rabbanians | Unsorted

Telegram-канал rabbanians - Rabbanians ID

8392

Channel @rabbanians.id adalah channel yang berfokus pada pelayanan pendidikan dan berbagi informasi Keislaman. Tujuannya untuk memberikan pemahaman dan meluruskan tuduhan atas agama Islam serta berbagi wawasan Keislaman untuk umat muslim secara umumnya.

Subscribe to a channel

Rabbanians ID

Kitab "Al-Inshaf fi ma Yajibu I'tiqaduhu" adalah karya yang dibuat oleh Imam Al-Haramayn Al-Juwayni, seorang ulama terkemuka dalam tradisi Sunni, khususnya dalam mazhab Syafi'i. Al-Juwayni dikenal sebagai salah satu tokoh terkemuka dalam bidang teologi Islam (kalam) dan fiqh. Beliau juga merupakan guru dari Imam Al-Ghazali, salah satu pemikir dan mistikus Islam paling terkenal.

Читать полностью…

Rabbanians ID

Katanya ka'bah dahulu pernah menjadi gereja karena dahulu ada patung Yesus dan Maria. Berikut bantahan dan pembahasannya:

https://youtu.be/tfFdiVdDHbU
________
💖 DONASI https://kitabisa.com/rabbaniansid
Dukung channel ini untuk dapat terus berbagi!

Читать полностью…

Rabbanians ID

Selamat buat temen² Rabbanians yang sudah membersamai kami, Alhamdulillah kita mendapatkan Initiative Award dari Human Initiative 🥰🥰

Читать полностью…

Rabbanians ID

Sebulan ga rilis video, and here we go
https://youtu.be/1gSApxHiME4?si=-Rus1SNi4SywJgYT

Читать полностью…

Rabbanians ID

𝑲𝒊𝒔𝒂𝒉 𝒅𝒊 𝑩𝒂𝒍𝒊𝒌 𝑺𝒆𝒃𝒖𝒂𝒉 𝑮𝒆𝒍𝒂𝒓

Hatim al-Asham adalah seorang ulama yang terkenal dengan kesalehannya dan kebijaksanaannya. Gelar "al-Asham" dalam konteks ini berarti 'tuli', dan ada sebuah kisah menarik yang menjelaskan bagaimana dia mendapatkan gelar tersebut.

Ceritanya bermula ketika seorang wanita datang kepada Hatim untuk bertanya tentang suatu permasalahan agama. Namun, selama percakapan, wanita itu secara tidak sengaja mengeluarkan suara kentut, membuatnya merasa sangat malu. Dalam usaha untuk menjaga perasaan wanita tersebut, Hatim berpura-pura tidak mendengar dan memintanya untuk berbicara lebih keras, “Keraskanlah suaramu.” Wanita itu merasa lega karena mengira bahwa Hatim tidak mendengar suara yang memalukan itu. Sejak itu, Hatim terkenal sebagai 'tuli'.

Kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga perasaan orang lain dan pentingnya menutupi aib sesama untuk menjaga hubungan pergaulan yang baik dan harmonis. Kepekaan dan kemurahan hati Hatim dalam menangani situasi tersebut telah memberikan pelajaran berharga tentang empati dan kebijaksanaan.

Bagikan Cerita ini &
Join grup telegram kami /channel/rabbanians

Читать полностью…

Rabbanians ID

Buat yang uda download ebook ini https://rabbanians.id/Otentikkah-Bible pasti sudah dapat jawabannya 😁😁

Читать полностью…

Rabbanians ID

Kitab "Al-Kabair" atau "The Major Sins" adalah karya penting oleh Imam Adh-Dhahabi, seorang ulama hadits, sejarawan, dan kritikus terkenal dalam sejarah Islam. Kitab ini fokus pada dosa-dosa besar yang disebutkan dalam Islam, menurut Al-Qur'an dan Sunnah.

Читать полностью…

Rabbanians ID

Pernah dengar kisah Nabi Ibrahim mencari tuhan, hingga memunculkan narasi "Nabi Ibrahim Pernah Atheis"?. Ini merupakan cerita bathil yang tersebar di kalangan umat Islam. Tapi bukankan ceritanya ada dalam Al-Quran? Berikut pembahasannya:

https://youtu.be/BfNwseptf_g

__________
💖 DONASI https://kitabisa.com/rabbaniansid
Dukung channel ini untuk dapat terus berbagi!

Читать полностью…

Rabbanians ID

Kitab "Al-Ibanah 'an Usul ad-Diyanah", yang sering disebut hanya sebagai "Al-Ibanah", adalah salah satu karya penting dari Abu al-Hasan al-Asy'ari, seorang tokoh teolog Islam yang sangat berpengaruh. Al-Asy'ari adalah pendiri mazhab teologi Asy'ariyah, yang merupakan salah satu mazhab teologi utama dalam Islam Sunni, berfokus pada penggunaan rasio dan teologi dalam memahami ajaran Islam.

Читать полностью…

Rabbanians ID

Gereja-Gereja dengan kubah. Pertanyaanya: kubah ala masjid kita apakah meniru gaya-gaya arsitektur gereja? berikut pembahasannya:

https://youtu.be/QnPeXrrP9R0

________
💖 DONASI https://kitabisa.com/rabbaniansid
Dukung channel ini untuk dapat terus berbagi!

Читать полностью…

Rabbanians ID

Bengini bentuknya jika ebook 500 halaman kita dicetak. Temen2 yang sudah download ebooknya diperkenankan untuk dicetak (buat sendiri), namun jangan disebarkan ya :)

Temen² lebih suka yang digital atau cetak? Yang versi cetak cenderung lebih mahal karena ada biaya cetak dan cetak ya mandiri, bukan melalui penerbit...

Yang belum download silahkan download disini

https://rabbanians.id/Otentikkah-Bible
https://rabbanians.id/Otentikkah-Bible

Читать полностью…

Rabbanians ID

"𝑵𝒂𝒋𝒊𝒔𝒏𝒚𝒂" 𝑨𝒏𝒋𝒊𝒏𝒈 𝑫𝒂𝒍𝒂𝒎 𝑨𝒈𝒂𝒎𝒂 𝑯𝒊𝒏𝒅𝒖

Tidak hanya Islam, Hindu ternyata juga melarang mememlihara anjing dan emamsukkannya didalam rumah karena ketidaksucian dan kebersihannya. Dalam Śrīmad-Bhāgavatam disebutkan:

जीवा: श्रेष्ठा ह्यजीवानां तत: प्राणभृत: शुभे ।
त: सचित्ता: प्रवरास्ततश्चेन्द्रियवृत्तय: ॥ २८ ॥

"Makhluk hidup lebih unggul dibandingkan benda mati, wahai ibu yang terberkati, dan di antara makhluk hidup, mereka yang menunjukkan tanda-tanda kehidupan lebih baik. Hewan yang memiliki kesadaran lebih baik dari itu, dan lebih baik lagi adalah mereka yang sudah memiliki kemampuan indra, seperti bisa merasakan, melihat, atau mendengar." (Śrīmad-Bhāgavatam 3.29.28)

Mengenai ayat ini, maka diberikan penejalsan sebagai ebrikut: Dalam ajaran Veda, anjing dianggap sebagai makhluk yang tidak bersih, sehingga tidak boleh masuk ke dalam rumah orang yang terhormat. Biasanya, anjing dilatih untuk tetap berada di luar rumah. Namun, kepala keluarga yang baik akan tetap memberi makanan prasāda kepada anjing dan kucing. Mereka akan makan di luar dan pergi. Jadi, meskipun kita memperlakukan makhluk hidup dengan belas kasihan, perlakuan kita harus sesuai dengan tingkatannya. Anjing tidak diperlakukan seperti manusia, tetapi tetap harus mendapatkan perhatian dan kasih sayang dengan cara yang sesuai. (cek https://vedabase.io/en/library/sb/3/29/28/)

Menurut tradisi Veda dalam Kitab-kitab suci, terutama Smriti, sering kali menggambarkan anjing dengan pandangan yang tidak baik.

Lihat contoh ayat berikut. Dan, ayat semacam ini bisa ditemukan di setiap teks Smriti.

"Sebuah persembahan leluhur menjadi rusak jika dilihat oleh anjing, seorang Candala, atau seseorang yang terbuang. Oleh karena itu, ia harus melakukan persembahan itu di tempat tertutup; atau sebagai alternatif, ia bisa menaburkan biji wijen di atas persembahan tersebut." (Gautama Smriti 15.28 - lihat Dharmasūtras - The Law Codes Of Āpastamba, Gautama, Baudhāyana And Vasiṣṭha (Oxford, 199) hlm. 105)

Dan ayat berikut ini:

"Para dewa tidak memakan sesajen dari orang yang memelihara anjing, yang menikahi wanita Sudra, yang dikendalikan oleh istrinya, atau yang membiarkan kekasih istrinya tinggal di rumahnya." (Vashishta Dharma Sutra 14.15)

Dalam Vahishta disebutkan bahwa jika seseorang menyentuh seekor anjing, ia akan menjadi suci kembali dengan segera setelah mandi dengan pakaian lengkap. (lihat Dharmasūtras - The Law Codes Of Āpastamba, Gautama, Baudhāyana And Vasiṣṭha (Oxford, 199) hlm. 313)

Dalam Parasara Darmasastra disebutkan: "Bagian-bagian badan orang yang dicium, dijilat, atau digaruk seekor anjing, harus disucikan dengan cara membasuhnya dengan air dan membakarnya dengan api." (Lihat I Wayan Maswinara, Parasara Darmasastra (Penerbit Paramita: Surabaya, 1999) hlm. 73)

Читать полностью…

Rabbanians ID

Misteri mayat diatas kubah makam Nabi Muhammad SAW. Berikut pembahasannya:

https://youtu.be/hBw_GEjxQig

_________
💖 DONASI https://kitabisa.com/rabbaniansid
Dukung channel ini untuk dapat terus berbagi!

Читать полностью…

Rabbanians ID

Kitab "Arba'in al-Buldaniyah" adalah sebuah karya yang mengumpulkan empat puluh hadits yang memiliki hubungan dengan tema geografis atau kebuldanian, yaitu hadits-hadits yang menyebutkan atau berhubungan dengan berbagai tempat atau kota. Kata "buldan" dalam bahasa Arab berarti "negara" atau "tempat". Dalam konteks karya ini, istilah tersebut merujuk pada hadits yang berhubungan dengan lokasi geografis tertentu.

Читать полностью…

Rabbanians ID

𝑯𝒊𝒌𝒎𝒂𝒉 𝑸𝒖𝒓𝒂𝒏: 𝑻𝒊𝒕𝒊𝒌 𝑷𝒂𝒅𝒂 𝑯𝒖𝒓𝒖𝒇 & 𝑺𝒊𝒇𝒂𝒕 𝑴𝒂𝒏𝒖𝒔𝒊𝒂

Dalam bahasa Arab, titik disebut nuqthah (نقطة) yang secara harfiah berarti "noda" atau "kotoran." Penggunaan titik dalam konteks bahasa dan makna tertentu dapat memberikan pesan yang mendalam terkait sifat manusia dalam mencari kebaikan atau keburukan orang lain. Mari kita lihat bagaimana Al-Qur'an mengungkapkan konsep ini dengan perbedaan kata dalam dua situasi yang berbeda.

Ketika seseorang berusaha mencari kebaikan atau informasi yang baik tentang orang lain, Al-Qur'an menggunakan kata hassasa (حسَّ), yang ditulis dengan huruf ha (ح) yang tanpa titik (نقطة). Huruf ini bersih dari noda, mencerminkan kesucian niat seseorang yang mencari kebaikan.

Hal ini terlihat dalam firman Allah SWT dalam Surah Yusuf:

يابني اذْهَبُوا فَتَحَسَّسُوا مِنْ يُوسُفَ وَأُخِيهِ

"Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya."
(QS. Yusuf [12]: 87)

Dalam ayat ini, kata fatahassasu (فَتَحَسَّسُوا) digunakan untuk menggambarkan usaha mencari kebaikan atau kabar tentang Yusuf dan saudaranya, yang dilakukan dengan niat baik dan bersih, seperti huruf ha (ح) yang tanpa titik.

Berbeda halnya ketika seseorang sibuk mencari kesalahan atau keburukan orang lain. Untuk situasi ini, Al-Qur'an menggunakan kata jassasa (جسَّ), yang ditulis dengan huruf jim (ج) yang memiliki titik di bawah (نقطة). Kehadiran titik ini melambangkan "noda" atau kotoran yang menunjukkan bahwa orang yang sibuk mencari keburukan terpengaruh oleh sifat negatif.

Hal ini dapat dilihat dalam firman Allah SWT dalam Surah Al-Hujurat:

وَلَا تَجَسَّسُوا

"Dan janganlah kamu mencari kesalahan orang lain."
(QS. Al-Hujurat [49]: 12)

Kata tajassasu (تَجَسَّسُوا) yang digunakan dalam ayat ini mengacu pada perbuatan mencari-cari kesalahan orang lain, yang dilambangkan dengan huruf jim (ج) yang memiliki titik di bawah, menunjukkan bahwa tindakan tersebut ternoda oleh keburukan.

Melalui perbedaan ini, kita mendapatkan hikmah yang jelas. Ketika seseorang menghabiskan hidupnya hanya untuk mencari kesalahan dan kelemahan orang lain, maka hati dan pikirannya dipenuhi oleh "noda" dan kotoran. Hal ini tercermin dalam penggunaan huruf jim (ج) dengan titik di bawah, yang melambangkan posisi mereka yang selalu "di bawah" secara moral dan spiritual, berlawanan dengan huruf ha (ح) yang bersih.

Huruf ha (ح) tanpa titik mewakili kebaikan dan niat murni, sementara huruf jim (ج) dengan titik di bawah melambangkan keburukan yang datang dari niat buruk.

Читать полностью…

Rabbanians ID

𝑴𝒂𝒏𝒖𝒔𝒊𝒂 𝒀𝒂𝒏𝒈 𝑫𝒊𝒔𝒂𝒏𝒅𝒆𝒓𝒂 𝑱𝒊𝒏

Alkisah, seorang sahabat Anshar pergi untuk menunaikan shalat Isya’ tetapi kemudian menghilang tanpa jejak. Istrinya, dalam kebingungan, menghadap Umar bin Khattab untuk menceritakan kejadian tersebut. Umar pun menanyakan kepada orang-orang dan mendapat konfirmasi bahwa memang benar suaminya telah keluar untuk shalat Isya’ dan sejak itu tidak terlihat lagi. Umar kemudian memerintahkan kepada sang istri untuk menunggu selama empat tahun.

Setelah empat tahun berlalu tanpa kabar, sang istri kembali kepada Umar, dan kali ini Umar memperbolehkannya untuk menikah lagi setelah menjalani masa 'iddah. Sang istri menikah lagi, namun tidak lama setelah itu, suami pertamanya muncul kembali dan menuntut penjelasan dari Umar.

Suami pertamanya menjelaskan bahwa pada malam ia menghilang, dia telah disandera oleh sekelompok jin. Lama kemudian, ia berhasil dibebaskan oleh jin muslim yang menyerang kelompok jin yang menyandera dia. Para jin muslim menyatakan bahwa sebagai muslim, tidak layak untuk ia ditawan. Mereka memberinya pilihan untuk tetap tinggal atau kembali ke keluarganya, dan ia memilih untuk kembali ke Madinah, tiba di kota itu pada pagi hari.

Mendengar penjelasan ini, Umar memberikan pilihan kepada pria itu untuk kembali kepada istrinya atau mengambil kembali maharnya. Pria itu memilih untuk tidak kembali kepada istrinya karena istrinya telah hamil dari suaminya yang baru.

Kisah ini memberikan pelajaran fiqih bahwa jika seorang istri ditinggalkan oleh suaminya tanpa kabar—tidak diketahui apakah ia masih hidup atau telah meninggal—maka istri tersebut harus menunggu selama empat tahun. Setelah itu, ia harus menjalani masa 'iddah selama empat bulan sepuluh hari, dan setelah itu, ia diperbolehkan untuk menikah lagi. Kisah ini menekankan pentingnya kesabaran dan prosedur dalam menangani kasus-kasus seperti hilangnya suami.

Bagikan Cerita ini &
Join grup telegram kami /channel/rabbanians

Читать полностью…

Rabbanians ID

SOSOK MAHLA’EL (CICIT NABI SYITS)

Nabi Syits adalah saudara Habil dan Qabil, beliau dilahirkan setelah peristiwa kematian Habil karena kejahatan saudaranya, Qabil. Dikatakan bahwa usia beliau mencapai 920 tahun. Ketika ajalnya datang dia berwasiat kepada anaknya, Anusy (Enos), maka dia melaksanakan perintah Allah. Kemudian setelahnya adalah anaknya, Qanin (Kenan). Kemudian anaknya, Mahla’il, dialah orang yang diklaim merupakan moyang bangsa Persia. Dia menguasai tujuh daerah, dia juga merupakan orang pertama yang menebang pohon, membangun kota dan benteng besar. Dia yang membangun kota Babilonia dan kota Sus Al-Aqsha (begeri Khazastan, kelak terdapat kuburan Nabi Daniel), dikatakan bahwa dia mengalahkan iblis dan bala tentaranya lalu mengusir mereka dari bumi. Ia pernah membunuh makhluk sejenis yang membangkang dan menentangnya. Ia memiliki mahkota kerajaan yang agung dan pernah berpidato di hadapan manusia. Ia memegang kekuasaan selama 40 tahun lamanya.Ketika dia meninggal, tampuk kepemimpinan diwariskan oleh anaknya, Yarid.

𝐒𝐞𝐥𝐞𝐧𝐠𝐤𝐚𝐩𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐧𝐢:
https://rabbanians.id/kisah-nabi
𝑫𝒂𝒑𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏 𝒑𝒖𝒍𝒂 +750 𝑬𝒃𝒐𝒐𝒌 𝑰𝒔𝒍𝒂𝒎𝒊 𝒈𝒓𝒂𝒕𝒊𝒔
_________

Share apabila bermanfaat, semoga amal jariyyah :)

Читать полностью…

Rabbanians ID

Kitab "Al-Ittijahul Ilmani fi Ulumil Qur'an" (الاتجاه العلماني في علوم القرآن) adalah sebuah karya yang ditulis oleh Muhammad Abdullah Draz, seorang cendekiawan Muslim dari Mesir. Kitab ini mengupas tentang pendekatan sekuler dalam studi ilmu-ilmu Al-Qur'an. Muhammad Abdullah Draz dikenal karena usahanya dalam mengeksplorasi dan menerangkan Al-Qur'an melalui pendekatan yang memadukan kajian tradisional dan kontemporer, sering kali melibatkan kritis dan analisis kontekstual.

Читать полностью…

Rabbanians ID

Video baru jam 5 sore ini ya

https://youtu.be/1gSApxHiME4

Читать полностью…

Rabbanians ID

Engga aja Nabi Ibrahim, mereka juga menuduh bahwa Nabi Harun telah menciptakan berhala anak sapi dna Nabi Sulaiman telah kafir menyembah berhala. Sedangkan Al-Quran mengoreksinya. Berikut pembahasannya:

https://youtu.be/Fan7TAcsxAE
_________

💖 DONASI https://kitabisa.com/rabbaniansid
Dukung channel ini untuk dapat terus berbagi!

Читать полностью…

Rabbanians ID

KISAH WAFATNYA NABI ADAM

Ubay bin Ka’ab berkata, sesungguhnya ketika Adam dijemput ajal, dia berkata kepada anaknya, “wahai anakku, sesungguhnya aku menginginkan buah dari surga,” kemudian anak-anak Adampun berangkat untuk mencarinya dan mereka bertemu dengan para malaikat yang sedang memegang kain kafan. Para malaikat bertanya, “wahai anak Adam, apa yang kalian inginkan dan kalian cari?”, mereka menjawab, “ayah kami sakit dan dia menginginkan buah surga.” Maka para malaikat berkata, “kembalilah kalian, umur ayah kalian sudah habis.” Kemudian mereka pun kembali kepada Adam. Ketika Hawa melihat mereka, ia pun mengetahui maksud kedatangan mereka lalu Adam berkata kepada Hawa, “biarkanlah aku, sesungguhnya aku diciptakan sebelummu, jangan halangi aku dengan para malaikat Tuhanku.” Kemudian para malaikat mencabut nyawa Adam, memandikannya, mengkafaninya dan menggali kuburannya kemudian menshalatkannya. Lalu mereka masuk ke dalam kuburannya dan meletakkan jasad Adam disana, kemudian mereka berkata, “wahai anak Adam, inilah sunnah kalian.” [HR Ahmad no. 10734].
.
Atha Al-Khurasani berkata, "saat adam wafat, semua makhluk menangisi beliau selama tujuh hari." demikian, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibn Asakir.
.
Banyak perbedaan pendapat mengenai tempat dikuburnya Adam, yang masyhur diantaranya adalah :
1. Adam dikubur di dekat gunung yang ketika itu ia diturunkan dari Surga, yaitu di India.
2. Adam dikubur di gunung Abu Qubais di Makkah.
3. Dikatakan, ketika topan melanda, Nuh Alaihissalam membawa jasad Adam dan Hawa di peti Tabut, kemudian menguburkan keduanya di Baitul Maqdis. Inilah yang diriwayatkan oleh Ibnu Jarir.

Ibnu Asakir meriwayatkan, kepala Adam berada di Masjid Ibrahim sementara kakinya berada di batu besar Baitul Maqdis [HR Ibnu Asakir dari perkataan Abdullah bin Abi Farras]. Allahu a’lam.

𝐒𝐞𝐥𝐞𝐧𝐠𝐤𝐚𝐩𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐧𝐢:
https://rabbanians.id/kisah-nabi
𝑫𝒂𝒑𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏 𝒑𝒖𝒍𝒂 +750 𝑬𝒃𝒐𝒐𝒌 𝑰𝒔𝒍𝒂𝒎𝒊 𝒈𝒓𝒂𝒕𝒊𝒔
_________

Share apabila bermanfaat, semoga amal jariyyah :)

Читать полностью…

Rabbanians ID

𝑨𝒌𝒊𝒃𝒂𝒕 𝑺𝒂𝒍𝒂𝒉 𝑷𝒊𝒍𝒊𝒉 𝑷𝒆𝒓𝒆𝒎𝒑𝒖𝒂𝒏

Imran bin Khiththan, dahulu seorang tokoh ulama Sunnah, mengalami perubahan drastis dalam keyakinannya setelah menikah. Dia jatuh cinta pada sepupunya, Hamnah, yang memiliki pemahaman Khawarij dan dikenal karena kecantikannya. Meski beberapa temannya mencoba menegur, Imran bertekad menikahinya dengan harapan dapat mengubah pandangan istrinya.

Namun, yang terjadi justru sebaliknya; bukan Hamnah yang berubah, melainkan Imran yang akhirnya mengadopsi paham Khawarij secara tulen. Al-Madaini menceritakan bahwa Hamnah adalah wanita yang sangat cantik, sementara Imran tidak begitu tampan. Suatu hari, terpesona oleh kecantikan istrinya, Imran merasa kagum, dan Hamnah pun berkomentar, “Saya dan kamu akan masuk surga, sebab engkau mendapat nikmat dan bersyukur (karena mendapatkan istri cantik), dan saya mendapat musibah dan bersabar (karena mendapatkan suami yang jelek).”

Syaikh Bakr Abu Zaid, saat berkomentar tentang kisah ini, menggarisbawahi bahaya dari bergaul dan menikah dengan ahli bid’ah dan pengikut aliran sesat. Dia menunjukkan bagaimana perubahan besar terjadi di Irak dari mayoritas Ahli Sunnah menjadi mayoritas Syi'ah, yang banyak dipengaruhi oleh pernikahan antara kedua kelompok tersebut, sebagaimana dijelaskan dalam "al-Khuthuth al-'Aridhah" oleh Muhibbuddin al-Khathib. Kisah ini menegaskan pentingnya kehati-hatian dalam memilih pasangan, terutama dalam konteks keyakinan dan aqidah.

Bagikan Cerita ini &
Join grup telegram kami /channel/rabbanians

Читать полностью…

Rabbanians ID

NABI PENERUS ADAM BUKAN IDRIS!

Diriwayatkan oleh Muhammad bin Ishaq: “Diriwayatkan – Wallahu a’lam! – ketika Adam hampir wafat, dia memanggil putranya Syits dan menunjuknya untuk menjadi pewarisnya. Dia mengajarinya jam malam dan siang dan menunjukkan kepadanya bagaimana para makhluk harus beribadah di setiap jamnya. Dia memberitahukannya bahwa dalam setiap jamnya terdapat makhluk yang dikhususkan beribadah di dalamnya."
.
Syits berarti anugerah, itu dikarenakan beliau dilahirkan setelah peristiwa kematian Habil untuk penggantinya. Nabi Syits terpilih karena faktor kecerdasannya, ketakwaannya, kezuhudannya dan kepatuhannya, sifat-sifatnya yang mulia inilah yang membuatnya lebih unggul dibandingkan anak-anak Nabi Adam yang lainnya. Dikatakan bahwa usia beliau mencapai 920 tahun.
.
Diriwayatkan oleh Abu Dzar al-Ghifari: "Aku berkata: ‘Wahai Rasulullah! Berapa banyak kitab yang Allah SWT berikan?’ Dia menjawab: ‘104. Allah SWT memberikan 50 shahifah kepada Syits.’”
.
Catatan :
Nabi Syits tidak disebutkan di dalam Al-Qur’an dan riwayat-riwayat yang menjelaskan mengenai beliau terutama bersumber dari ahli kitab Yahudi dan Nashrani atau riwayat Israiliyat yang tidak bisa dipastikan keshahihannya. Ada pula riwayat dari tanah Jawa yang menyebutkan bahwa beliau adalah putra Nabi Adam yang setelah ayahnya wafat, maka beliau mengembara dan tiba di suatu daerah, lalu beliau menetap disitu kemudian beranak pinak dan keturunan dari beliau inilah yang kemudian menjadi leluhur raja-raja di tanah Jawa. Terhadap kisah gharib yang tak ada asal-usulnya ini, cukuplah kita katakan, Allah-lah yang Maha Mengetahui hal-hal yang ghaib.

𝐒𝐞𝐥𝐞𝐧𝐠𝐤𝐚𝐩𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐧𝐢:
https://rabbanians.id/kisah-nabi
𝑫𝒂𝒑𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏 𝒑𝒖𝒍𝒂 +750 𝑬𝒃𝒐𝒐𝒌 𝑰𝒔𝒍𝒂𝒎𝒊 𝒈𝒓𝒂𝒕𝒊𝒔
_________

Share apabila bermanfaat, semoga amal jariyyah :)

Читать полностью…

Rabbanians ID

𝑲𝒆𝒂𝒋𝒂𝒊𝒃𝒂𝒏𝑫𝒐𝒂 𝑺𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝑰𝒃𝒖

Imam Dzahabi menceritakan dalam biografi Imam Sulaim bin Ayyub ar-Razi bahwa ketika masih kecil, sekitar umur sepuluh tahun, dia belajar mengaji di kampungnya. Sang ustadz memintanya untuk mencoba membaca al-Qur'an. Sulaim berusaha membaca Surat al-Fatihah, tetapi mengalami kesulitan karena ada masalah pada lidahnya.

Sang ustadz kemudian bertanya, "Apakah engkau punya seorang ibu?" Sulaim menjawab, "Ya." Ustadz itu lalu menyarankan, "Kalau begitu, mintalah kepada ibumu agar dia berdoa supaya Allah memudahkan engkau untuk bisa membaca al-Qur'an dan meraih ilmu agama." Sulaim menyetujui dan menyampaikan hal ini kepada ibunya. Ibunya kemudian berdoa kepada Allah untuk membantu Sulaim.

Berkat doa ibunya, Sulaim tumbuh menjadi seorang yang berilmu. Dia pergi ke Baghdad untuk menuntut ilmu bahasa Arab, fiqih, dan disiplin ilmu lainnya. Ketika dia kembali ke kampungnya di Ray dan sedang menyalin kitab Mukhtashar al-Muzani di sebuah masjid, ustadznya yang lama mendatanginya dan mengucapkan salam, tetapi tidak mengenalinya lagi. Sang ustadz mendengar apa yang dibaca Sulaim dan tidak paham, ia bertanya, "Kapankah ilmu seperti ini bisa dipelajari?" Sulaim ingin menjawab, "Jika Anda punya seorang ibu, maka mintalah kepadanya untuk mendoakan Anda," tetapi dia merasa malu untuk mengatakan itu.

Kisah ini menekankan pentingnya doa orang tua, terutama seorang ibu, yang sangat mustajab (pasti terkabul). Oleh karena itu, bagi kamu yang menuntut ilmu, jangan hanya mengandalkan kemampuan diri sendiri. Teruslah memohon pertolongan kepada Allah dan mintalah doa restu dari orang tuamu.

Bagikan Cerita ini &
Join grup telegram kami /channel/rabbanians

Читать полностью…

Rabbanians ID

DISINI LOKASI HABIL DIBUNUH DAN AZAB KEPADA QABIL

Al-Imam Ibnu Jarir meriwayatkan dengan sanadnya, As-Suddi menyebutkan dari beberapa orang sahabat diantaranya Ibnu Mas’ud dan Ibnu Abbas bahwa Nabi Adam memiliki anak laki-laki yang diselingi anak perempuan setiap kehamilan Hawa. Ketika Habil ingin menikahi saudari Qabil dan dia lebih tua dari Habil sementara saudari Qabil adalah seorang wanita rupawan, maka Qabil ingin bertukar dengan saudaranya itu, sedangkan Nabi Adam memerintahkan Habil untuk menikahi saudari Qabil.
.
Diriwayatkan bahwa Habil dibunuh Qabil dengan cara dipukul kepalanya dengan besi hingga tewas. Ada pula yang meriwayatkan bahwa Qabil membunuhnya dengan tombak yang ia lemparkan ke kepala Habil ketika ia sedang tidur. Dan yang lain mengatakan Qabil mencekik Habil dengan cekikan yang sangat kuat dan menggigitnya sebagaimana yang dilakukan hewan buas hingga Habil tewas seketika. Allahu a’lam. Redaksi Al-Qur’an tidak menceritakan bagaimana detil pembunuhan oleh karena itu hendaknya kita batasi pada apa yang difirmankan oleh Allah Ta’ala saja. Ahli kitab meriwayatkan bahwa pembunuhan terjadi di Gunung Qasiyun yang terletak di sebelah utara Damaskus, disebut juga sebagai gua darah. Menurut mereka di tempat inilah Qabil membunuh saudaranya, Habil, Allahu a’lam, ini adalah kabar israiliyat.
.
Diriwayatkan bahwa ketika Qabil selesai membunuh Habil, ia membawa mayat saudaranya di pundaknya selama setahun, ada yang menyebutkan selama seratus tahun. Ia kebingungan apa yang harus dilakukan atas mayat saudaranya tersebut dan terus seperti itu hingga Allah Ta’ala mengutus 2 ekor gagak.
.
As-Suddi berkata dari beberapa orang sahabat Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, ada 2 ekor gagak yang bertengkar kemudian salah satunya membunuh yang lain, gagak yang membunuh kemudian menggali lubang dan mengubur gagak yang mati. Qabil melihat mereka dan ia berkata, “Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayit saudaraku ini?“, kemudian Qabil pun melakukan apa yang dilakukan oleh gagak tersebut, menimbun dan mengubur mayat saudaranya. Dengan demikian, perbuatan zhalim yang pertama kali terjadi di muka bumi pun tercatat dalam sejarah umat manusia sebagai buah atas rasa dengki seorang anak kepada saudaranya karena kurban saudaranya adalah kurban yang bagus dan sehat dan diterima oleh Allah Ta’ala.
.
Mujahid menyebutkan bahwa Qabil mendapat azab yang disegerakan setelah membunuh Habil. Betisnya menyilang dan mengantung pada pahanya. Wajahnya selalu mengarah dan tertuju pada matahari ke mana pun matahari berputar. Hal itu sebagai balasan dan siksaan atas dosa, kesewenangan, kedzaliman dan kedengkiannya terhadap Habil.

𝐒𝐞𝐥𝐞𝐧𝐠𝐤𝐚𝐩𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐧𝐢:
https://rabbanians.id/kisah-nabi
𝑫𝒂𝒑𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏 𝒑𝒖𝒍𝒂 +750 𝑬𝒃𝒐𝒐𝒌 𝑰𝒔𝒍𝒂𝒎𝒊 𝒈𝒓𝒂𝒕𝒊𝒔
_________

Share apabila bermanfaat, semoga amal jariyyah :)

Читать полностью…

Rabbanians ID

Kitab "Burhan fi Ulum al-Quran" adalah karya penting yang ditulis oleh Badr al-Din al-Zarkashi. Karya ini merupakan salah satu referensi klasik yang mendalam mengenai ilmu-ilmu Al-Quran, yang mencakup berbagai aspek pengetahuan terkait dengan kitab suci umat Islam ini.

Читать полностью…

Rabbanians ID

𝑺𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝑼𝒍𝒂𝒎𝒂 𝑴𝒆𝒏𝒖𝒕𝒖𝒑𝒊 𝑨𝒊𝒃 𝑾𝒂𝒏𝒊𝒕𝒂 𝑷𝒆𝒛𝒊𝒏𝒂

Dulu, ada seorang ulama dan ahli hadits yang bernama Ahmad bin Mahdi bin Rustam. Dia tidak hanya terkenal sebagai perawi hadits yang terpercaya, tetapi juga dikenal karena kekayaannya yang melimpah. Dikisahkan, dia pernah menafkahi para ulama di zamannya dengan jumlah mencapai 300 ribu dirham.

Pada suatu hari, seorang wanita mendatangi ulama tersebut, dengan keadaan sangat putus asa. Wanita itu mengaku telah diperkosa dan mengandung sebagai akibatnya. Dalam kebingungannya, ia mengklaim kepada orang-orang bahwa Ahmad bin Mahdi adalah suaminya, memintanya untuk tidak membuka aibnya. Sang ulama, mendengarkan cerita itu, terdiam.

Beberapa hari kemudian, kepala desa dan para tetangga datang untuk mengucapkan selamat atas kehamilan wanita tersebut. Sang ulama menyambut mereka dengan rasa gembira dan mengirimkan dua dinar sebagai nafkah untuk wanita itu setiap bulan. Pemberian ini terus berlanjut hingga anak tersebut berusia dua tahun, namun sayangnya, anak itu meninggal dunia. Saat itu, banyak orang datang memberikan ucapan belasungkawa, dan Ahmad bin Mahdi menunjukkan kesedihan serta kepasrahan kepada Allah.

Beberapa hari setelah kematian anak itu, wanita tersebut kembali datang dengan membawa emas, mengatakan, “Semoga Allah menutupi aib Anda, ambillah emas Anda.” Namun, dengan hati yang lapang, sang ulama berkata kepadanya, “Dinar-dinar ini adalah pemberianku untuk si kecil, dan sekarang engkaulah yang berhak mewarisinya.”

Kisah ini menunjukkan akhlak mulia sang ulama, yang tidak hanya menutupi aib wanita yang telah mencemarkan namanya, tetapi juga mendukungnya melalui masa-masa sulit. Sikap ini membawa pertanyaan besar tentang bagaimana kita seharusnya bersikap terhadap mereka yang sedang menghadapi cobaan, terutama di kalangan yang aktif dalam dakwah dan ilmu, yang sering kali menjadi sasaran penyebaran aib oleh beberapa kalangan.

Bagikan Cerita ini &
Join grup telegram kami /channel/rabbanians

Читать полностью…

Rabbanians ID

ANAK ADAM TERNYATA BUKAN HANYA HABIL-QABIL & IQLIMA-LABUDA SAJA!

Imam Abu Ja’far Ibn Jarir menyebutkan sebagian penjelasan sejarah di dalam kitab tarikh-nya: “Hawa melahirkan anak-anak keturunan Adam sebanyak 40 dengan 20 kali kehamilan”. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Ibnu Ishaq dengan menyebutkan semua nama-nama anak Adam tersebut. Wallahu A’lam.
.
Ada pula yang mengatakan bahwa Hawa mengandung sebanyak 120 kali. Setiap kali hamil , Ia melahirkan dua anak kembar, laki-laki dan perempuan. Putra pertama mereka Qabil dengan kembaran putri sulungnya bernama Qalima. Adapun putra bungsunya bernama Ummul Mughits.
.
Nabi Syits termasuk salah satu dari anak Nabi Adam. Ibnu Abi Hatim meriwayatkan Dari Urwah bin Zubair, ia berkata, "Wadd, Suwa', Yaguts, Ya'uq dan Nasr adalah anak-anak Nabi Adam, dan Wadd adalah anak Nabi Adam yang paling tua (dari ke-limanya) dan paling berbakti kepada Nabi Adam.
.
Setelah itu, bertebaran lah anak-anak keturunan Adam dan Hawa di muka bumi dan jumlahnya terus menerus bertambah. Seperti qalam Allah SWT dalam Alquran Surat An-nisa: 1.
.
Ahli sejarah menyebutkan, Nabi Adam tidak wafat sebelum beliau menyaksikan keseluruhan keturunannya berjumlah 400 ribu jiwa.

𝐒𝐞𝐥𝐞𝐧𝐠𝐤𝐚𝐩𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐧𝐢:
https://rabbanians.id/kisah-nabi
𝑫𝒂𝒑𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏 𝒑𝒖𝒍𝒂 +750 𝑬𝒃𝒐𝒐𝒌 𝑰𝒔𝒍𝒂𝒎𝒊 𝒈𝒓𝒂𝒕𝒊𝒔
_________

Share apabila bermanfaat, semoga amal jariyyah :)

Читать полностью…

Rabbanians ID

Apakah boleh menyamakan Quran dengan Bible?

https://www.instagram.com/reel/DAilSLTCg_w/?igsh=MWQ3ajkwNXdxeXV0dw==

Читать полностью…

Rabbanians ID

𝑲𝒆𝒂𝒋𝒂𝒊𝒃𝒂𝒏 𝑸𝒖𝒓𝒂𝒏 𝑫𝒂𝒓𝒊 𝑲𝒂𝒕𝒂 "𝑹𝒂𝒉𝒎𝒂𝒕" (𝑨𝒏𝒕𝒂𝒓𝒂 𝑴𝒖𝒅𝒛𝒂𝒌𝒌𝒂𝒓 𝒅𝒂𝒏 𝑴𝒖'𝒂𝒏𝒏𝒂𝒕𝒔)

Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman:

إِنَّ رَحْمَتَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ

"Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat dengan orang-orang yang berbuat baik (muhsinîn)."
(QS. Al-A'raf [7]: 56)

Perhatikan bahwa dalam ayat ini, terdapat susunan yang tidak lazim dalam bahasa Arab. Kata "rahmat" (رحمة) yang biasanya diikuti oleh kata sifat dalam bentuk mu’annats (feminin) seharusnya menggunakan "qarîbah" (قريبة), namun di sini digunakan bentuk maskulin "qarîbun" (قريبٌ). Hal ini menunjukkan bahwa rahmat Allah untuk para muhsin datang dalam bentuk yang tidak biasa, di luar pola standar.

Hikmah dari ayat ini adalah bahwa jika seseorang telah mencapai tingkatan muhsin, maka rahmat Allah SWT akan datang kepadanya dalam cara yang tak terduga dan tak biasa. Seperti tidak biasanya penyusunan kata "rahmat" (رحمة) dan "qarîb" (قريبٌ) dalam ayat tersebut, rahmat Allah juga datang dalam bentuk yang luar biasa kepada mereka yang memiliki akhlak mulia seperti para muhsin.

Читать полностью…
Subscribe to a channel