Teruskan menghukum, jika sudah sempurna. 💙 Ruang pertama bermonolog ➡ http://sekadarmonolog.wordpress.com/ 💙 Monolog ikhlas @zulaikhahzawawi
@sekadarmonolog
“Jangan hanya melihat,
Sesuatu dari keindahannya saja,
Kita juga harus tahu,
Bahagian terdalamnya yang bisa saja,
Membuat kita sakit atau bahkan hancur.”
@sekadarmonolog
“Semoga yang tumbuh dengan sederhana,
Akan mekar dengan sangat meriah.”
@sekadarmonolog
Walaupun banyak hal-hal tak terduga berlaku,
Walaupun banyak hal-hal tak yakin mampu tempuhi,
Ternyata kita mampu bertahan sejauh ini.
@sekadarmonolog
Yang indah dalam perhubungan itu,
Ketika kita saling memberi dan menerima,
Ketika kita saling menjaga dan dijaga,
Ketika kita saling memperjuangkan dan mempertahankan.
@sekadarmonolog
Dalam semua keinginan yang belum selesai,
Dan kerinduan yang tidak terjawab,
Semua ini bukan salah kamu.
@sekadarmonolog
Sedang cuba mempersetujui apapun kata Tuhan.
-Malis, 2023
@sekadarmonolog
Ketika orang-orang bertanyakan hal-hal berat,
Ketika orang-orang bertanyakan hal-hal hidupku,
Aku sangat bimbang,
Airmataku yang akan berbicara.
@sekadarmonolog
Jangan pernah kamu bangga,
Jika bahagiamu itu,
Di atas penderitaan orang lain.
Jangan pernah kamu bangga,
Jika bahagiamu itu,
Dengan cara merampas kebahagiaan orang lain.
@sekadarmonolog
Dan tiba-tiba terasa amat lelah,
Seolah-olah realiti dunia,
Telah mengeringkan semua kudratku yang mengalir.
@sekadarmonolog
Jika lelah, menangislah.
Jika tak sanggup, berhentilah.
Jika harus berakhir, tak apa.
Kita terlalu sering menipu dunia,
Hingga lupa untuk jujur pada…
Diri sendiri.
-KS, 2023-
@sekadarmonolog
“Jika kamu kehilangan apa-apa,
Yang tidak pernah kamu sangka akan bisa kehilangannya,
Tuhan akan menggantikannya dengan sesuatu,
Yang tidak pernah kamu sangka akan bisa mendapatkannya.”
@sekadarmonolog
Terima kasih,
Kerana mencintai bahagian diriku,
Yang sukar untuk dicintai.
Terima kasih,
Kerana menyelak helaian kisah hidupku,
Dengan lemah-lembut.
Terima kasih,
Kerana membantu untuk aku menulis,
Pengakhiran hidupku yang bahagia.
@sekadarmonolog
“Jadilah rumah,
Untuk dirimu sendiri.”
@sekadarmonolog
“Kemudian malam melanjutkan tugasnya;
Kosong dari segala perasaan.”
@sekadarmonolog
Rindu…
Aku ingin memeluk,
Semua hal yang telah hilang.
Rindu…
Aku ingin merasakan,
Kehangatan bahagiaku yang dahulu.
@sekadarmonolog
“Pergilah,
Dengan percaya diri,
Menuju mimpi-mimpimu,
Jalani kehidupan yang kau bayangkan.”
@sekadarmonolog
Hakikatnya,
Kebahagiaan dan penderitaan,
Kedua-duanya sementara,
Namun kita tidak dapat memilih,
Untuk memulai bahkan mengakhiri,
Yang ada hanyalah kita perlu melewatinya.
Sampai akhir.
@sekadarmonolog
Dulunya aku pernah menadah tangan,
Agar Yang Maha Esa mengurniakanku,
Seorang lelaki baik untuk mendampingiku,
Sepanjang hidup beratku.
Aku tidak tahu definisi baik yang bagaimana,
Yang dulunya aku pernah tadahkan,
Tetapi kini aku yakin,
Lelaki baik dari Tuhan itu adalah kamu.
@sekadarmonolog
Kadang,
Hal-hal yang menghilang,
Orang-orang yang menjauh,
Tak perlu lagi kita ambil tahu,
Tak perlu lagi kita beri perhatian.
@sekadarmonolog
Dan pada akhirnya,
Walau sejauh mana sekali pun aku berlari,
Walau selama mana sekali pun aku bersembunyi,
Aku akan tetap kembali pulang kepadamu.
@sekadarmonolog
Melepaskan,
Dan membiarkan Tuhan yang menentukan.
Sepasrah itu aku sekarang.
@sekadarmonolog
Soal hidup pun aku tidak bersemangat,
Apatah lagi soal perhubungan.
@sekadarmonolog
Bagiku,
Aku sudah hancur-sehancurnya,
Namun bagi mereka,
Aku tidak hancur sedikit pun,
Dan masih berharga.
@sekadarmonolog
Dan pada akhirnya,
Tak ada satu pun milik kita,
Semuanya adalah pinjaman dari Tuhan.
@sekadarmonolog
Jika mencintai,
Kamu harus sedar,
Kamu punya risiko untuk terluka.
@sekadarmonolog
“Cukup buruk kehancuran yang akan kamu terima,
Jika kamu telah menghabiskan banyak waktu dan energi,
Bertahun-tahun lamanya,
Hanya untuk membuat kamu mengerti;
Dia bukanlah jawabannya.”
@sekadarmonolog
Tidak ada lelaki baik,
Di mata seorang perempuan yang trauma.
@sekadarmonolog
“Aku tidak mahu ini menjadi kebiasaan;
Kamu kebiasaan menyakiti,
Dan aku pula kebiasaan memahami.”
@sekadarmonolog
Untuk diriku,
Dulunya kamu pernah meminta,
Untuk dikurniakan seseorang yang baik,
Dan kini Tuhan Yang Maha Esa telah kabulkan.
Untuk diriku,
Dulunya kamu hanya meminta yang baik,
Bukan yang sempurna,
Jadi terimalah dia yang baik walau ada kurangnya.
@sekadarmonolog
Aku seorang yang rumit dan payah,
Jika kau mengambil mudah,
Terserahlah.
Bukan tugasku untuk membuatmu faham.