tausiyahbimbinganislam | Unsorted

Telegram-канал tausiyahbimbinganislam - Tausiyah Bimbingan Islam

30170

Tausiyah Bimbingan Islam

Subscribe to a channel

Tausiyah Bimbingan Islam

*BiASTV*

📜 *TanyaJawab*

*APAKAH MATI SURI ITU ADA?*
Dalam masyarakat kita sebagian besar meyakini bahwa mati suri itu terjadi. Bahkan ada yang mengaku pernah mati suri. seperti apakah pandangan syariat tentang mati suri itu? apakah benar halnya demikian terjadi? atau hanya sekedar mitos tanpa bukti? apakah hakekat sebenarnya mati suri tersebut?

🔊 *Yuk simak penjelasannya di Youtube BiASTV :* http://bit.ly/2GpjtVi


🔴 *SUBSCRIBE BiASTV:* youtube.com/c/BimbinganIslamtv

_____________

🔊 *Yuk dukung BiAS dalam pembelian Kantor Pusat dan Studio Dakwah, bantuan dapat disalurkan melalui :*
| Bank Mandiri Syariah
| Kode Bank : 451
| No. Rek : 710-3000-507
| A.N : YPWA Bimbingan Islam
Konfirmasi Transfer Via WA/SMS & Informasi : 0811-280-0606

Читать полностью…

Tausiyah Bimbingan Islam

📔 Benar Saja Tidak Cukup

Perdebatan dalam rangka untuk mencari kebenaran, berdebat sesuai adab, menghormati pendapat lawan debat, dan saling mendengarkan argumen, maka hal ini tidak jadi masalah. Allah Ta’ala berfirman,

ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.”(Q.S. An-Nahl 16: 125)

Bahkan kepada ahlul kitab pun kita boleh berdebat dengan syarat harus dibangun di atas cara-cara yang baik. Allah Ta’ala berfirman,

وَلا تُجَادِلُوا أَهْلَ الْكِتَابِ إِلا بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ

“Janganlah kalian mendebat ahli kitab kecuali dengan cara yang baik.” (Q.S. Al-‘Ankabut 29: 46)

Jika berdebat dengan ahli kitab (Nasrani dan Yahudi) yang notabene bukanlah saudara kita, kita diperintahkan mendebatnya dengan cara yang terbaik, maka lebih-lebih berdebat dengan saudara kita sesama muslim.

Namun perhatikanlah orang yang suka berdebat (dalam rangka untuk memenangkan dirinya), kebanyakannya tidak disukai oleh orang-orang karena isi pembicaraannya hanya debat dan debat. Apabila kita berdialog dengan seseorang yang niatnya hanya untuk memenangkan dirinya maka sebaiknya kita meninggalkan debat tersebut. Hendaknya kita mengingat hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِى رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا 

“Aku menjamin istana di pinggiran surga bagi orang yang meninggalkan perdebatan meskipun dia di atas kebenaran.” (HR Abu Dawud no. 4800 dengan sanad yang hasan)

Hal yang harus diperhatikan juga yaitu apabila seseorang terlibat dalam sebuah forum perdebatan, dia harus siap untuk dikritik sebagaimana dia bisa mengkritik. Ketika seseorang mengkritik, hal tersebut harus dilakukan dengan penuh adab, karena mencari kebenaran itu perlu tetapi menjaga kesatuan hati juga tidak boleh dikesampingkan. Jangan sampai karena ingin mencari kebenaran, tali persatuan dirobek. Oleh karena itu, perdebatan yang dibangun di atas niat sekedar ingin mencari kemenangan atau mencari kebenaran tetapi tanpa adab, hendaknya ditinggalkan karena tidak ada manfaatnya.

Semoga kita semua dijauhkan dari perdebatan yang tiada guna dan semoga Allah dekatkan kita kepada majelis ilmu sebagai jalan kita menuju surga.

Ditulis Oleh:
Zulfahmi Djalaluddin, S.Si
(Kontributor Bimbinganislam)

Dikutip dari artikel: https://bimbinganislam.com/jagalah-mulutmu-janganlah-kau-berdebat-kusir/

Читать полностью…

Tausiyah Bimbingan Islam

ANDALAH PEJUANG DAKWAH ITU

Alhamdulillahidzi bini'matihi tatimmus salihaat

Dakwah Centre Bimbingan Islam (MARKAZ BIAS) adalah milik ummat...

Telah ditempati sejak bulan September 2017 untuk aktivitas dakwah Islam...

Dan telah menghasilkan banyak karya yang bermanfaat bagi kaum muslimin....

📝Berikut diantaranya Program Dakwah Bimbingan Islam

▪20 + Program Bermanfaat
(Channel Dakwah, BiasTV, Website, Sosial, Pendidikan, Konsultasi, Konten dll)

▪ 200+ sukarelawan dakwah dan rumah tahfidz

▪ 200+ tempat dakwah dan penerima manfaat sosial

▪ 20.000 + anggota baru setiap angkatan

▪ 100.000 + member di seluruh dunia

▪100.000+ Jangkauan penyebaran dakwah baik online maupun offline

🔅 BERSAMA MENJADI PEJUANG DAKWAH 🔅

Pahala dakwah akan terus mengalir kepada anda.

HANYA Dengan Rp 100.000,- Anda bagian dari 5000 Pejuang yang membantu menutupi Cicilan pelunasan Markas di bulan Desember yang sudah JATUH TEMPO

Semoga Allah memudahkan anda sebagaimana anda mudah untuk menjadi pejuang dakwah

🏡 Donasi Markas Dakwah dapat disalurkan melalui :
| Bank Mandiri Syariah
| Kode Bank : 451
| No. Rek : 710-3000-507
| A.N : YPWA Bimbingan Islam
Konfirmasi Transfer Hanya Via WhatsApp & Informasi ; 0811-280-0606
SWIFT CODE : BSMDIDJA (khusus luar negeri)

▪ Format Donasi : Markas Dakwah#Nama#Nominal#Tanggal

📝 Cantumkan Kode 25 di nominal transfer anda..

Contoh : 100.025,-

📝 Laporan Donasi Program bisa diakses di
Sumber: https://bimbinganislam.com/laporan-progress-donasi-markas/

- We Share Because We Care -

Jazakallah khair

Читать полностью…

Tausiyah Bimbingan Islam

📔 Sedekah, Perisai Api Neraka [26/01]

Segala puji bagi Allah yang di tangan-Nya kekuasaan segala sesuatu. Dia menciptakan segala makhluk, menghimpun jumlah mereka, amalan dan ucapan mereka. Dia pula yang menetapkan ajal dan rezeki mereka. Maka hendaknya seorang hamba muhasabah; menghitung keburukan dirinya sebelum dihitung kelak oleh Rabbnya. Hendaknya ia menimbang amalannya sebelum ditimbang kelak di Hari Kiamat. Hendaknya ia menatap apa yang terjadi di keesokan hari yang pasti terjadi, yaitu Hari Perhitungan Amal dan Pembalasannya.

Allah Ta’ala berfirman:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌۭ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۢ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”(Q.S. Al-Hasyr 59: 18)

Ibnul Jauzy menafsirkan ayat tersebut (w. 671 H), beliau berkata:

يَعْنِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ. وَالْعَرَبُ تَكُنِّي عَنِ الْمُسْتَقْبَلِ بِالْغَدِ. وَقِيلَ: ذَكَرَ الْغَدَ تَنْبِيهًا عَلَى أَنَّ السَّاعَةَ قريبة

“Yang dimaksud (dari ‘hari esok’) adalah Hari Kiamat. Orang Arab terbiasa menjuluki masa depan dengan lafal ‘al-ghadd’ (esok). Ada pula ulama yang mengatakan: (Hari Kiamat) disebut sebagai ‘esok hari’ sebagai peringatan bahwa ia dekat.” (Zaad al-Masiir, 18/43)

Bekal Hari Kiamat

Allah Ta’ala sering mengingatkan kita akan Hari Kiamat yaitu ketika sudah tiada lagi tebusan dan perdagangan, atau kekasih yang bisa menolong. Dan juga, Allah mengingatkan agar senantiasa beramal demi menggapai keselamatan dan kebahagiaan di hari itu.

Allah Ta’ala berfirman:

قُل لِّعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ يُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُنفِقُوا۟ مِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ سِرًّۭا وَعَلَانِيَةًۭ مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِىَ يَوْمٌۭ لَّا بَيْعٌۭ فِيهِ وَلَا خِلَٰلٌ

“Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman: “Hendaklah mereka mendirikan shalat, menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi atau pun terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang pada hari itu tidak ada jual beli dan persahabatan.” (Q.S. Ibrahim 14: 31)

Allah Ta’ala berfirman:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَنفِقُوا۟ مِمَّا رَزَقْنَٰكُم مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِىَ يَوْمٌۭ لَّا بَيْعٌۭ فِيهِ وَلَا خُلَّةٌۭ وَلَا شَفَٰعَةٌۭ ۗ وَٱلْكَٰفِرُونَ هُمُ ٱلظَّٰلِمُونَ۝

“Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi persahabatan yang akrab dan tidak ada lagi syafa’at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang lalim.” (Q.S. Al-Baqarah 2: 254)

Allah Ta’ala berfirman:

وَأَنفِقُوا۟ مِن مَّا رَزَقْنَٰكُم مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِىَ أَحَدَكُمُ ٱلْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَآ أَخَّرْتَنِىٓ إِلَىٰٓ أَجَلٍۢ قَرِيبٍۢ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُن مِّنَ ٱلصَّٰلِحِينَ

“Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: “Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?”” (Q.S. Al-Munafiqun 63: 10)

Jika kita amati tiga ayat tersebut, maka akan kita dapatkan perintah dari Allah agar kita beramal shalih. Ternyata ada satu amalan shalih yang hadir di ketiga ayat tersebut, yaitu infaq. Infaq, atau dalam artian lain adalah sedekah, dilakukan oleh orang-orang yang menatap hari esok. Ia adalah investasi untuk akhirat yang akan dikelola oleh Allah, Rabb semesta alam. Sedekah dilakukan oleh orang-orang yang hendak bertaubat dan takut pada adzab Allah. Mari kita perhatikan sabda Rasulullah berikut:

وَالصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ المَاءُ النَّارَ

“Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air dapat memadamkan api.” (HR. At-Tirmidzi, no. 614, dishahihkan oleh al-Albani)

Juga sabda Rasulullah:

إِنَّ اللَّهَ يَقْبَلُ ا

Читать полностью…

Tausiyah Bimbingan Islam

*BiASTV*

📜 Ceramah Singkat : *Ustadz Abul Aswad Al-Bayati*

*HUKUM PERCAYA PRAKIRAAN CUACA?*
Sebagian berita yang santer atau sering kita dengar tentang prakiraan cuaca, dimana hal tersebut identik dengan ramalan cuaca, padahal hal itu sangat berbeda, dan bisa jadi menjatuhkan kepada perbuatan syirik bagi pelakunya atau orang yang mempercayainya.. kenapa demikian? apa yang membuat keduanya berbeda?

🔊 *Yuk simak penjelasannya di Youtube BiASTV :* http://bit.ly/2G9N0SV

🔴 *SUBSCRIBE BiASTV:* youtube.com/c/BimbinganIslamtv

_____________

🔊 *Yuk dukung BiAS dalam pembelian Kantor Pusat dan Studio Dakwah, bantuan dapat disalurkan melalui :*
| Bank Mandiri Syariah
| Kode Bank : 451
| No. Rek : 710-3000-507
| A.N : YPWA Bimbingan Islam
Konfirmasi Transfer Via WA/SMS & Informasi : 0811-280-0606

Читать полностью…

Tausiyah Bimbingan Islam

hilangkan kefakiran. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi dan selainnya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِى الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ

“Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi…”

Kesepuluh: Menikah dan mempunyai anak.

Menikah dan mempunyai anak dapat menambah dan mendatangkan rezeki. Allah Ta’ala berfirman,

وَأَنكِحُوا الْأَيَامَى مِنكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِن يَكُونُوا فُقَرَاء يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِن فَضْلِهِ

“Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya.” (QS. An-Nur: 32).

Allah Ta’ala juga berfirman,

وَلاَ تَقْتُلُواْ أَوْلادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلاقٍ نَّحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُم

“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu.” (QS. Al-Isra: 31).

Kesebelas: Hijrah di jalan Allah.
Hijrah juga merupakan sebab yang dapat mendatangkan rezeki. Allah Ta’ala berfirman,

وَالَّذِينَ هَاجَرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ قُتِلُوا أَوْ مَاتُوا لَيَرْزُقَنَّهُمُ اللَّهُ رِزْقاً حَسَناً وَإِنَّ اللَّهَ لَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ

“Dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, kemudian mereka di bunuh atau mati, benar-benar Allah akan memberikan kepada mereka rezeki yang baik (surga). Dan sesungguhnya Allah adalah sebaik-baik pemberi rezeki.” (QS. Al-Hajj: 58).

Dalam permasalahan rezeki, ada juga hal yang sangat perlu diperhatikan seseorang. Yaitu agar seseorang tidak menjadikan dunia sebagai ambisi utamanya. Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ كَانَتْ الدُّنْيَا هَمَّهُ فَرَّقَ اللَّهُ عَلَيْهِ أَمْرَهُ وَجَعَلَ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ وَلَمْ يَأْتِهِ مِنْ الدُّنْيَا إِلَّا مَا كُتِبَ لَهُ

“Barangsiapa yang (menjadikan) dunia tujuan utamanya, maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan/tidak pernah merasa cukup (selalu ada) di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan (harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya.”

Keduabelas: Memulai aktivitas di waktu pagi.
Berusaha dan bekerja di waktu pagi adalah berkah. Terdapat sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi, Abu Dawud, dll. dari Shakhr bin Wada’ah al-Ghamidi radhiallahu ‘anhu,

أنّ رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِى فِى بُكُورِهَا

“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.”
Dan Nabi biasa mengutus pasukannya di awal hari. Shakhr radhiallahu ‘anhu adalah seorang pedagang. Ia memulai perdagangannya di awal hari, maka ia pun mendapatkan keuntungan dan harta yang banyak.
Abdullah bin Abbas suatu hari melihat anaknya tidur di waktu pagi, ia pun berkata, “Bangunlah! Apakah engkau tidur pada waktu rezeki sedang dibagi-bagikan?!”

Ketigabelas: Membantu orang lain yang sedang kesulitan.

Memenuhi kebutuhan orang lain dan berusaha mencari solusi atas masalah dan musibah yang mereka hadapi, termasuk di antara hal yang menyebabkan dilapangkannya rezeki. Sungguh Allah akan menolong seorang hamba selama hamba tersebut suka menolong saudaranya.
Dalam permasalahan ini, kita harus meninggalkan sifat ingin dianggap sebagai pahlamwan. Allah Ta’ala berfirman,

فَامْشُوا فِي مَنَاكِبِهَا وَكُلُوا مِن رِّزْقِهِ وَإِلَيْهِ النُّشُورُ

“Maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (QS. Al-Mulk: 15).
Dalam sebuah hadits, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ

“Bersungguh-sungguhlah terhadap apa yang bermanfaat untukmu dan mohonlah pertolongan kepada Allah.”

Keempatbelas: Memperbanyak shalawat dan salam kepada Rasulullah.

Termasuk salah satu yang mendatangkan rezeki adalah

Читать полностью…

Tausiyah Bimbingan Islam

📔 14 Amalan Untuk Menambah Rezeki

Pertanyaan :

السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

Apakah amalan- amalan yang disunnahkan Rasulullah jika ingin menambah rizki?

Terima kasih

(Dari Ari Wathani di Mataram / Grup di BIAS: N05 G-64)

Jawaban :

وعليكم السلام ورحمة الله وبر كاته

Ada banyak sekali amalan-amalan shohih dalam islam untuk menambah rezeki.
Berikut kami sampaikan amalan-amalan untuk menarik rezeki yang disampaikan Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-Abbad.

Pertama: Iman kepada Allah, amal shaleh, dan takwa kepada Allah Jalla wa ‘Ala adalah sebab terbesar yang bisa mendatangkan rezeki.

Inilah asas, inti kebaikan, dan keberkahannya. Allah Ta’ala berfirman,

فَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَهُم مَّغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ

“Maka orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia.” (QS. Al-Hajj: 50).
Dia juga berfirman,

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (2) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS. Ath-Thalaq: 2-3).

Kedua: Tawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya.

Dalam hadits dari Umar bin al-Khattab radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَوْ أَنَّكُمْ تَوَكَّلْتُمْ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا

“Seandainya kalian bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, niscaya Dia akan memberi kalian rezeki sebagaimana Dia memberikan rezeki kepada burung, yang pergi pagi dalam keadaan lapar dan pulang dalam keadaan kenyang.” (HR. Imam Ahmad).

Ketiga: Sabar.

Sabar adalah kunci yang membuka kesulitan dan pintu kemudahan. Allah Jalla wa ‘Ala berfirman,

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ

“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10).

Keempat: Doa.

Doa adalah kunci segala kebaikan di dunia dan akhirat. Barangsiapa yang Allah berikan taufik untuk berdoa, maka tidak yang menghalangi doanya terkabul. Allah ‘Azza wa Jalla tidak akan menolak doa seorang hamba dan Dia tidak akan membuat kecewa seoarang mukmin.

Di antara lafdz doa yang diajarkan Alquran adalah:

وَارْزُقْنَا وَأَنتَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ

“Beri rezekilah kami, dan Engkaulah pemberi rezeki Yang Paling Utama.” (QS. Al-Maidah: 114).

Barangsiapa yang mendapatkan kesulitan dan terlilit hutang, maka hendaknya ia memperbanyak doa kepada AllahJalla wa ‘Ala. Imam at-Tirmidzi dan selainnya meriwayatkan dari Ali radhiallahu ‘anhu.

عَنْ عَلِىٍّ رضى الله عنه أَنَّ مُكَاتَبًا جَاءَهُ فَقَالَ إِنِّى قَدْ عَجَزْتُ عَنْ كِتَابَتِى فَأَعِنِّى. قَالَ أَلاَ أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ عَلَّمَنِيهِنَّ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لَوْ كَانَ عَلَيْكَ مِثْلُ جَبَلِ صِيرٍ دَيْنًا أَدَّاهُ اللَّهُ عَنْكَ قَالَ « قُلِ اللَّهُمَّ اكْفِنِى بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِى بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ ».

“Ali radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa seorang budak yang ingin memerdekakan dirinya pernah mendatanginya dan berkata, “Sesungguhnya aku tidak sanggup untuk melunasi diriku, maka tolonglah aku.” Ali bin Abi Thalib berkata, “Maukah kamu aku ajarkah beberapa doa yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallammengajariku. Jikalau kamu mempunyai hutang seperti gunung Shir, niscaya Allah akan melunaskan hutangmu, katakanlah:

اللَّهُمَّ اكْفِنِى بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِى بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

“Wahai Allah, cukupkanlah aku dengan harta yang halal darimu dan berilah kekayaan kepadaku dengan kemurahaan-Mu, yang aku tidak berharap dari selain-Mu.” (HR. Trimidzi).
Dalam hal ini, harus terdapat niat yang benar. Sa

Читать полностью…

Tausiyah Bimbingan Islam

ah dengan melakukan ketaatan, dan dimotivasi untuk bersabar tidak bermaksiat di dunia demi mendapatkan kenikmatan yang jauh lebih baik di akhirat, namun mereka justru duduk, diam, bermalas-malasan, bermain-main, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia ketimbang kehidupan akhirat. Aneh memang.

Semoga kita bukan termasuk orang-orang yang melupakan kematian.

Penulis
Ustadz Muhammad Abu Rivai
(Kontributor Bimbinganislam.com)

Sumber bacaan:
Catatan faedah ini berasal dari kitab Mukhtashar Minhajul Qashidin karya Ibnu Qudamah Al-Maqdisi hal 480-490, terbitan Al-Maktab Al-Islami, cetakan kesembilan, tahun 2000

Sumber: https://bimbinganislam.com/nasehat-terbaik-kematian/

Читать полностью…

Tausiyah Bimbingan Islam

#ApiDunia #ApiAkhirat

Читать полностью…

Tausiyah Bimbingan Islam

📔 Agar Ibadah Kita Diterima

Para pembaca yang dirahmati Allah, satu hal yang telah kita ketahui bersama bahwa manusia berada di muka bumi ini bukan tanpa tujuan. Allah menciptakan mereka untuk satu tujuan mulia yaitu beribadah kepada Allah Ta’ala semata dan tidak menyekutukanNya. Allah berfirman,

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ ۝

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku” (Q.S. Adz-Dzariyat 51:56).

Karenanya, kita perlu memperhatikan dengan sebaik-baiknya perkara ibadah ini, bagaimana agar ibadah tersebut diterima oleh Allah Subhanahu wa ta’la.

Dua Syarat Agar Ibadah Diterima

Berdasarkan dalil-dalil yang ada dalam Al Quran dan Hadits, para ulama menjabarkan bahwa ibadah seorang muslim akan diterima oleh Allah Ta’ala jika memenuhi 2 syarat:

Syarat pertama: Ibadah tersebut dikerjakan dengan ikhlas

Apa makna ibadah yang dikerjakan dengan ikhlas? Yaitu ibadah yang dilakukan hanya mengharapkan Allah semata dan tidak tercampur dengan kesyirikan dan tujuan-tujuan lain selain Allah semata. Mengingat firman Allah,

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ۝

“Mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus” (Q.S. Al-Bayyinah 98:5).

Maka amalan yang dilakukan tanpa keikhlasan tidak akan diterima oleh Allah Ta’ala. Misalnya amalan ibadah yang tujuannya bukan karena Allah Ta’ala karena ingin dilihat atau didengar manusia. Atau bahkan amalan yang dilakukan bukan kepada Allah seperti menyembelih untuk syaitan, shalat untuk kesaktian, dan lain-lain. Bahkan yang seperti ini bisa membuat pelakunya menjadi seorang musyrik yang akan kekal di neraka, wal’iyadzubillah. Allah berfirman dalam hadits Qudsi,

أَنَا أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنِ الشِّرْكِ، مَنْ عَمِلَ عَمَلًا أَشْرَكَ فِيهِ مَعِي غَيْرِي تَرَكْتُهُ وَشِرْكَهُ

“Aku tak butuh sekutu dengan sekutu-sekutu. Siapa yang beramal dengan mempersekutukanku dengan selainKu, Aku kan tinggalkan dia bersama sekutu-sekutunya” (HR Muslim no. 2985)

Syarat kedua, Ibadah tersebut sesuai dengan tuntunan Nabi Shallalahu ‘alaihi wa sallam

Ibadah yang tidak sesuai tuntunan Nabi maka tertolak. Misal jika ada seseorang yang shalat subuh 3 rakaat, maka sholatnya tidak sah dan tertolak walaupun jumlah rakaatnya lebih banyak. Jika ada orang yang puasa di hari raya Idul Fitri, maka puasanya tidak sah dan tertolak. Maka amalan ibadah harus dikerjakan sesuai tuntunan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mengingat sabda Nabi,

مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

“Barang siapa yang beramal ibadah yang tidak ada contohnya dari kami, maka amalan itu tertolak” (HR Muslim no. 1718)

Kedua syarat ini harus ada sekaligus dalam sebuah amal ibadah. Shalat yang diterima adalah shalat yang ikhlas karena Allah dan sesuai dengan tuntunan Nabi. Puasa yang diterima adalah puasa yang ikhlas dan sesuai tuntunan Nabi. Zakat yang diterima adalah zakat yang ikhlas dan sesuai tuntunan Nabi dan seterusnya. Shalat yang ikhlas, tapi tidak sesuai tuntunan Nabi, maka tidak diterima. Demikian juga, puasa yang sesuai tuntunan Nabi tapi tidak dikerjakan dengan ikhlas, maka tidak diterima.

Bagaimana Agar Amal Ibadah Bisa Ikhlas?

Tersisa sebuah pertanyaan, bagaimana agar kita beribadah dengan ikhlas kepada Allah? Perlu diketahui bahwa masalah keikhlasan ini masalah hati. Hati setiap insan berada di antara jari jemari Ar Rahman, Allah bolak-balik hati tersebut sekehendakNya. Karenanya, untuk menjadikan hati yang ikhlas dibutuhkan doa kepada Allah agar Dia senantiasa menetapkan hati kita di atas keikhlasan. Di antara doa yang bisa dipanjatkan yang diajarkan Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah:

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ، ثَبِّتْ قُلُوبَنَا عَلَى دِينِكَ

“YA MUQALLIBAL QULUUB, TSABBIT QULUUBANAA ‘ALA DIINIK” (Wahai Zat Yang membolak-balikan hati, tetapkan hati kami di atas agamaMu) (HR. Ahmad no. 17630 dan Ibnu Majah no. 199)

Jangan pernah jemu

Читать полностью…

Tausiyah Bimbingan Islam

📙 Hukum Uang Elektronik Bitcoin

Pertanyaan :

السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

Maaf mau tanya ustadz, apa hukum bitcoin ?

(Dari Siti Amalia Anggota Grup WA Bimbingan Islam T04 G-64)

Jawaban :

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته

Bitcoin secara asal boleh digunakan asal bersih dari unsur penipuan. Hanya saja pemerintah di negara kita melalui Bank Indonesia melarang penggunaan bitcoin ini di indonesia. Maka sebaiknya kita menghindari penggunaan bitcoin ini dalam rangka mentaati penguasa dalam hal yang tidak bertentangan dengan syariat islam.

Berikut gambaran ringkas bitcoin yang kami dapatkan dari wikipedia ; “Bitcoin adalah sebuah uang elektronik yang di buat pada tahun 2009 oleh Satoshi Nakamoto. Nama tersebut juga dikaitkan dengan perangkat lunak sumber terbuka yang dia rancang, dan juga menggunakan jaringan peer-ke-peer tanpa penyimpanan terpusat atau administrator tunggal di mana Departemen Keuangan Amerika Serikat menyebut bitcoin sebuah mata uang yang terdesentralisasi .

Tidak seperti mata uang pada umumnya, bitcoin tidak tergantung dengan mempercayai penerbit utama. Bitcoin menggunakan sebuah database yang didistribusikan dan menyebar ke node-node dari sebuah jaringan P2P ke jurnal transaksi, dan menggunakan kriptografi untuk menyediakan fungsi-fungsi keamanan dasar, seperti memastikan bahwa bitcoin-bitcoin hanya dapat dihabiskan oleh orang memilikinya, dan tidak pernah boleh dilakukan lebih dari satu kali.

Desain dari Bitcoin memperbolehkan untuk kepemilikan tanpa identitas (anonymous) dan pemindahan kekayaan. Bitcoin – bitcoin dapat disimpan di komputer pribadi dalam sebuah format file wallet atau di simpan oleh sebuah servis wallet pihak ketiga, dan terlepas dari semua itu Bitcoin – bitcoin dapat di kirim lewat internet kepada siapapun yang mempunyai sebuah alamat Bitcoin. Topologi peer-to-peer bitcoin dan kurangnya administrasi tunggal membuatnya tidak mungkin untuk otoritas, pemerintahan apapun, untuk memanipulasi nilai dari bitcoin – bitcoin atau menyebabkan inflasi dengan memproduksi lebih banyak bitcoin. (selesai kutipan).

Dalam fatwa islam telah dijelaskan bolehnya penggunaan bitcoin ini untuk bertransaksi jual beli asalkan bersih dari praktek penipuan, berikut redaksi fatwanya :

الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله، وعلى آله وصحبه، أما بعد : فمن ملك شيئًا من تلك النقود الإلكترونية بوسيلة مشروعة، فلا حرج عليه في الانتفاع بها فيما هو مباح، فقد بينا في فتوى سابقة أن لعملة الرقمية؟ أو النقود الإكترونية عملات في شكل إلكتروني غير الشكل الورقي، أو المعدني المعتاد،

“Barangsiapa memiliki sebagian uang elektronik ini dengan cara-cara syar’i, maka tidak mengapa memanfaatkan fasilitas ini untuk melakukan transaksi yang dibolehkan. Sudah kami terangkan pada fatwa yang lalu bahwa uang elektronik atau uang digital bisa melakukan transaksi elektronik bukan transaksi dalam bentuk uang kertas atau uang logam sebagaimana biasa”. (Fatwa Islam No. 251170).

Hanya saja pemerintah di negara kita telah mengamati sejak kemunculan bitcoin ini di tahun 2009, telah terjadi banyak sekali tindak pidana. Yang akhirnya disimpulkan bahwa penggunaan mata uang elektronik ini rawan kejahatan. Maka melalui Bank Indonesia selaku selaku otoritas moneter, pemerintah mengeluarkan keputusan dilarangnya transaksi dengan menggunakan uang digital tersebut. Berikut cuplikan redaksidari keputusan tersebut :

“Memperhatikan undang-undang no. & tahun 2011 tentang mata uang serta undang-undang no. 23 tahun 1999 yang kemudian diubah beberapa kali, terakhir dengan undang-undang no. 6 tahun 2009, Bank Indonesia menyatakan bahwa Bitcoin dan virtual currency lainnya bukan merupakan mata uang dan alat pembayaran yang sah di Indonesia.

Masyarakat dihimbau untuk berhati-hati terhadap Bitcoin dan virtual currency lainnya. Segala risiko terkait kepemilikan/penggunaan Bitcoin ditanggung sendiri oleh pemilik/pengguna Bitcoin dan virtual currency lainnya.

Jakarta, 6 Februari 2014
Departemen Komunikasi."

Wallahu a’lam.

Referensi :
Wikipedia.
Fatwa Islam No. 251170.

Konsultasi Bimbingan Islam
Ustadz Abul Aswad Al Bayati

Sumber: https://bimbinganislam

Читать полностью…

Tausiyah Bimbingan Islam

ANDALAH PEJUANG DAKWAH ITU

Alhamdulillahidzi bini'matihi tatimmus salihaat

Dakwah Centre Bimbingan Islam (MARKAZ BIAS) adalah milik ummat...

Telah ditempati sejak bulan September 2017 untuk aktivitas dakwah Islam...

Dan telah menghasilkan banyak karya yang bermanfaat bagi kaum muslimin....

📝Berikut diantaranya Program Dakwah Bimbingan Islam

▪20 + Program Bermanfaat
(Channel Dakwah, BiasTV, Website, Sosial, Pendidikan, Konsultasi, Konten dll)

▪ 200+ sukarelawan dakwah dan rumah tahfidz

▪ 200+ tempat dakwah dan penerima manfaat sosial

▪ 20.000 + anggota baru setiap angkatan

▪ 100.000 + member di seluruh dunia

▪100.000+ Jangkauan penyebaran dakwah baik online maupun offline

🔅 BERSAMA MENJADI PEJUANG DAKWAH 🔅

Pahala dakwah akan terus mengalir kepada anda.

HANYA Dengan Rp 100.000,- Anda bagian dari 5000 Pejuang yang membantu menutupi Cicilan pelunasan Markas di bulan Desember yang sudah JATUH TEMPO

Semoga Allah memudahkan anda sebagaimana anda mudah untuk menjadi pejuang dakwah

🏡 Donasi Markas Dakwah dapat disalurkan melalui :
| Bank Mandiri Syariah
| Kode Bank : 451
| No. Rek : 710-3000-507
| A.N : YPWA Bimbingan Islam
Konfirmasi Transfer Hanya Via WhatsApp & Informasi ; 0811-280-0606
SWIFT CODE : BSMDIDJA (khusus luar negeri)

▪ Format Donasi : Markas Dakwah#Nama#Nominal#Tanggal

📝 Cantumkan Kode 25 di nominal transfer anda..

Contoh : 100.025,-

📝 Laporan Donasi Program bisa diakses di
Sumber: https://bimbinganislam.com/laporan-progress-donasi-markas/

- We Share Because We Care -

Jazakallah khair

Читать полностью…

Tausiyah Bimbingan Islam

📙 Sang Suami Mengharamkan KB

Pertanyaan :

السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

Ada seorang suami yang mangharamkan KB, padahal istrinya keberatan harus mengasuh anak yang masih kecil-kecil. Karena jarak mereka terlalu dekat, sedang anaknya saja sekarang sudah ada yang dititipkan pada kakaknya, belum lagi biaya untuk sekolah anak-anak.

Sampai istrinya berfikir, jika kelak hamil lagi maka bayinya akan diberikan kepada saudaranya yang tidak punya anak supaya diasuh, padahal saudaranya ini bukan orang yang taat agama. Namun suami tetap bersikeras menyuruh istrinya yang mengurusnya dan tetap tidak diijinkan KB apapun alasannya.

Berangkat dari kasus di atas, ana ingin bertanya bagaimanakah sebenarnya hukum KB itu, Ustadz? Mohon dibantu, jazakumullahu khairan

وعليكم السلام ورحمة الله وبر كاته

(Dari Hamba Alloh Anggota Group WA Bimbingan Islam).

Jawaban :

وعليكم السلام ورحمة الله وبر كاته

Sama-sama semoga Allah juga membalas kebaikan pada penanya, dan semoga Allah lekas memberikan solusi terbaik serta mengembalikan keharmonisan yang nampaknya mulai sedikit terkikis di tengah keluarga tersebut karena masalah ini.

Adapun hukum KB, jika dimaksudkan untuk mengatur jarak kelahiran maka BOLEH selama hal tersebut aman. Namun jika tujuan dari KB tersebut untuk membatasai jumlah anak, maka ia HARAM secara syariat.

Berikut kami sampaikan fatwa dari Al Imam Ibnu Baz-semoga Allah senantiasa merahmati beliau- yang berkaitan dengan masalah ini :

في بعض المستشفيات أحيانا يواجهنا نوع من التوجيه إلى تقليل النسل، وإذا لوحظ على المرأة أنها قد ولدت أكثر من أربعة أطفال أو خمسة فإن الطبيب المختص بأمراض النساء ينصحها ويقول: في تكرارك للحمل خطرٌ عليك، وفي هؤلاء كفاية، فما مدى صحة مثل هذا الكلام، وهل نستمع لنصائح هؤلاء الأطباء؟

Pertanyaan : “Di sebagian rumah sakit terkadang mengarahkan kami untuk meminimalisir jumlah anak. Dan jika diperhatikan ada wanita yang telah melahirkan anak lebih dari empat atau lebih dari lima, ketika itu pula dokter spesialis penyakit wanita akan menasehati dan berkata ; Apabila engkau hamil lagi maka itu akan membahayakan kamu, anak yang sudah ada ini sudah cukup.

Sejauh mana kebenaran perkataan seperti ini, apakah kami harus mendengarkan nasehat para dokter ini ?”

تحديد النسل لا يجوز، ولا ينبغي أن يستمع لنصائح هؤلاء الأطباء، بل ينبغي للرجل والمرأة أن يستمرا في طلب النسل وتكثير الأولاد؛ لأن الشرع الإسلامي رغب في ذلك والنبي -صلى الله عليه وسلم- قال: (تزوجوا الولود الودود فإني مكاثر بكم الأمم يوم القيامة)، فالرسول – صلى الله عليه وسلم – رغب في إكثار النسل وفي تكثير الأمة التي تعبد الله وحده وتتبع شريعته، ولعل الله أن يعطي الرجل والمرأة أولاداً صالحين يشفعون لهم يوم القيامة ويدعون لهم في الدنيا، وينفعون الأمة في دينها ودنياها.

فلا ينبغي التحديد، بل لا يجوز التحديد إلا من علة، كالمرض الذي يصيب المرأة في رحمها ويقرر الطبيب المختص بأنه لا حيلة في ذلك وأن الحمل يضرها ويخشى عليها منه، أو كالأمراض العارضة التي يمكن أن تعالج بعدم الحمل وقتاً معيناً كسنة أو سنتين أما تحديد النسل بأن يقتصر على أربعة أو ثلاثة أو خمسة ثم تتعاطى المرأة ما يقطع الحمل هذا لا يجوز، قد يموت هؤلاء قد يموت الأربعة قد يموت الخمسة بل يموت أكثرهم فيندم الرجل وتندم المرأة غاية الندامة، فالآجال بيد الله سبحانه وتعالى. فالحاصل أنه لا يجوز تحديد النسل، ولكن لا مانع من إيقاف النسل بعض الوقت للحاجة كالمرض العارض للمرأة أو لرحمها، وكالأولاد الكثيرين الذين يشق عليها تربيتهم، فتأخذ ما يمنع الحمل سنة أو سنتين مدة الرضاع حتى تستعين بهذا على تربية أطفالها الصغار أما المنع مطلقاً فهذا لا يجوز.

Jawaban : “Membatasi kelahiran itu tidak boleh, dan tidak selayaknya ia mendengarkan nasehat para dokter tersebut. Bahkan pasangan lelaki dan wanita hendaknya terus memperbanyak keturunan. Karena syariat islam menganjurkan hal tersebut, dan nabi shalallahu alaihi wa sallam berkata :

“Nikahilah wanita yang penyayang dan wanita yang subur, karena aku akan membanggakan jumlah kalian yang banyak kelak di hari kiamat”. (HR Ibnu Hibban 9/338, Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Irwa’ul Ghalil : 1784).

Maka rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan untuk memperbanyak keturunan dan memperbanyak umat yang akan beribadah kepada Allah ta’ala semata serta mengikuti sya

Читать полностью…

Tausiyah Bimbingan Islam

📙 Hukum Melukis Alis Tanpa Mencukur

Pertanyaan :

السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

Apakah ada larangan melukis alis tanpa mencukur bulunya?

Dari Lia di Sleman Anggota Grup WA Bimbingan Islam T04-67

Jawaban :

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته

Jika benar-benar proses melukis alis ini tanpa disertai proses mencukur bulu alis, dan menggunakan tinta yang mudah hilang setelahnya. Kemudian tujuan penggambaran alis ini untuk membahagiakan suami, maka tidak mengapa insya’Allah. Namun apabila lukisan ini terdapat di dalamnya proses mencukur bulu alis entah sedikit ataupun banyak, maka haram.

Demikian pula jika lukisan alis menggunakan tinta yang sukar hilang, sehingga ia akan menghalangi aliran air wudhu mencapai permukaan kulit wajah. Kemudian tujuannya supaya terlihat cantik di mata khalayak ramai, maka tidak boleh.

Perlu diketahui bahwa di sana ada yang namanya tato alis, ada pula sulam alis. Perbedaan antara keduanya ialah, tato alis mencukur seluruh bulu alis, kemudian digambar alis palsu di atasnya. Sedang sulam alis, pemotongan bulu alis hanya dilakukan di bagian pinggir alis, kemudian digambar alis di atasnya untuk mempertebal dan memperhitam alis tersebut.

Perbedaannya pula, tato alis ini hasilnya permanen, karena ada proses melukai kulit untuk kemudian menanam tinta, dan proses melukai ini sampai menembus lapisan kulit ke-empat. Berbeda dengan sulam alis, yang biasanya akan hilang dalam kurun waktu dua atau tiga bulan. Karena proses pembuatannya hanya menembus lapisan kulit yang kedua.

Kedua-duanya terlarang karena mengandung unsur pencukuran alis baik sedikit ataupun banyak, Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

لَعَنَ اللَّهُ الْوَاشِمَاتِ وَالْمُسْتَوْشِمَاتِ وَالنَّامِصَاتِ وَالْمُتَنَمِّصَاتِ وَالْمُتَفَلِّجَاتِ لِلْحُسْنِ الْمُغَيِّرَاتِ خَلْقَ اللَّهِ

“ Allah melaknat para wanita pembuat tato dan yang meminta dibuatkan tato, para wanita yang mencukur alis mereka dan para wanita yang meminta untuk dicukur alis mereka, dan para wanita yang mengikir gigi mereka, dengan tujuan mempercantik diri mereka, serta merubah ciptaan Allah Ta’ala.” (HR. Muslim : 2125).

Di dalam keduanya (tato alis maupun sulam alis) terdapat unsur larangan yaitu penggunaan tinta permanen atau semi permanen yang bisa menghalangi sampainya air wudhu ke permukaan kulit wajah. Disebutkan dalam Fatwa Islam No. 18544 :

والذي يظهر جواز النقش للمرأة المتزوجة، لأنه من جملة الزينة التي تتزين بها لزوجها، ولم يمنع منه مانع شرعي من كتاب أو سنة أو إجماع.
وأما الرجل، فيحرم عليه ذلك، لأنه تشبه بالنساء، والفرق بين النقش بالحناء والوشم ظاهر، فإن الوشم هو أثر وخز الجلد بالإبر وحشوه بالكحل، وهو ثابت دائم. وأما الحناء فإنه يزول، فلذلك كان الأول تغييرا لخلق الله، وكان الثاني زينة مأذوناً فيها.

“Pendapat yang lebih tepat bolehnya berhias dengan cara menggambar dengan pacar bagi wanita yang telah menikah, karena hal ini termasuk bersolek yang boleh dihadapan suaminya. Dan tidak ada syariat yang melarangnya baik berupa dalil Al-Qur’an, As-Sunnah maupun ijma’/kesepakatan para ulama’.

Adapun bagi lelaki maka haram hukumnya hal itu, karena itu merupakan bentuk menyerupai kaum wanita. Dan perbedaan antara menggambar dengan pacar dan antara tato sangat jelas. Karena tato itu dilakukan dengan cara melukai dan menusuk kulit dengan jarum kemudian memberinya celak/tinta, maka gambarnya permanen.

Adapun menggambar dengan pacar, hasilnya akan hilang dengan cepat. Oleh karenanya tato itu merubah ciptaan Allah, sedangkan pacar hanya proses menghiasi yang dibolehkan”. (Fatwa Islam No. 18544).

Wallahu a’lam.

Referensi :
Shahih Muslim oleh Al-Imam Muslim.
Fatwa Islam No. 18544.

Konsultasi Bimbingan Islam
Ustadz Abul Aswad Al Bayati

Sumber: https://bimbinganislam.com/hukum-melukis-alis-tanpa-mencukur/

Читать полностью…

Tausiyah Bimbingan Islam

#CintaNabi #CintaSahabat

Читать полностью…

Tausiyah Bimbingan Islam

*BiASTV*

📜 *Serial Misteri "Menguak Mitos Mengungkap Fakta"*

*ADAKAH ARWAH GENTAYANGAN?*
Arwah gentayangan dikenal dalam masyarakat kita sebagai ruh orang meninggal yang tidak diterima di alamnya, sebagian lainnya mengatakan bahwasanya arwah gentayangan berasal dari ruh yang tidak tenang dan ingin menuntut balas. sehingga banyak masyarakat umum ketakutan. benarkah demikian adanya? seperti apakah yang dimaksud arwah gentayangan dalam syariat islam?

🔊 *Yuk simak penjelasannya di Youtube BiASTV :* http://bit.ly/2BxcB4z


🔴 *SUBSCRIBE BiASTV:* youtube.com/c/BimbinganIslamtv

_____________

🔊 *Yuk dukung BiAS dalam pembelian Kantor Pusat dan Studio Dakwah, bantuan dapat disalurkan melalui :*
| Bank Mandiri Syariah
| Kode Bank : 451
| No. Rek : 710-3000-507
| A.N : YPWA Bimbingan Islam
Konfirmasi Transfer Via WA/SMS & Informasi : 0811-280-0606

Читать полностью…

Tausiyah Bimbingan Islam

*BiASTV*

📜 *Video Terjemah Motion Graphic*

*JAGA LISANMU!*
Lisan adalah nikmat yang besar dari Allah Ta'ala, dengan lisan Allah Angkat derajat seseorang.. tetapi dari lisan juga dapat mendatangkan kemurkaan Allah Ta'ala, dan lisan adalah diantara sebab terbanyak seseorang terjerumus kedalam neraka jahanam. apa saja yang menyebabkan lisan dapat di murkai Allah?

🔊 *Yuk simak penjelasannya di Youtube BiASTV :* http://bit.ly/2nbNik2


🔴 *SUBSCRIBE BiASTV:* youtube.com/c/BimbinganIslamtv

_____________

🔊 *Yuk dukung BiAS dalam pembelian Kantor Pusat dan Studio Dakwah, bantuan dapat disalurkan melalui :*
| Bank Mandiri Syariah
| Kode Bank : 451
| No. Rek : 710-3000-507
| A.N : YPWA Bimbingan Islam
Konfirmasi Transfer Via WA/SMS & Informasi : 0811-280-0606

Читать полностью…

Tausiyah Bimbingan Islam

لصَّدَقَةَ وَيَأْخُذُهَا بِيَمِينِهِ فَيُرَبِّيهَا لِأَحَدِكُمْ كَمَا يُرَبِّي أَحَدُكُمْ مُهْرَهُ، حَتَّى إِنَّ اللُّقْمَةَ لَتَصِيرُ مِثْلَ أُحُدٍ

“sesungguhnya Allah menerima amalan sedekah dan mengambilnya dengan tangan kanan-Nya. Lalu Allah mengembangkan pahalanya untuk salah seorang dari kalian, sebagaimana kalian mengembangkan seekor anak kuda. Sampai-sampai sedekah yang hanya sebiji bisa berkembang hingga sebesar gunung Uhud” (H.R. At-Tirmidzi, no. 662)

Jagalah Dirimu dari Api Neraka dengan Bersedekah

Diceritakan oleh sahabat Adi bin Hatim Radhiyallahu ‘anhu: “Suatu saat aku berada di sisi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Tiba-tiba datang dua lelaki, yang pertama mengeluhkan kemiskinan dan yang kedua mengeluhkan gangguan perampok di perjalanan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

أَمَّا قَطْعُ السَّبِيلِ: فَإِنَّهُ لاَ يَأْتِي عَلَيْكَ إِلَّا قَلِيلٌ، حَتَّى تَخْرُجَ العِيرُ إِلَى مَكَّةَ بِغَيْرِ خَفِيرٍ، وَأَمَّا العَيْلَةُ: فَإِنَّ السَّاعَةَ لاَ تَقُومُ، حَتَّى يَطُوفَ أَحَدُكُمْ بِصَدَقَتِهِ، لاَ يَجِدُ مَنْ يَقْبَلُهَا مِنْهُ، ثُمَّ لَيَقِفَنَّ أَحَدُكُمْ بَيْنَ يَدَيِ اللَّهِ لَيْسَ بَيْنَهُ وَبَيْنَهُ حِجَابٌ وَلاَ تَرْجُمَانٌ يُتَرْجِمُ لَهُ، ثُمَّ لَيَقُولَنَّ لَهُ: أَلَمْ أُوتِكَ مَالًا؟ فَلَيَقُولَنَّ: بَلَى، ثُمَّ لَيَقُولَنَّ أَلَمْ أُرْسِلْ إِلَيْكَ رَسُولًا؟ فَلَيَقُولَنَّ: بَلَى، فَيَنْظُرُ عَنْ يَمِينِهِ فَلاَ يَرَى إِلَّا النَّارَ، ثُمَّ يَنْظُرُ عَنْ شِمَالِهِ فَلاَ يَرَى إِلَّا النَّارَ، فَلْيَتَّقِيَنَّ أَحَدُكُمُ النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ، فَإِنْ لَمْ يَجِدْ فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ

“Adapun perampok, sesungguhnya tidak lama lagi datang (waktu) yang rombongan dari Makkah keluar (melakukan safar) tanpa perlindungan (maksudnya aman, -red.). Adapun kemiskinan, (ketahuilah) sesungguhnya hari kiamat tidak akan tegak hingga (datang saat) salah seorang di antara kalian berkeliling hendak memberi sedekah, tetapi tidak dia dapati orang yang mau menerimanya.

Sungguh, kalian (semua) akan berdiri di hadapan Allah  Ta’ala, tidak ada hijab antara Allah Ta’ala dan dirinya, tidak ada pula orang yang menerjemahkan untuknya. Kemudian Allah Ta’ala berfirman kepadanya, ‘Bukankah Aku telah memberimu harta?’ 

Dia berkata, ‘Benar.’ Kemudian Allah Ta’ala berfirman, ‘Bukankah Aku telah mengutus rasul kepadamu?’ Dia menjawab, ‘Benar.’ Kemudian dia melihat di sisi kanannya, dia tidak melihat selain neraka. Kemudian dia melihat sebelah kirinya, dia pun tidak melihat selain neraka. Maka dari itu, jagalah diri kalian dari neraka walaupun dengan separuh kurma (yang dia sedekahkan). Jika tidak bisa, dengan tutur kata yang baik. ”[HR. Al-Bukhari, no. 1413]

Segala puji bagi Allah, yang menjadikan sedekah sebagai perisai dari api Neraka di Hari Kiamat. Sesungguhnya tidak hanya sedekah, melainkan banyak sekali amalan shalih yang bisa bermanfaat untuk pelakunya di keesokan hari. Semoga apa yang telah tertutur dari nasehat ini, bermanfaat untuk kita semua sehingga Allah mudahkan kita untuk mengamalkannya. Waffaqakumullah.

Ditulis Oleh:
Ustadz Hasan Al Jaizy
(Kontributor Bimbinganislam.com)

Sumber: https://bimbinganislam.com/menatap-hari-esok-dengan-sedekah/

Читать полностью…

Tausiyah Bimbingan Islam

📔 Pahala Shalat Jama’Ah Untuk Wanita

Pertanyaan :

السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

Ustad, saya mau menanyakan masalah shalat, kalau perempuan shalat berjama’ah di masjid apakah pahalanya sama dengan pahalanya orang laki laki?. Mohon penjelasannya, terimakasih.

(Dari Ismiyatun Di Sukoharjo Anggota Grup WA Bimbingan Islam T05 G-50).

Jawaban :

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته

Tidak sama, akan tetapi shalat yang paling utama bagi wanita adalah di rumahnya dengan kesepakatan para ulama.

Adapun keutamaan berupa berlipatnya pahala bagi orang yang shalat berjama’ah di masjid hanya berlaku bagi lelaki, karena merekalah kelompok yang diwajibkan shalat berjama’ah. Imam Ibnu Utsaimin berkata :

التضعيف الحاصل في صلاة الجماعة يختص بالرجال ؛ لأنهم هم المدعوون إليها على سبيل الوجوب , ولهذا كان لفظ الحديث :  صلاة الرجل في جماعة تضعف على صلاته في بيته وفي سوقه ، خمساً وعشرين ضعفاً

“Pahala berlpat yang dihasilkan dari shalat jama’ah itu khusus berlaku bagi kaum lelaki. Karena merekalah kelompok yang diseru untuk berjamaah dengan seruan wajib. Atas dasar hal ini maka bunyi dari lafadz hadisnya : Shalatnya lelaki secara berjam’ah berlipat pahalanya dari pada shalatnya dia di rumah sebanyak dua puluh lima drajat”. (Majmu’ Fatawa Syaikh Ibnu Utsaimin : 15/62).

Disebutkan pula dalam Mausu’ah Fiqhiyyah Quwaitiyyah :

اتفق الفقهاء على أن صلاة الرجل في المسجد جماعة أفضل من صلاته منفرداً في البيت ، لحديث أبي هريرة رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ( صلاة الجماعة أفضل من صلاة أحدكم وحده بخمس وعشرين درجة ) وفي رواية : ( بسبع وعشرين درجة ) – متفق عليه 

أما في حق النساء فإن صلاتهن في البيت أفضل ؛ لحديث أم سلمة مرفوعاً : ( خير مساجد النساء قعر بيوتهن ) – رواه أحمد في ” المسند ” (6/297) وحسنه محققو المسند

“Para ulama’ ahli fiqih bersepakat bahwa shalatnya kaum lelaki di masjid dengan berjama’ah itu lebih utama dari pada ia shalat sendirian di rumah. Berdasarkan hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu yang berkata ; Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda ‘Shalat jama’ah di masjid lebih utama dari shalat salah seorang kalian di rumahnya melebihi dua puluh lima derajat’. Dalam riwayat yang lain ; ‘dua puluh tujuh derajat’. (HR Bukhari-Muslim).

Adapun kaum wanita maka shalatnya dia di rumah itu yang lebih utama berdasarkan hadits Ummu Salamah secara marfu’ : Sebaik-baik masjidnya wanita itu di dalam rumahnya’. Riwayat Ahmad di dalam Musnad : 6/297 dan dihasankan oleh pentahqiq Musnad”. (Mausu’ah Fiqhiyyah Quwaitiyyah : 8/231). Wallahu a’lam.

Konsultasi Bimbingan Islam
Ustadz Abul Aswad Al Bayati

Sumber: https://bimbinganislam.com/pahala-shalat-jama-ah-untuk-wanita/

Читать полностью…

Tausiyah Bimbingan Islam

memperbanyak shalawat dan salam kepada Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam. Dalam hadits yang diriwayatkan Imam at-Tirmidzi dari sahabat Ubay bin Ka’abradhiallahu ‘anhu. Ubay bertanya,

يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّى أُكْثِرُ الصَّلاَةَ عَلَيْكَ فَكَمْ أَجْعَلُ لَكَ مِنْ صَلاَتِى ؟ فَقَالَ: ((مَا شِئْتَ )) قُلْتُ الرُّبُعَ ؟ قَال: ((مَا شِئْتَ فَإِنْ زِدْتَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكَ)) قُلْتُ النِّصْفَ؟ قَالَ: ((مَا شِئْتَ فَإِنْ زِدْتَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكَ)) . قَالَ قُلْتُ فَالثُّلُثَيْنِ ؟ قَالَ: ((مَا شِئْتَ فَإِنْ زِدْتَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكَ)). قُلْتُ أَجْعَلُ لَكَ صَلاَتِي كُلَّهَا – أي دعائي – قَالَ: ((إِذًا تُكْفَى هَمَّكَ وَيُغْفَرُ لَكَ ذَنْبُكَ

“Wahai Rasulullah, aku hendak memperbanyak shalawat kepadamu, berapa banyakkah aku harus bershalawat kepadamu?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Berapa saja sekehendakmu.” Aku katakan, “Seperempat?” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Terserah engkau, dan jika engkau menambahnya, maka itu adalah suatu kebaikan bagimu.” Aku katakan, “Setengah?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Terserah engkau, dan jika engkau menambahnya, maka itu adalah sebuah kebaikan bagimu.” Aku katakan, “Dua per tiga?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Terserah engkau, dan jika engkau menambahnya, maka itu adalah sebuah kebaikan bagimu.” Aku katakan, “Aku akan menjadikan shalawat kepadamu seluruhnya.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika demikian, maka semua keinginanmu terpenuhi, dan dosamu akan diampuni.”

Allahu a’lam..
Wabillahit taufiq…

Ustadz Rosyid Abu Rosyidah
(Dewan konsultasi Bimbingan Islam)

Sumber: https://bimbinganislam.com/amalan-untuk-menambah-rezeki/

Читать полностью…

Tausiyah Bimbingan Islam

at seseorang berhutang kepada yang lainnya, maka wajib disertai niat bersungguh-sungguh akan mengembalikan uang tersebut. Dengan niat yang benar seperti ini, maka Allah akan anugerahkan kepadanya rezeki dan pertolongan.

Dalam Shahih Bukhari, dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ أَخَذَ أَمْوَالَ النَّاسِ يُرِيدُ أَدَاءَهَا أَدَّى اللَّهُ عَنْهُ ، وَمَنْ أَخَذَ يُرِيدُ إِتْلاَفَهَا أَتْلَفَهُ اللَّهُ

“Barangsiapa yang mengambil harta manusia, dan ia ngin melunasinya niscaya Allah akan melunasinya. Dan barangsiapa yang mengambilnya (dengan niat) ingin menghilangkannya niscaya Allah akan menghancurkannya.”

Imam Ahmad meriwayatkan dari Aisyah radhiallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا مِنْ عَبْدٍ كَانَتْ لَهُ نِيَّةٌ فِى أَدَاءِ دَيْنِهِ إِلاَّ كَانَ لَهُ مِنَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ عَوْنٌ

“Tidaklah seorang hamba mempunyai niat melunasi hutangnya, melainkan ia memiliki pertolongan dari Allah ‘Azza wa Jalla.”
Diriwayatkan oleh Imam an-Nasa-i dari Maimunah radhiallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا مِنْ أَحَدٍ يدانُ دَيْنًا فَعَلِمَ اللَّهُ أَنَّهُ يُرِيدُ قَضَاءَهُ إِلاَّ أَدَّاهُ اللَّهُ عَنْهُ فِى الدُّنْيَا

“Tidaklah ada orang yang berhutang, dan Allah mengetahui bahwa ia berniat melunasi hutangnya, melainkan Allah akan melunasinya di dunia.”

Kelima: Bersyukur kepada Allah Jalla wa ‘Ala.

Bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah kepada kita termasuk sebab bertambahnya rezeki, melanggengkan kenikmatan yang sudah ada, dan mendatangkan kenikmatan yang belum diraih. Sebagaimana firman Allah Jalla wa ‘Ala,

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS. Ibrahim: 7).

Keenam: Memperbanyak taubat dan istighfar.

Taubat kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun akan mendatangkan rezeki dan berbagai kebaikan serta keberkahan. Allah Ta’ala berfirman,

وَأَنِ اسْتَغْفِرُواْ رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُواْ إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُم مَّتَاعاً حَسَناً

“Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu.” (QS. Hud: 3).
Firman-Nya juga,

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا (10) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا (11) وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارً

“Maka aku katakan kepada mereka: ´Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10-12).

Ketujuh: Menjaga silaturahim.

Silaturahmi atau silaturahim juga termasuk di antara sebab diluaskannya rezeki seseorang. Dalam Shahihain, Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِى رِزْقِهِ ، وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِى أَثَرِهِ ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

“Barangsiapa yang suka untuk dilapangkan rezekinya dan diakhirkan usianya (dipanjangkan umurnya), hendaklah ia menyambung silaturrahim.”

Kedelapan: Berinfak, sedekah, dan mendermakan harta di jalan Allah.

Yang kedelapan adalah hendaknya seseorang mendermakan hartanya di jalan kebaikan. Allah Ta’ala berfirman,

وَمَا أَنفَقْتُم مِّن شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ

“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.” (QS. Saba’: 39).
Dalam hadits, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ

“Tidaklah berkurang harta karena disedekahkan.”

Kesembilan: Berikutnya adalah haji dan umrah akan mendatangkan rezeki.

Haji dan umrah dapat meng

Читать полностью…

Tausiyah Bimbingan Islam

BiASTV

📜 Video Tanya Jawab Ustadz Zaid Susanto, Lc

AMALAN YANG DAPAT MERINGANKAN SIKSA KUBUR
Siksa kubur, adalah suatu hal yang menakutkan yang sering kita dengar bahkan sejak kecil.. siksa yang terjadi dialam kubur tersebut membuat kita berfikir untuk memperbaiki diri, karena hal-hal kecil pun terkadang menjadi sebab siksa kubur. ada amalan-amalan yang bisa menolong kita dari kengerian siksa kubur tersebut, diantaranya untuk kita lakukan pada orang tua, keluarga dan saudara kita yang telah meninggal.. apa saja amalannya..?

🔊 Yuk simak penjelasannya di Youtube BiASTV : http://bit.ly/2Dve7WJ

🔴 SUBSCRIBE BiASTV: youtube.com/c/BimbinganIslamtv

_____________

🔊 Yuk dukung BiAS dalam pembelian Kantor Pusat dan Studio Dakwah, bantuan dapat disalurkan melalui :
| Bank Mandiri Syariah
| Kode Bank : 451
| No. Rek : 710-3000-507
| A.N : YPWA Bimbingan Islam
Konfirmasi Transfer Via WA/SMS & Informasi : 0811-280-0606

Читать полностью…

Tausiyah Bimbingan Islam

📔 Nasehat Terbaik : Kematian

Hamid Al-Qaishari berkata, “Setiap kita yakin dengan adanya kematian, namun kita tidak melakukan persiapan untuk menghadapinya. Setiap kita yakin dengan adanya surga, namun kita tidak melakukan amal kebaikan untuk mendapatkannya.

Setiap kita yakin dengan adanya neraka, namun kita tidak merasa takut terhadapnya. Lantas, apa yang membuat kalian merasa gembira? Apa yang kalian tunggu dan harapkan dari dunia? Kematian? Ia akan datang kepada kalian dengan membawa berita dari Allah; kebaikan ataupun keburukan. Wahai saudaraku, persiapkanlah perjalanan menghadap Allah dengan sebaik-baiknya.”

Ingatlah akan Kematian!

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda,

أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ يَعْنِى الْمَوْتَ

“Perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatan, yaitu kematian.”(HR. Ahmad, Nasai, Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Kematian bukan perkara yang ringan. Ia adalah pemutus kenikmatan, penghapus kebahagiaan, dan penyebab kesedihan. Seandainya manusia tidak memiliki masalah, musibah, atau cobaan selain kematian, sebenarnya hal itu sudah cukup untuk membuatnya bersedih, menangis, dan tidak dapat memikirkan apapun selain kematian.

Manusia yang sedang berada dalam puncak kebahagiaannya, kemudian tiba-tiba seorang tentara memukulnya sebanyak lima kali dengan pukulan yang sangat keras, niscaya orang tersebut akan lupa dengan kenikmatan dan kebahagiaan yang baru saja ia rasakan dan nikmati. Lantas bagaimana dengan kematian yang rasanya lebih pedih dari sayatan sembilu dan lebih sakit dari tebasan pedang? Adakah yang masih mampu tertawa dan berkata-kata ketika menghadapinya?

Ciri Orang Yang Cerdas

Rasululllah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda,

أَفْضَلُ الْمُؤْمِنِينَ أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَ أَكْيَسُهُمْ أَكْثَرُهُم لِلمَوتِ ذِكْرًا وَ أَحْسَنُهُم لَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الأَكْيَاسُ

“Orang mukmin yang paling utama adalah orang yang paling baik akhlaknya.  Orang yang cerdas adalah orang yang paling banyak mengingat kematian dan paling baik dalam mempersiapkan bekal untuk menghadapi kehidupan setelah kematian. Mereka adalah orang-orang yang berakal.” (HR. Ibnu Majah)

Orang-orang salih selalu memikirkan dan mempersiapkan kematian. Mereka bersungguh-sungguh ketika melakukan kebaikan seolah-olah mereka akan meninggal pada hari tersebut. Apabila tiba sore hari, mereka bersyukur atas kesempatan yang masih Allah berikan.

Mereka pun kembali bersungguh-sungguh melakukan kebaikan seolah-olah mereka akan meninggal pada malam tersebut. Bahkan diantara mereka ada yang selalu berpesan kepada istrinya, “Jika aku meninggal pada hari ini, tolong sampaikan kepada fulan agar berkenan untuk memandikan jenazahku, melakukan ini dan itu, dan tolong lakukan ini dan itu wahai istriku.” Setiap hari pesan tersebut selalu diulang-ulang dan disampaikan kepada istrinya.

Manfaatkan Yang 5 Sebelum Yang 5

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun bersabda,

اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ

“Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara; masa mudamu sebelum masa tuamu, masa sehatmu sebelum masa sakitmu, masa kayamu sebelum masa miskinmu, masa luangmu sebelum masa sibukmu, dan masa hidupmu sebelum masa matimu.” (HR. Al Hakim dalam Al Mustadrok no. 7846)

Kematian tidak pernah hilang dari fikiran dan ingatan orang-orang yang salih. Apabila disebutkan kematian, mereka langsung terdiam, tertunduk, tidak mampu berkata-kata, dan merasa seolah-olah merekalah yang sedang menghadapinya. Mereka mengeluhkan tentang kurangnya persiapan dan sedikitnya perbekalan.

Mereka selalu khawatir dan mencemaskan keadaan ketika bertemu dengan kematian. Padahal mereka adalah orang-orang yang shalat sebanyak 1.000 rakaat setiap harinya, tidak pernah keluar dari masjid selama 20 tahun lamanya, dan telah mengkhatamkan Al-Quran lebih dari 18.000 kali semasa hidupnya.

Sebaliknya. Ada manusia yang diperintah untuk menyiapkan perbekalan sebelum tiba kematian, diajak untuk berjalan menuju All

Читать полностью…

Tausiyah Bimbingan Islam

berdoa dan memohon kepada Allah agar Allah jadikan hati kita ini senantiasa ikhlas dan kita bisa menghadap Allah di akhirat kelak dengan hati yang ikhlas ini.

يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ۝إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ۝

“Pada hari tidak bermanfaat harta & keturunan, kecuali yang datang menghadap Allah dengan hati yang selamat” (Q.S. Asy-Syu’ara: 88, 89)

Bagaimana Agar Amal Ibadah Bisa Sesuai Tuntunan?

Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana agar amal ibadah kita bisa sesuai tuntunan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam sehingga diterima oleh Allah? Jawabannya adalah dengan mempelajari agama ini dengan benar sehingga kita mendapatkan pemahaman yang benar tentang amal ibadah yang kita lakukan.

Jika mendapatkan ikhlas adalah masalah hati, maka mendapatkan amal ibadah yang sesuai tuntunan Nabi adalah masalah ilmu dan pemahaman. Ilmu dan pemahaman ini tentunya didapatkan dengan duduk dan belajar tentang agama. Oleh karena itu, Nabi mewajibkan setiap muslim untuk mempelajari agamanya. Beliau bersabda,

طَلَبُ الْعِلْمِفَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

“Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap orang Islam” (HR Ibnu Majah no. 224)

Maka jangan malu dan jangan malas untuk belajar agama, karena itulah kunci kebahagiaan dalam kehidupan kita di dunia dan akhirat.

Semoga Allah memberikan kepada kita hati yang senantiasa ikhlas dan pemahaman agama yang benar sehingga kita bisa beramal dengan amal ibadah yang diterima Allah. Amiin ya mujibbasaailiin.

Ditulis Oleh:
Ustadz Amrullah Akadhinta حفظه الله
(Kontributor Bimbinganislam.com)

Sumber: https://bimbinganislam.com/agar-ibadah-kita-diterima/

Читать полностью…

Tausiyah Bimbingan Islam

.com/hukum-uang-elektronik-bitcoin/

Читать полностью…

Tausiyah Bimbingan Islam

🎥 Dari Mana Kau Mencari Ilmu
🔊 Ustadz Dr. Firanda Andirja, MA
📥 https://bimbinganislam.com/dari-mana-kau-mencari-ilmu-ustadz-dr-firanda-andirja-ma/
⏳ 1.23 menit
💾 5,9 MB

Читать полностью…

Tausiyah Bimbingan Islam

riat-Nya. Dan barangkali dengan ini Allah akan memberikan kepada seorang lelaki dan wanita anak-anak yang akan memberikan syafaat pada mereka berdua kelak di akhirat dan mendoakan mereka berdua dunia, serta memberikan manfaat dunia maupun agama bagi umat.

Oleh karena itu tidak selayaknya kelahiran itu dibatasi, dan tidak boleh membatasi kelahiran melainkan karena sebab tertentu seperti penyakit berbahaya yang bisa menyerang rahim wanita. Dokter spesialis pun menetapkan tidak ada jalan keluar lain, dan kehamilan bisa membayakan serta mengkhawatirkan kondisi si wanita. Atau karena ada penyakit yang metode penyembuhannya dengan meniadakan kehamilan dalam jangka waktu tertentu selama setahun atau dua tahun.

Adapun pembatasan kelahiran seperti merasa cukup dengan empat orang anak, tiga orang anak atau lima orang anak, kemudian si wanita memutus kehamilannya maka ini tidak boleh. Anak-anak ini bisa saja mati, bisa mati empat, bisa mati lima, atau mati mayoritasnya sehingga orang tuanya akan menyesal dengan penyesalan mendalam, karena ajal itu semua di tangan Allah.

Kesimpulannya membatasi kelahiran adalah tidak boleh. Namun menghentikan kehamilan sementara waktu karena ada kebutuhan seperti karena adanya penyakit yang mengancam wanita atau rahimnya. Atau karena terlalu banyaknya anak sehingga akan sulit mendidiknya, maka wanita menempuh jalan untuk mencegah kehamilan selama setahun atau dua tahun atau selama masa menyusui sehingga memudahkan dia untuk mendidik anak. Adapun menghalangi kehamilan secara mutlak maka ini terlarang”.

Sumber fatwa : (http://www,binbaz,org,sa/noor/8691).

Dan hendaknya kita menyadari kelemahan akal serta kemampuan kita didalam memahami suatu persoalan. Kita harus mendudukkkan akal kita sesuai dengan porsinya. Apabila telah datang keterangan Allah dan rasul-Nya hendaknya kita menerimanya dan meyakininya bahwa itulah yang terbaik bagi kita. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ

“Hai orang-orang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul-Nya yang mengajak kamu kepada suatu yang memberi (kemaslahatan/kebaikan) hidup bagimu.” (Qs. Al-Anfaal : 24).

Dan ketika kita sudah meyakini rincian hukum KB ini serta tuntunan syariat di dalam permasalahan ini, maka demikian pula kita harus meyakini bahwa semua ketentuan Allah dan rasul-Nya kelak akan membawa maslahat dan kebaikan, di dunia maupun di akhirat, Allah ta’ala berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ

“Hai orang-orang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul-Nya yang mengajak kamu kepada suatu yang memberi (kemaslahatan/kebaikan) hidup bagimu.” (Qs. al-Anfaal : 24).

Semoga bermanfaat, wallahu a’lam.

Konsultasi Bimbingan Islam
Ustadz Abul Aswad Al Bayati

Sumber: https://bimbinganislam.com/sang-suami-mengharamkan-kb/

Читать полностью…

Tausiyah Bimbingan Islam

#Jenggot #JenggotBikinTampan

Читать полностью…

Tausiyah Bimbingan Islam

#Ampunan #OrangTuaMusyrik

Читать полностью…

Tausiyah Bimbingan Islam

iyyah Al-Kuwaitiyah oleh Kementrian Waqaf dan Urusan Islam Kuwait.
Fiqhul Ibadat ‘Ala Madzhabi Hanbali oleh Su’ad Zarzur.

Konsultasi Bimbingan Islam
Ustadz Abul Aswad Al Bayati

Sumber: https://bimbinganislam.com/madzi-dan-wadi-yang-sedikit-itu-dimaafkan/

Читать полностью…
Subscribe to a channel