficial )
📲 https://m.facebook.com/nusantaramengajisunnah/
Wallahu'alam
🟢 AHLUS SUNNAH MEMEGANG PRINSIP PERSATUAN YANG HAKIKI
(Rekaman Dauroh Manhaj Ushulus Sittah bersama Ustadz Mu'tashim
Lc MA حَفِظَهُ الله تعالى )
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Ahlus sunnah senantiasa memegang prinsip untuk mengajak kepada persatuan dan menghindari perpecahan dalam beragama sebagaimana perintah Allah سبحانه و تعالى
وَأَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ وَلَا تَنَٰزَعُوا۟ فَتَفْشَلُوا۟ وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْۖ وَٱصْبِرُوٓا۟ۚ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّٰبِرِينَ
46. Dan taatilah Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berselisih, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan kekuatanmu hilang dan bersabarlah. Sungguh, Allah bersama orang-orang sabar. (Al-Anfal:46)
Sesungguhnya para sahabat dalam hal keberanian dan ketaatan kepada apa yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya kepada mereka dan pelaksanaan mereka dalam mengerjakan apa yang ditunjukkan kepada mereka oleh Allah dan Rasul-Nya tidak seorang pun dari kalangan umat dan orang-orang sebelumnya yang menyamai mereka, tidak pula orang-orang sesudah mereka.(Tafsir Ibnu Katsir)
Oleh karena itu berdasarkan ayat & tafsir diatas maka standar persatuan adalah apa-apa yang sesuai dengan Al Quran dan As Sunnah sebagaimana dipahami oleh salaful ummah baik dalam perkara aqidah, ibadah, akhlak adab, muamalah & dakwah.
Bukan sebagaimana kaidah batil yang disampaikan sebagian orang bahwa "Saling Tolong Menolong dalam hal yang Kita Sepakati, dan Saling Bertoleransi dalam Perbedaan"
Maka seharusnya yang BENAR adalah kembali pada Al Qur'an dan As Sunnah pada hal yang diperselisihkan dengan tetap menjalankan nasehat amar ma'ruf nahi munkar, sehingga tidak ada toleransi dengan aqidah & manhaj yang menyimpang karena ahlus sunnah senantiasa berusaha memecah belah umat dari perkara-perkara yang menyimpang diantaranya ;
1. Memisahkan antara Tauhid dengan Syirik
2. Memisahkan antara Sunnah dengan Bid'ah
3. Memisahkan antara Taat dengan Maksiat
Berikut butir-butir 6 pondasi cara beragama yang wajib diketahui :
1. Mengikhlaskan agama ini hanya untuk Allah سبحانه و تعالى semata dan menjauhi kesyirikan
2. Bersatu dalam agama dan larangan berpecah belah
3. Bersikap mendengar dan taat kepada Waliyyul Amr
4. Mengenal Ilmu dan Ahli Ilmu (yang berpegang teguh dengan Al Qur'an & As sunnah 'ala fahmi salaful ummah), jangan terkecoh dengan orang yang mirip dengan Ahli Ilmu padahal bukan
5. Wali Allah adalah mereka yang beriman, bertakwa, dan 'ittiba kepada Rasulullah ﷺ dengan baik
6. Bantahan terhadap Syubhat mengikuti Al Quran dan As Sunnah secara langsung itu Sulit dan hanya bisa dipahami oleh Mujtahid Mutlak, konsekuensinya seseorang akan perlahan meninggalkan Al Quran dan As Sunnah dengan lebih memilih mengikuti pendapat & hawa nafsunya. Padahal para Imam Ahlus Sunnah sepakat untuk tidak taklid kepada pendapat mereka jika menyelisihi dalil, sebagaimana kata Imam Malik bin Anas:
إنما أنا بشر أخطئ وأصيب فانظروا في رأيي فكل ما وافق الكتاب والسنة فخذوه وكل ما لم يوافق الكتاب والسنة فاتركوه
“Sesungguhnya aku adalah manusia biasa, aku salah dan aku benar. Maka perhatikan dari fatwaku; yang sesuai dengan Al-Qur’an dan sunnah kalian ambil, dan setiap apa yang tidak sesuai dengan Al-Qur’an dan sunnah maka tinggalkan pendapatku.”
Beliau juga berkata:
ليس أحد بعد النبي صلى الله عليه وسلم إلا ويؤخذ من قوله ويترك إلا النبي صل الله عليه وسلم
“Dan tidak ada seorang pun sesudah Nabi ﷺ melainkan diambil perkataannya dan ditinggalkan, kecuali Nabi ﷺ."
Wallahu'alam
(Faidah Dauroh Ushulus Sittah, Masjid Al Ikhlas Karangbendo, Ahad 13 Agustus 2023)
Berikut ini adalah Rekaman Audio Dauroh Ilmiyahnya :
Sesi 1
https://bit.ly/AudioDaurohAgustus2023-1
Sesi 2
https://bit.ly/AudioDaurohAgustus2023-2
Barakallahu fikum
Sesi 1
https://bit.ly/AudioDaurohSeptember2023-1
Sesi 2
https://bit.ly/AudioDaurohSeptember2023-2
[ Bukti Kebenaran Sabda Nabi ﷺ Tentang Penghalalan Musik ]
Dizaman ini kita temui sebagian umat islam ada yang menghalalkan alat-alat Musik sebagaimana telah Rasulullah ﷺ sabdakan :
لَـيَـكُوْنَـنَّ مِنْ أُمَّـتِـيْ أَقْوَامٌ يَـسْتَحِلُّوْنَ الْـحِرَ ، وَالْـحَرِيْرَ ، وَالْـخَمْرَ ، وَالْـمَعَازِفَ.
“Sungguh, benar-benar akan ada di kalangan ummatku sekelompok orang yang menghalalkan perzinahan, sutera, khamr (minuman keras), dan alat-alat musik.” (HR. Bukhari no. 5590)
Sisi pendalilan dari hadits ini tentang haramnya musik adalah bahwa alat-alat musik digandengkan dengan kata perzinahan, sutera bagi laki-laki dan minuman keras. Hal ini menunjukkan bahwa musik bisa menghantarkan seseorang kepada dosa besar.
Nabi ﷺ mengatakan يَـسْتَحِلُّوْنَ “akan ada yang menghalalkan” berarti pada asalnya diharamkan.
Rasulullah ﷺ juga telah bersabda dalam hadits riwayat Imam Tirmidzi dari Abu Laila dari Atha’ dari Jabir. Rasulullah ﷺ bersabda:
إني لم أنه عن البكاء ولكني نهيت عن صوتين أحمقين فاجرين : صوت عند نغمة لهو ولعب ومزامير الشيطان وصوت عند مصيبة لطم وجوه وشق جيوب ورنة شيطان
“Aku tidak melarang kalian menangis. Namun, yang aku larang adalah dua suara yang bodoh dan maksiat; suara di saat nyanyian hiburan/kesenangan, permainan dan lagu-lagu setan, serta suara ketika terjadi musibah, menampar wajah, merobek baju, dan jeritan setan.” (HR. Tirmidzi)
🌐Broadcasted by
📲 WhatsApp Grup
https://bit.ly/nusantaramengaji1
https://bit.ly/nusantaramengaji2
https://bit.ly/nusantaramengaji3
https://bit.ly/nusantaramengaji4
https://bit.ly/nusantaramengaji5
https://bit.ly/nusantaramengaji6
📲 WhatsApp Grup Akhwat
https://bit.ly/nusantaramengajiakhwat1
🌐channel telegram @nusantaramengaji ( https://goo.gl/1DQbq0 )
🖼 Instagram ( http://instagram.com/nusantaramengajiofficial )
📲 https://m.facebook.com/nusantaramengajisunnah/
© www.radiorodja.com/45043-hadits-hadits-hukum-mendengarkan-musik/
Wallahu'alam
[ HAKIKAT PERSATUAN ]
Allah subhanahu wa ta’ala memerintahkan kita untuk bersatu dan persatuan dalam agama itu sangat penting kedudukannya sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam
Surat Ali ‘Imran Ayat 103
وَٱعْتَصِمُوا۟ بِحَبْلِ ٱللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا۟ ۚ وَٱذْكُرُوا۟ نِعْمَتَ ٱللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَآءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِۦٓ إِخْوَٰنًا وَكُنتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ ٱلنَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمْ ءَايَٰتِهِۦ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Artinya: Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.
Akan tetapi syarat persatuan itu di atas tali agama Allah Ta’ala dan sifat seorang mukmin itu dia akan sangat perhatian dengan agama Allah yakni Al Qur’an dan As Sunnah seperti yang para shahabat pahami, kalau ada perselisihan (ini yang membedakan) mereka akan sangat antusias mengembalikan kepada Al Qur’an dan As Sunnah karena itu yang diperintahkan Allah Ta’ala sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam
Surat An-Nisa Ayat 59
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُوا۟ ٱلرَّسُولَ وَأُو۟لِى ٱلْأَمْرِ مِنكُمْ ۖ فَإِن تَنَٰزَعْتُمْ فِى شَىْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى ٱللَّهِ وَٱلرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Seandainya tidak ada penjelasan hukum dalam Kitabullâh dan Sunnah Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa salam mengenai perkara yang mereka perselisihkan, dan seandainya belum mencukupi (untuk itu), maka pasti tidak akan diperintah untuk merujuk kepadanya. Sebab, termasuk mustahil terjadi, Allâh Azza wa Jalla memerintahkan ketika berselisih untuk merujuk kepada sesuatu yang tidak memiliki kemampuan meleraikan masalah”. (I’lamul Muwaqqi’in 1/49)
Wallahu'alam
PERKARA PRINSIP BANYAK YANG TIDAK DIPAHAMI | Ustadz Afifi Abdul Wadud BA
Referensi :
1.https://youtu.be/UxTQhxTofZ0
2.https://tafsirweb.com/1235-surat-ali-imran-ayat-103.html
3.https://tafsirweb.com/1591-surat-an-nisa-ayat-59.html
4.https://almanhaj.or.id/9916-pedoman-dalam-perselisihan-pendapat.html
🌐channel telegram @nusantaramengaji ( https://goo.gl/1DQbq0 )
🖼 Instagram ( http://instagram.com/nusantaramengajiofficial )
📲 https://m.facebook.com/nusantaramengajisunnah/
Wallahu'alam
[ Para Shahabat Paling Ittiba' Kepada Nabi ﷺ ]
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Sungguh dalam diri Rasulullah ﷺ terdapat uswatun hasanah sehingga layak dijadikan panutan utama sebagaimana firman Allah سبحانه و تعالى dalam Surat Al-Ahzab Ayat 21
لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًا
Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
Sungguh telah ada bagi kalian (wahai orang-orang yang beriman) pada perkataan rasulullah ﷺ, perbuatannya dan keadaannya suri tauladan yang baik bagi kalian yang baik untuk kalian teladani. Maka peganglah Sunnahnya, karena Sunnahnya dipegang dan dijalani oleh orang-orang yang berharap kepada Allah dan kehidupan akhirat, memperbanyak mengingat Allah dan beristigfar kepadaNya, serta bersyukur kepadaNya dalam setiap keadaan. (Tafsir Al-Muyassar)
Keistimewaan beliau adalah akhlak yang baik, karena disifati Allah سبحانه و تعالى dengan akhlak yang agung sebagaimana firman Allah سبحانه و تعالى dalam Surat Al-Qalam Ayat 4
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ
Artinya: Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.
Generasi yang paling mencocoki sunnah Rasulullah ﷺ yakni generasi sahabat, mereka adalah pembawa risalah yang terbaik, sehingga contoh praktek mereka menampakkan kecintaan pada Rasulullah ﷺ, selain itu Rasulullah ﷺ telah menjelaskan perkara agama ini dengan terang benderang.
Syariat islam terdiri dari amalan wajib dan sunnah, ketika melaksanakan yang wajib manusia banyak yang tidak sempurna sehingga amalan sunnah adalah untuk menutup kekurangan dari amalan wajib. Bentuk dari membela Nabi ﷺ adalah dengan menghidupkan Sunnah - Sunnah dan petunjuk Nabi ﷺ mencakup perintah, larangan, dan perbuatan beliau ﷺ tanpa membedakan-membedakan (banyak bertanya) mana yang wajib maupun mana yang sunnah sebagaimana prakteknya para shahabat.
Wallahu'alam
Faidah Kajian "SEMANGAT MENGAMALKAN SUNNAH"
Ustadz Ammi Nur Baits حَفِظَهُ الله تعالى
🗓️ Selasa, 1 Agustus 2023
🏢 Studio ANB Channel, Krajan, Sleman
📹youtube.com/live/irEnqYnEyC4?feature=share
🌐Broadcasted by
📲 channel telegram @nusantaramengaji ( https://goo.gl/1DQbq0 )
🖼 Instagram ( http://instagram.com/nusantaramengajiofficial )
📲 https://m.facebook.com/nusantaramengajisunnah/
[ Metode Dakwah Mengikuti Rasulullah ﷺ ]
Allah سبحانه و تعالى melalui Rasulullah ﷺ telah menjelaskan agama ini dengan gamblang
ibarat malamnya seperti siangnya dan tidak ada yang tersamarkan
تَرَكْتُكُمْ عَلَى الْبَيْضَاءِ لَيْلُهَا كَنَهَارِ
“Aku telah meninggalkan kalian dalam kondisi putih bersih, yang malamnya seperti siangnya”. [Hadits Riwayat Ibnu Majah, Al-Muqaddimah 43, Ahmad
Jilid IV. No. 1374]
Islam adalah hujjah yakni berupa ilmu yang bersumber dari Al Quran dan As Sunnah yang telah dijamin keselamatan bagi utusan Allah سبحانه و تعالى yang mengemban amanah islam ini, artinya apa yang disampaikan para rasul tentang Islam bebas dari penyimpangan dan berada diatas jalan yang lurus sehingga Ahlus Sunnah senantiasa paling mengikuti Rasulullah ﷺ dalam seluruh perkara syariat.
Kelompok-kelompok dakwah yang ada mengklaim bahwasanya Rasulullah ﷺ adalah manusia terbaik dalam membawakan agama ini akan tetapi para dai, kelompok dakwah, ormas dakwah, partai dakwah tersebut tidak menjadikan Tauhid sebagai dakwah pertama dan utama sebelum yang lainnya.
Ini membuktikan bahwasanya mereka tidak meyakini Rasulullah ﷺ adalah manusia terbaik dalam menempuh jalan yang selamat ini, oleh karena itu klaim mereka dusta tidak sesuai dengan prakteknya.
Sehingga mereka membuat metode dakwah sendiri seolah-olah merasa jalannya lebih baik dari apa yang telah diajarkan dan ditempuh oleh Rasulullah ﷺ. Perkara ini sebagaimana pengingkaran Ibnu Mas’ud kepada pelaku bid'ah, beliau berkata :
وَالَّذِي
نَفْسِي بِيَدِهِ، إِنَّكُمْ لَعَلَى مِلَّةٍ هِيَ أَهْدَى مِنْ مِلَّةِ
مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْ مُفْتَتِحُو بَابِ
ضَلَالَةٍ
.
Demi Dzat yang diriku berada di tangan-Nya ! Apakah kalian merasa berada di atas agama yang lebih benar daripada agama Muhammad ﷺ, ataukah kalian akan menjadi pembuka pintu kesesatan ?” (Imaam Ad-Daarimi dalam sunannya, jilid 1
halaman 68 )
Wallahu'alam
Faidah Kajian "Nafyu dan Isbat dalam Asma dan Sifat" bersama Ustadz Afifi Abdul Wadud BA حَفِظَهُ الله تعالى
© Referensi :
1.https://www.youtube.com/live/23DelyFmx44?feature=share 2.https://almanhaj.or.id/752-jalan-menuju-kebangkitan-kaum-muslimin.html
3.https://agussantosa39.wordpress.com/2016/11/02/pengingkaran-para-sahabat-kepada-bidah/
🌐Broadcasted by
📲 channel telegram @nusantaramengaji ( https://goo.gl/1DQbq0 )
🖼 Instagram ( http://instagram.com/nusantaramengajiofficial )
📲 https://m.facebook.com/nusantaramengajisunnah/
🟢 SEMANGAT KULIAH DI KOST MURAH NUANSA HIJRAH!!
(Dibuka Pendaftaran Wisma Ash Shiddiq Periode Agustus 2023-Januari 2024)
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Alhamdulillah, atas kemudahan dari Allah سبحانه و تعالى Rumah Tahfidz Ash Shiddiq membuka pendaftaran WISMA ASH SHIDDIQ, program yang diperuntukkan KHUSUS PUTRA dengan kriteria :
- Muslim
- Berusia 18 tahun-25 tahun
- Mahasiswa/Karyawan/Wiraswasta
- Tidak Merokok
- Semangat Belajar Islam
- Bersedia Mengikuti Peraturan Wisma (https://bit.ly/PeraturanWismaAshShiddiq)
Keberadaan wisma ini bertujuan untuk menjadi sarana belajar islam dengan pemahaman salafush shalih, diantaranya :
a. Program Dauroh Islam Ilmiyah Rutin Bulanan
b. Program Tajwid & Tahsin
c. Program Sosial & Dakwah Masyarakat
d. Ramah Tamah & Sharing Session
Asatidz pemateri program dakwah WISMA ASH SHIDDIQ adalah :
1. Ustadz Mu'tashim Lc.MA
2. Ustadz Fadly Gugul S.Ag
3. Ustadz Abul Aswad Al Bayaty, BA
4. Ustadz Ristiyan Ragil Putradianto
5. Ustadz Hasan Basri, dan asatidz lainnya
🗾 Lokasi : jln affandi gg dahlia no 7 CT X Karangasem Santren Depok Sleman, DIY
Google Map : http://bit.ly/lokasirumahtahfidzashshiddiq
📝Biaya Sewa Kamar/Semester :
Rp1,950,000 - Rp2,150,000
Sudah termasuk fasilitas :
- Wifi up to 20 Mbps
- Kebersihan rutin 1x dalam sepekan
- Listrik & Air
- Kajian Rutin & Dauroh
- Tempat Tinggal Nyaman dan Strategis
- Dekat area Kampus UGM & UNY
- Dekat dengan Fasilitas Kesehatan (Puskesmas)
- Dekat dengan Minimarket & Halte Trans Jogja
✒️ Link pendaftaran : https://bit.ly/PendaftaranWismaAshShiddiq
Silakan dibantu share
Barakallahu fikum
🌏 Informasi :
▪️registrasi tahfidz anak: bit.ly/formrumahtahfidzashshiddiq
▪️bit.ly/profilrumahtahfidz
▪️Rumah Tahfidz Ash Shiddiq Yogyakarta
▪️IG : rumahtahfidz_ashshiddiq
📱Kontak Person :
wa.me/6281904161956
wa.me/6285743319610
[ JUJUR BERMUAMALAH KUNCI KEBERKAHAN ]
Kejujuran kepada hamba Allah, ini adalah modal yang sangat penting untuk membangun kesuksesan muamalah dengan bersikap Jujur. Orang-orang kafir pada urusan dunia dia bisa jujur sehingga orang bisa lebih percaya karena tidak berbohong, selain itu dia sering tertipu jika beli di temannya sendiri merasa kurang ada kejujuran. Sehingga kejujuran itu menjadi kunci kebaikan, kemudian kejujuran kita bermuamalah dengan para hamba Allah itu menjadi kunci keberkahan sebagaimana diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
إِنَّ الْمُتَبَايِعَيْنِ بِالْخِيَارِ فِي بَيْعِهِمَا مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا أَوْ يَكُونُ الْبَيْعُ خِيَارًا.
“Sesungguhnya penjual dan pembeli memiliki khiyar dalam jual beli keduanya selama belum berpisah atau (bila) jual beli tersebut ada khiyar padanya.” (HR. Bukhari no. 2107).
Diterangkan pula ada khiyar yang berdasarkan waktu semisal 3 hari untuk tenggat waktu kepastian jual belinya agar bisa memilih-milih dahulu. Kalau penjual dan pembeli ini saling menerangkan dan saling jujur maka Allah akan berkahi dalam jual belinya tersebut.
Wallahu'alam
"BERSIKAP JUJUR" | Ustadz Afifi Abdul Wadud, B.A
Referensi :
https://youtu.be/3bC4ljJyQRI
Broadcasted by
🌐channel telegram @nusantaramengaji ( https://goo.gl/1DQbq0 )
🖼 Instagram ( http://instagram.com/nusantaramengajiofficial )
📲 https://m.facebook.com/nusantaramengajisunnah/
Wallahu'alam
[ MENJADI PEKERJA ALLAH ]
Menjadi seorang Da’i adalah perkara yang agung dan selayaknya bangga, sebagaimana ciri pengikut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah berdakwah
Surat Yusuf Ayat 108
قُلْ هَٰذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ ۚ عَلَىٰ بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي ۖ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ
108. Katakanlah: "Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik".
Berdasarkan ayat di atas dapat diambil faidah bahwasanya barangsiapa dia berdakwah namun tidak berdasarkan ilmu dan keyakinan maka hakikatnya di bukan pengikut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dengan berdakwah maka seseorang menjadi pekerja Allah yang istimewa, alangkah luar biasanya jika seorang hamba menjadi pekerja Allah Ta’ala pemilik langit & bumi.
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدٍ خَيْرًا اسْتَعْمَلَهُ . فَقِيلَ كَيْفَ يَسْتَعْمِلُهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ يُوَفِّقُهُ لِعَمَلٍ صَالِحٍ قَبْلَ الْمَوْتِ .
“Jika Allah menginginkan kebaikan untuk seorang hamba maka dia akan mempekerjakan/menggunakannya”, beliau ditanya, “Bagaimana Allah akan mempekerjakannya, wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam?”, beliau menjawab: “Allah akan memberinya petunjuk untuk beramal shalih sebelum meninggal”. (HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab shahih Al Jami’, no. 304, dishahihkan Al-Albani dalam Raudhan Nadhir.)
Wallahu’alam
Sudah Bijakkah Dakwah Kita? - Ustadz Afifi Abdul Wadud
Referensi :
1. https://youtu.be/rwSMRpPGbqY
2. https://muslimafiyah.com/sudahkah-allah-mempekerjakan-anda.html#_ftn1
🌐Broadcasted by
📲 WhatsApp Grup
https://bit.ly/nusantaramengaji1
https://bit.ly/nusantaramengaji2
https://bit.ly/nusantaramengaji3
https://bit.ly/nusantaramengaji4
https://bit.ly/nusantaramengaji5
https://bit.ly/nusantaramengaji6
📲 WhatsApp Grup Akhwat
https://bit.ly/nusantaramengajiakhwat1
🌐channel telegram @nusantaramengaji ( https://goo.gl/1DQbq0 )
🖼 Instagram ( http://instagram.com/nusantaramengajiofficial )
📲 https://m.facebook.com/nusantaramengajisunnah/
[ KUNCI KEISTIQOMAHAN ]
Orang yang memiliki kekuatan ilmu dan kekuatan amal akan menempati derajat imamah di dalam agama, dan itulah yang dikatakan Allah dalam Surat As-Sajdah Ayat 24
وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا ۖ وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يُوقِنُونَ
"Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami."
Dan sebabnya kenapa Allah angkat mereka sampai derajat imam, derajat yang sangat tinggi dalam agama ini, orang-orang yang terdepan dalam beragama, yakni ketika mereka memiliki kesabaran untuk senantiasa menempatkan diri selalu kokoh di atas al haq tanpa tertarik kanan kiri terseret dalam kebatilan. atau kemaksiatan dia selalu menghindari tarikan-tarikan & godaan-godaan. Selain itu mereka juga yakin dengan ayat-ayat Allah Ta'ala, kuncinya ada disitu.
Kuatnya ilmu sehingga selalu lurus tegak meniti shiratal mustaqim tanpa tertarik kebatilan, dan kuatnya hati dengan sabar untuk kokoh berjalan diatas shiratal mustaqim, itu yang akan membuat anda tidak tertarik dengan hiasan-hiasan maksiat. Kejujuran kita kepada Allah akan diuji oleh Allah Ta'ala dengan ujian syahwat dan ujian syubhat ..
Wallahu'alam
"BERSIKAP JUJUR" | Ustadz Afifi Abdul Wadud, B.A
https://www.youtube.com/watch?v=3bC4ljJyQRI
🌐Broadcasted by
📲 WhatsApp Grup
https://bit.ly/nusantaramengaji1
https://bit.ly/nusantaramengaji2
https://bit.ly/nusantaramengaji3
https://bit.ly/nusantaramengaji4
https://bit.ly/nusantaramengaji5
https://bit.ly/nusantaramengaji6
📲 WhatsApp Grup Akhwat
https://bit.ly/nusantaramengajiakhwat1
🌐channel telegram @nusantaramengaji ( https://goo.gl/1DQbq0 )
🖼 Instagram ( http://instagram.com/nusantaramengajiofficial )
📲 https://m.facebook.com/nusantaramengajisunnah/
[ Jangan Seperti Kaum Yahudi Berilmu Tanpa Amal & Kaum Nasrani Beramal Tanpa Ilmu ]
Orang yang hatinya cenderung kepada kehidupan dunia maka akan meninggalkan perkara yang bermanfaat untuk akhiratnya yaitu meninggalkan menuntut ilmu agama sebagaimana Rasulullah ﷺ bersabda:
إِذَا تَبَايَعْتُمْ بِالْعِيْنَةِ وَأَخَذْتُمْ أَذْنَابَ الْبَقَرِ وَرَضِيْتُمْ بِالزَّرْعِ وَتَرَكْتُـمُ الْجِهَادَ سَلَّطَ اللهُ عَلَيْكُمْ ذُلاًّ لاَيَنْزِعُهُ شَيْئٌ حَتَّى تَرْجِعُواْ إِلَى دِيْنِكُمْ.
“Apabila kalian melakukan jual beli dengan cara ‘inah, berpegang pada ekor sapi, kalian ridha dengan hasil tanaman dan kalian meninggalkan jihad, maka Allah akan membuat kalian dikuasai oleh kehinaan yang tidak ada sesuatu pun yang mampu mencabut kehinaan tersebut (dari kalian) sampai kalian kembali kepada agama kalian.” [HR. Abu Dawud dari ‘Abdullah bin ‘Umar Radhiyallahu anhuma].
Para Ulama menjelaskan bahwasanya jihad itu ada bermacam-macam diantaranya :
1. Jihad melawan hawa nafsu (diri sendiri)
2. Jihad melawan syaitan berupa syahwat dan syubhat
3. Jihad melawan orang kafir
4. Jihad melawan ahlul bid’ah dan ahli maksiat
Wujud jihad melawan hawa nafsu (diri sendiri) diantaranya mencakup 4 hal :
1. Menuntut ilmu
2. Mengamalkan ilmu
3. Mendakwahkan ilmu
4. Bersabar dalam menjalani semuanya
Sebagian dari kita mempelajari ilmu agama itu diwaktu sisanya sementara lebih banyak porsi waktu untuk mengurusi kehidupan dunianya, padahal hidup berislam itu dibutuhkan selama 24 jam, kemudian ketika sudah mempelajari agama maka bersungguh-sungguh untuk berusaha mengamalkannya agar tidak seperti orang Nasrani yang beramal tanpa ilmu dan agar tidak seperti orang Yahudi berilmu tanpa amal.
Ketika seseorang sudah mengilmui dan mengamalkan ilmu agama maka berusaha untuk mendakwahkan islam kepada orang lain sehingga tidak egois hanya mementingkan dirinya sendiri, semua tahapan ini memerlukan kesabaran dalam menjalaninya.
Wallahu’alam
HINA KARENA CINTA DUNIA | Ustadz Afifi Abdul Wadud, B.A. حفظه الله تعالى
🌐Broadcasted by
📲 WhatsApp Grup
https://bit.ly/nusantaramengaji1
https://bit.ly/nusantaramengaji2
https://bit.ly/nusantaramengaji3
https://bit.ly/nusantaramengaji4
https://bit.ly/nusantaramengaji5
https://bit.ly/nusantaramengaji6
📲 WhatsApp Grup Akhwat
https://bit.ly/nusantaramengajiakhwat1
🌐 channel telegram @nusantaramengaji ( https://goo.gl/1DQbq0 )
🖼 Instagram ( http://instagram.com/nusantaramengajiofficial )
📲 https://m.facebook.com/nusantaramengajisunnah/
© Referensi :
1. www.youtube.com/live/Q09QzRgU-hY?feature=share
2. almanhaj.or.id/4035-jual-beli-inah-jual-beli-dengan-najasy.html
Sesi 1
https://bit.ly/AudioDaurohOktober2023-1
Sesi 2
https://bit.ly/AudioDaurohOktober2023-2
Sesi 1
https://bit.ly/AudioDaurohJuli2023-1
Sesi 2
https://bit.ly/AudioDaurohJuli2023-2
[ IMAN ITU MENDATANGKAN RASA AMAN DAN SIFAT AMANAH ]
Hendaknya bagi mukmin itu wajib membekali dirinya dengan aqidah yang shahihah terlebih dahulu agar dapat memiliki sifat yang amanah sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari Anas bin Malik Radliyallahu 'anhu
حَدَّثَنَا بَهْزٌ حَدَّثَنَا أَبُو هِلَالٍ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ مَا خَطَبَنَا نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا قَالَ لَا إِيمَانَ لِمَنْ لَا أَمَانَةَ لَهُ وَلَا دِينَ لِمَنْ لَا عَهْدَ لَهُ
Telah menceritakan kepada kami Bahz berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Hilal berkata, telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Anas bin Malik berkata; Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah berkhutbah di hadapan kami kecuali beliau mengatakan: "Tidak sempurna keimanan bagi orang yang tidak amanah, dan tidak sempurna agama seseorang bagi yang tidak memenuhi janji."(Hadits Ahmad No.11935 |)
Orang yang beriman itu hatinya akan merasa aman sehingga mampu mewujudkan sifat amanah. Merasa aman karena hatinya bersandar hanya kepada Allah Ta’ala, segala-galanya dikembalikan kepada Allah Ta’ala sehingga hatinya tenang, dadanya lapang dan tidak gusar, itulah yang menjadikan seseorang meraih kebahagiaan.
Faidah Kajian “TUNAIKAN AMANAH” bersama Ustadz Afifi Abdul Wadud, B.A. hafizhahullah
Referensi :
1.https://www.youtube.com/live/GX_qfqcaWg4?feature=share
2.https://shareoneayat.com/hadits-ahmad-11935
🌐Broadcasted by
📲 WhatsApp Grup
https://bit.ly/nusantaramengaji1
https://bit.ly/nusantaramengaji2
https://bit.ly/nusantaramengaji3
https://bit.ly/nusantaramengaji4
https://bit.ly/nusantaramengaji5
https://bit.ly/nusantaramengaji6
📲 WhatsApp Grup Akhwat
https://bit.ly/nusantaramengajiakhwat1
🌐channel telegram @nusantaramengaji ( https://goo.gl/1DQbq0 )
🖼 Instagram ( http://instagram.com/nusantaramengajiofficial )
📲 https://m.facebook.com/nusantaramengajisunnah/
Wallahu'alam
[ Ciri-Ciri Metode Beragama Ahli Bid'ah ]
Cara beragama ahlul bid’ah wal ahwa diantaranya adalah sebagai berikut ;
1. Lebih mengekor pada hawa nafsu dibandingkan mengikuti nash-nash dari Al Quran dan As Sunnah,
2. Adapun ketika mengambil dari nash-nash Al Quran dan As Sunnah mereka memilih sesuai dengan hawa nafsunya,
3. Kemudian jika nash-nash tersebut tidak sesuai dengan hawa nafsunya maka mereka melakukan tahrif yakni memalingkan lafazh & maknanya tanpa dalil atas nash-nash tersebut,
4. Berdalil dengan hadits yang lemah,
5. Berdalil dengan hadits palsu,
6. Mengikuti dalil yang mutasyabihat (samar), dengan tidak mengembalikannya kepada dalil yang muhkamat (jelas & gamblang)
7. Mengikuti pendapat gurunya secara mutlak (taklid buta).
8. Tidak ada semangat untuk kembali kepada Al Quran dan As Sunnah
Oleh karena itu kita diperintahkan menyelisihi ahlul ahwa dengan mengikuti Al Quran dan As Sunnah dengan pemahaman para sahabat radhiyallahu’anhum. Para sahabat radhiyallahu ‘anhum merupakan orang-orang yang menyaksikan turunnya wahyu (al-Qur’an) dan menyaksikan langsung petunjuk Rasulullah yang mulia ﷺ yang dengannya mereka memahami penafsiran wahyu dengan tepat. Sebagaimana telah dikatakan oleh Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu:
مَنْ كَانَ مِنْكُمْ مُسْتَنًّا فَلْيَسْتِنَّ بِمَنْ قَدْ مَاتَ، فَإِنَّ الْحَيَّ لَا تُؤْمَنُ عَلَيْهِ الْفِتْنَةُ، أُوْلَئِكَ أَصْحَابُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، كَانُوْا أَفْضَلَ هَذِهِ الأُمَّةِ، وَأَبَرَّهَا قُلُوْباً، وَأَعْمَقَهَا عِلْماً، وَأَقَلَّهَا تَكَلُّفاً، قَوْمٌ اخْتَارَهُمُ اللهُ لِصُحْبَةِ نَبِيِّهِ، وَإِقَامَةِ دِيْنِهِ، فَاعْرِفُوْا لَهُمْ فَضْلَهُمْ، وَاتَّبِعُوْهُمْ فِيْ آثَارِهِمْ، وَتَمَسَّكْوْا بِمَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ أَخْلَاقِهِمْ وَدِيْنِهِمْ، فَإِنَّهُمْ كَانُوْا عَلَى الْهُدَى الْمُسْتَقِيْمِ
“Barangsiapa di antara kalian mengikuti suatu jejak (sunnah) hendaklah ia mengikuti jejak orang yang telah meninggal, karena sesungguhnya orang yang masih hidup tidak dijamin terpelihara dari fitnah. Itulah mereka para Sahabat Rasulullah ﷺ. Mereka adalah orang-orang yang paling utama di antara umat ini, hati-hati mereka paling berbakti, ilmu mereka paling mendalam dan paling sedikit takallufnya (membebani diri dalam beramal). Mereka adalah suatu kaum yang telah dipilih Allah untuk mendampingi Nabi-Nya dan menegakkan agama-Nya, maka kenalilah akan keutamaan mereka, ikutilah jejak mereka dan berpegang teguhlah pada akhlak serta agama semampumu, karena sesungguhnya mereka berada di atas petunjuk yang lurus.” (Sittu Durar Min Ushuli Ahlil Atsar hal. 66-67).
Wallahu’alam
Faidah Kajian “MANHAJ AHLUL BID'AH WAL AHWA | Ustadz Afifi Abdul Wadud, B.A. حَفِظَهُ الله تعالى
🌐Broadcasted by
📲 WhatsApp Grup
https://bit.ly/nusantaramengaji1
https://bit.ly/nusantaramengaji2
https://bit.ly/nusantaramengaji3
https://bit.ly/nusantaramengaji4
https://bit.ly/nusantaramengaji5
https://bit.ly/nusantaramengaji6
📲 WhatsApp Grup Akhwat
https://bit.ly/nusantaramengajiakhwat1
🌐channel telegram @nusantaramengaji ( https://goo.gl/1DQbq0 )
🖼 Instagram ( http://instagram.com/nusantaramengajiofficial )
📲 https://m.facebook.com/nusantaramengajisunnah/
© Referensi :
1.https://www.youtube.com/live/x4Ee33hoU1U?feature=share
2.https://muslim.or.id/27731-mengikuti-pemahaman-sahabat-nabi-dalam-beragama.html
[ Jalan Keselamatan dengan Menjaga Lisan, Banyak Tinggal Dirumah & Banyak Bertaubat ]
Dari Uqbah bin 'Āmir -raḍiyallāhu 'anhu-, ia berkata,
عن عُقْبَة بن عامر رضي الله عنه قال: قلت: يا رسول الله ما النَّجَاة؟ قال: «أَمْسِكْ عليك لِسَانَكَ، وَلْيَسَعْكَ بَيتُك، وابْكِ على خَطِيئَتِكَ».
[صحيح] - [رواه الترمذي وأحمد]
"Aku bertanya, Wahai Rasulullah, apakah keselamatan itu?" Beliau bersabda, "Jagalah lisanmu, jadikanlah rumahmu terasa luas olehmu dan menangislah karena kesalahanmu!"(Hadits shahih - Diriwayatkan oleh Tirmiżi)
Dalam hadits ini, Uqbah bin 'Āmir -raḍiyallāhu 'anhu- bertanya kepada Nabi ﷺ mengenai hal yang dapat menyelamatkannya di akhirat. Ini adalah tujuan setiap muslim yang kuat imannya terhadap akhiratnya. Rasulullah ﷺ menjawab, "Tahanlah lisanmu!" Nabi ﷺ menunjukkan agar ia menjaga lisannya karena begitu besar bahayanya banyak kerusakannya. Beliau mengharuskan setiap muslim untuk menjaga lisannya dan lebih mengutamakan diam daripada bicara kecuali dalam hal-hal yang bermanfaat baginya di akhirat. "dan jadikanlah rumahmu terasa luas olehmu," Yakni, hendaknya seseorang tetap berada di rumahnya dan tidak keluar darinya kecuali untuk suatu kepentingan mendesak dan janganlah ia resah untuk duduk di rumah. Justru ia harus menjadikan hal itu seperti harta rampasan perang. Sebab, hal itu menjadi penyebab keselamatan dari kejahatan dan fitnah. "dan menangislah karena kesalahanmu!" Yakni, menangislah jika engkau mampu. Jika tidak mampu, pura-puralah menangis untuk menyesali kemaksiatanmu dan bertaubatlah kepada Allah سبحانه و تعالى atas perbuatan yang telah engkau lakukan. Sesungguhnya Allah سبحانه و تعالى menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan mengampuni segala kesalahan
🌐Broadcasted by
📲 WhatsApp Grup
https://bit.ly/nusantaramengaji1
https://bit.ly/nusantaramengaji2
https://bit.ly/nusantaramengaji3
https://bit.ly/nusantaramengaji4
https://bit.ly/nusantaramengaji5
https://bit.ly/nusantaramengaji6
📲 WhatsApp Grup Akhwat
https://bit.ly/nusantaramengajiakhwat1
🌐channel telegram @nusantaramengaji ( https://goo.gl/1DQbq0 )
🖼 Instagram ( http://instagram.com/nusantaramengajiofficial )
📲 https://m.facebook.com/nusantaramengajisunnah/
© hadeethenc.com/id/browse/hadith/3602
Wallahu'alam
[ Infak yang Paling Utama adalah yang Diberikan Kepada Istri & Anak-anak ]
Dari Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu-, ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : «دينار أنفقته في سبيل الله، ودينار أنفقته في رقبة، ودينار تصدقت به على مسكين، ودينار أنفقته على أهلك، أعظمها أجرًا الذي أنفقته على أهلك».
[صحيح] - [رواه مسلم]
"Satu dinar yang engkau nafkahkan di jalan Allah, satu dinar yang kamu nafkahkan untuk memerdekakan budak, satu dinar yang engkau berikan kepada orang-orang miskin, dan satu dinar yang engkau nafkahkan kepada keluargamu, maka yang paling besar pahalanya adalah satu dinar yang engkau nafkahkan untuk keluargamu." (Hadits shahih - Diriwayatkan oleh Muslim)
Nabi ﷺ menjelaskan bahwa aspek-aspek infak dan kebaikan itu banyak, diantaranya adalah infak untuk jihad di jalan Allah, infak untuk memerdekakan budak sahaya, infak kepada orang-orang miskin dan infak kepada istri dan keluarga. Hanya saja, infak yang paling utama adalah yang diberikan kepada istri. Infak kepada istri dan anak-anak adalah wajib. Dengan demikian, infak yang wajib memiliki pahala lebih besar dari infak sunnah.
🌐Broadcasted by
📲 WhatsApp Grup
https://bit.ly/nusantaramengaji1
https://bit.ly/nusantaramengaji2
https://bit.ly/nusantaramengaji3
https://bit.ly/nusantaramengaji4
https://bit.ly/nusantaramengaji5
https://bit.ly/nusantaramengaji6
📲 WhatsApp Grup Akhwat
https://bit.ly/nusantaramengajiakhwat1
🌐channel telegram @nusantaramengaji ( https://goo.gl/1DQbq0 )
🖼 Instagram ( http://instagram.com/nusantaramengajiofficial )
📲 https://m.facebook.com/nusantaramengajisunnah/
© hadeethenc.com/id/browse/hadith/5813#:~:text=Nafkah
Wallahu'alam
[ Hukum itu mengikuti ILLAT-nya ]
Bila ILLAT ada maka hukum-pun ada, dan bila tidak ada maka hukum tidak ada.
Hukum dalam Islam tidak lepas dari lima: wajib, sunnah, mubah, makruh dan haram.
Setiap hukum Islam selalu mengandung ILLAT.
ILLAT adalah sifat yang tampak dan tetap, seperti ILLAT arak adalah memabukkan.
Hukum dilihat dari ILLAT-nya ada dua macam:
1. Hukum diketahui ILLAT-nya.
2. Hukum yang tidak diketahui ILLAT-nya.
Hukum yang diketahui ILLAT-nya ada dua macam:
1️⃣ ILLAT yang disebutkan oleh Nash. contohnya hadits tentang kucing:
إنها ليست بنجس إنما هي من الطوافين عليكم
“Sesungguhnya kucing itu tidak najis, ia selalu berkeliling di antara kalian..” (HR Abu Dawud).
Dalam hadits tersebut Nabi shollallahu ‘alayhi wasallam menyebutkan alasan ketidak najisan kucing yaitu suka berkeliling sehingga sulit dihindari.
2️⃣ ILLAT yang diketahui dengan cara istinbath.
ILLAT jenis ini ada yang menjadi ijma ulama seperti ILLAT arak adalah memabukkan. Dan ada yang masih diperselisihkan, seperti ILLAT emas dan perak ada yang mengatakan karena ditimbang. Ada yang mengatakan ILLAT-nya adalah “tsaman” (harga) dan inilah yang kuat.
Memahami ILLAT suatu hukum sangat penting dan memudahkan kita untuk mengqiyaskan dengan perkara lain yang sama ILLAT-nya.
Seperti diqiyaskan kepada kucing semua binatang yang sulit untuk kita hindari.
Contoh lainnya adalah uang diqiyaskan kepada emas karena ILLAT-nya sama-sama harga. Sehingga dalam zakat sama dengan emas dan juga terjadi padanya riba.
Apabila ILLAT-nya hilang, maka hilang pula hukumnya. Contohnya bila arak berubah menjadi cuka dengan sendirinya, dan tidak lagi memabukkan menjadi halal hukumnya karena ILLAT memabukkan itu telah hilang, dan sebagainya.
Adapun hukum yang tidak diketahui ILLAT-nya, seperti mengapa sholat shubuh dua roka’at, mengapa sholat dimulai dengan takbirotul ihrom dan lain sebagainya..
maka seperti ini disebut dengan ibadah mahdhoh yang tak bisa diqiyaskan karena tidak diketahui ILLAT-nya.
Wallahu a’lam
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى.
Dari kitab “Syarah Mandzumah Ushul Fiqih“, yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al’Utsaimin, رحمه الله تعالى.
🌐Broadcasted by
📲 WhatsApp Grup
https://bit.ly/nusantaramengaji1
https://bit.ly/nusantaramengaji2
https://bit.ly/nusantaramengaji3
https://bit.ly/nusantaramengaji4
https://bit.ly/nusantaramengaji5
https://bit.ly/nusantaramengaji6
📲 WhatsApp Grup Akhwat
https://bit.ly/nusantaramengajiakhwat1
🌐channel telegram @nusantaramengaji ( https://goo.gl/1DQbq0 )
🖼 Instagram ( http://instagram.com/nusantaramengajiofficial )
📲 https://m.facebook.com/nusantaramengajisunnah/
© /channel/kaidah_ushul_fiqih
[ 2 PERKARA YANG PALING DIKHAWATIRKAN ]
Para salafush shalih senantiasa mengingatkan tentang 2 perkara yang paling dikhawatirkan dalam kehidupan manusia, yaitu berupa :
1. Panjang angan-angan
2. Mengikuti hawa nafsu
Hal tersebut sebagaimana diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu bahwasanya :
إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ اتِّبَاعُ الْهَوَى، وَطُولُ الْأَمَلِ. فَأَمَّا اتِّبَاعُ الْهَوَى فَيَصُدُّ عَنِ الْحَقِّ، وَأَمَّا طُولُ الْأَمَلِ فَيُنْسِي الْآخِرَةَ
“Perkara yang paling aku takutkan adalah mengikuti hawa nafsu dan panjang angan-angan. Adapun mengikuti hawa nafsu, ia akan memalingkan dari kebenaran. Adapun panjang angan-angan, ia akan membuat lupa akan akhirat” (Diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dalam Hilyatul Auliya’, 1/76).
Ini adalah nasehat bagi kaum muslimin untuk senantiasa tidak luput dari akhiratnya dan berusaha memanfaatkan waktu di dunia untuk beramal shalih sebelum datang penyesalan di hari kiamat kelak.
Wallahu’alam
[SAFDAH - JAK TANG] "SAMPAI KAPAN MENGEJAR DUNIA" | Ustadz Afifi Abdul Wadud, B.A
Referensi:
1.https://www.youtube.com/live/udeQXKxzdBc?feature=share
2.https://konsultasisyariah.com/38756-jauhi-sifat-panjang-angan-angan.html
🌐channel telegram @nusantaramengaji ( https://goo.gl/1DQbq0 )
🖼 Instagram ( http://instagram.com/nusantaramengajiofficial )
📲 https://m.facebook.com/nusantaramengajisunnah/
[ Nabi ﷺ Shalat Ied di Tanah Lapang ]
Dari Ibnu Umar رضي الله عنه berkata,
ٌ عَنْ ابْنِ عُمَرَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَغْدُو إِلَى الْمُصَلَّى فِي يَوْمِ الْعِيدِ وَالْعَنَزَةُ تُحْمَلُ بَيْنَ يَدَيْهِ فَإِذَا بَلَغَ الْمُصَلَّى نُصِبَتْ بَيْنَ يَدَيْهِ فَيُصَلِّي إِلَيْهَا وَذَلِكَ أَنَّ الْمُصَلَّى كَانَ فَضَاءً لَيْسَ فِيهِ شَيْءٌ يُسْتَتَرُ بِهِ
"Di pagi menjelang siang Rasulullah ﷺ berangkat melaksanakan shalat ied, sementara beliau membawa tombak kecil. Ketika sampai di tempat lapang, tombak kecil itu ditancapkan di hadapannya kemudian beliau shalat menghadapnya. Hal itu karena tanah lapang adalah tempat yang terbuka dan tidak ada sesuatu yang menutupinya. "
(HR. Ibnu Majah: 1294) - shahih
🌐Broadcasted by
📲 WhatsApp Grup
https://bit.ly/nusantaramengaji1
https://bit.ly/nusantaramengaji2
https://bit.ly/nusantaramengaji3
https://bit.ly/nusantaramengaji4
https://bit.ly/nusantaramengaji5
https://bit.ly/nusantaramengaji6
📲 WhatsApp Grup Akhwat
https://bit.ly/nusantaramengajiakhwat1
🌐channel telegram @nusantaramengaji ( https://goo.gl/1DQbq0 )
🖼 Instagram ( http://instagram.com/nusantaramengajiofficial )
📲 https://m.facebook.com/nusantaramengajisunnah/
📲 hadits.in/ibnumajah/1294
Wallahu'alam
[ Puasa Arafah bersama Jama'ah kaum Muslimin ]
Masruq, seorang tabi'in, bercerita:
أنه دخل هو ورجل معه على عائشة يوم عرفة،فقالت عائشة : يا جارية ! خوضي لهما سويقاً وحليةً فلولا أني صائمة لذقته ، قالا : أتصومين يا أم المؤمنين! ولا تدرين لعله يوم يوم النحر ، فقالت : إنما النحر إذا نحر الإمام ، وعظم الناس ، والفطر إذا أفطر الإمام وعظم الناس
Masruq dan temannya memasuki rumah 'Aisyah pada hari 'Arafah. 'Aisyah berkata kepada pelayan beliau: "Wahai pelayan, berilah keduanya sawiq dan bumbunya. Kalau bukan karena aku berpuasa, tentu aku mencicipinya."
Masruq dan temannya bertanya, "Apakah engkau berpuasa wahai Ummul Mukminin? Anda tidak tahu bahwa boleh jadi hari ini adalah hari 'Idul Adha."
Maka Aisyah berkata:
"Hari 'Idul Adha adalah pada hari yang mana pemimpin dan mayoritas orang berkurban dan hari 'Idul Fitri adalah pada hari yang mana pemimpin dan mayoritas orang berbuka."
[Riwayat 'Abdurrazaq dalam Al Mushannaf 4/157. Sanadnya bagus menurut Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah: 389]
Ibnu Rajab -rahimahullah- mengatakan:
وهذا الأثر صحيح عن عائشة رضي الله عنها إسناده في غاية الصحة، ولا يعرف لعائشة في ذلك مخالف من الصحابة
"Atsar ini shahih dari 'Aisyah dengan sanadnya yang sangat shahih, dan tidak ditemui sahabat yang menyelisihi beliau"
ومما يؤخذ من كلام عائشة رضي الله عنها أنها أشارت إلى أن يوم عرفة هو يوم مجتمع الناس مع الإمام عَلَى التعريف فيه، ويوم النحر هو الَّذِي يجتمع الناس مع الإمام عَلَى التضحية فيه، وما ليس كذلك فليس بيوم عرفة ولا يوم أضحى، وإن كان بالنسبة إِلَى عدد أيام الشهر هو التاسع أو العاشر
"Di antara faidah dari perkataan Aisyah radhiyallahu 'anha di atas adalah: Beliau mengisyaratkan bahwa puasa Arafah adalah hari dimana semua orang berpuasa Arafah bersama pemimpinnya, begitu pula Idul Adha adalah hari dimana semua orang dan pemimpinnya sepakat untuk Idul Adha di hari tersebut.
Jika bukan demikian maka bukan hari Arafah, bukan pula hari Idul Adha, walaupun secara hitungan hari dia masuk di hari ke-9 atau ke-10."
[Ahkamul Ikhtilaf fi Ru'yati Hilal Dzilhijjah hal. 36-37]
✒️ Ustadz Ristiyan Ragil Putradianto حفظه الله
🌐 Informasi Pendaftaran : http://bit.ly/formrumahtahfidzashshiddiq
Broadcasted by
🌐channel telegram @nusantaramengaji ( https://goo.gl/1DQbq0 )
🖼 Instagram ( http://instagram.com/nusantaramengajiofficial )
📲 https://m.facebook.com/nusantaramengajisunnah/
Wallahu'alam
https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=10159626478058190&id=670058189&post_id=670058189_10159626478058190&mibextid=Nif5oz
[ SEDEKAH ITU BUKTI KEIMANAN ]
Di atas aqidah ini akan tumbuh amalan, orang yang betul betul berbuat baik itu selain aqidahnya shahihah (lurus) maka dia memberikan harta yang dia sukai, Allah sering sekali mengingatkan kepada kita memberi itu apa yang kita sukai, memberikan harta dari apa yang disukai dan ini termasuk ujian iman. Orang kalau memberi barang yang hampir dibuang ya wajar karena sudah tidak terpakai tetapi kalau memberi sesuatu yang dia suka, itu ada nilai kejujurannya maka kata Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut bahwa sedekah itu adalah bukti keimanan. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَالصَّلَاةُ نُورٌ، وَالصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ وَالصَّبْرُ ضِيَاءٌ، وَالْقُرْآنُ حُجَّةٌ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ
“Shalat adalah cahaya, sedekah merupakan bukti, sabar itu sinar panas, sementara Al-Qur’an bisa menjadi pembelamu atau sebaliknya, menjadi penuntutmu” (HR. Muslim).
Yakin bahwasanya bersedekah itu dia tidak membuang hartanya namun titip kepada Allah yang akan dikembang-kembangkan oleh Allah Ta’ala menjadi lipatan yang tidak terhingga, hal itu akan membuat seseorang sangat mudah untuk melepas sesuatu yang disukainya sebagaimana kisah Abu Thalhah begitu mendengar ayat Allah dalam Surat Ali 'Imran Ayat 92
لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّىٰ تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ ۚ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ
“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.”
Dia memilih-milih harta yang paling dia cintai, sungguh harta yang paling dia cintai adalah kebun Bairaha’. Kemudian beliau berujar, “Sungguh aku wakafkan kebun tersebut karena mengharap pahala dari Allah dan mengharap simpanan di akhirat. Aturlah tanah ini sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberi petunjuk kepadamu”. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bakh! Itulah harta yang benar-benar beruntung. Itulah harta yang benar-benar beruntung. Aku memang telah mendengar perkataanmu ini. Aku berpendapat, hendaknya engkau sedekahkan tanahmu ini untuk kerabat. Lalu Abu Thalhah membaginya untuk kerabatnya dan anak pamannya.” (HR. Bukhari, no. 1461 dan Muslim, no. 998).
Wallahu'alam
"BERSIKAP JUJUR" | Ustadz Afifi Abdul Wadud, B.A
Referensi :
1. https://youtu.be/3bC4ljJyQRI
2. https://muslim.or.id/60461-sedekah-adalah-bukti-keimanan.html
🌐channel telegram @nusantaramengaji ( https://goo.gl/1DQbq0 )
🖼 Instagram ( http://instagram.com/nusantaramengajiofficial )
📲 https://m.facebook.com/nusantaramengajisunnah/
[ SYUBHAT HAROKI ]
Telah dijelaskan oleh para ulama ahlus sunnah bahwasanya tauhid itu dibagi menjadi 3 :
1. Tauhid Rububiyah
2. Tauhid Uluhiyah
3. Tauhid Asma wa sifat
Tidak ada pembagian Tauhid Hakimiyah (tidak ada hukum selain hukum Allah) kecuali apa yang dijelaskan oleh mereka dari kalangan harokiyin dan hizbiyin
Faktanya, ketika mereka fokus dengan Tauhid Hakimiyah maka TIDAK ADA perhatian kepada Dakwah Tauhid & Sunnah serta TIDAK ADA pengingkaran terhadap Kesyirikan maupun Kebid'ahan.
Mereka senantiasa menjadikan perkara dunia (semisal kenaikan harga BBM) sebagai dalih dan alasan untuk mengkritisi PENGUASA karena telah berbuat zhalim & berhukum bukan dengan hukum Allah (tauhid hakimiyah), atas dasar dosa kezhaliman & tidak berhukum dengan hukum Allah tersebut mereka merasa berhak untuk kemudian melakukan provokasi dan demonstrasi dalam rangka melawan kezhaliman. Bagi mereka penguasa yang zhalim & tidak berhukum dengan hukum Allah telah berbuat dosa besar, sehingga layak untuk dikafirkan, kemudian karena dianggap telah kafir maka layak untuk dilengserkan. Allahul musta'an.
Padahal dalam perkara penyelisihan penerapan hukum syariat tidak serta merta seseorang itu dikafirkan karena seseorang dapat jatuh kedalam kekafiran apabila telah meninggalkan shalat sebagaimana hadits
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ الْبَاهِلِيِّ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَيُنْقَضَنَّ عُرَى الْإِسْلَامِ عُرْوَةً عُرْوَةً فَكُلَّمَا انْتَقَضَتْ عُرْوَةٌ تَشَبَّثَ النَّاسُ بِالَّتِي تَلِيهَا وَأَوَّلُهُنَّ نَقْضًا الْحُكْمُ وَآخِرُهُنَّ الصَّلَاةُ
dari Abu Umamah Al Bahili dari Rasulullah Shallallahu’alaihiWasallam bersabda; Ikatan-ikatan Islam akan terburai satu demi satu, setiap kali satu ikatan terburai orang-orang bergantungan pada ikatan selanjutnya. Yang pertama kali terburai adalah masalah hukum dan yang terakhir adalah shalat.” (Hadis Riwayat Ahmad. 5/251)
Wallahu'alam
Faidah pembahasan Kitab Kasyfusy Syubuhat bersama ustadz Yulian Purnama حَفِظَهُ الله تعالى
Masjid Al Ikhlas Karangasem, Santren, Depok-Sleman
Referensi: https://konsultasisyariah.com/26360-4-doktrin-sesat-takfiri-jihadis-dan-bantahannya-bagian-3-terakhir.html/3
🌐 channel telegram @nusantaramengaji ( https://goo.gl/1DQbq0 )
🖼 Instagram ( http://instagram.com/nusantaramengajiofficial )
📲 https://m.facebook.com/nusantaramengajisunnah/
Jika dakwah mengikuti keinginan masyarakat maka tidak ada perubahan dalam masyarakat, fungsi pendidikan tidak berjalan, dakwah pun tidak berkah. Maka ketika berdakwah hendaknya memilih pendekatan yang mubah dengan meninggalkan yang haram dalam rangka membatasi diri supaya tidak terjerumus ke dalam maksiat.
Kiat menghindari risiko penolakan adalah dengan cara pendekatan yang lain melalui penyampaian ilmu secara bertahap, tidak secara frontal dengan tidak langsung mengingkari sisi kemungkaran ditengah masyarakat, memiliki skala prioritas dalam berdakwah dan bertahap sebelum sampai pada pengingkaran terhadap kemungkaran.
Perihal Kaidah adat itu dapat menjadi hukum maka yang kita pahami adalah tidak dalam hal perkara kebatilan karena akan menafikan fungsi syariat Islam.
Wallahu'alam
BERDALIH KEARIFAN LOKAL UNTUK MEMBELA ADAT DAN TRADISI
Ustadz Ammi Nur Baits حَفِظَهُ الله تعالى
Referensi :
https://youtube.com/live/jbw4X7WXxj8?feature=share
🌐channel telegram @nusantaramengaji ( https://goo.gl/1DQbq0 )
🖼 Instagram ( http://instagram.com/nusantaramengajiofficial )
📲 https://m.facebook.com/nusantaramengajisunnah/