Telegram-канал ustazahnorhafizahmusa - Ustazah Norhafizah Musa: Unsorted

Ustazah Norhafizah Musa

15 Jan 2021 16:31

Masih Mau Dunia?!
__

Soal: Bagaimana aku berinteraksi dengan kehidupan materialis dengan banyaknya godaan & keinginan untuk mencapai taraf hidup yang lebih tinggi dalam tempat tinggal, kendaraan & kemewahan yang mana semua itu menambah tekanan jiwa?

Jawaban Maulana Syekh Yusri Rusydi al-Hasani hafizhahullah:

Pertama2 kamu harus mengetahui dunia secara hakikatnya, sehingga kamu:
- merasa tenang,
- ridha dengan yang diberikan,
- tidak tergesa2 mendapatkan sesuatu,
- tidak mencari yang tidak ada,
- ridha dengan yang ada..

Yang paling indah dari dunia:
- tidak abadi,
- cepat berubah.

Jadi ketika Rabbuna Mentakdirkan kesulitan, Dia juga Membelaimu: "Sayangku, itu tidak abadi, setiap malam akan diiringi oleh siang.. ketika kesulitan dalam puncaknya, maka ketahuilah di depannya adalah kebahagiaan..".

Menunggu dengan sabar, menunggu jalan keluar merupakan ibadah.

Dia Membelaimu tapi kamu terus saja meronta seperti anak kecil yang nakal & tidak mau diam sampai mendapat obat penenang.

Jadilah seorang yang bertabiat tenang & mengetahui bahwa:
- tidak ada yang abadi.. Yang abadi hanya Allah, dunia & segala isinya akan berakhir..
- kenikmatan dunia itu sedikit,
- tempat bermusafir bukanlah tempat menetap,

Kamu misalnya naik kereta api & akan turun di halte selanjutnya. Saat itu kamu lihat ada paku yang bermasalah di kursi yang kamu duduki, apakah kamu akan sibuk mencari palu untuk memperbaikinya? Sementara kamu sendiri sedang sibuk menyiapkan diri & barang2mu untuk turun.. jadi kamu tidak punya waktu memperbaiki kursi, kamu hanya sibuk melihat ke jendela, menunggu kereta itu berhenti untuk segera turun.

Jadi tidak perlu ada bertengkar dengan orang yang duduk lebih dulu di kursi yang ingin kamu duduki.. ataupun bertengkar dengan seseorang yang duduk di kursi samping jendela yang kamu suka duduki, itu kerjaan anak kecil..

Kamu akan turun di halte depan, tidak ada waktu untuk bertengkar maupun berdiskusi dengan siapapun.. jika ada yang menginjak kakimu kamu tidak peduli... dan jika orang itu meminta maaf, kamu pun langsung memaafkan tanpa banyak bicara..

Dunia itu tempat bepergian bukan tempat menetap..

Setiap musafir (orang yang bepergian ingin membawa barang sedikit.. tas barang banyak itu membuatmu membayar kelebihan timbangan.. maksudnya apa? Kamu akan menghadap Rabbuna, kamu akan membayar kelebihan timbangan..

Orang yang faham;
- tidak akan bertengkar untuk merebutkan sesuatu,
- tidak sedih kehilangan sesuatu,
- ridha dengan kursi apapun yang diduduki, karena semua tidak abadi.. kita semua akan turun..

Kamu faham?

Sayyiduna Nabi ﷺ bersabda: "Ya Allah, Engkau adalah teman dalam perjalanan".

Dunia ini semuanya adalah perjalanan, semua manusia adalah para musafir, berakhir dengan berakhirnya umur mereka.. ada yang menjual dirinya, ada juga yang menyelamatkannya..

Aku memberikan contoh bahwa dunia adalah kenikmatan yang sedikit & menggoda: bagaikan kue tart yang dihias cantik.. sementara kamu sedang lapar & suka makanan manis..

Nah, kamu melihat di depanmu kue tart itu, sementara orang2 bertengkar untuk memperebutkan kue itu karena semua lapar & suka..

Di saat pentengkaran dahsyat itu, kamu melihat anjing datang, mengangkat kakinya & kencing pada kue itu.. orang2 tidak melihat hal itu & kencing anjing itu tidak kelihatan.. hanya kamu yang menyaksikan..

Setelah pertengkaran berakhir, semua menuju kue itu berdesak2an untuk mengambil bagian..

Hanya kamu sendirian yang tidak ikut serta mengambil potongan kue itu karena kamu mengetahui ada kencing anjing di sana..

Jadi kalau kamu mengetahui hakikat dunia, maka kamu tidak akan bertengkar dengan siapapun demi memperolehnya.. selamanya, kamu tidak akan mengejarnya..

Kamu melihat di dunia ada kencing Iblis, kenikmatannya menipu & tidak abadi..

Kalau ada orang yang mencintaimu & pergi berebut untuk memberi potongan kue itu, kamu tentu menunggu seseorang untuk mengambilnya darimu, kamu tidak tertarik untuk memeriksa kue itu..

Begitulah keadaan para Nabi yang ingin berlepas tangan sesegera mungkin seakan ingin membersihkan diri dari kotoran..